BERBUAH BAGI GENERASI
Kejadian 42 , 24 Januari 2024
Selama bumi ada, setiap generasi harus sadar bahwa kita tidak asal hidup, dan berpikir hanya untuk kepentingan diri kita sendiri dan untuk masa kini, melainkan mempersiapkan generasi sesudah kita agar mereka dapat terus berkarya di muka bumi ini.
Pertanyaan pentingnya adalah hal atau karya apakah yang akan kita tinggalkan bagi bumi ini, sehingga dapat digunakan bagi generasi selanjutnya. Sebagai contoh dalam dunia lingkungan, seluruh dunia sedang berlomba mempersiapkan sumber energi masa depan (energi terbarukan) karena menyadari bahwa cadangan energi kita hari-hari ini akan segera habis.
Perjalanan kualitas antar generasi digambarkan dalam kitab Hakim-Hakim sebagai berikut : Hakim-Hakim 2:10-11, “Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukanNya bagi orang Israel. Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat dimata TUHAN dan mereka beribadah kepada para baal.
Tentunya kualitas generasi adalah kontribusi dari generasi sebelumnya ditambah respon generasi ini. Hal itu bermakna bahwa sebuah kualitas generasi di depan adalah kontribusi dari kualitas generasi sebelumnya, dan tentunya pilihan sikap dari generasi saat ini. Firman Allah menubuatkan, menggambarkan generasi di akhir zaman. Akan ada 2 generasi yang muncul.
Generasi yang pertama digambarkan dalam kitab Yoel 2:1-11, yaitu generasi yang tangguh, berani berjuang menghadapi tantangan, relasi yang kuat, gaya hidup dipimpin oleh Tuhan dan firmanNya. 2 Timotius 3:1-5, digambarkan ciri generasi kedua memiliki kualitas generasi yang egosentris, kerusakan emosional dan relasi, anti komitmen, dan menolak kendali Tuhan dalam hidup mereka.
Pertanyaannya bagi kita adalah manakah yang ingin kita genapi ? Apa yang akan kita wariskan (legacy) ? Josh Mac Dowel dalam buku Right or Wrong, menggambarkan 3 hal penting yang perlu diwariskan pada generasi ini. Pertama : Rule (ketetapan/Hukum/Perintah). Kedua : Principle (Prinsip kebenaran dan karakter yang mendasar). Ketiga : Pribadi Tuhan (Siapa sebenarnya pribadi dibalik prinsip tersebut). Tiga gambaran ini sering tidak disadari juga menjadi peran dan tugas orang tua / orang dewasa dan juga gereja. Tujuan akhirnya bukanlah kita mewariskan sekedar peraturan agamawi.
Ibrani 8:12 menyatakan : “... Sebab mereka semua besar dan kecil akan mengenal Aku.” Pada akhirnya tujuan dari warisan rohani (buah) bagi generasi ini adalah sebuah pengenalan akan ALLAH. (HA)
Questions :
1. Apa yang akan Anda wariskan terhadap generasi setelah Anda ?
2. Bagaimana persiapan Anda dalam proses pewarisan ke generasi Anda ?
Values :
Tujuan akhirnya bukanlah kita mewariskan sekedar peraturan agamawi melainkan pengenalan akan Allah dengan benar
“Generasi satu pergi, generasi lain datang, tetapi bumi tetap ada (Pengkhotbah 1:4)”
Kualitas hidup kita hari ini akan jadi warisan kehidupan generasi berikutnya
