PENGENALAN GPS
GPS adalah sistem radio
navigasi dan penentuan posisi
menggunakan satelit milik Amerika Serikat. Nama formal dari sistem satelit militer ini adalah
NAVSTAR GPS, kependekan dari Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System. Sistem yang dapat digunakan oleh
banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk memberikan posisi
dan kecepatan tiga-dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia [5, 6]. (Mtode survai GPS, Abidin, dkk, 2007).
Sistem Informasi Geografis,
dapat dikatakan sebagai
komputerisasi dari data spasial
dan informasi deskriptif guna memudahkan dalam pengumpulan,
pengolahan, pemeliharaan dan penyajiannya serta untuk melakukan berbagai
analisa. GIS bukanlah sekedar peta, namun merupakan suatu system informasi
terpadu yang menggabungkan data atribut/tabular dengan data spasial/geografik
yang ditunjang dengan berbagai keahlian/disiplin/profesionalisme sehingga
menjadikan GIS sebagai prasyarat utama
bagi perencana untuk melaksanakan perencanaan pembangunan, penetapan
kebijakan/peraturan, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Keberhasilan
dalam navigasi dari satu tempat ke tempat lain adalah adanya peta yang baik dan
akurat, karena dunia ini tidaklah datar sedang semua peta terletak pada bidang
datar, untuk itu maka di lakukan tranformasi peta dari bumi ke bidang datar
dengan mempergunakan proyeksi peta, banyak macam proyeksi peta tapi pada
umumnya proyeksi peta hanya mempertahankan satu aspek ketelitian geometris, dan
hanya beberapa proyeksi peta yang dapat mempertahankan lebih dari satu aspek
ketelitian tapi tidak satupun proyeksi peta yang dapat mempertahankan semua
aspek ketelitian sepeti jarak, arah, bentuk, luas dan skala, dan hanya satu
aspek saja yang benar-benar dapat mempertahankan ketelitiannya. Oleh karenanya utk keperluan navigasi hanya
satu aspek saja yang benar-benar akurat dan beberapa yang mendekati akurat yang
dapat dipertahankan ketelitiannya yaitu posisi. (Gps2, Mastra, 2008).
Pemantauan deformasi gunung
api dengan metode deformasi umumnya dapat diklasifikasikan atas dua tipe, yaitu
metode episodik dan metode kontinyu. Pada metode episodik, pemantauan dilakukan
secara berkala dalam selang waktu tertentu. Metode deformasi episodik ini
umumnya menggunakan data-data pengamatan terestris, seperti jarak (dari EDM, Electronic Distance Measurement), arah
(dari theodolit), beda tinggi (dari sipat datar), dan perubahan gaya berat
(dari pengukuran mikrogravitas); dan sekarang ini juga mulai menggunakan data
pengamatan GPS dan juga INSAR (Interferometric
Synthetic Aperture Radar). Sedangkan pada metode deformasi kontinyu pemantauan dilakukan terus menerus
secara otomatis. Metode deformasi kontinyu ini umumnya menggunakan
sensor-sensor tiltmeter, extensiometer, dan dilatometer, yang hanya
mengkarakterisir deformasi yang sifatnya
relatif lokal. Patut ditekankan di sini bahwa GPS yang dikombinasikan dengan
sistem telemetri/komunikasi data juga mulai banyak digunakan untuk memantau
deformasi gunung api secara kontinyu. (kmpung survei GPS, Abidin, dkk, 2001).
Sesuai dengan tujuan
pembangunannya, teknologi satelit navigasi GPS telah menjadi satu teknologi
yang relatif mudah dan murah untuk mewujudkan posisi geografis dan waktu.
Walaupun, tentu ada suatu keterbatasan antara biaya yang diinvestasikan dengan
ketelitian (presisi, precision, internal accuracy) dan
ketepatan (akurasi, accuracy, reliability)
yang akan diperoleh (Seeber 1993, p. 324-326). Faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas hasil survai GPS terutama adalah
jenis peralatan dan metoda pengukuran serta metoda pengolahan data yang digunakan.
Penggunaan GPS sebagai pointer biasanya diterapkan pada sistem pendukung
pengambilan keputusan (decision support
system) yang merupakan analisis lanjut dari basis data spasial. Kalau
dianalogikan dengan survai terestris, GPS digunakan untuk melakukan pematokan (stake out) sebagai rekonstruksi atau
realiasi rencana posisi atau jalur. (Pemanfaatan GPS, Setyadji, 2006).
Kebutuhan atas peta, baik untuk pembangunan,
perjalanan, kesenangan maupun aksesori sudah making meningkat seiring dengan
perkembangan kemajuan teknologi serta keinginan manuasia untuk menjelajah dan
melakukan perjalanan dalam mencari informasi maupun menambah kekayaan informasi
diluar habitat yang ditempati. Salah satu komponen ini adalah gambaran dari
bumi baik seutuhnya maupun sebagian yang di letakkan dalam format analog maupun
digital. Kita ketahui banyak macam peta yang ada seperti peta rupabumi, peta tematik
peta citra dan lain sebagainya yang pada intinya menyajikan informasi perihal lokasi, penjelasan dan
asosiasi atas lokasi tersebut yang meliputi hal-hal sebagai berikut: Gambaran perihal liputan lahan maupun fungsi
dari liputan lalannya yang berupa
liputan tumbuhan (hutan, belukar, padang rumput dsb.), liputan unsur air (laut,
danau, rawa, sungai, situ dsb.), liputan mengenai semua yang berhubungan dengan
segala sesuatu buatan manusia (kota, bangunan, jalan dsb.) serta tambahan
informasi yang diperlukan untuk memperjelas penyajian peta tersebut yang berupa
keterangan nama, simbol-simbol, garis ketinggian serta hal-hal yang dianggap
perlu untuk di tampilkan diatas peta yang dibuat. (Gps2, Mastra, 2008).
Adapun
tujuan dalam”Pengenalan GPS” adalah :
- Agar praktikan dapat mengetahui fungsi dan bagian dari GPS serta dapat menggunakan GPS dalam kegiatan pengukuran praktikum Geodesi dan Kartografi.
- Untuk mempermudah dalam bidang pensurveian suatu lokasi dan pemetaan.
- Untuk mengetahui posisi atau letak ketinggian suatu tempat tertentu.
- Mempermudah dalam pembuatan peta kerja dan penentuan posisi.
ALAT GPS
GPS
merupakan kepanjangan dari Global Positioning System yang merupakan sebuah
sistem yang memanfaatkan satelit. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit
GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8
buah satelit.
Fungsi dari GPS adalah :
- Dalam keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada.
- Sebagai alat navigasi seperti kompas.
- Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, serta diikut sertakan dalam pembuatan peta
- Sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik kendaraan dapat mengetahui dimana saja keandaraannya bergerak.
- Dengan ketelitian yang sangat tinggi GPS bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar