H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 22 Desember 2010

Renungan

The secret to be special is you have to believe you're special. Kalimat ini muncul dalam film "Kung Fu Panda". "You just need to believe." Banyak orang selalu meragukan keadaan dan kemampuan yang dimilkinya ketika menghadapi tantangan besar. Minder, tidak percaya diri, telah menjadi batu sandungan terbesar dalam setiap jejak langkah kita. Tetapi di sini, film ini telah mengilhami kita bahwa tiada hal peristiwa yang perlu dikuatirkan. Tiada hal yang tidak sanggup kita lakukan. Yang kita butuhkan hanyalah, PERCAYA. Percaya bahwa kita sanggup... Percaya bahwa kita memiliki kemampuan untuk melakukannya..

Nilai Sebuah Waktu


Saat itu istirahat pertama. Halaman sekolah hiruk pikuk.Ada yang main lompat tali.Main sembunyi batu, dan lain-lain. Ada pula diantara mereka yang berbincang-bincang saja.Sementara itu di depan kelas VI-B sekumpulan anak perempuan membicarakan sesuatu yang tampak serius.
“Eh…..tadi kelas VI-A ulangan Matematika! Mungkin nanti setelah istirahat giliran kelas kita, ya,” kata Ema.
“Ah, tapi Pak Indra tidak memberi tahu sebelumnya. Masa tiba-tiba ada ulangan,” bantah Irma.
“Kelas VI-A juga tidak diberi tahu sebelumnya, kok! Pak Indra, kan pernah bilang, jangan kalau mau ulangan saja kita belajar! Tak ada ulangan pun kita harus tetap belajar.Jadi,kalau ada ulangan mendadak, kita sudah siap,” kata Ema.
Beberapa anak mulai beranjak pergi. Mereka mulai mengambil buku Matematika dan mulai belajar. Ya, waktu yang sedikit itu tentu dapat digunakan untuk mempelajari kembali pelajaran yang lalu. Namun, diantara mereka ada seorang anak yang tampak kebingungan dalam mengahadapi ulangan itu. Dia aadalah Wawa. Ia memutuskan untuk pulang saja karena tidak siap ikut ulangan. Ia segera mengemas buku dan alat tulisnya. Di rumah Wawa memang Cuma belajar apabila ada ulangan. Sehari-harinya ia lebih suka menonton film kartun di video.
Sambil berpura-pura sedang sakit, ia menunju ruang kepala sekolah. Ia meminta izin pulang karena mendadak perutnya sakit. Kepala sekolah lalu memanggil guru kelas Wawa. Dengan seizin guru kelas dan kepala sekolah, Wawa pun pulang lebih awal. Wawa tidak berani pulang ke rumah karena takut dimarahi Ibunya. Ia pun memutuskan untuk di taman.
Tanpa terasa Wawa telah samapai di taman. Wawa mencari bangku yang dinaungi pohon besar. Hampir semua bangku penuh. Hanya ada sebuah bangku diujung taman yang diduduki seorang wanita tua. Wawa pun kemudian melangkah menuju bangku itu. Wanita tua rupanya sedang merajut.
“Selamat pagi, Nek,” tegur Wawa.” Boleh saya duduk disini?”
“Oh, tentu, Nak!” sahutnya sambil menggeser tempat duduknya.
“Nenek sedang apa?” Tanya Wawa.
“Untuk dijual?”
“ Tidak,” sahutnya lagi.
“Untuk cucu Nenek?” terka Wawa kemudian.
“Semua cucuku sudah besar-besar. Nenek membuat baju ini untuk mengisi waktu saja. Nenek tinggal di seberang jalan ini. Yah, tak banyak yang dapat dikerjakan oleh orangtua seperti Nenek ini,” katanya sambil menarik napas dalam-dalam.
Kemudian ia melanjutkan.
“Tubuhku sudah tak sekuat dulu. Mencuci piring atau masak pun Nenek sudak tak mampu.Nenek senang membaca, tetapi sekarang sudah tak mampu melihat huruf yang kecil-kecil.Padahal, Nenek tak bisa berpangku tangan sepanjang hari. Nenek tak pernah menyia-nyiakan waktu. Dulu guru Nenek selalu menasehati untuk mengerjakan sesuatu yang berguna bagi diri kita dan orang lain. Sekarang ada satu kemampuan Nenek yang tidak begitu banyak memakan tenaga dan pikiran. Ya, membuat baju-baju hangat kecil ini. Baju itu Nenek berikan ke panti asuhan yang terletak di daerah dingin,” katanya lebih lanjut.
Wawa terkesima mendengar cerita itu. Dalam hatinya ia mengakui kebenaran ucapan si Nenek. Ibunya pun pernah berkata begitu.
Perasaan Wawa terpukul. Ia telah membuang-buang waktu dengan percuma. Duduk di bangku taman inin, tanpa mengerjakan apapun, hanya untuk menghindari ulangan Matematika.
Ia menyesal. Kalau saja ia dapat membagi waktu dengan baik, tak perlu takut ulangan.

“ MULAI HARI INI AKU HARUS BELAJAR. AKU HARUS SIAP MENGHADAPI ULANGAN, KAPAN PUN DILAKSANAKAN,” begitu tekadnya dalam hati.

Selamat Natal sahabat...

Desember telah tiba
Nuansa hijau, merah, dan emas ada dimana-mana
Kidung nan indah pun menyeruak di keramaian
orang-orang mulai menyibukkan diri dengan ibadah dan pesta
Kue-kue yang lezat dan rencana liburan
tak lupa kado terindah untuk yang terkasih

Dihari natal yang bahagia
Di antara gempita menggegap
Ijinkanku menyapamu wahai sahabat
kau yang kesepian tanpa teman dan keluarga
kau yang terbaring sakit dan terkulai lemah
kau yang tersisih di suatu pojok yang gelap
kau yang bertanya sendiri seperti apakah natal kali ini

Natal ini masih milikmu
dalam keriuhanpun dalam kesendirian
Natal datang menghampiri semua orang
Untuk satu alasan : Allah sungguh mengasihi dunia ini
Putra natal datang untukku juga untukmu
kamu tidak dilupakan-Nya natal kali ini
Allah mengasihimu adalah berita indahnya
Selamat natal sahabatku...

Jumat, 03 Desember 2010

Permission Forest


IZINKAN AKU BICARA
Oleh : Istafan Najmi ( Penulis adalah peserta training conservation officer YLI)

Setelah sekian lama kurasakan derita ini, rasanya tidak dapat lagi aku memikulnya. Derita-derita yang melukai tubuhku makin lama kian parah. Hingga tubuhku nyaris tak terbentuk lagi. Orang-orang sering menyebutku dengan sebutan yang aneh-aneh. Ada yang mengatakan aku adalah paru-paru dunia, ada juga yang mengatakan aku adalah sumber kehidupan dan entah apa lagi namanya. Namun, sebutan ini seakan tak sebanding dengan apa yang dilakukan dan terjadi pada diriku. Tangan-tangan jahat itu telah mengiris-iris tubuhku dengan rantai-rantai mesin yang menderu, menukik ke angkasa. Wajah-wajah hitan itu memerkosa tubuhku hingga keperawananku nyaris hilang. Sebagian lagi mencukur botak kepalaku dan menyiramnya dengan api kepanasan.

Akar-akar pohonku tak sanggup lagi menahan run off, hingga filtrasi kedalam tanahku tidak ada lagi. Kadar mineral dalam tanahku drastis habis sehingga tiang pohonku mati sebelum tercapai dewasanya. Bibit-bibit dipterocarpaceae-ku hanya mampu terbang, tapi tidak sanggup lagi tumbuh di tanah yang miskin hara. Irena puela, Dicrurus, Anorhinus mulai enggan dan bahkan punah karena tidak ada tempat mereka bercanda dan menghasilkan keturunan. Pongo-pongo abilli-ku tidak ada lagi tempat untuk bergantungan dan kekurangan makanan, Muntiacus muntjak dan Cervus unicolor kehilangan rumput segarnya. Elephas maximus-ku mengamuk karena home range-nya dijadikan ladang oleh masyarakat. Dan banyak lagi kawan-kawanku sehingga akibat kejahilan itu mereka terancam appendix 1 ( tingkat kepunahan I). Terkadang aku berpikir untuk membalas kejahatan tadi, tapi aku tak sampai hati melihat orang-orang yang tak berdosa ikut merasakan akibat dari dendamku. Aku menangis melihat anak-anak mereka menangis terisak-isak.

Pernah juga sekali-sekali dendamku kumat. Aku hanya mengirinkan banjir kepada mereka. Jika dibandingkan dengan penderitaanku, itu sungguh tak seberapa. Tapi mengapa mereka tidak pernah memikirkan seperti apa yang kupikirkan. Dimana letak mata hati mereka. Katanya...’85, banyak orang yang peduli dengan deritaku, banyak orang yang rela berkorban demiku...(katanya). Tapi mana buktinya, pohonku telah lama berdiri tegak disini, burung-burung telah lama berkicau indah, auman harimauku, kiss-callpongo-pongo-ku, desis-desis air sungaiku, telah lama ada ribuan tahun yang lalu. Tapi kenapa hanya dalam hitungan menit, kau rubah semuanya , kau hancurkan, kau jarah, kau perkosaq, kau tembak mati rakyat-rakyatku. Apa salah kami ? apa selama ini kami merusak kamu? Apa selama ini kami tidak memberikan manfaat bagimu/ dimaan letak rasa kemanusiaanmu? Apa teknologi yang selama ini kau ciptakan hanya untuk merusak dan memusnahkan orang lain ??? termasuk diriku.........

Kali ini izinkan aku bicara, tapi aku bingung harus bicara pada siapa?? Mengadu pada siapa??...mengadu pada hukum??....hukum siapa??...hukum yang selama ini dilanggar, hukum yang pilih bulu, hukum yang bisa di jual beli dengan uang-uang haram mereka. TIDAK??!!!

Tapi izinkan aku bicara padamu saja, pada orang2 yang mau mendengar jeritan hatiku, yang mau peduli tentang deritaku. Mungkin, dengan cara curhat kepadamu, aku bisa meringankan deritaku. Kini malamku gelap, kelam, tanpa suara jangkrik. Siangku panas karena ozonku telah kau tipiskan dengan asap kendaraanmu dan industrimu. Air lautku tak melakukan evapotranspirasi lagi dengan sempurna. Air tanahku mengering, awanku kecanduan, guruhku menukik kuat, kilatku menyambar-nyambar nyaris seperti orang gila.
Aku ingin berbisik kepadamu agar orang banyak tidak tahu tentang ini. Tapi pasti mereka akan tahu juga. Bahwa “ aku tidak dapat lagi diwariskan kepada anak-anak cucumu di masa depan. Aku malu, tapi jangan kau salahkan aku. Kawan-kawanmu yang jahat yang melakukan ini padaku. Aku malu....setidaknya harapanku masih ada di tanganmu hingga yang tersisa kini.

Aku tidak meminta banyak darimu, aku tidak minta kau bayar segala kerugianku, memulihkan tubuhku yang luka secara sempurna. Tidak....itu mustahil karena pertumbuhan dan perkembanganku sangat lama. Aku tidak meminta kepalaku kau tumbuhi dengan rambut-rambut baru. Biarkan organ-organku tumbuh dan berkembang sendiri. Akr-akar pohonku menjalar bebas menuju pasak bumi. Biarkan saja pucuk-pucuk Calamus manan-ku memanjat menembus cakrawala, menembus bima sakti. Seperti yang pernah kau ajarkan tentang cita-cita kepada anak-anakmu.

Aku hanya minta kepadamu, jangan salahkan aku jika run offku terlalu banyak mengalir sehingga kau sebut itu banjir. Kau harus maklum karena akr-akarku masih kecil dan nyaris belum ada. Daun-daunku masih kecil dan sedikit, batang-batang ku masih anakan, sehingga air yang jatuh tidak dapat mereka tahan dan serap. Jangan pernah salahkan aku...

Juga aku ingin berbisik kepadamu, tolong kau jaga dan rawat baik2 batangku, akarku, tanahku, gunungku, tempat hidup hewanku. Aku sudah tak sanggup lagi merawat dan menjaga mereka, diakhir usia tuaku, ditambah lagi derita yang kau berikan padaku. Aku nyaris mati. Jangan pernah-sekali-sekali kau tipu mereka dengan akal-akal jahatmu. Tolong sahabatmu. Demi persahabatan kita

Dari Sahabatmu

Hutan
ARTI KATA :
Dipterocarpaceae      : Famili tumbuhan tingkat tinggi, keluarga: Meranti, Damar
SoreaIrena Puela       : Sejenis burung yang cantik dengan suara merdu, kecebung gadung- IND
Dicrurus                      : Keluarga burung srigunting
Anorhinus                   : Keluarga rangkong
Pongo abilli               : orang utan
Muntiacus muntjak    : kijang
Cervus unicolor         : Rusa
Elephas maximus       : Gajah
Home range                : daeraj jelajah yang tetap suatu hewan
Appendix I                  : daftar hewan yang terancam punah
Kiss-call                      : panggilan untuk menanti lawan jenis bagi orang utan
Thomas leaf monkey : kedih
Evapotranspirasi        : penguapan gabungan dari tumbuhan dan air laut
Calamus manan         : salah satu spesies rotan
Run off                        : aliran air hujan di permukaan tanah

Mata Air


ISTILAH  SEKARANG
Elisha Spring
       Elisha spring adalah mata air dimana nabi elisa pernah melakukan mujizat dengan melemparkan garam ia menyehatkan mata air di Yerikho sehingga tidak terjadi lagi keguguran di kota itu. sampai sekarang mata air itu sehat untuk semua penduduk dan tanaman di Yerikho (2 Raj 2 : 19-22)
Lestari buat lingkungan kita

Air kehidupan sehari-hari makhluk hidup

Mata air