PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini terjadi perubahan pandangan mengenai kualitas.
Suatu produk yang berkualitas tidak hanya merupakan produk dengan performance yang baik tetapi juga harus
memenuhi kriteria kepuasan konsumen. Hal ini merupakan faktor yang sangat
penting bagi perusahaan terutama dalam persaingan bisnis yang begitu
ketat. Ketatnya persaingan bisnis dan
munculnya berbagai persoalan terkait penurunan produktifitas dan kualitas
produk pada akhirnya membawa solusi dengan memberikan perhatian pada faktor
manusia Hendayana (2006).
Lingkungan persaingan sekarang ini semakin tajam dan
bersifat global, bangsa Indonesia menghadapi tantangan agar dapat menjadi
bangsa yang unggul di tengah-tengah persaingan tinggi global, dengan adanya
selera konsumen menuntut perusahaan meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing
yang dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu mutu yang tinggi dan biaya yang
rendah. Hanya dengan mutu yang baik dan harga jual yang relatif murah suatu
perusahaan dapat memuaskan konsumen. Akibat dari persaingan global tersebut
memaksa perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan mutu standar mutu
produk yang dihasilkan (Supriyono, 1991).
Kapasitas organisasi tersebut menuntut transformasi
menuju perubahan manajemen untuk melaksanakan sistem manajemen kontemporer yang
disebut Total Quality Management yang berarti penerapan metode kuantitatif dan
pengetahuan manusia untuk memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan
dalam organisasi, memperbaiki semua proses penting dalam organisasi,
memperbaiki upaya guna memenuhi kebutuhan para pemakin produk dan jasa pada
masa kini dan masa akan datang. Dengan demikian, Total Quality Management
adalah suatu pendekatan yang seharusnya dilaksanakan oleh organisasi masa kini
untuk memperbaiki kualitaas output menekan biaya dan meningkatkan
produktivitasnya (Harjdosoedarmo, 1996).
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan
manajemen yang menempatkan mutu sebagai strategi usaha, dengan cara
melibatkan seluruh anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu secara
berkesinambungan dan sepenuhnya berorientasi pada kepuasan pelanggan. Dengan menerapkan TQM, mutu akan
ditingkatkan terus menerus dan senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Oleh karena itu, TQM merupakan pendekatan manajemen terpenting dalam
meningkatkan daya saing perusahaan.
Di Indonesia TQM kali diperkenalkan pada tahun
1980-an dan sekarang cukup populer di sektor swasta. Banyak perusahaan
terkemuka dan perusahhan milik negara telah mengadopsi TQM sebagai strategi
untuk kompetitif baik di tingkat nasional maupun internasional. Tetapi TQM
kurang begitu dikenal di sektor publik. Namun kini keadaan sudah berubah,
faktor-faktor yang mendorong sektor swasta untuk beradaptasi dengan konsep ini,
ini juga memiliki dampak terhadap cara pemerintah menyediakan pelayanan.
Gerakan mutu total memiliki akar dalam studi waktu dan
studi gerakan yang dilakukan oleh Frederick W. Taylor
pada tahun 1920-an. Untuk menjaga mutu
agar tidak jatuh melalui berbagi celah, perlu diciptakan
suatu departemen mutu secara terpisah dan hanya bertanggung jawab
pada mutu. Konsep
mutu total sebagai suatu pendekatan untuk
melakukan bisnis mulai diterima secara luas di Amerika Serikat
pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an.
Akan tetapi, unsur-unsur individual dari
konsep tersebut seperti penggunaan data statistik, kerja kelompok,
danketerlibatan karyawan telah dimanfaatkan
oleh organisasi-organisasi visioner
selama bertahun-tahun.
Saat ini konsep Total Quality Management sebagai upaya untuk meningkatkan
kinerja, kualitas dan produktivitas organisasi perusahaan telah berkembang dan diimplementasikan.
Dari
definisi Total Quality Management tersebut
ada tiga kunci utama dalam pelaksanaan Total Quality Management
yaitu:
- Continous
improvement (perbaikan
terus-menerus)
- Keterlibatan
seluruh anggota dalam organisasi
- Kepuasan
pelanggan (usaha untuk memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi
daripelanggan.
Total
Quality Management memfokuskan proses atau sistem pencapaian tujuan
organisasi, dengan dimulai dari proses perbaikan mutu,
maka TQM diharapkan dapat mengurangi peluang membuat kesalahan dalam
menghasilkan produk, karena produk yang baik adalah harapan pelanggan. Jadi, rancangan produk
diproses sesuai dengan prosedur dan
teknik untuk mencapai harapan pelanggan. Perintis
Mutu Total Mutu
total bukan hanya satu konsep yang berdiri sendiri. Konsep itu merupakan
sejumlah konsep
terkait yang diikat untuk menciptakan satu pendekatan komprehensif terhadap pelaksanaan bisnis. Banyak
orang yang menumbang cara-cara yang
berarti bagi perkembangan berbagai
konsep yang umum dikenal sebagai mutu total. Daur Deming, dikembangkan untuk menghubungkan produksi
dari sebuah produk dengan kebutuhan
konsumen dan memfokuskan sumber daya semua departemen (riset, rancangan,produksi,
pemasaran) dalam sebuah usaha kooperatif
untuk mencapai tujuan tersebut. Daur Deming
mengemukakan hal-hal berikut:·
- Lakukanlah
riset konsumen dan gunakanlah riset tersebut
dalam merencanakan produk (perencanaan)
- Hasilkanlah
produk (lakukan)·
- Periksalah
produk untuk memastikan bahwa produk tersebut dibuat sesuai dengan
rencana(periksalah)·
- Pasarkan
produk (bertindaklah)·
- Analisislah
bagaimana produk diterima pasar dilihat dari segi mutu, biaya,
dan criteria analisis
lain (analisislah)
Tujuan
Adapun
tujuan dari Total Quality
Management (TQM)
- untuk
meningkatkan kinerja organisasi secara menyeluruh dengan memperbaiki
kualitas manajemen.
- Untuk
mengetahui kelebihan dan kelemahan dari manajemen tradisional
- Untuk mengetahui
pengaruh manajemen tradisional terhadap manajemen kualitas total.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar