Amdal merupakan suatu alat atau cara yang digunakan
dalam mengendalikan perubahan lingkungan sebelum suatu tindakan kegiatan
pembangunan dilaksanakan. Hal ini dilakukan karena setiap kegiatan
pembangunan selalu menggunakan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan
hidupnya, sehingga secara langsung (otomatis) akan terjadi perubahan
lingkungan. Dengan demikian perlu pengaturan pengelolaan pemanfaatan sumberdaya
alam dan lingkungan hidup, serta cara mengeliminer dampak, supaya
pembangunan-pembangunan yang lainnya dan berikutnya dapat tetap dilakukan.
Hasil utama AMDAL antara lain adalah memperkirakan dampak yang diakibatkannya,
pengelolaan dampak dan pemantauan dampak (Fandeli, 2004).
Amdal diperlukan
dengan tugas menjaga kualitas lingkungan supaya tidak rusak karena adanya
kegiatan-kegiatan pembangunan seperti dijelaskan sebelumnya. Soeratmo, G,
(1995), menjelaskan bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan
nya melakukan berbagai aktivitas dari yang sederhana sampai yang sangat
canggih, mulai dari yang hanya sedikit saja merubah sumberdaya alam dan
lingkungan sampai yang menimbulkan perubahan besar. Pada awal kebudayaan
manusia perubahan lingkungan oleh aktivitas manusia masih dalam kemampuan
alam untuk memulihkan diri sendiri secara alamiah,
tetapi aktivitas manusia makin lama makin menimbulkan perubahan sumberdaya alam
dan lingkungannya (Chafid, 1992).
Perubahan-perubahan lingkungan makin lama
makin menimbulkan kerugian bagi manusia sendiri dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, kesejahteraannya, bahkan keselamatan dirinya, yaitu dalam bentuk
dampak kegiatan pembangunan atau akibat-akibat sampingan dengan adanya kegiatan
pembangunan. Oleh karena itu untuk menghindari akibat-akibat atau
dampak-dampak tersebut, perlu dipersiapkan rencana pengendalian dampak
negatif yang akan terjadi. Untuk itu perlu memperkirakan dampak-dampak apa saja
yang akan terjadi, langkah ini disebut dengan prakiraan dampak atau
pendugaan dampak atau Environmental Impact Assessment dan langkah-langkah
tersebut merupakan proses dalam Amdal (Atmodjo,
1992).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar