MENGHADAPI ORANG SULIT
Bilangan 25 , 16 Maret 2024
Dalam kehidupan kita, kerapkali kita diperhadapkan pada orang-orang yang serasa menyulitkan kehidupan kita, bukan hanya karena perilaku mereka kepada kita, melainkan juga karena kita merasa mereka ini adalah pribadi yang sulit juga berubah.
Rick Brinkman seorang pakar di bidang komunikasi mendefinisikan orang sulit adalah orang yang membuat Anda tidak betah bersamanya, orang yang tidak melakukan apa yang Anda minta/harapkan, atau orang yang melakukan apa yang tidak kita harapkan, dan membuat kita tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadapnya.
Apakah penyebab munculnya perilaku orang sulit ini ? Dalam konteks psikologi dan komunikasi, perilaku ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah perbedaan individu (kepribadian), misalnya teori MBTI membagi manusia dalam 8 kecenderungan : introvert (menyendiri, tenang) dan Extrovert (suka bersama orang), Sensing (Indrawi) dan Intuisi (perasaan), Thinking (analisa, logika) dan feeling / perasaan, judging (teratur, rapi) dan perceiving (flexible, sesuai keadaan).
Ada juga orang-orang yang sulit karena gaya komunikasi yang berbeda yaitu : Tipe Tank yang agresif, tidak mau mengalah, atau tipe penembak jitu, diam-diam menjatuhkan; tipe granat yang meledak-ledak / mempermalukan, tipe maha tahu dan berpikir dirinya maha tahu, tipe yes man (selalu ya), tipe semoga / nanti, tipe serba tidak tahu, tipe penakut, negative, dan tipe the whiner (pengeluh). Jika kita juga termasuk dengan orang-orang dengan ciri khas seperti itu, bisa jadi kita juga menjadi orang sulit bagi orang lain.
Bagaimana sikap kita menghadapi orang sulit ? Mari kita tidak melakukan dengan menghakimi dan sering menghindar atau mengabaikan orang yang kita anggap sulit, dengan mengerti prinsip kasih karunia dan kebenaran Allah (Titus 3:3-4). Jika kita memahami ini maka kita sadar bahwa dalam keberdosaan manusia, kita juga menjadi “manusia sulit” bagi manusia dan Allah, tetapi anugerahNya memilih dan menyelamatkan kita, dan memberi kesanggupan untuk kita belajar dan berubah (1 Kor 15:9-10). Sehingga kita juga dapat belajar bahwa ada proses pembentukan Tuhan dalam setiap perjumpaan dengan orang sulit. Anda siap ? (HA)
Questions :
1. Apakah Anda pernah menjumpai orang-orang sulit di dalam kehidupan Anda ? Bagaimana respon Anda ?
2. Bagaimana sebaiknya supaya tidak menjadi “orang sulit” bagi orang lain ? Diskusikan !
Values :
Jadilah warga kerajaan yang tidak mempersulit orang lain dan mau menerima “orang sulit” dengan kasihNya
“Siapa suka bertengkar, suka juga kepada pelanggaran, siapa memewahkan pintunya mencari kehancuran. Orang yang serong hatinya tidak akan mendapatkan bahagia, orang yang memutar-mutar lidahnya akan jatuh ke dalam celaka. Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh tidak akan bersukacita (Amsal 19:19-21)”
Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya (Amsal 27:17)
Jadilah warga kerajaan yang tidak mempersulit orang lain dan mau menerima “orang sulit” dengan kasihNya
BalasHapusBesi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya (Amsal 27:17)
BalasHapus