H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 04 September 2024

Pengkhotbah 5 : 10

 *SATISFACTION?*

[Kepuasan?]


*Pengkhotbah 5:10,* _"Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia"._


Pada umumnya kebanyakan orang mengira bahwa sumber kebahagiaan yang tertinggi dalam hidup ini adalah uang. Dan meskipun demikian bukan berarti bahwa uang tidak penting dan tidak dibutuhkan, namun jelas sikap diatas adalah tanggapan yang salah. Dimana setiap orang membutuhkan uang untuk dapat melanjutkan hidupnya, namun uang tidak akan pernah bisa menentukan hidup seseorang. Dan hidup dan mati seseorang tidak ditentukan oleh uang, namun hanya oleh kuasa dan kehendak TUHAN. Oleh sebab itu, kitab pengkhotbah  menjelaskan tentang sudut pandang yg seharusnya dimiliki oleh orang beriman dalam memandang dan mempergunakan uang. Kitab pengkhotbah mengatakan bahwa mencintai uang, artinya menjadi uang menjadi pusat dan tujuan hidup kita, tidak akan pernah membawa kita pada kepuasan. Kepuasan hidup bukan terletak  dari rasa mencintai uang, tetapi mencintai TUHAN Sang Sumber Hidup. 


Disisi lain umumnya orang-orang kaya di dunia ini manakala  ditanyakan mengenai pemahamannya tentang arti _"cukup,"_ mereka rata-rata menjawab, _"Cukup bagi kami adalah memiliki sedikit lebih lagi dari apa yang telah saya miliki sekarang ini"._ Dan pada sekarang ini begitu banyak orang yang memiliki pandangan seperti demikian. Lalu apa kata Kitab Pengkhotbah? Pengkhotbah menyatakan bahwa kecintaan seseorang terhadap kekayaan tidak akan pernah terpuaskan meskipun orang tersebut telah memiliki harta benda yang melimpah. Kebanggaan dan keinginan seseorang terhadap kekayaan akan membuatnya terpacu untuk mencari dan menambahkan hartanya terus-menerus ! Sebab tidak ada kata cukup/puas, padahal ia tidak akan dapat membawa segala miliknya itu setelah ia meninggal. Bahkan selama ia masih hidup pun kekayaannya itu tidak selalu dapat dinikmati semuanya, sebab didunia ada pencuri, sakit-penyakit dan berbagai bencana seperti alam, kebakaran, perampokan, dan sebagainya, yang dapat menyebabkan kekayaan tersebut ludes atau hilang. Adakah jauh lebih baik jika kita diberikan TUHAN kemampuan untuk dapat menikmati semua berkat TUHAN sebagaimana dinyatakan dalam kebenaran ini.


Jikalau seseorang telah diberkati TUHAN dengan kekayaan dan berkat secara fisik, jangan lupa bahwa Dia akan meminta pertanggung jawaban kita tentang bagaimana cara kita mengelola kekayaan tersebut dan apa motivasi kita mencari harta dan semua kebanggaan duniawi. Dimana cara pengelolaan yang salah dan motivasi yang keliru akan dapat membuat orang Kristen tergoda dengan berbagai dosa, salah satu di antaranya adalah _"dosa ketamakan"._ Dosa ketamakan menekankan pada sikap ingin memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya, sikap ini akan menyebabkan anak TUHAN terikat dengan keinginan mencari kepuasan secara fisik saja dan melupakan TUHAN Sang pemberi berkat. Akibatnya, orang Kristen kehilangan berkat yang sesungguhnya yaitu berkat secara rohani. Jadi, yang tepat adalah harta bukan tujuan utama dalam hidup ini melainkan suatu sarana agar kita dapat menikmati dan memuliakan TUHAN dalam hidup ini. Dan semua karunia ALLAH termasuk harta perlu kita pakai dalam sikap dan cara yang berfokus menomor satukan ALLAH ! Dengan demikian maka kita dapat menjalankan hidup dengan mengucap syukur atas semua kecukupan yang Tuhan beri. Dalam suatu quotes dinyatakan, _"Mereka yang meninggalkan segalanya di tangan TUHAN akhirnya akan melihat Tangan TUHAN dalam segala hal"._


*SEMANGAT PAGI & TETAP SEMANGAT*








2 komentar:

  1. _"Mereka yang meninggalkan segalanya di tangan TUHAN akhirnya akan melihat Tangan TUHAN dalam segala hal"._

    BalasHapus
  2. Jadi, yang tepat adalah harta bukan tujuan utama dalam hidup ini melainkan suatu sarana agar kita dapat menikmati dan memuliakan TUHAN dalam hidup ini.

    BalasHapus