H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 04 September 2024

Renungan Bertolong-Tolonganlah Menanggung Bebanmu !

 

BERTOLONG-TOLONGANLAH MENANGGUNG BEBANMU ! 

Mazmur 111 , 4 September 2024

Alkitab telah mengingatkan kepada kita bahwa keadaan di depan tidak bertambah mudah. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orangtua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah (2 Timotius 3:1-4).

Sebagai pengikut Kristus kita telah dipanggil untuk hidup di dalam komunitas dan budaya Kerajaan Allah yang tentunya berbeda dengan budaya dunia. Kita harus bertumbuh di dalam pengenalan akan Tuhan dan kehidupan spiritualitas kita, serta saling menegur dan mengingatkan ketika saudara kita kedapatan melakukan pelanggaran. Dengan dalih tidak mau mencampuri urusan orang lain, kita seringkali membiarkan saudara kita yang nyata-nyata berbuat salah atau bahkan cenderung menghakimi. Memang ada etika yang harus kita lakukan di dalam menyampaikan sebuah teguran. Kitab Amsal juga mengingatkan “Lebih baik teguran yang nyata-nyata daripada kasih yang tersembunyi (Amsal 27:5).”

Jika kita mengasihi saudara kita, maka kita akan menegurnya dengan kasih dan roh lemah lembut. Kata memimpin di dalam ayat bacaan kita hari ini diambil dari bahasa Yunani katartizo, yang juga berarti memperbaiki, menyempurnakan, melengkapi, dan memulihkan. Kata ini adalah kata yang sama dipakai dalam injil Matius 4:21 untuk kata membetulkan jaring atau jala. Bagi seorang nelayan, jala adalah sebuah alat utama untuk menangkap ikan. Jala yang rusak atau koyak tidak akan berfungsi dengan maksimal dan bahkan tidak ada gunanya lagi.

Demikian juga panggilan setiap kita sebagai warga Kerajaan Allah, kita harus peduli dengan orang lain dan menjadi influencer yang membawa pemulihan dimanapun kita berada. Orang yang peduli bukanlah orang yang hanya ingin tahu dan tidak berbuat apa-apa, tetapi bertindak ketika saudaranya memerlukan pertolongan. Selain teguran dengan kasih, kita juga harus saling bertolong-tolongan di dalam menanggung beban. Bantuan dan pertolongan yang kita lakukan adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab sebagai pengikut Kristus. Dengan demikian akan membangkitkan kesatuan hati untuk semakin bertumbuh di dalam pengenalan akan Tuhan serta menjadi influencer di dalam komunitas. (RSN)

 

Questions :

1. Bagaimana keadaan manusia di akhir zaman ini ?

2. Apa yang harus kita lakukan agar hidup kita dapat menjadi influencer ?

 

Values :

Orang yang peduli bukanlah orang yang hanya ingin tahu dan tidak berbuat apa-apa, tetapi bertindak ketika saudaranya memerlukan pertolongan.

 

 

“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus (Galatia 6:1-2)”

 

 

Ketika dunia semakin egois maka kita harus semakin peduli.






2 komentar:

  1. “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu ! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus (Galatia 6:1-2)”

    BalasHapus
  2. Ketika dunia semakin egois maka kita harus semakin peduli.

    BalasHapus