H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 03 November 2011

Alat Pengukur Geodesi :GPS


PENGENALAN GPS

GPS adalah sistem radio navigasi  dan penentuan posisi menggunakan satelit milik Amerika Serikat. Nama formal dari sistem satelit militer ini adalah NAVSTAR GPS, kependekan dari  Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System. Sistem yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu,  secara kontinyu di seluruh dunia [5, 6]. (Mtode survai GPS, Abidin, dkk, 2007). 

Sistem Informasi Geografis, dapat dikatakan sebagai  komputerisasi  dari  data spasial  dan  informasi deskriptif  guna memudahkan dalam pengumpulan, pengolahan, pemeliharaan dan penyajiannya serta untuk melakukan berbagai analisa. GIS bukanlah sekedar peta, namun merupakan suatu system informasi terpadu yang menggabungkan data atribut/tabular dengan data spasial/geografik yang ditunjang dengan berbagai keahlian/disiplin/profesionalisme sehingga menjadikan GIS sebagai prasyarat utama  bagi perencana untuk melaksanakan perencanaan pembangunan, penetapan kebijakan/peraturan, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Keberhasilan dalam navigasi dari satu tempat ke tempat lain adalah adanya peta yang baik dan akurat, karena dunia ini tidaklah datar sedang semua peta terletak pada bidang datar, untuk itu maka di lakukan tranformasi peta dari bumi ke bidang datar dengan mempergunakan proyeksi peta, banyak macam proyeksi peta tapi pada umumnya proyeksi peta hanya mempertahankan satu aspek ketelitian geometris, dan hanya beberapa proyeksi peta yang dapat mempertahankan lebih dari satu aspek ketelitian tapi tidak satupun proyeksi peta yang dapat mempertahankan semua aspek ketelitian sepeti jarak, arah, bentuk, luas dan skala, dan hanya satu aspek saja yang benar-benar dapat mempertahankan ketelitiannya.  Oleh karenanya utk keperluan navigasi hanya satu aspek saja yang benar-benar akurat dan beberapa yang mendekati akurat yang dapat dipertahankan ketelitiannya yaitu posisi. (Gps2, Mastra, 2008).

Pemantauan deformasi gunung api dengan metode deformasi umumnya dapat diklasifikasikan atas dua tipe, yaitu metode episodik dan metode kontinyu. Pada metode episodik, pemantauan dilakukan secara berkala dalam selang waktu tertentu. Metode deformasi episodik ini umumnya menggunakan data-data pengamatan terestris, seperti jarak (dari EDM, Electronic Distance Measurement), arah (dari theodolit), beda tinggi (dari sipat datar), dan perubahan gaya berat (dari pengukuran mikrogravitas); dan sekarang ini juga mulai menggunakan data pengamatan GPS dan juga INSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar). Sedangkan pada metode deformasi kontinyu pemantauan dilakukan terus menerus secara otomatis. Metode deformasi kontinyu ini umumnya menggunakan sensor-sensor tiltmeter, extensiometer, dan dilatometer, yang hanya mengkarakterisir deformasi  yang sifatnya relatif lokal. Patut ditekankan di sini bahwa GPS yang dikombinasikan dengan sistem telemetri/komunikasi data juga mulai banyak digunakan untuk memantau deformasi gunung api secara kontinyu. (kmpung survei GPS, Abidin, dkk, 2001). 

Sesuai dengan tujuan pembangunannya, teknologi satelit navigasi GPS telah menjadi satu teknologi yang relatif mudah dan murah untuk mewujudkan posisi geografis dan waktu. Walaupun, tentu ada suatu keterbatasan antara biaya yang diinvestasikan dengan ketelitian (presisi,  precision, internal accuracy) dan ketepatan (akurasi, accuracy, reliability) yang akan diperoleh (Seeber 1993, p. 324-326). Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hasil survai GPS terutama adalah  jenis peralatan dan metoda pengukuran serta  metoda pengolahan data yang digunakan. Penggunaan GPS sebagai pointer biasanya diterapkan pada sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support system) yang merupakan analisis lanjut dari basis data spasial. Kalau dianalogikan dengan survai terestris, GPS digunakan untuk melakukan pematokan (stake out) sebagai rekonstruksi atau realiasi rencana posisi atau jalur.  (Pemanfaatan GPS, Setyadji, 2006).

 Kebutuhan atas peta, baik untuk pembangunan, perjalanan, kesenangan maupun aksesori sudah making meningkat seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi serta keinginan manuasia untuk menjelajah dan melakukan perjalanan dalam mencari informasi maupun menambah kekayaan informasi diluar habitat yang ditempati. Salah satu komponen ini adalah gambaran dari bumi baik seutuhnya maupun sebagian yang di letakkan dalam format analog maupun digital. Kita ketahui banyak macam peta yang ada seperti peta rupabumi, peta tematik peta citra dan lain sebagainya yang pada intinya menyajikan  informasi perihal lokasi, penjelasan dan asosiasi atas lokasi tersebut yang meliputi hal-hal sebagai berikut:  Gambaran perihal liputan lahan maupun fungsi dari liputan  lalannya yang berupa liputan tumbuhan (hutan, belukar, padang rumput dsb.), liputan unsur air (laut, danau, rawa, sungai, situ dsb.), liputan mengenai semua yang berhubungan dengan segala sesuatu buatan manusia (kota, bangunan, jalan dsb.) serta tambahan informasi yang diperlukan untuk memperjelas penyajian peta tersebut yang berupa keterangan nama, simbol-simbol, garis ketinggian serta hal-hal yang dianggap perlu untuk di tampilkan diatas peta yang dibuat.  (Gps2, Mastra, 2008). 

            Adapun tujuan dalam”Pengenalan GPS” adalah :
  1. Agar praktikan dapat mengetahui fungsi dan bagian dari GPS serta dapat menggunakan GPS dalam kegiatan pengukuran praktikum Geodesi dan Kartografi.
  2. Untuk mempermudah dalam bidang pensurveian suatu lokasi dan pemetaan.
  3. Untuk mengetahui posisi atau letak ketinggian suatu tempat tertentu.
  4. Mempermudah dalam pembuatan peta kerja dan penentuan posisi.

ALAT GPS
            GPS merupakan kepanjangan dari Global Positioning System yang merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan satelit. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima di seluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit.                                   

 

Fungsi dari GPS adalah :
  1. Dalam keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada.
  2. Sebagai alat navigasi seperti kompas.
  3. Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, serta diikut sertakan dalam pembuatan peta
  4. Sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik kendaraan dapat mengetahui dimana saja keandaraannya bergerak.
  5. Dengan ketelitian yang sangat tinggi GPS bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar