Kebutuhan untuk mengembangkan vaksin Covid-19 secara cepat beriringan dengan peningkatan pemahaman kita dalam sains termasuk genomik dan biologi struktural. Kemampuan ini mendukung suatu era baru dalam pengembangan vaksin. Dalam dekade terakhir, komunitas saintifik dan industri vaksin telah diminta merespons cepat terhadap berbagai epidemi seperti influenza H1N1, Ebola, Zika dan kini SARS-CoV-2. Sampai tgl 31 Juli, sudah ada 139 vaksin tahap preklinis, uji klinik fase 1 sebanyak 13, fase 1/2 sebanyak 15 dan fase 2 sebanyak 4. Calon vaksin yang telah memasuki tahap uji klinis fase 3 paling tidak ada 6, akan menguji efikasi dan mengawasi adanya efek samping. Percepatan pengembangan vaksin menjadi harapan untuk mengatasi pandemi. Walaupun demikian kita menyadari bahwa vaksinbelum akan ada di pasaran hingga tahun depan, jadi kita masih harus berjuang dengan mengendalikan wabah. Protokol kesehatan yang ketat, jaga jarak fisik dan sosial, menghindari kerumunan, tetap dan malah harus lebih digiatkan.
*-Prof. Herawati Sudoyo-*
(Ahli Genetika Lembaga Eikjman Institute)
Catatan: Saya mendapatkan informasi langsung dari akun facebook beliau: *Herawati Supolo-Sudoyo*
Di posting, Jumat, 7 Agustus 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar