H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 02 Juni 2012

BISNIS PRODUKTIVITAS MANAJEMEN MUTU TERPADU


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini terjadi perubahan pandangan mengenai kualitas. Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan  performance yang baik tetapi juga harus memenuhi kriteria kepuasan konsumen. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan terutama dalam persaingan bisnis yang begitu ketat.  Ketatnya persaingan bisnis dan munculnya berbagai persoalan terkait penurunan produktifitas dan kualitas produk pada akhirnya membawa solusi dengan memberikan perhatian pada faktor manusia Hendayana (2006).
Lingkungan persaingan sekarang ini semakin tajam dan bersifat global, bangsa Indonesia menghadapi tantangan agar dapat menjadi bangsa yang unggul di tengah-tengah persaingan tinggi global, dengan adanya selera konsumen menuntut perusahaan meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing yang dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu mutu yang tinggi dan biaya yang rendah. Hanya dengan mutu yang baik dan harga jual yang relatif murah suatu perusahaan dapat memuaskan konsumen. Akibat dari persaingan global tersebut memaksa perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan mutu standar mutu produk yang dihasilkan (Supriyono, 1991).
Kapasitas organisasi tersebut menuntut transformasi menuju perubahan manajemen untuk melaksanakan sistem manajemen kontemporer yang disebut Total Quality Management yang berarti penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan manusia untuk memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan dalam organisasi, memperbaiki semua proses penting dalam organisasi, memperbaiki upaya guna memenuhi kebutuhan para pemakin produk dan jasa pada masa kini dan masa akan datang. Dengan demikian, Total Quality Management adalah suatu pendekatan yang seharusnya dilaksanakan oleh organisasi masa kini untuk memperbaiki kualitaas output menekan biaya dan meningkatkan produktivitasnya (Harjdosoedarmo, 1996).
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan manajemen yang menempatkan  mutu sebagai strategi usaha,  dengan cara melibatkan seluruh anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan dan sepenuhnya berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan menerapkan TQM, mutu akan ditingkatkan terus menerus dan senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, TQM merupakan pendekatan manajemen terpenting dalam meningkatkan daya saing perusahaan.
Di Indonesia TQM kali diperkenalkan pada tahun 1980-an dan sekarang cukup populer di sektor swasta. Banyak perusahaan terkemuka dan perusahhan milik negara telah mengadopsi TQM sebagai strategi untuk kompetitif baik di tingkat nasional maupun internasional. Tetapi TQM kurang begitu dikenal di sektor publik. Namun kini keadaan sudah berubah, faktor-faktor yang mendorong sektor swasta untuk beradaptasi dengan konsep ini, ini juga memiliki dampak terhadap cara pemerintah menyediakan pelayanan.
            Gerakan mutu total memiliki akar dalam studi waktu dan studi gerakan yang dilakukan oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1920-an. Untuk menjaga mutu agar tidak jatuh melalui berbagi celah, perlu diciptakan suatu departemen mutu secara terpisah dan hanya bertanggung jawab pada mutu. Konsep mutu total sebagai suatu pendekatan untuk melakukan bisnis mulai diterima secara luas di Amerika Serikat pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an. Akan tetapi, unsur-unsur individual dari konsep tersebut seperti penggunaan data statistik, kerja kelompok, danketerlibatan karyawan telah dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi visioner selama bertahun-tahun. Saat ini konsep Total Quality Management sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja, kualitas dan produktivitas organisasi perusahaan telah berkembang dan diimplementasikan.
            Dari definisi Total Quality Management tersebut ada tiga kunci utama dalam pelaksanaan Total Quality Management yaitu:
  • Continous improvement (perbaikan terus-menerus)
  • Keterlibatan seluruh anggota dalam organisasi
  • Kepuasan pelanggan (usaha untuk memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi daripelanggan.
Total Quality Management memfokuskan proses atau sistem pencapaian tujuan organisasi, dengan dimulai dari proses perbaikan mutu, maka TQM diharapkan dapat mengurangi peluang membuat kesalahan dalam menghasilkan produk, karena produk yang baik adalah harapan pelanggan. Jadi, rancangan produk diproses sesuai dengan prosedur dan teknik untuk mencapai harapan pelanggan. Perintis Mutu Total Mutu total bukan hanya satu konsep yang berdiri sendiri. Konsep itu merupakan sejumlah konsep terkait yang diikat untuk menciptakan satu pendekatan komprehensif terhadap pelaksanaan bisnis. Banyak orang yang menumbang cara-cara yang berarti bagi perkembangan berbagai konsep yang umum dikenal sebagai mutu total. Daur Deming, dikembangkan untuk menghubungkan produksi dari sebuah produk dengan kebutuhan konsumen dan memfokuskan sumber daya semua departemen (riset, rancangan,produksi, pemasaran) dalam sebuah usaha kooperatif untuk mencapai tujuan tersebut. Daur Deming mengemukakan hal-hal berikut:·
  • Lakukanlah riset konsumen dan gunakanlah riset tersebut dalam merencanakan produk (perencanaan)
  • Hasilkanlah produk (lakukan)·
  • Periksalah produk untuk memastikan bahwa produk tersebut dibuat sesuai dengan rencana(periksalah)·
  • Pasarkan produk (bertindaklah)·
  • Analisislah bagaimana produk diterima pasar dilihat dari segi mutu, biaya, dan criteria analisis lain (analisislah) 

Tujuan
            Adapun tujuan dari Total Quality Management (TQM)
  • untuk meningkatkan kinerja organisasi secara menyeluruh dengan memperbaiki kualitas manajemen.
  • Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari manajemen tradisional
  • Untuk mengetahui pengaruh manajemen tradisional terhadap manajemen kualitas total.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar