H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 06 Mei 2012

PENGERINGAN KAYU


PENDAHULUAN

Sistem pengeringan buatan berbeda dengan pengeringan alami. Sistem ini mencoba meniru pengeringan alam, tetapi tanpa bergantung pada kokndisi cuaca. Pengkondisian iklim ini dilakukan pada suatu ruang yang pengendaliannya diproses lewat sebuah mesin pengendali oven atau (kiln controller). Sumber panas matahari digantikan oleh elemen pemanas (eating elements), sirkulasi gerakan dan arah angin dikendalikan dengan kipas-kipas utama (fans impeller), kelembaban udara dan temperatur dalam ruangan di monitor dan dikendalikan oleh alat pengendali utama. Bila udara dalam ruangan terlalu lembab, maka udara itu dapat dibuang keluar dan digantikan dengan udara baru yang tidak begitu lembab melaluio cerobong pembuang (dampfer). Oleh karena itu peralatan ini sering disebut alat pengendali cuaca untuk pengering (climate conditioning for timber dryer).

Kayu Durian
            Sistem pengeringan buatan dibuat untuk mendapatkan beberapa nilai positif yang tidak dapat dicapai oleh sistem pengeringan alami. Misalnya:
  1. Kadar air kayu dapat dikeringkan sampai jauh dibawah 10%
  2. Proses pengeringan tidak bergantung pada panas matahari atau mesin
  3. Waktu pengeringaan relatif singkatbila dibandingkan dengan sistem pengerigan         alami sehingga kapasitas produksi dapat ditingkatkan
  4. Kelancaran proses pengeringan dapat diandalkan sehingga kelancaran produksi pun mudah ditargetkan
  5. Dapat menanggulangi timbulnya jamur, bahkan ada sistem buatan yang dapat dipakai untuk menguatkan kayu dengan bahan pengawet kimiawi (impregnasi) dan ada juga yang dapat sekaligus memudakan warna kayu dengan bahan kimia (bleaching). Sebaliknya, harga mesin sistem pengeringan buatan dan biaya investasiny cukup tinggi. Operator yang tidak ahli, dapat merusak kayu yang dikeringkan misalnya pecah, retak-retak halus, melengkung atau warnanya ternoda (discolour), sehingga sistem ini dapat dikategorikan dalam sistem yang berkategori tinggi.
            Proses pengeringan kayu secara umum ada beberapa tahap, yaitu pemanasan awal (preheating), pengeringan sampai titik jenuh serat, pengeringan sampai kadar air akhir, pengkondisian (conditioning), pemerataan atau penyamaan kadar air kayu (equalizing), dan pendinginan (colling down). Kadar air kayu di atas titik jenuh serat mempunyai kandungan air lebih dari 30 %. Atau kayu yang akan melalui proses pengeringan buatan mempunyai kadar air kira-kira 70 % - 40 %, sedangkan kadar air rata-rata berkisar antara 50 % - 60 %. Pada tahap pemanasan awal, kayu dibasahi lebih dahulu dengan jalan menyemprotkan air ke dalam oven dan temperatur diatur agak panas, kira-kira 35o – 40oC. Air akan menguap dan membentuk kabut uap air yang sehingga udara akan menjadi berkelembaban tinggi.
            Kipas merupakan alat penggerak utama sirkulasi udara dalam ruangan, agar udara panas dapatmerata ke seluruh ruang. Udara yang bergerak dapat ditekan masuk diantara celah-celah tumpukan kayu. Hal-hal yang harus diperhatikan:
1.      kecepatan putaran motor (rpm)
2.      motor kipas harus tahan panas
3.      mutu daun kipas (fan blade)ntur bila terkena udara panas, biasanya aluminium atau fiber glass
4.      jumlah daun kipas
5.      kemiringan daun kipas
6.      diameter utama kipas dan diameter S atau poros kipas
7.      tebal kipas
8.      motor dapat diatur bolak-balik (3 fase) untuk memutar kipas berlawanan arah (meniup dan menghisap)
9.      bahwa sekarang juga terdapat motor yang dapat dikendalikan kecepatan putarnya

            Kadang kita mendapatkan hari-hari yang mendung pada siang hari. Juga harus dibedakan antara mendung sesudah hujan dan mendung sebelum hujan. Mendung sebelum hujan biasanya kondisi udara sangat panas, terutama bila tidak ada angin. Udara menjadi panas karena pengaruh perambatan gelombang panas pada udara (konvaksi). Demikian pula pengaruhnya pada sitem pengeringan, kayu dpat diletakkan kebawah atap. Bila udara di sekitar menjadi panas dan kering, kayu akan kering juga. Daya absorbsi udara ini dipengaruhi oleh garak geseran uadar (angin).
            Prinsip-prinsip dasar di atas menunjukkan hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu sistem pengering kayu buatan (dry kiln), yaitu:
a.       Pengaruh kelembaban udara di sekitar (air humidity);
b.      Pengaruh panas thermal pada kayu (temperatur);
c.       Pengaruh sirkulasi uadara (air velocity);
d.      Tahap-tahap proses pengeringan kayu.
            Kadar air dalam kayu akan meningkat bila udara  di sekitar kayu sangat lembab atau kadar air dalam kayu akan terevaporasi keluar bila udara di sekitar kayu lebih kering. Sifat menyerap dan melepas kandungan air kayu ini adalah karena kayu mempunyai sifat higroskopis. Oleh karena itu kadar air kayu (Wood moisture content) selalu berubah-ubah sesuai dengan kondisi udara di sekitarnya. Dalam hal ini adalah suhu udara dan nilai kelembaban udara relatif. Bila udara di sekitar kayu mempunyai kelembaban relatif rendah dan panas, sedangkan kayu dalam kondisi basah, perlahan-lahan kandungan air dalam kayu akan terevoparasi keluar. Air ini kemudian akan diserap oleh udara. Pada titik kayu tidak lagi melepaskan kandungan airnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan kondisi udara dan temperatur di sekitarnya, didapatkan titik keseimbangan kayu (Ugl = equilibrium moisture content). Hukum ini juga berlaku pada kayu yang kering dan ditempatkan ditempat yang mempunyai kelembaban udara di sekitarnya sampai pada titik jenuhnya. Titik jenuh atau titik keseimbangan juga disebut titik keseimbangan kayu. Proses pelepasan atau penyerapan uap air oleh kayu dapat berlangsung sangat lama, berhari-hari, berbulan-bulan atau bertahun-tahun sesuai dengan keadaan cuaca di sekitar kayu.

            Selain temperatur dan kelembaban udara relatif, sistem pengering kayu dipengaruhi oleh sirkulasi udara. Fungsi udara alam sistem pengering kayu, adalah :
a.       Sabagai konduktor (perantara) rambatan gelombnag panas (konduktor panas kekayu sehingga air dalam kayu dipanasi dan terevaporasi keluar)
b.      Pembawa uap air yang keluar dari permukaan kayu
            Dalam perakteknya, kecepatan sirkulasi udara sangat menunjang kecepatan proses pengeringan. Kecepatan gerak udara (sirkulasi) yang dinilai paling ekonomis dan dianjurkan adalah 2 – 3 m/detik untuk oven konfesional. Makin lambat gerak udara, makin besar induksi panas kepermukaan kayu.
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar