H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Selasa, 03 Juli 2012

Pengertian Damp (Lembab)


Eksplorasi Damp Pada Rumah Makan

Musim hujan memang membuat kita tersadar akan keberadaan aneka masalah seputar rumah. Salah satu yang menjengkelkan, soal rembesan air pada dinding. Rembesan ini pasti bakal meninggalkan bercak pada permukaan tembok. Berbercak mirip ompol. Bukan hanya terkesan jorok, ruangan pun bisa ikutan bau dan lembap. Permasalahan di atas sebetulnya bisa diatasi. Langkah pertama, cari dulu biang keladinya. Jika sumber awal ini tidak tertemukan, perbaikan apapun yang dilakukan pada permukaan dinding, mungkin tidak akan banyak berguna (Johny, 2010).
 
Seorang kontraktor, mengemukakan penyebab lainnya. Pertama, terdapat celah yang terbentuk pada pertemuan dinding rumah Anda dengan rumah sebelah. Kedua, penggunaan batu alam sebagai pelapis dinding eksterior. Ketiga, pengecatan dinding luar yang tidak sempurna. Solusinya adalah dengan mengatasi dulu sumber masalah, kemudian memperbaiki dindingnya, Menurutnya yang susah adalah jika penyebabnya itu karena penggunaan batu alam pada dinding eksterior. Air akan mengalir lewat celah batu dan masuk ke dalam dinding. Masalah ini memerlukan penanganan ekstra untuk perbaikannya  (Isfandi, 2010).

Untuk menanggulangi dinding rumah yang lembab atau mempunyai bercak air pada dinding interior, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasikan lokasi bercak tersebut dan faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah apakah karena pipa air yang bocor. Permukaan air tanah yang naik, rembesan dari kamar mandi retak, adanya celah antara 2 dinding dengan tetangga penggunaan batu alam sebagai pelapis dinding eksterior ataukah karena dinding luar yang belum diplester. Setelah kita identifikasi akar penyebabnya maka baru kita pikirkan  solusi terbaik untuk mengatasi bercak pada dinding rumah tersebut dan  kalo bisa hilang selamanya. Dari identifikasi maka kita dapatkan metode  penanggulangannya, yakni sebagai berikut : air permukaan tanah naik & pipa air bocor (Johny, 2010).

Biasanya bercak kelembaban teralokasi dibawah satu meter pada dinding  rumah, dan terjadi terus menerus sepanjang waktu tidak mengenal saat  hujan atau tidak. Perlu anda ketahui bahwa air tanah masuk ke dinding interior melalui kapiler material semen. Penyebab utamanya adalah karena rendahnya kualitas material plesteran baik dinding luar maupun dalam Solusi : mengerok plesteran kurang lebih satu meter dari permukaan,  ganti dengan plesteran baru dengan komposisi pasir dan semen 3:1, baru  kemudian dilakukan pengecatan sesuai dengan prosedur yang benar (Darusman, 2010).

Adanya pipa air yang bocor, biasanya terindikasi kurang lebih satu meter dari dinding dasar. Ini mudah terlihat bercak basahnya, lebih parah dari bercak basah lainnya. Solusi : ganti pipa yang bocor, lalu plester  dengan komposisi material yang benar. Retak rambut dinding Interior. Penyebab utamanya adalah karena pada dinding rumah anda terdapat  unsur pembentuk plesteran yang tidak bersih dan banyak mangandung tanah  atau material lainnya, air yang digunakan untuk mengaduk semen dari  comberan, proses pengacian dilakukan saat belum waktunya, plesteran belum kering sempurna. Solusi : retak-retak rambut diperbesar sedikit dan ditutup dengan  plamir tembok, setelah mengering sempurna total baru difinishing. Dinding luar belum diplester  Lantai rumah baik yang terbuat dari kayu, keramik, ataupun bahan lainnya sering kali mengalami masalah lembab. Lantai rumah lembab dapat menjadi penyebab munculnya penyakit akibat pertumbuhan berbagai jamur dan bakteri. Lantai lembab disebabkan oleh adanya air yang berasal dari tanah yang muncul atau merembes ke atas. Munculnya air tersebut disebabkan oleh lapisan adukan pada lantai tidak kedap air (Darusman, 2010).

         Bahan dan alat untuk mengatasi masalah lembab pada lantai : lembaran plastik, pasir, semen, sendok semen. Langkah-langkah mengatasi masalah lantai lembab pada rumah anda :
  1. Bila lantai kedap air, cukup tutup nat dengan bahan kedap air. Untuk lantai yang tidak kedap air seperti lantai parket, angkat lantai di daerah yang permukaannya lembab sampai ke lapisan urugan pasir.
  2. Lapisi permukaan pasir tadi dengan lembaran plastic
  3. Beri spesi (campuran semen dan pasir) kedap air dengan perbandingan semen dan pasir 1:2 ketebalan lapisan spesi ini sekitar 3 cm.
  4. Pasang kembali lantai seperti semula.
Masalah ini memerlukan penanganan ekstra untuk perbaikannya.

1. Masalah dan solusi pada eksterior:
Jika dinding luar berpelapis batu alam, untuk mengurangi kelembapan dinding dalam, tutup setiap celah antarbatu dengan sealant. Jika bagian luar ini menggunakan batu alam berporositas tinggi, coating ulang permukaannya. Coating sebaiknya dilakukan pada segala jenis batu alam untuk menghindari rembesan berulang lagi dan jika dinding luar berpelapis cat, pastikan proses pengecatan awal telah sempurna.

2. Masalah dan solusi pada interior:
Ompol pada dinding interior otomatis berkurang dan berhenti jika sumber masalah teratasi. Lantai rumah baik yang terbuat dari kayu keramik, ataupun bahan lainnya sering kali mengalami masalah lembab. Lantai rumah lembab dapat menjadi penyebab munculnya penyakit akibat pertumbuhan berbagai jamur dan bakteri. Lantai lembab disebabkan oleh adanya air yang berasal dari tanah yang muncul atau merembes ke atas. Munculnya air tersebut disebabkan oleh lapisan adukan pada lantai tidak kedap air.

Bahan dan Alat untuk mengatasi masalah lembab pada lantai :
  • Lembaran plastik
  • Pasir
  • Semen
  • Sendok semen
 Langkah-langkah mengatasi masalah lantai lembab pada rumah anda :
         Bila lantai kedap air, cukup tutup nat dengan bahan kedap air. Untuk lantai yang tidak kedap air seperti lantai parket, angkat lantai di daerah yang permukaannya lembab sampai ke lapisan urugan pasir.
1.      Lapisi permukaan pasir tadi dengan lembaran plastik
2.      Beri spesi (campuran semen dan pasir) kedap air dengan perbandingan semen dan pasir 1:2 ketebalan lapisan spesi ini sekitar 3 cm. (Kakiay, 2010)
1.      Penataan Ruang
Penataan ruang dalam rumah ini sangat diperhatikan oleh arsiteknya. Dimana dapat dilihat tidak ada ruang-ruang yang miskin udara segar. Adanya penghubungan antara ventilasi atau lubang angin dan jendela tiap ruangan dan taman depan. Selain itu adanya ruang-ruang yang dihubungkan seperti ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga tanpa penyekat sehingga udara bias dengan leluasa mengalir.

            Dari analisis data yang dilakukan terhadap rumah tersebut diketahui bahwa ruang gerak masing-masing penghuni adalah 37,33 m2. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rumah tersebut merupakan hunian yang sehat dimana sudah melebihi ketentuan minimal rumah sehat. Setiap penghuni memiliki ruang gerak yang tidak terbatas, tidak menyesakkan dan sangat rileks dalam beraktivitas. Hal ini sesuai dengan literature yang dibuat oleh Admin (2010) yan menyatakan bahwa luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,  artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.

            Damp juga terjadi sangat ekstrim di dinding dekat area tempat memasak (dekat dengan api dan air panas yang langsung dibuang mengenai dinding). Terlihat cat minyak (bukan cat kapur) yang digunakan untuk mengecat dinding tersebut sudah mengelupas dan terdapat noda hitam yang teridentifikasi seperti kerak (secara ilmiahnya kerak tersebut merupakan jamur yang sudah mengering). Damp ini juga kelihatan ekstrim karena lubang asap dan saluran air yang terbuat dari besi talang/aluminium  yang dicat senada dengan warna dinding mengalami keropos (diidentifikasi dari cat yang menggelembung). 

Damp yang terjadi pada lantai dapat diidentifikasi dengan menggunakan indera perasa (dalam hal ini kulit), dengan cara meletakkan kaki di atas lantai. Pada saat kaki dipijakkan ke lantai, lantai terasa basah dan lebih dingin, kondisi ini tentunya dibandingkan dengan lantai yang lain pada ruangan tersebut yang ketika dirasakan tidak basah. Perbedaan kedua lantai ini juga diidentifikasi dari komponennya, bahwa lantai yang dikategorikan lembab tidak dikeramik seperti lantai yang dikategorikan tidak lembab. Hal ini sesuai dengan pernyataan Darusman (2010), yang menyatakan bahwa lantai rumah baik yang terbuat dari kayu, keramik, ataupun bahan lainnya sering kali mengalami masalah lembab. Lantai rumah lembab dapat menjadi penyebab munculnya penyakit akibat pertumbuhan berbagai jamur dan bakteri. Lantai lembab disebabkan oleh adanya air yang berasal dari tanah yang muncul atau merembes ke atas. Munculnya air tersebut disebabkan oleh lapisan adukan pada lantai tidak kedap air. Berbeda halnya dengan damp yang terjadi pada kamar mandi, walaupun dinding kamar mandi tersebut dilapisi dengan keramik, adanya damp diidentifikasi dari tampaknya lumut tipis pada dinding tersebut. Damp pada kedua bagian bangunan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :   

Pada rumah makan, dinding adalah bagian yang paling dekat dengan pelanggan apabila makan di rumah makan tersebut. Oleh karena itu, sebisa mungkin dilakukan tindakan/perlakuan agar damp tidak terlalu mengganggu (dikurangi). Tindakan awal seperti pengidentifikasian lokasi bercak adalah yang paling dahulu dilakukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Johny (2010), yang menyatakan bahwa untuk menanggulangi dinding rumah yang lembab atau mempunyai bercak air pada dinding interior, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasikan lokasi bercak tersebut dan faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah apakah karena pipa air yang bocor. Permukaan air tanah yang naik, rembesan dari kamar mandi retak, adanya celah antara 2 dinding dengan tetangga penggunaan batu alam sebagai pelapis dinding eksterior ataukah karena dinding luar yang belum diplester. Setelah kita identifikasi akar penyebabnya maka baru kita pikirkan  solusi terbaik untuk mengatasi bercak pada dinding rumah tersebut dan  kalo bisa hilang selamanya. Dari identifikasi maka kita dapatkan metode  penanggulangannya, yakni sebagai berikut : air permukaan tanah naik & pipa air bocor (Johny, 2010).

Tuhan Memberkatimu ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar