H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 29 Desember 2024

Renungan Cukupkanlah Dirimu

 


CUKUPKANLAH DIRIMU

Yesaya 56-59, 28 Desember 2024

 

Seekor nyamuk kecil, kalau kita pukul dengan tangan akan terasa sulit. Karena nyamuk tersebut agak gesit untuk terbang dan bisa dengan cepat menghindari tangan kita. Tetapi kalau nyamuk yang gemuk, terbangnya lamban, kita akan lebih gampang untuk memukulnya. Ini dikarenakan nyamuk gemuk tersebut terlalu banyak menyedot darah kita, over dari kapasitas perut nyamuk dan tidak sanggup lagi untuk membawa beban tubuhnya. Akhirnya celakalah sendiri nyamuk itu.

       Pelajaran sederhana ini memberikan arti kepada kita untuk hidup secukupnya, tidak melebihi dari kapasitas / kemampuan kita. Kemegahan dunia tidak akan pernah berhenti menarik kita untuk selalu mengikuti dan mengejarnya setiap saat. Akhirnya, kita selalu terbelenggu oleh rasa kuatir akan masa depan kita dan rasa iri kita terhadap hidup orang lain yang lebih mampu dari kita.

       Hal pertama adalah kita harus belajar mengatasi rasa kuatir akan masa depan kita. Rasa kuatir ini membuat kita untuk mengingini lebih agar kita merasa cukup di masa depan, ini bisa jadi hal yang keliru. Seperti yang tertulis di Filipi 4:6-7 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” Kita tidak boleh takut akan keadaan, jangan berhenti berusaha, dan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Bawa semua permintaan kita dalam doa, jika itu berkenan dan sesuai dengan rencana Tuhan, kita percaya, kita hanya perlu sabar untuk menunggu waktu Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan kita lebih besar dari semua masalah yang kita hadapi.

       Hal kedua adalah mengatasi rasa iri hati kita. Jika patokan hidup kita adalah orang yang lebih mampu dari kita dalam segi harta dan penampilan, ini akan mendorong kita untuk berlomba mencari materi dan mengejar duniawi dengan cara yang keliru. Ini tidak boleh kita lakukan. Seperti kata pepatah, jangan kau pandang keatas dan jangan kau lihat matahari, nanti silau mata kamu. Lihatlah dirimu sendiri, cukupkanlah dirimu, ukur kemampuan dirimu sendiri dan jangan membandingkan dengan orang lain. Banggalah dengan dirimu sendiri dan berlombalah untuk mengejar Tuhan, bukan mengejar hal duniawi. Berlombalah untuk berbuat baik dan menebar kebaikan untuk kebahagiaan sesama kita. (AS)

 

Questions :

1.  Apakah kita masih kuatir hari ini ? Mengapa ?

2.  Mengapa tidak boleh iri dengan pencapaian orang lain ? Bagaimana seharusnya respon kita terhadapnya ? Diskusikan.

 

Values :

Cukupkanlah dirimu dengan apa yang kamu miliki dari hasil usahamu sendiri yang berkenan di hadapan Tuhan.

 

 

“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau (Ibrani 13:5)”

 

 

Buanglah rasa kuatir dan iri hatimu, agar engkau bisa belajar untuk mencukupkan hidupmu.







Ketika di Lapangan


2 komentar:

  1. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau (Ibrani 13:5)”

    BalasHapus
  2. Buanglah rasa kuatir dan iri hatimu, agar engkau bisa belajar untuk mencukupkan hidupmu.

    BalasHapus