DEGRADASI LAHAN DAN TANAH
Gradasi = perubahan
Agradasi merupakan perubahan ke arah penambahan (pertambahan sedimen)
Degradasi merupakan perubahan kearah pengurangan (kemunduran)
Degradasi lahan (land) merupakan proses kemunduran produktivitas lahan baik sementara maupun tetap.
Ciri-ciri degradasi lahan adalah tanah dan sekaligus tanaman (vegetasi) yang ada diatasnya rusak, kemunduran (degradasi) tanah, iklim, sumber daya air, topografi (perubahan landscape oleh aktivitas manusia), vegetasi dan lain-lain
Degradasi tanah (soil) merupakan proses kemunduran tanah yang menyebabkan produktivitas tanah menurun pada saat ini dan di masa akan datang
Ciri-ciri degradasi tanah : parameternya terdiri dari degradasi lapisan tanah atas hilang Bahan organik (BO) dan unsur hara menurun, perubahan parameter fisika tanah, akumulasi zat beracun (Al, unsur mikro, sulfat, masam, dan lain-lain), penyebab utama adalah aktivitas manusia.
Penyebab degradasi tanah
- Erosi yakni kuantitatif dan kualitatif, erosi yang mengambil unsur hara dan bahan organik (pencucian bahan organik), kesuburan kurang tebal. Erosi yang menyebabkan lapisan tanah yang terkikis, tanah yang tipis (berkurang)
- Penggaraman (solinization) yakni pasang surut dan instrusi air laut
- Pemasaman (acidification) yakni tanah sulfat masam, tanah gambut
- Pemadatan (compaction) yakni alat berat dan prubahan struktur oleh curah hujan yang tinggi
- Khusus tanah gambut, pengeringan (irreversible drying) yakni subsidensi, tanah gambut jika disiram kembali maka tidak akan basah lagi
Penyebab degradasi lahan
- Pencemaran (pollution) yakni pengaruh aktivitas industry, pertambangan dan pertanian
- Bencana alam yakni gempa bumi, letusan gunung merapi, badai, tsunami , lumpurnya
- Kebakaran hutan dan lahan
- Penebangan hutan dan pengurasan lantai hutan
- Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya
- Penggenangan merupakan banjir cukup lama, sedimentasi bahan kasar
Degradasi tanah VS lahan kritis
Kerusakan (degradasi) tanah (kerusakan fisik,kimia, dan biologi) tanah terdiri dari vegetasi berubah, mikrobiologi berkurang, dan fauna tanah hilang (misalnya : cacing, keong), secara kimia tanah yang rusak yakni menjadi tanah masam, bahan organik habis, tercemar oleh limbah.
Lahan kritis (puslitanah, 1997) menggunakan parameter kunci yakni : penutupan vegetasi, tingkat torehan atau kerapatan drainase, penggunaan lahan, dan kedalaman tanah.
Lahan kristis (Departeman kehutanan) merupakan lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur pertanian yang baik
Lahan kristis (simposium pencegahan)
Tanah yang tidak sesuai dengan kemampuan dan penggunaan telah mengalami atau dalam proses kerusakan fisik, kimia, dan biologi yang akhirnya membahayakan fungsi hidrologis, orologis, produksi, pemukiman, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Menurut departemen kehutanan : penutupan vegetasi sebesar 25%, slope 15% ( erosi lembar dan erosi parit )
Kerapatan drainase atau drainase alami yakni sungai dan anak-anak sungai
Sumber : Bahan kuliah USU kehutanan
Mari kita lestarikan lingkungan kita , dengan cara sederhana : jangan buang sampah sembarangan
BalasHapusterima kasih infonya
BalasHapus