H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 03 November 2016

KLASIFIKASI TANAMAN BUAH JERUK



BUAH JERUK MANIS

Buah ini memiliki rasa manis-manis-kecut dengan takaran air yang cukup banyak sehingga dapat menyegarkan tubuh kita di kala panas menyengat. Buah ini secara umum memiliki biji di dalamnya sekitar 5 – 12 tergantung varietasnya, malah terkadang ada buah Jeruk yang tidak memiliki biji di dalamnya.
Jeruk Buah


Buah Jeruk tidak hanya mengandung vitamin C, nutrisi lain di dalamnya di antaranya yaitu protein, kalori dan serat dalam jumlah yang banyak. Jeruk juga mengandung karbohidrat dan lemak yang dapat membuat tubuh kita lebih berenergi dan bugar, dapat juga meningkatkan fungsi otak bahkan mencegah terjadinya stroke dan kanker.

Daun Jeruk juga sangat bermanfaat, salah satunya sebagai obat penyembuh batuk disertai influenza. Ingin mengenal lebih dekat dengan tanaman ini? Baiklah, kalau begitu marilah pertama-tama kita membahas klasifikasi tanaman Jeruk.

KLASIFIKASI TANAMAN JERUK
Kingdom         : plantae (tumbuhan)
Sub kingdom   : tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi     : spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Divisi               : magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas               : magnoliopsida (tumbuhan dikotil)
Sub kelas         : rosidae
Ordo                : sapindales
Famili              : rutaceae
Genus              : citrus l.
Spesies   : citrus sinensis (jeruk manis)
(Referensi: plants.usda.gov – Plants Database)

Tanaman Jeruk ini memiliki bentu akar yang tuggang panjang, akar serabut, serta akar-akar rambut. Bila akar tunggang mencapai tanah yang keras atau tanah yang berada di dalam air, maka pertumbuhan akar akan berhenti.

Tetapi jika bertemu di tanah yang subur, panjang akarnya (terutama akar tunggang) bisa mencapai kurang lebih 4 meter. Kedalaman akar jeruk bervariasi tergantung kondisi lingkungan (tanah) serta varietas jeruknya, biasanya di antara kedalaman 0,15 – 0,5 meter dimana panjang akar secara mendatar berkisar 6 – 7 meter.

Tanaman ini memiliki batang yang cukup berduri yang tumbuh tegak ke atas dan sedikit bercabang. Ketinggian pohon dapat mencapai mulai dari 5 meter hingga sekitar 15 meter.
Pada cabang-cabang batang tumbuh daun-daunnya yang membuat hampir seluruh batangnya tidak terlihat. Dedaunan tersebut berwarna hijau tua dengan bentuk bulat lonjong seperti telur.
Panjang daun dapat mencapai 5 hingga 15 cm, ujung daun sedikit runcing dengan pangkal daun yang sedikit melingkar dan tumpul. Daun bergerigi halus dan kedua permukaannya tidak memiliki bulu.
Jeruk Kuning
Tanaman ini juga memiliki bunga bertipe bunga majemuk berbentuk seperti anak payung. Bunga ini kebanyakan hermafrodit (bunga sempurna) dengan mahkota yang terdiri dari 4 – 5kelopak bunga dan berdaun lepas.

Bunga tersebut berwarna putih pucat yang keluar dari ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda dan berbau harum serta mengandung madu dalam jumlah yang cukup banyak. Di dalam mahkota terdapat benang sari dan putik, jumlah benang sari bervariasi dari 5 – 20 buah sedangkan jumlah putik hanya satu.

Buah Jeruk memiliki kulit yang tebal (sekitar kurang lebih 4 mm), berbentuk bulat sedikit lonjong, berwarna kulit jingga kekuningan dan warna dagingnya kuning pucat atau kuning segar. Dalam daging buah terdapat biji dengan bentuk seperti telur namun runcing di salah satu ujungnya, memiliki ukuran panjang sekitar 5 – 10 mm.

 

Pemeliharaan tanaman jeruk

PENYULAMAN.
Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.

PENYIANGAN
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.

PEMBUBUNAN
Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.

PEMANGKASAN
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya.
Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.

PEMUPUKAN
Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah
sebagai berikut:
a) 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
b) 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
c) 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
d) 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
e) 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
f) 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
g) 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
h) 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
i) >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.

PENJARANGAN BUAH
Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.

DAFTAR PUSTAKA

KLASIFIKASI TANAMAN TANAMAN BUAH



BUAH JERUK MANIS

Buah ini memiliki rasa manis-manis-kecut dengan takaran air yang cukup banyak sehingga dapat menyegarkan tubuh kita di kala panas menyengat. Buah ini secara umum memiliki biji di dalamnya sekitar 5 – 12 tergantung varietasnya, malah terkadang ada buah Jeruk yang tidak memiliki biji di dalamnya.
Jeruk Buah


Buah Jeruk tidak hanya mengandung vitamin C, nutrisi lain di dalamnya di antaranya yaitu protein, kalori dan serat dalam jumlah yang banyak. Jeruk juga mengandung karbohidrat dan lemak yang dapat membuat tubuh kita lebih berenergi dan bugar, dapat juga meningkatkan fungsi otak bahkan mencegah terjadinya stroke dan kanker.

Daun Jeruk juga sangat bermanfaat, salah satunya sebagai obat penyembuh batuk disertai influenza. Ingin mengenal lebih dekat dengan tanaman ini? Baiklah, kalau begitu marilah pertama-tama kita membahas klasifikasi tanaman Jeruk.

KLASIFIKASI TANAMAN JERUK
Kingdom         : plantae (tumbuhan)
Sub kingdom   : tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super divisi     : spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Divisi               : magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas               : magnoliopsida (tumbuhan dikotil)
Sub kelas         : rosidae
Ordo                : sapindales
Famili              : rutaceae
Genus              : citrus l.
Spesies   : citrus sinensis (jeruk manis)
(Referensi: plants.usda.gov – Plants Database)

Tanaman Jeruk ini memiliki bentu akar yang tuggang panjang, akar serabut, serta akar-akar rambut. Bila akar tunggang mencapai tanah yang keras atau tanah yang berada di dalam air, maka pertumbuhan akar akan berhenti.

Tetapi jika bertemu di tanah yang subur, panjang akarnya (terutama akar tunggang) bisa mencapai kurang lebih 4 meter. Kedalaman akar jeruk bervariasi tergantung kondisi lingkungan (tanah) serta varietas jeruknya, biasanya di antara kedalaman 0,15 – 0,5 meter dimana panjang akar secara mendatar berkisar 6 – 7 meter.

Tanaman ini memiliki batang yang cukup berduri yang tumbuh tegak ke atas dan sedikit bercabang. Ketinggian pohon dapat mencapai mulai dari 5 meter hingga sekitar 15 meter.
Pada cabang-cabang batang tumbuh daun-daunnya yang membuat hampir seluruh batangnya tidak terlihat. Dedaunan tersebut berwarna hijau tua dengan bentuk bulat lonjong seperti telur.
Panjang daun dapat mencapai 5 hingga 15 cm, ujung daun sedikit runcing dengan pangkal daun yang sedikit melingkar dan tumpul. Daun bergerigi halus dan kedua permukaannya tidak memiliki bulu.
Jeruk Kuning
Tanaman ini juga memiliki bunga bertipe bunga majemuk berbentuk seperti anak payung. Bunga ini kebanyakan hermafrodit (bunga sempurna) dengan mahkota yang terdiri dari 4 – 5kelopak bunga dan berdaun lepas.

Bunga tersebut berwarna putih pucat yang keluar dari ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda dan berbau harum serta mengandung madu dalam jumlah yang cukup banyak. Di dalam mahkota terdapat benang sari dan putik, jumlah benang sari bervariasi dari 5 – 20 buah sedangkan jumlah putik hanya satu.

Buah Jeruk memiliki kulit yang tebal (sekitar kurang lebih 4 mm), berbentuk bulat sedikit lonjong, berwarna kulit jingga kekuningan dan warna dagingnya kuning pucat atau kuning segar. Dalam daging buah terdapat biji dengan bentuk seperti telur namun runcing di salah satu ujungnya, memiliki ukuran panjang sekitar 5 – 10 mm.

 

Pemeliharaan tanaman jeruk

PENYULAMAN.
Dilakukan pada tanaman yang tidak tumbuh.

PENYIANGAN
Gulma dibersihkan sesuai dengan frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.

PEMBUBUNAN
Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yang tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.

PEMANGKASAN
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yang sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yang tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yang kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya.
Bekas luka pangkasan ditutup dengan fungisida atau lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yang sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.

PEMUPUKAN
Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah
sebagai berikut:
a) 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
b) 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
c) 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
d) 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
e) 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
f) 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
g) 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
h) 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
i) >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.

PENJARANGAN BUAH
Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.

DAFTAR PUSTAKA

Klasifikasi Buah Naga



BUAH NAGA

1.       Tidak Pernah Dilakukan Pemangkasan
Yang paling sering terjadi pada banyak orang tentang masalah tanaman Buah Naga adalah tidak pernah dilakukan pemangkasan pada cabang. Bahkan ada teman yang mengeluh buah naganya tidak mau berubah, setelah saya melihat foto tanaman yang saya minta sebelumnya, ternyata tanamannya dibiarkan tumbuh merambat dipagar dan sangat panjang sekali sampai bermeter-meter tak teratur. Pemangkasan dilakukan pada buah naga bertujuan untuk mencegah cabang tumbuh terus menerus dan bertunas. Dengan dilakukan pemangkasan, maka pertumbuhan cabang akan terhenti. Jadi nutrisi dalam tanaman tidak digunakan untuk pertumbuhan tunas, tetapi digunakan untuk pembentukan buah. Dan jangan lupa, dalam masa berbuah unsur P dan K harus lebih banyak diberikan daripada unsur N.

2.       Tidak Terkena Sinar Matahari
Tanaman Buah Naga wajib terkena sinar matahari langsung, karena jika tidak tanaman buah naga tidak akan tumbuh dengan baik apalagi sampai berbuah. Kebanyakan kasus teman-teman adalah tanaman dirambatkan pada pagar, tanaman besar lain, atau tanaman berada dibawah pohon yang rindang sehingga ternaungi tidak terkena sinar matahari. Ada juga yang menanam di pot tetapi diletakkan didalam ruangan atau teras.

3.       Penyerbukan Tidak Sempurna
Banyak terjadi, tanaman buah naga sudah tumbuh bunga tetapi selang beberapa hari rontok dan gagal menjadi buah. Sebenarnya bunga pada tanaman buah naga termasuk bunga sempurna dimana dalam satu bunga memiliki benangsari dan putik. Untuk penanaman di lahan terbuka seperti halaman atau kebun, penyerbukan dibantu dengan serangga atau bisa juga angin. Tetapi memang banyak pekebun yang membantu penyerbukan dengan bantuan manusia, yaitu ketika bunga mekar sempurna maka jari tangan dimasukkan di dalam bunga dan diputar perlahan-lahan untuk membantu penyerbukan. Tetapi pada dasarnya tanpa bantuan manusia bunga Buah Naga juga tetap bisa terjadi penyerbukan alami. Dan yang paling penting menurut saya adalah unsur pupuk yang dibutuhkan dalam pembentukan buah harus terpenuhi dan tidak ada hama/penyakit pada tanaman buah naga maka bunga yang tumbuh tetap bisa berbunga dan berbuah dengan baik.

Dibawah ini adalah beberapa hal kecil yang kurang diperhatikan para pemula :
1         Perakaran terlalu dalam : Tanaman buah naga ditanam dalam media terlalu dalam yang mengakibatkan pertumbuhan akar menjadi lambat dan tidak optimal
2         Media tanam terlalu basah : Komposisi media tanam Buah Naga tidak boleh menyimpan air terlalu lama/menggenang yang mengakibatkan kebusukan batang.
3         Pupuk Kandang tidak matang : Penggunaan pupuk kandang yang belum matang akan menyebabkan kebusukan karena banyak bakteri pengganggu.
4         Tidak Memperhatikan Unsur Pupuk : Dalam masa pertumbuhan dibutuhkan Unsur N yang tinggi dan dalam masa berbuah dibutuhkan unsur P dan K yang tinggi.

Membuat Tabulampot Buah Naga


Sebenarnya cara menanam buah naga dalam pot sudah saya posting sebelumnya, tetapi mungkin banyak pembaca yang kurang jelas karena tidak dilengkapi gambar, kali ini saya akan menulis detail langkah-langkah membuat tabulampot (tanaman buah dalam pot) Buah Naga disertai foto-foto agar lebih mudah dipahami.

Berikut ini step by step dari awal membuat bibit sampai finish menunggu berbuah :
1.       Langkah awal adalah membuat bibit yang caranya cukup mudah, setelah sulur/cabang buah naga dipotong-potong, lalu dikeringkan luka potongan dengan cara diangin-anginkan. Setelah luka bekas potongan mengering bibit ditanam pada media tanam, anda bisa menggunakan pot kecil, polybag atau dalam tanah langsung tanpa wadah. Seperti pada foto dibawah ini setelah 1-2 minggu potongan ditanam akan muncul tunas, dan berarti bibit siap untuk dipindah ke dalam pot besar.

2. Setelah itu pot yang akan digunakan diisi tiang panjatan kemudian diberi media tanam sampai penuh. Kemudian bibit yang sudah bertunas tadi ditanam dengan kedalaman 10-15 cm dan menempel pada tiang panjatan seperti foto dibawah ini.

3. Setelah bibit tumbuh mencapai ujung tiang panjatan, maka sudah saatnya memasang penyangga cabang/sulur tanaman buah naga. Saya menggunakan ban mobil bekas yang dipotong dua bagian kemudian diikat kawat pada ujung tengah tiang panjatan seperti gambar dibawah ini.

4. Sampai disini proses pembuatan tabulampot telah selesai, karena tinggal menunggu sulur/cabang tumbuh lebih banyak dan menunggu musim buah tiba. Selama proses tersebut tinggal memperhatikan penyiraman dan pemberian pupuk untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman buah naga tersebut.

 

Metode Pemangkasan Tanaman Buah Naga

Beberapa waktu lalu, ada beberapa teman yang menanyakan cara pemangkasan tanaman buah naga supaya berbuah, karena memang pemangkasan tanaman buah naga wajib dilakukan pada budidaya untuk memunculkan bunga dan buah terutama pada masa musim buah seperti akhir tahun saat ini.

Sebenarnya pemangkasan tanaman buah naga bisa dibilang mudah dan sederhana. Intinya, pemangkasan bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan cabang / sulur buah naga atau menghilangkan tunas baru yang muncul.

Penjelasannya begini (lihat gambar), setelah cabang/sulur tumbuh panjang (kurang lebih 70cm) atau sudah melengkung kebawah (sulur jangan terlalu panjang, karena buah yang tumbuh terlalu jauh jaraknya dari cabang utama tidak bisa bagus), pemangkasan dilakukan pada setiap ujung cabang (saya beri tanda lingkaran kuning).


Untuk lebih jelasnya seperti pada gambar dibawah ini, potong sedikit saja pada ujung cabang / sulur :


Perlu diingat, intinya tidak ada pertumbuhan cabang atau tunas baru, jadi jika nanti muncul tunas baru, tunas tersebut tetap harus dipotong agar tidak terus tumbuh. Sederhananya, jika tidak ada pertumbuhan cabang/tunas, maka nutrisi/unsur hara hanya digunakan untuk menumbuhkan bunga/bakal buah.


Tutorial Perbanyakan Buah Naga dengan Biji

Perbanyakan buah naga umumnya dilakukan secara vegetatif/stek karena cara ini lebih cepat dan bibit yang dihasilkan sama persis dengan tanaman induknya. Selain itu, bisa dilakukan dengan cara generatif (dengan biji) yang biasanya hanya dilakukan dalam proses penyilangan untuk memunculkan jenis baru yang dihasilkan dari dua jenis tanaman induk.
Nah, karena sudah banyak yang menanyakan cara perbanyakan buah naga dengan biji, kali ini saya akan menjelaskan langkah-langkahnya. Gambar-gambar yang saya gunakan ini bukan milik saya, tetapi saya dapatkan dari beberapa situs luar negeri yang membahas tentang buah naga.
1.       Langkah pertama adalah memisahkan biji dari daging buah, seperti gambar dibawah ini anda bisa menggunakan saringan teh untuk memisahkan biji dari daging buahnya. Pastikan bahwa biji buah naga benar-benar bersih dari daging/lendir buah naga. Anda bisa menggunakan kertas tisu, kapas untuk membersihkan biji buah naga.



2. Selanjutnya adalah menyiapkan tempat penyemaian, anda bisa menggunakan kapas atau kertas tisu yang dibasahi dengan air, atau menggunakan media lain yang bisa menyimpan air misalnya serbuk kayu, tanah dan kompos dll. lalu letakkan biji-biji tersebut ditempat penyemaian. kemudian tutup dengan plastik supaya air tidak cepat menguap. Jika tidak ditutup, anda harus menjaga kelembaban media semai dengan melakukan penyiraman untuk menjaga media semai tetap basah.

3. setelah 3-4 hari biji mulai tumbuh kecambah dan muncul daun

Dan ini adalah beberapa foto  yang sudah tumbuh dari adalmoro juga :



Tanaman Naga

Seri Budidaya Buah Naga di Kebun

Setelah tiang panjatan terpasang semua, langkah berikutnya adalah penanaman bibit. Cara pembuatan bibit buah naga sebelumnya sudah dijelaskan. Anda bisa menanam bibit yang sudah berakar maupun tidak berakar (potongan stek cabang) langsung di kebun. Kalau saya sendiri, sebelum ditanam dikebun saya mengkondisikan bibit stress air, caranya saya biarkan tanpa media maupun pupuk dan saya biarkan ditempat yang teduh selama 3-7 hari. Yang terjadi adalah bibit menjadi setengah layu baru selanjutnya ditanam di kebun dan dilakukan penyiraman dan diberikan pupuk yang memadai.

Untuk ukuran bibit yang ditanam dikebun terserah anda, dibawah ini adalah contoh penanaman bibit 30-40cm dan bibit 1 meter. Terserah anda, yang penting ukurannya sama sehingga nanti terlihat rapi dan besarnya sama ketika bibit sudah tumbuh besar dan siap panen.
Yang perlu diperhatikan adalah bibit jangan ditanam terlalu dalam, cukup 10-20cm saja dalam media. Atau anda letakkan saja, nantinya anda timbun dengan pupuk kandang supaya pertumbuhan akar bagus dan optimal.
Bibit yang ditanam dan menempel pada tiang, selanjutnya diikat dengan tali supaya tidak rubuh dan tetap menempel pada tiang panjatan. Ikatannya longgar saja membentuk angka 8 karena nantinya bibit juga tumbuh membesar dan akan tumbuh akar udara yang menempel pada tiang panjatan.

Setelah bibit ditanam, lakukan penyiraman secukupnya. Biarkan bibit adaptasi dengan lingkungan dan media yang baru. Setelah itu baru dilakukan pemupukan baik melalui media tanam atau pemupukan dengan cara penyemprotan.

Setelah bibit ditanam dan penopang (ban) terpasang semua, langkah selanjutnya adalah penyiangan (menghilangkan tanaman pengganggu/gulma), pengaturan cabang (tunas yang tumbuh di batang utama (bawah ban) dipotong, supaya cabang produksi bagian atas (sulur yang ditopang ban) lebih cepat tumbuh. Kebersihan kebun juga harus dijaga dari sampah atau potongan-potongan cabang yang tidak terpakai sisa pemangkasan.

Saluran air pembuangan juga harus selalu diperhatikan, supaya jika turun hujan atau dilakukan penyiraman, air bisa langsung terbuang dan tidak menggenang. Jika air menggenang terlalu lama, maka banyak gangguan yang muncul diantaranya akar tidak tumbuh dengan baik, penyakit busuk batang, atau serangan jamur pada tanaman buah naga anda.
Catatan:
1. Ukuran dan bahan tiang panjatan terserah anda, yang penting kuat menopang sulur/cabang produksi buah naga. Karena umur tanaman buah naga ini mencapai puluhan tahun.
2. Model penyangga tidak harus menggunakan ban, banyak model yang digunakan pekebun misalnya dari beton cor, kayu, dan besi. Saya memakai ban bekas karena harganya murah dan tahan lama meskipun terkena panas dan hujan.
3. Komposisi media tanam dan pupuk juga terserah anda, anda bisa melakukan berbagai percobaan komposisi media tanam yang cocok untuk lahan anda. Yang penting media tidak lama menyimpan air. Lebih baik kalau menggunakan pasir lebih banyak.
4. Pemberian pupuk kandang harus benar-benar matang. Anda bisa menggunakan pupuk kandang dari kotoran sapi, ayam, kambing dan lain-lain. Ada juga pekebun yang menggunakan pupuk kandang dari kotoran kuda dan hasilnya juga bagus.

Tanya Jawab Singkat Seputar Buah Naga

Kali ini saya akan merangkum beberapa pertanyaan-pertanyaan umum yang paling sering diajukan kepada saya seputar budidaya Buah Naga atau istilah kerennya disebut Frequently Asked Questions (FAQ's). Jika ada yang ingin menambahkan bisa di tulis di kotak komentar dan akan saya update jawabannya.

Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar Budidaya Buah Naga :
T : Apakah Buah Naga cocok untuk daerah saya?
J : Buah Naga bisa hidup dimana saja baik dataran rendah maupun dataran tinggi, yang penting intensitas sinar matahari cukup. Jadi bagi anda yang masih tinggal di wilayah Indonesia (tropis) pasti bisa tumbuh dengan baik.

T : Apa kendala yang banyak ditemui para pekebun misalnya hama atau penyakit Buah Naga?
J : Selama 6 tahun saya membudidayakan Buah Naga, penyakitnya hanya busuk batang dan serangan bekicot. Busuk batang cara mengatasinya bisa dibaca disini, untuk hama bekicot saya tinggal memanggil penjual bekicot untuk membersihkannya (sama-2 menguntungkan).

T : Jenis apa saja yang sudah dibudidayakan di Indonesia?
J : Jenis putih, merah, merah keunguan, super red, hitam dan kuning, tetapi kedepannya akan lebih banyak lagi karena adanya penyilangan-penyilangan yang dilakukan pekebun dan varian baru dari luar negeri.

T : Jenis apa yang paling menguntungkan?
J : Semuanya menguntungkan, tetapi jika harus memilih, saya akan menjawab jenis kuning karena populasinya masih sedikit yang membudidayakan di Indonesia, harga buahnya juga paling mahal mencapai Rp. 150 ribu per kilonya.

T : Bagaimana prospek bisnis buah naga kedepannya?
J : Bisnis buah naga baru benar-benar booming pada tahun 2010, produknya adalah buah konsumsi seperti apel, jeruk, kelengkeng dll, yang sampai kapanpun akan tetap dibutuhkan, apalagi banyak penelitian yang menemukan bahwa buah naga mempunyai banyak ragam khasiat bagi kesehatan manusia.

T : Bagaimana tingkat kesulitan dalam budidaya Buah Naga?
J : Pembudidayaan tanaman Buah Naga bisa dibilang relatif mudah, bahkan bagi pemula sekalipun karena tanaman ini sangat kuat dalam berbagai kondisi lahan dan cuaca. Juga bisa dibilang tahan serangan hama dan penyakit.

T : Model penanaman apakah yang paling bagus untuk Buah Naga?
J : Berbagai model penanaman memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, tetapi jika harus memilih, menurut saya adalah model tiang panjatan tunggal (1 tiang berisi 4 tanaman) yang terbaik.

T : Lebih bagus mana tiang panjatan yang tinggi atau pendek?
J : Lebih bagus yang pendek (1-1,5 mtr), dulu para pekebun menggunakan tiang panjatan rata-rata 2 mtr. Tiang pendek keuntungannya lebih mudah perawatannya, lebih mudah panennya, lebih manis rasa buahnya. Tetapi bagi anda yang mempunyai lahan yang terlalu lembab, sebaiknya menggunakan tinggi maksimalnya (1,5 meter) untuk menghindari serangan jamur pada buah.

T : Mengapa tanaman Buah Naga saya tak kunjung berbunga atau berbuah?
J : Intinya dalam budidaya buah naga adalah pemangkasan dan pemupukan, masalah bunga rontok atau gagal menjadi buah berarti penyerbukan tidak berhasil dan perlu dilakukan penyerbukan bantuan manual dengan tangan manusia.

T : Apakah penyerbukan alami buahnya lebih kecil dari penyerbukan buatan?
J : Iya, pada umumnya begitu, dikarenakan penyerbukan (perkawinan serbuk sari dan putik) kurang sempurna. Akan tetapi, penyerbukan dengan lebah madu hasilnya tidak kalah dengan penyerbukan dengan bantuan manusia. Besar kecil buah lebih disebabkan terpenuhinya unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman dalam hal ini bisa diatasi dengan pemupukan yang tepat.

T : Lebih baik mana pemupukan organik atau kimia
J : Perkembangan teknologi akan selalu menghasilkan temuan yang semakin meningkatkan produksi buah naga, tentu saja akan lebih baik pemupukan kimia karena lebih praktis dan kandungan unsur lebih jelas. Tetapi, pemupukan organik juga sudah cukup baik untuk tanaman buah naga, dan juga untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan kita.

T : Kalau saya menggunakan pupuk organik, bagaimana komposisinya?
J : Pada dasarnya pupuk kandang semua baik bagi tanaman, selama matang atau di fermentasi dulu, untuk aplikasi pupuk kandang. Kompos juga baik untuk tanaman buah naga. Anda juga bisa menggunakan pupuk organik yang dibuat dari urine sapi, dll.

T : Apa media tanam yang baik untuk Buah Naga?
J : Media tanam sebaiknya menggunakan bahan yang tidak lama menyimpan air, air tidak boleh menggenang terlalu lama karena bisa menimbulkan kebusukan akar dan batang.

T : Apakah teori akar udara dibuang saja karena lebih menyerap unsur N dari udara itu benar?
J : Menurut saya tidak, itu tidak berpengaruh lama tidaknya tanaman berbuah, pada masa berbuah anda tinggal memberikan pupuk dengan kadar N lebih rendah daripada unsur P dan K-nya. Pemangkasan sudah cukup untuk menghentikan tumbuhnya tunas baru, akar udara menjadi penting sekali jika anda menggunakan pemupukan dengan cara penyemprotan dengan pupuk cair. Akar udara juga berfungsi untuk "pegangan" pada tiang panjatan.

T : Apakah cabang yang setelah 3-4 kali berbuah tidak produktif lagi?
J : Betul, karena pada bekas potongan saat memetik buah tidak bisa tumbuh buah lagi (buah muncul pada titik-2 duri), karena itulah saya melakukan metode pangkas habis ketika musim berbuah selesai.

Semoga Bermanfaat.

Sumber : http://www.denidi.com/2011/02/tanya-jawab-singkat-seputar-buah-naga.html