PENDAHULUAN
Sistem pengeringan buatan
berbeda dengan pengeringan alami. Sistem ini mencoba meniru pengeringan alam,
tetapi tanpa bergantung pada kokndisi cuaca. Pengkondisian iklim ini dilakukan
pada suatu ruang yang pengendaliannya diproses lewat sebuah mesin pengendali
oven atau (kiln controller). Sumber panas matahari digantikan oleh elemen
pemanas (eating elements), sirkulasi gerakan dan arah angin dikendalikan dengan
kipas-kipas utama (fans impeller), kelembaban udara dan temperatur dalam
ruangan di monitor dan dikendalikan oleh alat pengendali utama. Bila udara
dalam ruangan terlalu lembab, maka udara itu dapat dibuang keluar dan
digantikan dengan udara baru yang tidak begitu lembab melaluio cerobong
pembuang (dampfer). Oleh karena itu
peralatan ini sering disebut alat pengendali cuaca untuk pengering (climate conditioning for timber dryer).
Kayu Durian |
Sistem
pengeringan buatan dibuat untuk mendapatkan beberapa nilai positif yang tidak
dapat dicapai oleh sistem pengeringan alami. Misalnya:
- Kadar air kayu dapat dikeringkan
sampai jauh dibawah 10%
- Proses pengeringan tidak bergantung
pada panas matahari atau mesin
- Waktu pengeringaan relatif
singkatbila dibandingkan dengan sistem pengerigan alami sehingga kapasitas produksi
dapat ditingkatkan
- Kelancaran proses pengeringan dapat
diandalkan sehingga kelancaran produksi pun mudah ditargetkan
- Dapat menanggulangi timbulnya jamur,
bahkan ada sistem buatan yang dapat dipakai untuk menguatkan kayu dengan
bahan pengawet kimiawi (impregnasi) dan ada juga yang dapat sekaligus
memudakan warna kayu dengan bahan kimia (bleaching). Sebaliknya, harga
mesin sistem pengeringan buatan dan biaya investasiny cukup tinggi.
Operator yang tidak ahli, dapat merusak kayu yang dikeringkan misalnya
pecah, retak-retak halus, melengkung atau warnanya ternoda (discolour),
sehingga sistem ini dapat dikategorikan dalam sistem yang berkategori
tinggi.
Proses
pengeringan kayu secara umum ada beberapa tahap, yaitu pemanasan awal (preheating), pengeringan sampai titik
jenuh serat, pengeringan sampai kadar air akhir, pengkondisian (conditioning), pemerataan atau penyamaan
kadar air kayu (equalizing), dan
pendinginan (colling down). Kadar air
kayu di atas titik jenuh serat mempunyai kandungan air lebih dari 30 %. Atau
kayu yang akan melalui proses pengeringan buatan mempunyai kadar air kira-kira
70 % - 40 %, sedangkan kadar air rata-rata berkisar antara 50 % - 60 %. Pada
tahap pemanasan awal, kayu dibasahi lebih dahulu dengan jalan menyemprotkan air
ke dalam oven dan temperatur diatur agak panas, kira-kira 35o – 40oC.
Air akan menguap dan membentuk kabut uap air yang sehingga udara akan menjadi
berkelembaban tinggi.
Kipas
merupakan alat penggerak utama sirkulasi udara dalam ruangan, agar udara panas
dapatmerata ke seluruh ruang. Udara yang bergerak dapat ditekan masuk diantara
celah-celah tumpukan kayu. Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. kecepatan putaran motor (rpm)
2. motor kipas harus tahan panas
3. mutu daun kipas (fan blade)ntur bila
terkena udara panas, biasanya aluminium atau fiber glass
4. jumlah daun kipas
5. kemiringan daun kipas
6. diameter utama kipas dan diameter S
atau poros kipas
7. tebal kipas
8. motor dapat diatur bolak-balik (3 fase)
untuk memutar kipas berlawanan arah (meniup dan menghisap)
9. bahwa sekarang juga terdapat motor yang
dapat dikendalikan kecepatan putarnya
Kadang
kita mendapatkan hari-hari yang mendung pada siang hari. Juga harus dibedakan
antara mendung sesudah hujan dan mendung sebelum hujan. Mendung sebelum hujan
biasanya kondisi udara sangat panas, terutama bila tidak ada angin. Udara
menjadi panas karena pengaruh perambatan gelombang panas pada udara (konvaksi).
Demikian pula pengaruhnya pada sitem pengeringan, kayu dpat diletakkan kebawah
atap. Bila udara di sekitar menjadi panas dan kering, kayu akan kering juga.
Daya absorbsi udara ini dipengaruhi oleh garak geseran uadar (angin).
Prinsip-prinsip
dasar di atas menunjukkan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu
sistem pengering kayu buatan (dry kiln),
yaitu:
a. Pengaruh kelembaban udara di sekitar
(air humidity);
b. Pengaruh panas thermal pada kayu (temperatur);
c. Pengaruh sirkulasi uadara (air velocity);
d. Tahap-tahap proses pengeringan kayu.
Kadar
air dalam kayu akan meningkat bila udara di sekitar kayu sangat lembab atau kadar air
dalam kayu akan terevaporasi keluar bila udara di sekitar kayu lebih kering.
Sifat menyerap dan melepas kandungan air kayu ini adalah karena kayu mempunyai
sifat higroskopis. Oleh karena itu kadar air kayu (Wood moisture content) selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi
udara di sekitarnya. Dalam hal ini adalah suhu udara dan nilai kelembaban udara
relatif. Bila udara di sekitar kayu mempunyai kelembaban relatif rendah dan
panas, sedangkan kayu dalam kondisi basah, perlahan-lahan kandungan air dalam
kayu akan terevoparasi keluar. Air ini kemudian akan diserap oleh udara. Pada
titik kayu tidak lagi melepaskan kandungan airnya dan dapat menyesuaikan
dirinya dengan kondisi udara dan temperatur di sekitarnya, didapatkan titik
keseimbangan kayu (Ugl = equilibrium
moisture content). Hukum ini juga berlaku pada kayu yang kering dan
ditempatkan ditempat yang mempunyai kelembaban udara di sekitarnya sampai pada
titik jenuhnya. Titik jenuh atau titik keseimbangan juga disebut titik
keseimbangan kayu. Proses pelepasan atau penyerapan uap air oleh kayu dapat
berlangsung sangat lama, berhari-hari, berbulan-bulan atau bertahun-tahun
sesuai dengan keadaan cuaca di sekitar kayu.
Selain
temperatur dan kelembaban udara relatif, sistem pengering kayu dipengaruhi oleh
sirkulasi udara. Fungsi udara alam sistem pengering kayu, adalah :
a. Sabagai konduktor (perantara)
rambatan gelombnag panas (konduktor panas kekayu sehingga air dalam kayu
dipanasi dan terevaporasi keluar)
b. Pembawa uap air yang keluar dari
permukaan kayu
Dalam
perakteknya, kecepatan sirkulasi udara sangat menunjang kecepatan proses
pengeringan. Kecepatan gerak udara (sirkulasi) yang dinilai paling ekonomis dan
dianjurkan adalah 2 – 3 m/detik untuk oven konfesional. Makin lambat gerak
udara, makin besar induksi panas kepermukaan kayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar