CUKUPKANLAH DIRIMU
Yesaya 56-59, 28 Desember 2024
Seekor
nyamuk kecil, kalau kita pukul dengan tangan akan terasa sulit. Karena nyamuk
tersebut agak gesit untuk terbang dan bisa dengan cepat menghindari tangan
kita. Tetapi kalau nyamuk yang gemuk, terbangnya lamban, kita akan lebih
gampang untuk memukulnya. Ini dikarenakan nyamuk gemuk tersebut terlalu banyak
menyedot darah kita, over dari kapasitas perut nyamuk dan tidak sanggup lagi
untuk membawa beban tubuhnya. Akhirnya celakalah sendiri nyamuk itu.
Pelajaran sederhana ini memberikan arti kepada
kita untuk hidup secukupnya, tidak melebihi dari kapasitas / kemampuan kita. Kemegahan
dunia tidak akan pernah berhenti menarik kita untuk selalu mengikuti dan
mengejarnya setiap saat. Akhirnya, kita selalu terbelenggu oleh rasa kuatir akan
masa depan kita dan rasa iri kita terhadap hidup orang lain yang lebih mampu
dari kita.
Hal pertama adalah kita harus belajar
mengatasi rasa kuatir akan masa depan kita. Rasa kuatir ini membuat kita untuk
mengingini lebih agar kita merasa cukup di masa depan, ini bisa jadi hal yang
keliru. Seperti yang tertulis di Filipi 4:6-7 “Janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada
Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah,
yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus
Yesus.” Kita tidak boleh takut akan keadaan, jangan berhenti berusaha, dan
selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Bawa semua permintaan kita dalam
doa, jika itu berkenan dan sesuai dengan rencana Tuhan, kita percaya, kita
hanya perlu sabar untuk menunggu waktu Tuhan. Ingatlah bahwa Tuhan kita lebih
besar dari semua masalah yang kita hadapi.
Hal kedua adalah mengatasi rasa iri hati
kita. Jika patokan hidup kita adalah orang yang lebih mampu dari kita dalam
segi harta dan penampilan, ini akan mendorong kita untuk berlomba mencari
materi dan mengejar duniawi dengan cara yang keliru. Ini tidak boleh kita
lakukan. Seperti kata pepatah, jangan kau pandang keatas dan jangan kau lihat
matahari, nanti silau mata kamu. Lihatlah dirimu sendiri, cukupkanlah dirimu,
ukur kemampuan dirimu sendiri dan jangan membandingkan dengan orang lain. Banggalah
dengan dirimu sendiri dan berlombalah untuk mengejar Tuhan, bukan mengejar hal
duniawi. Berlombalah untuk berbuat baik dan menebar kebaikan untuk kebahagiaan sesama
kita. (AS)
Questions
:
1. Apakah
kita masih kuatir hari ini ? Mengapa ?
2. Mengapa
tidak boleh iri dengan pencapaian orang lain ? Bagaimana seharusnya respon kita
terhadapnya ? Diskusikan.
Values
:
Cukupkanlah
dirimu dengan apa yang kamu miliki dari hasil usahamu sendiri yang berkenan di
hadapan Tuhan.
“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa
yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman : “Aku sekali-kali tidak akan
membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau (Ibrani
13:5)”
Buanglah
rasa kuatir dan iri hatimu, agar engkau bisa belajar untuk mencukupkan hidupmu.
Ketika di Lapangan |
“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau (Ibrani 13:5)”
BalasHapusBuanglah rasa kuatir dan iri hatimu, agar engkau bisa belajar untuk mencukupkan hidupmu.
BalasHapus