JANGAN MENOLEH KE BELAKANG
Zefanya 1-3 , 31 Desember 2024
Tidak terasa kita sudah sampai dipenghujung tahun 2024, banyak hal yang telah kita lewati, baik itu suka maupun duka. Ibarat mengikuti sebuah perlombaan, kita sudah mencapai garis akhir dan telah mengakhiri pertandingan yang kita ikuti dengan baik. Benar ! Kita tidak goyah, iman kita masih tetap kepada Yesus. Apapun masalah dalam kehidupan kita, kita tetap percaya ada keselamatan, perlindungan, pemeliharaan serta penyertaan dari Tuhan, bahkan berkat-berkatNya tidak pernah selesai dalam hidup kita.
Kehidupan ini digambarkan seperti sebuah pertandingan. Pemenangnya bukan siapa yang duluan sampai di garis akhir, tetapi siapa yang mengakhiri pertandingan dengan baik, dalam arti telah mengerjakan tiap kesempatan yang TUHAN berikan kepadanya dengan baik. Paulus telah mencapai garis akhir dan ia berhasil memelihara imannya. Jadi ia harus memaksimalkan kesempatan untuk Timotius anak rohaninya, agar Timotius juga dapat menyelesaikan pertandingan kehidupan dengan baik, dan meraih mahkota kebenaran.
Hidup manusia begitu singkat. Namun dalam waktu yang singkat tersebut, Tuhan memberikan kesempatan untuk bertobat maupun kesempatan untuk melayaniNya. Terkadang kesempatan itu hanya datang satu kali dan harus segera dimanfaatkan, karena akan ada saatnya ketika kita bertindak, momen tersebut sudah lewat.
Salah satu penyebab seseorang mengalami kegagalan adalah dirinya yang selalu menoleh ke belakang. Maksud dari menoleh kebelakang adalah melihat kegagalan, dosa, dan peristiwa di masa lalu. Kegagalan, dosa dan pengalaman pahit seseorang, dapat mempengaruhi sehingga ia tidak berani melangkah untuk meraih mimpinya. Padahal, apa yang ada di belakang kita harus ditinggalkan dan harus mengarahkan tujuan hidup ke depan. Begitu juga dalam hal rohani, kita harus meninggalkan semua yang ada dibelakang kita, baik itu dosa, kebencian, akar pahit, dendam, iri hati, dan sebagainya, agar kita dapat masuk dalam rencana Tuhan dan menikmati berkat-berkat yang telah disediakan bagi kita.
FirmanNya, “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala !” (Yesaya 43:18). Hal-hal yang perlu diingat adalah segala perbuatan dan pekerjaan Tuhan yang selalu menjadikan hidup kita jauh lebih baik dan berarti dengan mengingat-ingat kebaikan Tuhan, kita tidak akan pernah berhenti untuk mengucap syukur. Bagaimana kita dapat mencapai garis akhir, bergantung pada cara kita memandang diri sendiri yaitu memotivasi diri, berlatih dan berjuang, atau sebagai penonton yang duduk santai ? (AU)
Questions :
1. Apakah yang dimaksud dengan “menoleh ke belakang” ?\
2. Hal-hal apa yang perlu dilakukan, agar kita tidak mudah menoleh kebelakang ? Diskusikan.
Values :
Dengan mengingat-ingat kebaikan Tuhan, kita tidak akan pernah berhenti untuk mengucap syukur.
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman (2 Timotius 4:7)”
Kalaupun terpaksa harus melihat kebelakang, setidaknya hanya untuk melihat sebuah pembelajaran supaya tidak melakukan kesalahan yang sama kedepannya.
Haleluyah ! Praise The Lord ! |