H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 05 Oktober 2020

Manusia baru atau ?

 MENJADI MANUSIA BARU ATAU TETAP MANUSIA LAMA?


supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 

Efesus 4:23-24 (TB)  


Kenapa kita harus menjadi manusia baru? Karena dengan mengenakan manusia baru kita dapat berjumpa kembali dengan Allah yang Maha Kudus. Karena Roh Allah telah dimateraikan pada kita sebagai pertanda kita adalah milik Allah, sehingga kita beroleh kuasa dan keselamatan kekal di dalam Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat. Hanya ada 2 pilihan tetap menjadi manusia lama atau berbalik total menjadi manusia baru, tidak ada abu-abu antara manusia lama dan baru. Seperti yang tertulis dalam Kitab Wahyu, yang abu-abu atau suam-suam kuku akan dimuntahkan Tuhan, tidak memperkenan Allah. 


Apa syaratnya menjadi manusia baru? Lahir baru, dilahirkan kembali di dalam Roh dan Kebenaran. Melalui anugerah Allah yaitu keselamatan di dalam iman kepada Yesus Kristus yang telah menebus umatnya dari hukuman dosa. Ketika anugerah itu tiba pada kita, kita akan merasakan ketidaklayakan kita di hadapan Allah, kita akan tersungkur mohon ampun akan segala dosa dan kelemahan kita yang selama ini kerap mendukakan hati Allah pemilik hidup kita.  Kita menyadari sepenuhnya kita membutuhkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat hidup kita. Sudahkah kita menjadi manusia baru?


Apakah yang dimaksud dengan manusia baru dan apa sajakah karakter yang dimiliki oleh manusia baru? Manusia baru adalah manusia yang semakin waktu selalu dibaharui roh dan pikirannya di dalam Yesus Kristus Tuhan. Menghasilkan buah Roh di dalam kehidupannya dimana pun dia Tuhan letakkan. Beberapa contoh yang dikemukakan, kita akan menanggalkan dusta satu dengan yang lain, tidak berlarut-larut dalam dendam dan amarah, tidak mencuri, rajin bekerja keras supaya hasilnya dengan senang hatinya dapat dibagi-bagi kepada orang yang berkekurangan.


Manusia baru dalam mengeluarkan perbendaharaan kata pun bukan lagi dengan kata-kata kotor melainkan dengan kata-kata yang baik dan membangun sehingga yang mendengar akan terberkati dengan kasih karunia Allah. Tidak mendukakan Roh Kudus yang ada di dalam kita dengan terus melawan kehendak Allah dengan hidup sesuka hati kita. Membuang dari kamus hidup kita segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan kejahatan.


Pada akhirnya, manusia baru harus saling ramah satu dan yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni sebagaimana Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita di dalam Yesus Kristus Tuhan. Jadi kalau kita katakan sampai mati kita tidak akan mengampuni kesalahan sesama kita manusia, termasuk manusia baru kah kita? Atau kalau kita katakan tidak perlu kata-kata untuk menunjukkan kita mengampuni dan mengasihinya, cukup hati yang bicara, termasuk manusia baru kah kita? Ingat, keramahan adalah identik dengan ekspresi berkata-kata, bersaksi melalui indera bicara kita. Itu perintah Tuhan.


Mau menjadi manusia baru atau tetap menjadi manusia lama? Kiranya Allah mengaruniakan kasihNya bagi kita, menganugerahkan hati yang berserah padaNya, untuk bertobat dan mau dibentuk dari waktu ke waktu olehNya, semakin lama manusia baru kita semakin disempurnakan menjadi semakin serupa seperti Kristus. Terpujilah nama Allah, segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.


#erbs080820

Tidak ada komentar:

Posting Komentar