H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 03 Juni 2020

Enaknya Lontong Humbang

Harionan (Lontong Humbang) yang enak sekali.

Temans...
Setelah Mie Gomak kini ceritaku ke kuliner lainnya yaitu HARIONAN.  Sekilas kita lihat dari teksturnya Harionan ini mirip dengan LONTONG. Nah klu teman2 pasti kenal lontong kan. Makanan yang sudah mendunia dan Sampai masuk ke Hotel Bintang Lima. Saya pernah menginap dibeberapa Hotel berbintang.. maka  serapan pagi selalu ada Lontong.

Harionan ini biasanya di padu dengan Sambel Rawit Hijau yang di ramu dengan kemiri dan sere serta andaliman dan ramuan lainnya membuatnya semakin enak. Tidak sampai disana Harionan juga di makan bersama DANGKET2. Enak sekali .. biasanya kalau pasar Hari Selasa makanan ini selalu ada di pasar  Siborongborong. Letaknya di dalam pasar.. jadi kudu siap berdesak desakan menuju tempat itu.

Sampai sekarang juga masih ada. Cuma menurut saya kualitas sudah jauh berkurang. Mngkn karena peminatnya semakin sedikit. Saya kebayang... sekiranya ini pun di bangkigkan.. bisa sekelas Lontong kan. Dimana peminatnya sangat banyak.

Dulu kalau saya ke Siborongborong tidak sah rasanya sebelum memakan Harionan lengkap dengan DANGKET DANGKET.

ayo hidupkan kembali makanan daerah...

Harapan L. Toruan

Pemusatan

*Kisah Para Rasul 2:1-11*

Satu "sindiran" Tuhan bagi bangsa Yahudi pada hari turunnya Roh Kudus adalah *Perluasan* (meluas). Roh Tuhan tampaknya _sengaja_ turun bertepatan pada saat bangsa Yahudi berdatangan dari berbagai wilayah (Kis. 2:9-11) ke pusat peribadahan mereka di Yerusalem. Mereka datang dengan membawa hasil panen pertama untuk dipersembahkan ke Bait Allah.

Apa yang belum mereka sadari saat itu adalah bahwa Injil Yesus Kristus akan disebarkan dari Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Injil yang diberitakan itu tidak lagi seperti Tabut Perjanjian yang menjadi lambang kehadiran Allah secara terpusat *(Pemusatan)*. Injil yang diberitakan itu, _seperti nubuatan para nabi (Yoel 2:28-32),_ adalah kabar baik mengenai Allah yang akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia. Manusia menjadi bait bagi Roh Allah (1 Kor. 6:19-20).

Setiap manusia yang dimaksudkan adalah setiap mereka yang mau menerima karunia Roh Kudus di dalam hatinya. Dampak dari kehadiran Roh Kudus ini akan membawa perubahan yang radikal (latin _radix_ = mengakar) dan fundamental (latin _fundare_ = mendasar) bagi setiap manusia yang mengalaminya.

*Dosa* adalah problem manusia paling mengakar dan mendasar. Itulah sebabnya, tahapan pertama dalam diri yang sudah menerima Roh Kudus adalah *pengampunan dosa di dalam nama Yesus Kristus* (Kis. 2:38). Orang yang menerima Roh Kudus mempunyai alarm dalam hatinya mengenai apa yang kudus, suci, benar, dan salah *menurut standar Allah.*

Tahapan lanjutan adalah *pembaruan diri semakin serupa dengan Kristus* (Roma 8:29) seperti rencana-Nya sejak semula. Rencana ini tidak membuat kita menjadi Kristus Tuhan. Tetapi kualitas karakter Kristus terpancar dari kehidupan kita. Tanpa perlu kita katakan atau pamerkan, orang bisa menyaksikannya.

Karena kita adalah bait bagi Roh Allah, maka kita menjadi gambaran nyata peribadahan kepada Allah. Ibadah sejak dulu kala punya makna mendalam pada *dua aspek sama penting: aksi dan selebrasi.*

Aspek yang sering diingat orang ketika beribadah adalah selebrasi (ibadah ritual). Aspek yang sering dilupakan orang dari ibadah adalah aspek aksi (ibadah aktual). Setiap aksi kita pun harus mencerminkan bagaimana kita menjadi orang yang beribadah kepada Allah. Bercanda, bercerita, berbelanja, bekerja, berkeluarga, dan sebagainya mesti mencerminkan peribadahan. Sebab ibadah tidak lagi dilakukan terpusat pada satu tempat ibadah, tapi di mana pun kita berada.

Kiranya melalui hari Pentakosta ini, beribadah di rumah atau di rumah ibadah, hidup kita sama konsistennya.

Selamat Hari Pentakosta. Tuhan Yesus memberkati. -FH- 🙏

Selamat hari Pancasila

Slmt pg buat kita semua...
Yosua 1:8 (TB)  Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
🙏🙏🙏

Slmt hari Pancasila..
Sekali Pancasila tetap Pancasila..
Bersama kita perjuangkan...
🤝🤝🤝

Berbagi renungan dari bahan Santapan Harian (Scripture Union Indonesia) 2 Kor. 1: 1-11

Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, (3)

Apa yg dikatakan FT ini?

1) Paulus menyadari & menyukuri statusnya sebagai rasul, krn kehendak Allah.

Bila dilihat dr sejarah hidupnya, memang demikian. Dia penganiaya & pembunuh para pengikut Yesus, namun Yesus memanggil dia utk "pencipta" & penolong pengikut-Nya. Ini sgt dia syukuri & hidupi, walaupun sgt berat.

Sadarkah kita, bhw status kita anak2 & ahli waris Tuhan adalah anugrah Tuhan? Apakah status itu, kita syukuri & hidupi, walaupun berat, spt Paulus di atas?

2) Paulus memuji & memuliakan Tuhan, krn penghiburan & pertolongan Tuhan yg dia alami, shg dia juga bisa menghibur & menolong org yg mengalami penderitaan yg spt dia sudah alami.

Sama spt Paulus ini, mestinya stp org percaya & beriman kpd Yesus memusatkan perhatiannya kpd pertolongan & penghiburan Yesus yg sdh dia alami, shg masing2 akhirnya bisa juga menolong & menghibur org yg mengalami penderitaan spt yg sdh dia alami.

3). Paulus memberitahukan, bhw penderitaan yg dia alami sungguh amat sangat berat, shg dia putus asa & berharap kpd pertolongan & penghiburan Tuhan saja.

Sama seperti Paulus ini, semua kita mengalami masalah yg sungguh amat sangat berat, shg kita mestinya putus asa & mengharapkan pertolongan serta penghiburan Tuhan yg sdh menyelamatkan kita dari kutuk dosa itu saja.

Seperti sekarang misalnya, kita sedang menghadapi masalah berskala dunia & belum ada jalan ke luar, ttp justru semakin sulit.

Dalam situasi ini, kita punya penolong & penghibur dari Tuhan YMK yg sdh menyelamatkan kita dr kutuk dosa yg sama sekali tdk ada jalan ke luarnya, kecuali di dalam Tuhan.

Doa & tekad.

Semoga dgn situasi yg sedang terjadi ini, kita semakin menyadari kemahakuasaan Tuhan, shg kita memuji memuliakan Tuhan dgn berserah, bergantung & berharap kpd Dia. Amin.

Selamat pagi, selamat mengawali bulan Juni bersama Tuhan walaupun dlm social & physical distancing. GBus. (PB).

Salam Pancasila dari bg Tuan USU

Bagi yang saat teduh menggunakan 2 Korintus 1 saya sajikan perbandingan teks terjemahan. Semoga semakin memperkaya

2 Corinthians 1:5
ITB  Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
NIV  For just as the sufferings of Christ flow over into our lives, so also through Christ our comfort overflows.
KJV  For as the sufferings of Christ abound in us, so our consolation also aboundeth by Christ.
NET  For just as the sufferings of Christ overflow toward us, so also our comfort through Christ overflows to you.

2 Corinthians 1:8
ITB  Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami.
NIV  We do not want you to be uninformed, brothers, about the hardships we suffered in the province of Asia. We were under great pressure, far beyond our ability to endure, so that we despaired even of life.
KJV  For we would not, brethren, have you ignorant of our trouble which came to us in Asia, that we were pressed out of measure, above strength, insomuch that we despaired even of life:
NET  For we do not want you to be unaware, brothers and sisters, regarding the affliction that happened to us in the province of Asia, that we were burdened excessively, beyond our strength, so that we despaired even of living.

Salam Pancasila

Holy Spirit

"Tentunya tidak ada sukacita yang lebih besar daripada sukacita memenangkan jiwa"
Lottie Moon dalam buku Desiring God Jhon Piper
Selamat pagi alumni,  kiranya di new normal ini kita dapat tetap mengabarkan kabar baik itu dimana pun kita berada.  Itulah sukacita kita

Slmt pg buat kt semua..
😊😊

Wahyu 3:10 (TB)  Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
🙏🙏🙏

THE WORK OF THE HOLY SPIRIT UNTO OBEDIENCE...

I will put My Spirit within you and cause you to walk in My statutes, and you will keep My judgments and do them.
— EZEKIEL 36:27

*Menyadari keberdosaan yang akan terus terjadi selama hidup di dunia, apa keyakinan yang menguatkan dalam menjalankan ketetapan Allah?*

*Kehadiran dan pekerjaan Roh Kudus jaminannya.* Ini tidak otomatis atau menjadikan orang percaya "robot". Sebaliknya, ini adalah masalah relasional dengan Allah. Itu diwujudkan dalam hidup kita melalui ketergantungan yang rendah hati kepada pimpinan Roh Kudus.
Adalah mungkin, ketika kita bergantung pada Roh Kudus untuk menuntun kita di jalan kepatuhan, kita akan benar-benar hidup sebagai anak-anak Allah yang taat.  "Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah" (Rm. 8:14).
Adalah mungkin, untuk menolak pekerjaan Roh Kudus di dalam kita. "Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu." (Kis 7:51).

Setiap orang percaya kepada Kristus, menerima hati spiritual baru, dimana Allah menempatkan Roh-Nya. Ciptaan baru di dalam Kristus tumbuh dalam kehidupan yang taat dalam pemikiran alami. Ia dapat tumbuh dalam kepatuhan dengan hanya melakukan yang terbaik untuk berjalan dalam kehendak Allah.

Ayat dalam nubuat Yehezkiel 36:27 mengungkapkan bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik dari yang dipikirkan manusia. Dia memberi jaminan, yaitu kehadiran Roh-Nya yang membuat orang mampu berjalan dalam ketetapan Allah.
"Aku akan menaruh Roh-Ku di dalam dirimu ...”.

Karena itu, Roh Kudus harus menjadi dinamika surgawi yang mengembangkan kehidupan orang percaya dalam kepatuhan. Kehidupan yang tidak taat pada tuntunan Roh Kudus akan mempengaruhi sikap dan tindakan yang diinginkan oleh tubuh fisik kita yang telah jatuh dalam dosa. Ini harus disalibkan, sebagaimana disalibkan bersama Kristus. "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka)." (Kol 3: 5 -6). Roh Kudus ingin memampukan orang percaya untuk menanggapi dengan benar tentang keinginan daging seperti itu. " Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." (Rm 8:13). Keinginan daging diatasi ketika kita menyerah pada pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita. "Hiduplah dalam Roh, dan kamu tidak akan memenuhi hawa nafsu kedagingan" (Gal 5:16).

*Sustain me God by The Holy Spirit
... as You have promised*
(02.06.20)

Penginjilan di Era Digital

PENGINJILAN DI ERA DIGITAL

Satu hari di Kedai Kopi jalan Doktor Mansyur beberapa tahun lalu, saya dan salah satu alumni FE ngobrol. “Lae, apa yang akan kita lakukan untuk menjangkau Mahasiswa Malaysia yang saat ini banyak di jalan ini ?”. Kami punya pandangan yang sama tentang sulitnya penginjilan di Malaysia sana, dan seharusnya kita memikirkan penjangkauan terhadap mereka yang hanya sebentar ada di Indonesia. Tapi bagaimana ?

“Lae, carikanlah ruko yang bisa jadi kedai kopi, menjadi hub yang bisa menjangkau mereka, dengan nuansa yang cocok dan itu jadi ‘rumah’ mereka, dari situlah kita menjangkau mereka”, katanya. Sebutlah Namanya Effendy, karena memang demikianlah adanya. Dan waktu berlalu, aku tidak dapat rukonya, dan akhirnya pindah dari Medan.

Tiba-tiba saja kita sudah berada di era digital. Youtube masuk ke ruang private, komunikasi menjadi flat dalam media social. Semua paham bisa eksis, bumi datar memberikan argument dan ada pengikut, ateis mendapat tempat khutbah, LGBT mendapat podium, free thinker bisa berpesta. Bagaimana dengan pelayanan Mahasiswa ? Apakah pelayanan itu hanya di sekat oleh tembok kampus ? apakah kesulitan birokrasi akan menjadi argument untuk tidak menyediakan konten di channel digital ? apakah kemudian mimbar itu hanya menjadi domain orang lain. Bagaimana dengan KMK dan pelayanan Alumni ?

Saya dan beberapa teman gelisah akan hal itu. Kami melihat bagaimana teknologi digunakan dalam masa pencetakan Alkitab. Teknologi (radio) digunakan dalam masa berdirinya KMK. Dan kami melihat ruang teknologi, digitalisasi, social media bisa dimaksimalkan untuk menjadi ruang penginjilan. Menembusi kamar kamar kost yang tertutup. Kami mengajak untuk memikirkan ulang pelayanan kampus dalam era teknologi. Dan Covid19 datang, seminar itu tidak berjalan.

PSBB berjalan, dan gereja gereja harus livestreaming, kita dipaksa. Ada Lembaga yang siap dan ada yang gagap. KMK salah satu yang menurut saya gagap. Tidak agile. Oleh karena apa ? oleh karena kita (alumni) tidak kreatif dan menularkan ketidakkreatifan itu dalam pelayanan. Kita terjebak dari pakem, metoda dan medium yang kita kenal dan biasa kita jalani saja.

Tapi, Itu bukan hanya pergumulan pelayanan. Itu pergumulan dunia bisnis juga. Termasuk organisasi yang saya pimpin. Ketika saya mengajak organisasi kami berbenah, banyak sekali kendala dan saya punya cukup alasan untuk menyerah. Kami perusahaan yang sukses, kami menghasilkan triliunan profit (bukan revenue) setiap tahunnya. Kami punya salesman handal, kami dealer terbesar Automotif di dunia, bukan hanya Indonesia. Tapi kami harus berbenah, dan kami harus melangkah, dengan segala resikonya. Hari ini kami melihat upaya itu mulai berbuah.

Bagaimana dengan gereja ? saya tahu banyak sekali gereja berbenah dalam masa masa ini. Saya juga dengar dari seorang penginjil saya dengar, Khotbah Livestreaming Pdt. Stephen Tong, di dengar dan dipelajari orang dari salah satu kampus di Bogor, yang terkenal dengan paham kerasnya. Apa yang dulu sulit, sekarang dengan masuk ke channel Youtube menjadi mungkin. Menembusi ruang ruang tertutup bagi Injil.

Salah satu teman saya menyediakan server dan harus gonta ganti oleh karena sulitnya menembus china. Hari ini tembus besok di blok dst.

Lalu bagaimana dengan kita ? apa yang kita sajikan ke public space ? FB, youtube, medsos kita? Bagaimana kita membawa injil Kabar Baik ke dunia ini ? Saya saat ini membaca lagi satu buku Injil bagi Free Thinker yang ditulis seorang misionaris, bagaimana percakapan percakapan penginjilan kepada kaum muda (mahasiswa), bagaimana berita Injil menjadi context sensitive.

Seandainya dalam masa covid19 ini banyak konten2 percakapan dunia maya yang menembusi kamar kamar kost dan kampung kampung mahasiswa yang pulang. Bagaimana Injil terus berbicara dalam keseharian adek adek di kampung, dan kita semua.

Kemarin saya ngobrol ringan dengan Mamakku, “Udah dulu ya, saya mau dengar khutbah Pdt Jimmy Pardede”, katanya. “eh Mak, pdt Aiter dulu titip salam sama Mamak”, kataku. “Mamak ini kenalannya pendeta pendeta semua”, candaku. “Barangkali karena mereka terkesan dengan pelayanan Mamak waktu mereka dating ke kampung”, lanjutku serius. “Pelayanan apa? Mereka yang melayani kami! Aku nggak bs mengikuti mereka ke sekolah sekolah, kalau Bapakmu dulu masih ikut” katanya. “Mak, bukannya mamak bangun malam malam, dan membuka pintu waktu mereka datang, dan kasi selimut dan menyeduh kopi untuk mereka?” kataku. “Ah… itu kewajibanku. Hanya itu yang bisa aku lakukan, untuk pelayan Tuhan. Mereka sudah datang jauh jauh untuk melayani kampung kita”.

Aku merenung….

Renungan Bejana Keseimbangan

*BEJANA - BEJANA KESEIMBANGAN DARI TUHAN.*

2 Kor 8:13-14
13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. Amin.

Sudah 21 tahun kami melayani & 10 tahun hidup tanpa gaji & upah, melayani, mengajar & bersaksi kpd siapa saja, dimana saja & kapan saja, hanya krn anugerah & kairos/kesempatan yg masih Tuhan beri. Tetapi kami harus mengakui masih banyak kelemahan, kekurangan, kesalahan & kegagalan yg kami lakukan utk taat & setia mengikut & mempersembahkan yg terbaik bagi Kristus Tuhan & sesama.

Kami percaya Tuhan Yesus Kristus, yg telah menyelamatkan kami, juga telah memberi & menyediakan, apa yg kami perlukan & menyertai kami dgn kuasa, kekuatan & berkat2-Nya, juga melalui dukungan saudara2 seiman, serta pada akhirnya akan membawa kami & banyak orang2 percaya masuk ke dalam Kerajaan Allah yg kekal di sorga, di akhir perjalanan ziarah kita di bumi yg sementara.

Bbrp waktu yg lalu, seorang Rekan menghubungi kita & bertanya ttg kondisi keluarga, pelayanan & misi penginjilan yg sdg terjadi. Setelah panjang lebar kita sharing, Rekan itu kemudian menyatakan komitmennya setiap bulan mendukung sebuah Lembaga Penginjilan, yg terus berjuang bersaksi & memperlengkapi gereja2 & orang2 percaya, ttp sdg bergumul akan pelayanannya. Rekan itu juga meminta kita utk menyalurkan bantuannya, support kpd keluarga2 yg membutuhkan, yg terdampak covid sambil kita menaburkan benih Injil Kristus kpd mereka.

Setelah itu, Rekan tsb mentransfer sejumlah dana yg dikomitmenkannya, dgn sebuah catatan kaki, bhw ia juga memberikan dana suplemen utk mendukung pelayanan keluarga musafir.

Puji Tuhan, kemarin Sang Gembala Yang Baik itu memberikan kita kesempatan berbagi berkat & benih Injil kpd Pak P - Gojek, yg menghantarkan sedikit tanda kasih dari keluarga musafir kepada hamba Tuhan yg semalam berulang tahun.

Hari ini, Bapa Yang Baik itu memberi kesempatan kita bertemu dgn Ibu G beranak 3, suaminya kanker usus, yg sudah menyebar ke tulang belakang & sdh 2x terpaksa dibawa ke Penang, ttp belum sembuh & sdh menghabiskan dana yg sangat besar. 2 Anak Ibu G sekolah di SD, sudah sejak bulan 3, belum bisa membayar SPP & ia telah meminta keringanan kpd pihak sekolah, ttp balasannya jk mau menerima, mk akan dipotong dr gaji guru kelas.😭

Ibu G giat bekerja & berjualan makanan utk anak2 di sekolah & pesanan ulang tahun, sekalipun ia sering dilarang pihak sekolah (bersaing dgn guru2 yg juga berjualan) & sekarang tidak dpt lagi berjualan krn sekolah tutup & covid. Kami juga mjd Mitra berjualan Sembako Misi kpd tetangga2nya. Dalam perjumpaan singkat, sore ini kami menitip Dukungan & Traktat Injil utk didoakan & dibaca bersama anak2 & suaminya.

_*Jadi Sobat, janganlah takut untuk memberi, melayani & bersaksi, ttp takutlah jika kita tidak lagi mau memberi, melayani & bersaksi kepada yg lain, krn Allah Bapa tidak pernah memutuskan aliran dari bejana kuasa, kasih & berkat-Nya yg kekal bagi kita, anak2-Nya untuk terus menjadi berkat, pelayan & saksi-Nya bagi mereka yg membutuhkan & bagi mereka yg terhilang di tengah dunia yg gelap ini. Amin.*_

Salam & Doa musafir'fam & friends.🕊️🤝🙏

Arma of Love

Arms of Love
Amy Grant

Lord, I'm really glad you're here.
I hope you feel the same when you see all my fear,
and how I fail.
I fall sometimes.
It's hard to walk in sinking sand.
I miss the rock, and find I've nowhere else to stand.
I start to cry.
Lord, please help me.

Raise my hands, so you can lift me up.
Hold me close, hold me tighter.
I have found a place where I can hide;
it's safe inside
your arms of love.
Like a child who's held throughout a storm;
You keep me warm
in your arms of love.

Storms so come and storms so go.
I wonder just how many storms it takes
until I finally know
you're here always.
Even when my skies are far from grey.
I can stay, teach me to stay there.
In the place I've found where I can hide;
it's safe inside
your arms of love.
Like a child who's held throughout a storm;
You keep me warm
in your arms of love.

Nasihat analisa

Kisah bersama nasihat

Dikisahkan ada dua biksu sedang berjalan dalam misi suci bertemu dengan seorang wanita muda sedang menangis. Berniat menolong seorang bertanya mengapa dia menangis. "Saya harus bertemu ibuku diseberang sungai untuk mengantar obat yang dibutuhkan ibuku yang sekarat. Sudilah biksu menyeberangkan karena aku tidak pandai berenang." Setelah pertimbangan ini dan itu, antara kesucian, godaan, sentuhan dan menolong, seorang Biksu menawarkan untuk memanggul wanita di pundaknya. Mereka tiba diseberang dengan selamat dan melanjutkan perjalanan dalam keadaan basah. Sepanjang perjalanan Biksu yang satu mencela Biksu penolong dengan berkata bahwa  dia tidak menjaga kesucian, menikmati sentuhan, tergoda, tidak tulus menolong dan justru ingin menikmati tubuh wanita. Berulang dan terus menerus, lintas hari. Sesekali biksu penolong berhenti, menggeleng dan menghela nafas.  Sepekan berlalu, celaan masih berlanjut. Biksu penolong berkata " Aku sudah menurunkan wanita itu dan meninggalkan tepat di tepi sungai jauh sebelum bajuku kering tetapi engkau masih memanggulnya di pundakmu sampai hari ini.

Hal hal duniawi

Berbagi renungan dari bahan Santapan Harian (Scripture Union Indonesia) 2 Kor. 1:1-2:4

Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi hi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah (12).

Apa kata FT ini & dapat kita aplikasikan dlm diri?

1. Kemegahan Paulus dkk bisa bersaksi yg dikuasai ketulusan, kemurnian & kejujuran yg dari Allah (12-14).

Jd mereka tdk bersaksi demi hal2 duniawi atau kebanggaan diri atau kepujian dr  manusia, seperti anggapan beberapa org di kota Korintus itu.

Kita sebagai org yg sdh percaya & beriman kpd Yesus, harusnya dikuasai oleh ketulusan, kemurnian & kejujuran yg datang dr iman kpd Tuhan, shg kitapun bersaksi dgn tulus, murni & jujur. Kitapun bersaksu demi melakukan tugas & panggilan kita sebaimana yg ditentukan oleh Tuhan.

Kita tdk lg dikuasai oleh hikmat dunia ini, shg kita bersaksi demi melakukan sebuah kegiatan atau pujian manusia atau kebanggan diri yg sifatnya memang hanya sesaat saja.

2. Kemegahan Paulus dkk adalah melakukan pelayanan dgn ketulusan, kemurnian & kejujuran (15-24)

Itu sebabnya mrk tetap setia bersaksi dengan tulus, murni & jujur, walaupun disalah mengerti, dipersulit & bahkan ditolak.

Ketika kita yg sdh percaya & beriman kpd Yesus, khususnya para pemimpin gereja harusnya melayani dengan tulus, murni & jujur yg datang dari iman kpd Yesus.

Dgn kita melayani dikuasai oleh ketulusan, kemurnian & kejujuran yg dtg dari iman kpd Tuhan Yesus, mk kita akan melayani dengan persiapan yg sungguh2 & melayani dgn sungguh2, bahkan bila disalah mengerti, dipersulit & ditolak oleh orang lain.

Kekuatan & semangat para pelayan Tuhan adalah ketulusan, kemurnian & kejujuran yg datang dari kepercayaan & keyakinan kpd Tuhan.

3) Kemegahan Paulus dkk tidak mau mendukakan mereka yg menyukakannya, krn bila mrk berduka, mk tdk ada lagi yg bisa menyukakannya (2: 1-4)

Paulus selalu mengatakan pujiannya, kebanggannya & sukacitanya adalah orang2 yg mereka layani.

Karena itu, dlm kaitan itu, dia tdk mau mendukakan org2 yg mereka layani dgn datang dlm keadaan berdukacita. Itu sebabnya dia menjelaskan anggapan2 org terhadap dia melalui surat kpd jemaat dgn harapan menjadi jelas bahwa dia melayani dgn tulus, murni & jujur.

Kita sebagai org percaya & beriman kpd Yesus, khususnya para pemimpin gereja mestinya kebanggan, pujian & sukacitanya adalah jemaat.

Dengan begitu masing2 berusaha menjaga dengan sungguh2, bgmn spy jemaat itu bisa bersukacita, berbahagia & optimis di dalam menjalani hidupnya bersama Tuhan.

Hal itu bisa dilakukan dgn menyurati, mengunjungi dan lain sebagainya.

Doa & tekad

Semoga kemegahan kita yg percaya & beriman kpd Yesus, khususnya para pemimpin gereja adalah dikuasai ketulusan, kemurnian & kejujuran yg dtg dari Tuhan, shg kita melayani dgn tulus, murni & jujur di dalam Tuhan.

Selamat sore, selamat berkegiatan dlm situasi social & physical distancing. TQ & GBus. (PB)

Doa Robert Hawker

*ProRege - Doa #3*
Sebuah doa dari Robert Hawker berjudul "Menikmati Rahmat Allah".

_Pada kesempatan kali ini, mari kita berdoa dengan satu keyakinan iman bahwa Allah kita yang Mahabaik, tidak akan pernah menelantarkan anak-anak-Nya dalam kesulitan dan penderitaan sebesar apa pun._

Video: https://youtu.be/4jjEUtt93l8
Text: https://www.pemuda.stemi.id/article/doa-3-menikmati-rahmat-allah

_Subscribe: http://bit.ly/ProRegeChannel_
_Email: pro.rege.channel@gmail.com_
_Kunjungi: http://pemuda.stemi.id_

Karunia

SETIAP KITA DIBERI KARUNIA

jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Roma 12:8 (TB) 

Tubuh kita memiliki banyak anggota tetapi memiliki tugas yang berbeda sama seperti kita walaupun banyak dan berbeda kita adalah satu tubuh dalam Kristus dan kita masing-masing adalah anggota satu terhadap yang lain.

Demikian juga kita memiliki karunia yang berbeda menurut kasih karunia yang diberikan Tuhan pada kita. Jika karunia itu bernubuat, lakukanlah dengan iman kita.

Jika karunia untuk melayani, maka melayanilah kita. Jika karunia untuk mengajar, maka mengajarlah kita. Jika karunia kita menasihati, menasihatilah kita.

Jika berbagi sesuatu, lakukanlah dengan hati ikhlas. Jika memimpin, lakukanlah dengan rajin. Siapa yang bermurah hati, lakukanlah dengan sukacita.

Anak-anak Allah diberi karunia yang berbeda-beda oleh Allah Bapanya. Masing-masing adalah sama berharganya di hadapan Allah. Dikatakan bahwa tidak ada karunia yang satu lebih hebat daripada karunia yang lain. Allah tetap mengajarkan kerendahan hati bagi kita umatNya, bukan?

Lalu apa tanggung jawab kita yang telah diberi karunia itu? lakukanlah. Dia mau kita melakukannya bukan sekedar melakukan, tapi melakukannya dengan konsisten/selalu dan sungguh-sungguh/ lebih dari apa adanya. Allah mau anak-anakNya tampil optimal melakukan setiap karunia yang Dia anuerahkan itu.

Seperti tugas kita menjadi garam dan terang. Adalah sesendok teh garam memberi rasa untuk sebaskom masakan. Adalah seberkas cahaya  dapat menerangi suatu ruangan. Allah mau dengan keberadaan kita yang minimal kita memberi efek maksimal bagi lingkungan kita. Dengan masing-masing karunia yang kita miliki, kita lakukan dengan sepenuh hati dan segenap daya upaya kita sehingga akan menghasilkan berkat berkelimpahan bagi sekitar kita.

Mari kita pelajari dan renungkan, karunia apa yang Dia anugerahkan bagi kita. Minta Dia menunjukkannya bagi kita. Fokus pada suaraNya. Pasti Allah akan berbicara pada kita anakNya, ketika kita mau dengar-dengaran akan Dia. Ketika Dia telah menjawab, katakan iya lalu mari lakukan dengan penuh iman dan ketaatan apa yang mau Dia lakukan. Jangan lagi  lakukan segala sesuatu dengan dan untuk diri sendiri saja. Sekarang setelah semuanya dijelaskan Allah, apapun yang kita kerjakan hanya bagi Dia, untuk Dia dan oleh Dia.

Segala kemuliaan hanya bagi Allah.

#erbs010620

Mengorbankan Diri

MENGORBANKAN DIRI

Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Roma 12:21 (TB)
 
Kasih harus tulus, melakukan kebaikan. Mengasihi sesama manusia dan saling mendahului memberi hormat. Memelihara kerajinan dan roh yang tetap menyala-nyala melayani Tuhan.

Bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, bertekun dalam doa. Membantu orang-orang kudus yang berkekurangan dan selalu memberi tumpangan.

Memberkati orang yang menganiaya kita dan tidak mengutuk. Bersukacita dengan yang bersukacita, menangis dengan orang yang menangis.

Dalam komunitas/kehidupan bersama-sama memiliki kesehatian. Satu dengan yang lain saling merendahkan hati, tidak menganggap diri sendiri lebih pandai dari yang lain.

Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, melakukan yang baik bagi semua orang. Apabila berkenaan dengan kita, sedapat mungkin mengusahakan perdamaian dengan semua orang.

Tidak menuntut pembalasan terhadap kejahatan yang dilakukan orang lain terhadap kita, menyerahkan pada Allah yang berhak atas pembalasan.

Memberi makan dan minum pada musuh yang sedang lapar dan haus. Tidak kalah terhadap kejahatan, namun mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.

Rasul Paulus begitu jelas menggambarkan bagaimana anak-anak Tuhan harus hidup dalam kasih. Satu prinsip utama dari hidup dalam kasih adalah mengorbankan diri bagi kepentingan orang lain. Hal ini lah yang membedakan anak-anak Allah dengan anak-anak dunia ini. Yang telah diajar Tuhan untuk memberi lebih kepada sesama kita bahkan memberi yang terbaik bagi musuh kita.

Banyak kita yang masih sulit melakukan kasih 'ala' Allah ini.  Kita tahu dengan jelas bagaimana Yesus Kristus mengasihi kita, bahkan merendahkan diriNya sampai mati di kayu salib hanya untuk menyelamatkan kita yang hina. Tetapi untuk meneladani hal itu, nanti dulu. Sering kita memakai alasan untuk tidak berkorban bagi musuh kita dengan kalimat: "Yesus kan Tuhan, aku kan manusia, tentu berbeda bukan?"
Sungguh suatu alasan yang dicari-cari di dalam kenajisan kedagingan kita, yang sulit untuk bertobat.

Justru karena kita bukan Tuhan, siapakah kita sehingga harus selalu membenarkan diri dan mencari alasan untuk tidak lebih dulu mengampuni dan mengasihi? Kita sering lupa, kalimat dalam Doa Bapa Kami, Allah akan mengampuni kita sebagaimana kita mengampuni yang bersalah kepada kita. Dan demikian juga sebaliknya, pengampunan dari Allah tidak akan turun, jika kita tidak mengampuni sesama kita. Sekali lagi, kita harus belajar berkorban bukan?

Lalu bagaimana kita memandang orang lain? Sering tanpa sadar, tanpa terucapkan kita menganggap diri kita lebih daripada yang lain. Atau kita membeda-bedakan orang dalam pemikiran kita berdasarkan penilaian kita sendiri, bukan dengan bagaimana cara Allah memandang dan mengasihi kita sebagai manusia. Pandanglah, perlakukanlah semua orang dengan penuh kasih, jangan bedakan mereka karena apa yang mereka miliki di dunia, namun mari mengasihi setiap orang sebagai saudara, sesama manusia ciptaan dan yang dikasihi Allah.

Kiranya Allah mau berbelas kasihan bagi kita, memampukan kita menghidupi kasih dimana pun kita berada. Memampukan kita berkorban bagi orang-orang yang dalam pemikiran kita tidak pantas untuk kita kasihi. Menganugerahkan bagi kita penglihatan, pikiran dan hati Allah untuk memberi diri menjadi alatNya melakukan yang terbaik bagi dunia pengasihanNya ini.

#erbs020620