H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 23 Oktober 2024

Be Happy Even In Trials

 *Be Happy Even in Trials*

[Berbahagia Walau Dalam Pencobaan]


*Yakobus 1:2,* _"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan"._


Bila kita perhatikan beberapa terjemahan Alkitab bahasa Inggris, Yakobus 1:2 memuat kalimat anggaplah sebagai suatu kebahagiaan. Tentu hal ini merupakan perintah pertama yang Yakobus berikan dalam suratnya. Jadi untuk memahami apa yang ia maksudkan, kita harus melihat keseluruhan ayat ini dan ayat-ayat di sekitarnya. Yakobus 1:2-4, _"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun"._ Maka kalimat anggaplah (terj. Inggris: hitunglah) adalah istilah keuangan, dan artinya adalah _"mengevaluasi"._ Jadi ketika Yakobus menyatakan untuk _"menghitung semuanya dengan sukacita,"_ dan ia mendorong para pembacanya untuk mengevaluasi cara mereka memandang pencobaan. Dia juga memanggil orang-orang percaya untuk mengembangkan sikap yang baru serta lebih baik memandang pencobaan dari sudut pandang Tuhan. 


Yakobus ingin agar orang percaya mengetahui bahwa dalam kehidupan Kristen akan ada _"berbagai macam pencobaan"_ (Yakobus 1:2), jadi kita harus siap dan tidak lengah ketika pencobaan tiba-tiba datang kepada kita. Pencobaan merupakan bagian dari pengalaman Kristen. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, _"Dalam dunia kamu menderita penganiayaan"_ (Yohanes 16:33). Nampaknya, pencobaan bukanlah kesempatan untuk bersukacita, lalu Yakobus tidak menyarankan agar kita mengejar pencobaan atau kesulitan, dan kita juga tidak boleh berpura-pura menyatakan bahwa pencobaan itu menyenangkan untuk ditanggung. Tentu pencobaan tersebut sulit dan menyakitkan, namun di dalamnya ada untuk suatu tujuan. Selain itu, pencobaan juga memiliki potensi untuk menghasilkan sesuatu yang baik dalam diri kita, dan oleh karena alasan inilah, maka pencobaan merupakan kesempatan untuk mengekspresikan sukacita. Sehingga dengan mengetahui bahwa ada gambaran yang lebih besar, maka kita dapat menganggap pencobaan sebagai sesuatu hal yang membuat kita bersukacita. 


Walaupun sukacita tersebut bertentangan dengan reaksi normal kita, disini Yakobus mendorong kita untuk berusaha mengubah sikap kita terhadap masalah dari ketakutan menjadi pengharapan yang positif, iman, kepercayaan, dan bahkan sukacita. Disisi lainnya Yakobus juga tidak hanya menyatakan "anggaplah sebagai suatu kebahagiaan", tetapi ia mengatakan "anggaplah (terj. Inggris memiliki tambahan kata: semuanya) sebagai suatu kebahagiaan". Jadi hal ini dapat berarti, kita dapat menganggap pencobaan sebagai sukacita yang murni. Dimana kita terlalu sering melihat pencobaan dalam sudut pandang yang negatif, atau kita berasumsi bahwa sukacita tidak mungkin ada dalam kesusahan. Dan yang lebih fatal lagi, seseorang menganggap masa-masa sulit itu sebagai kutukan Tuhan atas kita atau hukuman-Nya atas dosa kita, dan bukannya sebagai kesempatan untuk dengan sukacita bertumbuh menjadi semakin serupa dengan Kristus. 


Walaupun pencobaan bukan dari Tuhan, Dia biasanya memberi ujian, namun kadangkala pencobaan juga bisa diijinkan Tuhan menjadi ujian. Dimana ujian dapat dipakai sebagai salah satu alat maupun sarana untuk menilai apakah dia layak naik tingkat atau lulus dari pembelajaran yang dilaluinya.  Jikalau sekolah atau kuliah, tentu ada kurikulumnya, dan pencobaan belum tentu masuk kurikulum dari-Nya. Lalu bagaimana kalau menjalani kehidupan ini ?  Hidup ini jelas perlu untuk diuji baik sifat, karakter, pola hidup, buah Roh, prinsip hidup terhadap kebenaran, pertumbuhan iman, relasi dengan sesama, kesaksian pribadi dan keluarga, pekerjaan dan usaha, dan sebagainya. Dimana soal ujian bisa lansung dibuat Tuhan, atau melalui pencibaan yang diijinkan-Nya sebagai bahan ujian. Jadi siapapum bila mau naik kelas, harus melalui ujian. Yakobus membicarakan “Cobaan” yang dianggap sebagai suatu kebahagiaan bila diperhadapkan dengannya. Kata _“berbahagialah”_ berarti, janganlah jadikan hal itu sebagai beban yang berat, namun jalanilah dengan pertolongan serta kekuatan dari TUHAN YESUS, dalam cobaan/ujian yang sedang berlangsung tersebut. Jadi tetaplah bergantung kepada TUHAN YESUS, pasrah sepenuhnya, janganlah mengandalkan diri sendiri semata melainkan andalkan TUHAN, atau jangan merasa diri mampu namun meminta hikmat TUHAN ! Inilah cara menghadapi cobaan yang diijinkan-Nya menjadi ujian tersebut. Percayalah bahwa siapa yang mengandalkan TUHAN YESUS pasti akan menang dari cobaan/ujian. Dan akan lulus serta naik tingkat untuk semakin dewasa dan serupa KRISTUS. Tetaplah berkarya serta melakukan aktifitas bersama-Nya. Dalam suatu pernyataan dinyatakan, _"Pencobaan adalah bagian tak terhindarkan dari hidup kita, tetapi kita memiliki janji Allah bahwa ketekunan kita dalam menghadapinya akan menghasilkan kekuatan dalam iman"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*







2 komentar:

  1. *Amsal 20:29,* _"Hiasan orang muda ialah kekuatannya dan keindahan orang tua ialah uban"._

    BalasHapus
  2. *Yakobus 1:2,* _"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan"._

    BalasHapus