Lignin adalah bahan aromatik
yang tidak larut pada hampir semua pelarut. Struktur kimia
lignin cukup kompleks dan terdiri dari rantai panjang seperti selulosa. Fungsi
utama lignin pada kayu adalah untuk mempererat serat- serat menjadi satu. Semua
hemiselulosa baik yang terbuat dari rantai residu glukosa atau dari rantai
residu gula lainnya selalu lebih pendek jika dibandingkan rantai selulosa
terpendek, dan maksimal tersusun dari 150 residu gula. Selulosa adalah polimer
alam turunan glukosa, ß -D-glukopyanose yang tersusun atas unsur-unsur C, H dan
O. Jumlah rantai glukosa pada selulosa sangat bervariasi. Panjang serat
selulosa 0,3 sampai 0,7 µ m.
Lignin dalam kayu berkisar
antara 20-35 %, merupakan polimer tiga
dimensi yang terdiri dari tiga tipe unit phenil-propane (Deacon, 2004). Lignin memiliki struktur yang amorf (tidak
kristalin). Pada umumnya lamela tengah,
dinding primer dan lapisan S1 memiliki proporsi lignin tertinggi, diikuti
kemudian oleh hemiselulosa dan selulosa.
Hemiselulosa adalah
polisakarida yang bukan selulosa, jika dihidrolisis
akan menghasilkan D-manova, D-galaktosa, D-Xylosa,
L-arabinosa dan asam uranat. Hemiselulosa dapat diisolasi dari kayu,
holoselulosa, atau pulp dengan ektraksi. Diantara sedikit pelarut-netral yang efektif,
dimetilsulfoksida digunakan terutama untuk mengekstraksi xilan dari holoselulosa.
Meskipun hanya sebagian xilan yang dapat ekstraksi, keuntungannya adalah bahwa
tidak terjadi perubahan kimia. Penambahan natrium borat pada alkali mempermudah
pelarutan galaktoglukomanan dan glukomanan. Namun ekstraksi alkali mempunyai kerugian yaitu
deasetilasi hemiselulosa yang hampir sempurna.
Menurut distribusinya dalam
sel, susunan hemiselulosa trakeida atau serat tidak sama dengan
dalam sel jari–jari. Xilan tertinggi dalam sel jari–jari. Sel–sel kayu tarik
mengandung kompleks galaktan. Sel muda mengandung xilan lebih banyak dibandingkan
dengan sel dewasa, tetapi kadar selulosa dan glukomanan lebih kecil. Kayu
awal memiliki lebih banyak xilan dan lebih sedikit glukomanan dibandingkan dengan
kayu akhir. Ikatan kimia antara selulosa dan hemiselulosa mungkin tidak ada,
yang ada ialah ikatan hidrogen dan gaya Van Der Waals. Ikatan kimia ada di
antara hemiselulosa dengan lignin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar