H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 06 Januari 2023

Inspirasi Menulis

 https://golomolas.blogspot.com/2022/08/inspirasi-menulis-bang-ara-guci.html?m=1



Inspirasi Menulis Bang Ara Guci 


Oleh: Syamsudin Kadir 

Penulis Buku "Merawat Indonesia" 


MENULIS merupakan salah aktivitas yang digandrungi banyak orang belakangan ini. Hal ini ditopang oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih dan memudahkan siapapun untuk memperoleh sumber bacaan sekaligus untuk mempublikasi berbagai macam tulisan karyanya. Namun demikian, tak sedikit yang masih ragu-ragu dan sungkan untuk memanfaatkannya, sehingga sampai enggan untuk berkarya. Padahal menulis bisa dilakukan oleh siapapun, tanpa berprofesi sebagai penulis sekalipun. Di sinilah pentingnya mengikuti berbagai acara yang memantik dan menambah semangat untuk berkarya. 


Pada Jumat 26 Agustus 2022, sekitar pukul 15.00 WIB hingga selesai, saya mendapat kesempatan istimewa, sebab saya bisa mengikuti acara Forum Lingkar Pena (FLP) Universitas Indonesia Timur (UIT) Makasar. Walau terlambat mengikuti acara yang diselenggarakan melalui Google Meeting ini, namun saya menemukan pengalaman dan ilmu berharga dari Bang Arlen Ara Guci selaku narasumber tunggal pada acara yang mengulas tentang "Tips dan Trik Menulis Cerpen" ini. Saya sendiri mendapatkan informasi ini dari Uni Magdalena asal Sumatra Barat yang mengirimkan informasi ini di group Rumah Produktif Indonesia (RPI), sebuah komunitas tempat saya turut nimbrung dan belajar tentang banyak hal.  


Saya sendiri sudah lama mengenal nama sosok yang murah senyum ini. Tapi itu sekadar nama, untuk pertemuan langsung belum pernah sama sekali, hingga kini. Pada beberapa acara literasi dan kepenulisan online, penulis buku "Surat Dari Tepi Barat" dan "Jangan Percaya Air Mata Bunda" ini tampil sebagai narasumber. Saya sendiri masih sebagai peserta yang mesti telaten mendengar paparannya. Saya termasuk yang antusias bila sosok yang akrab dengan banyak kalangan ini menjadi narasumber. Walaupun baru beberapa kali pertemuan, namun saya menyadari betapa ilmu dan pengalamannya layak didengar, ditiru dan diadaptasi oleh siapapun dalam ikhtiar menghasilkan karya tulis yang layak dibaca. 


Sebagaimana yang saya sampaikan di awal bahwa saya termasuk yang terlambat mengikuti acara yang dimoderatori oleh Mas Khalil dari FLP UIT Makasar ini. Namun saya bisa menangkap beberapa poin penting yang saya dapatkan pada acara yang diikuti belasan peserta ini. Bang Guci, demikian saya akrab menyapanya, memberi atau berbagi beberapa tips dan trik menulis cerpen. Walau demikian, sebetulnya, apa yang disampaikannya pada dasarnya bukan saja untuk karya tulis cerpen tapi juga karya tulis bentuk lainnya seperti artikel bahkan buku, seperti ia kerap sampaikan di beberapa pertemuan sebelumnya. 


Menurutnya, sebagai penulis terutama penulis pemula, maka yang perlu dilakukan agar bisa menghasilkan karya tulis, termasuk cerpen, adalah sebagai berikut: Pertama, banyak membaca. Dengan banyak membaca maka kata dan diksi yang kita miliki semakin kaya. Semakin banyak membaca semakin banyak ide dan perspektif. "Menulis dan membaca itu bagai koin", ungkapnya. Depan dan belakangnya sama-sama penting. Tidak mungkin kita hanya paham satu bagian sebuah koin, oleh sebab itu kita juga mesti paham sebagian yang lain. Depan dan belakang dari sebuah koin adalah penting.  


Jadi, bila kita berikhtiar untuk memiliki karya tulis, apapun jenis atau bentuknya, maka selain aktif menulis kita juga mesti aktif membaca. Membaca apa saja yang menopang kita hingga menghasilkan karya tulis baru. Jangan pernah malas membaca karya orang lain, apapun jenis atau bentuk karyanya. Sebab dari situ kita menemukan banyak hal, selain ilmu dan pengalaman juga ide dan perspektif. Bagaimana mungkin kita bisa menghasilkan karya tulis yang layak baca bila kita tidak geliat untuk membaca karya orang lain? 


Kedua, bergabung dengan berbagai komunitas.  "Saat ini sudah banyak komunitas atau forum kepenulisan. Baik ofline maupun online. Ada Forum Lingkar Pena atau FLP, ada Rumah Produktif Indonesia atau RPI dan masih banyak lagi yang lainnya. Kita bisa ikut di situ," ungkapnya. Selain itu, saya juga tambahkan, ada Komunitas Cereng Menulis atau KCM, sebuah komunitas kepenulisan online asal Kampung Cereng, Manggarai Barat-NTT yang saya gawangi, dan sebagainya. Selain menjaga semangat dan motivasi, dengan aktif di komunitas maka cita rasa kita untuk terus berkarya akan terus muncul dan terjaga. Sebab di situ nanti bakal banyak penulis berpengalaman yang berbagi ide dan pengalaman juga tips sekaligus trik menulis. Termasuk informasi tulisan seperti cerpen dan buku baru yang layak kita baca dan miliki. 


Ketiga, rajin-rajin menulis. "Pada intinya, menulis itu praktik. Tidak bisa hanya berteori panjang", tegasnya. Ia mengingatkan, sehebat apapun teorinya dan sebesar apapun keinginan seseorang untuk menulis, tapi bila tidak langsung praktik maka selamanya tidak akan punya karya tulis. Jangan kan buku, cerpen pun tidak bakal dikaryakan. Baginya, menulis itu mirip seperti bersepeda. Sebanyak apapun pengetahuan kita tentang bersepeda, kalau tidak langsung praktik maka selamanya tidak akan bisa bersepeda. Menulis juga mirip seperti berenang. Kalau sekadar tahu teori berenang tapi tidak langsung berenang maka kita tidak bakal bisa berenang selamanya. Maka menulis itu mesti langsung praktik. 


Waktu terus berjalan dan berlalu. Materi dan diskusi seru pada kesempatan kali ini pun mesti diakhiri. Pembawa acara sekaligus moderator acara ini mengingatkan bahwa senja sudah tiba. Itu pertanda pertemuan inspiratif ini segera berakhir dan memang mesti diakhiri. Walau begitu, semangat, motivasi, tips dan trik menulis yang narasumber sampaikan pada pertemuan ini mesti tetap terjaga dan ini yang penting: mesti ditindaklanjuti secara praktis atau langsung menulis. Terima kasih banyak Bang Ara Guci dan sahabat-sahabat FLP UIT Makasar yang telah berbagi. Semoga literasi khususnya tradisi baca-tulis Indonesia semakin maju, terutama ditandai dengan produktifnya para menulis dalam menghasilkan karya tulis yang bermanfaat dan mendunia! (*)  





Sehat dan Aman

 *Siaran Pers Satuan Tugas Penanganan Covid-19*

Senin, 26 Desember 2022 



Begini Peraturan Perjalanan Dalam Negeri Menuju Perayaan Nataru yang Sehat dan Aman 


https://covid19.go.id/artikel/2022/12/26/begini-peraturan-perjalanan-dalam-negeri-menuju-perayaan-nataru-yang-sehat-dan-aman 


Jakarta – Indonesia sebentar lagi akan merayakan Perayaan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan kebijakan terbaru terkait Perjalanan Dalam Negeri jelang libur Nataru pada Keterangan Pers di Kantor Presiden pada Kamis, (22/12/2022). 


Wiku menghimbau bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan dalam negeri untuk dapat memperhatikan aturan Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 24 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan pada Perjalanan Dalam Negeri. 


Kebijakan terbaru menyebutkan untuk masyarakat yang berusia diatas 18 tahun diwajibkan sudah melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster, sedangkan untuk masyarakat yang berusia 6-17 tahun diharuskan sudah melakukan vaksinasi dosis kedua atau lengkap. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan 44,7 juta untuk melakukan liburan ataupun pulang kampung bertemu sanak saudara. 


Wiku juga mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan untuk terus menjaga imun tubuh tetap sehat dengan rutin berolahraga dan istirahat cukup. Lalu di saat perjalanan agar tidak lupa untuk membawa sabun atau hand sanitizer dan masker serta menggunakan masker yang baik dan benar. Wiku juga mengajak masyarakat untuk bahagia merayakan momen ini. 


“Jangan lupa tersenyum dan bahagia.” tutur Wiku. 

Disisi lain, dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02/II/3984/2022 tentang Kesiapsiagaan Menghadapi Libur Hari Raya Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 menyebutkan bagi anak yang berumur 6-12 tahun yang belum mendapatkan vaksinasi dan hendak ingin melakukan perjalanan maka harus memiliki surat keterangan belum mendapatkan vaksinasi dari puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan dengan alasan tertentu, atau harus didampingi oleh orang tua atau pendamping yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap sampai dengan booster selama melakukan perjalanan. 


Pada prinsipnya kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi masyarakat yang hendak bepergian supaya Aman COVID-19 serta menyukseskan perayaan Natal Tahun 2022 dan Tahun baru 2023. 


“Penting untuk menjaga orang disekitar kita dalam keadaan sehat” kata Wiku.  



Tetap menjaga kesehatan dan mental pikiran 


Pelaku Perjalanan dalam Negeri Kategori anak

 Pelaku perjalanan dalam negeri kategori anak usia 6-12 tahun yang belum mendapatkan vaksinasi harus memiliki surat keterangan belum mendapatkan vaksinasi dari Puskesmas/fasilitas pelayanan Kesehatan dengan alasan tertentu, atau harus didampingi oleh orang tua/orang dewasa yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap (Vaksin 1, vaksin 2, dan booster 1) selama melakukan perjalanan. 


Dalam hal orang tua/orang dewasa pendamping belum mendapatkan vaksinasi lengkap karena alasan kesehatan harus dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter penanggung jawab pelayanan sesuai dengan ketentuan protokol Kesehatan bagi pelaku perjalanan.


Sumber:

https://covid19.go.id/artikel/2022/12/21/surat-edaran-dirjen-pelayanan-kesehatan-nomor-hk0202ii39842022. 





Bahasa Warga dan Bahasa Juknis

 *Mengganti bahasa juknis ke bahasa warga*


Bahasa juknis seharusnya berhenti di kantor. Jangan mengedukasi warga dengan konsep-konsep abstrak, karena bukan hanya akan menghasilkan ketidapahaman tapi yang lebih berisiko, menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan.


Sajikan pesan dalam bentuk yang dapat dibayangkan warga (theatre of mind). Salah satunya adalah dengan menggunakan perumpamaan. Dengan perumpamaan orang bisa memikirkan, memahami, mengambil pelajaran, dan mengingat konsep yang abstrak-abstrak.


Untuk mencontohkan penggunaan perumpamaan dalam pesan-pesan kesehatan dalam Forum Kemisan & PPPKMI Pacitan mengundang rekan-rekan berpartisipasi via zoom sbb.:


Waktu/ Tanggal : 13.00 – 14.00 WIB | Kamis, 5 Januari 2023 

Link zoom : s.id/komris

Penyaji : Risang Rimbatmaja (SBC UNICEF Indonesia)

Moderator : Aminatu Rofiah (PPPKMI Pacitan)


Forum Kemisan adalah arena terbuka saling berbagi khasanah model/ metode/ teknik perubahan perilaku. Untuk info lebih lanjut, kontak Aminatu Rofiah (WA 0878-5849-4975). Free E-sertifikat PPPKMI Pacitan.


Silahkan boleh di share 🙏🏻🙏🏻. 





Kebijakan PPKM Dicabut

 *Pemerintah Resmi Cabut Kebijakan PPKM Mulai Hari Ini*

 https://covid19.go.id/artikel/2022/12/30/pemerintah-resmi-cabut-kebijakan-ppkm-mulai-hari-ini


Pemerintah secara resmi mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pandemi Covid-19 setelah Presiden Joko Widodo mengumumkannya melalui konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 30 Desember 2022. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan situasi pandemi yang makin terkendali serta kajian mendalam.


Menurut Presiden, pandemi Covid-19 makin terkendali dalam beberapa bulan terakhir. Per 27 Desember 2022, kasus harian hanya 1,7 kasus per satu juta penduduk, _positivity rate_ mingguan berada pada 3,35 persen, tingkat perawatan rumah sakit atau BOR berada pada angka 4,79 persen, dan kematian pada angka 2,39 persen. 


"Ini semuanya berada di bawah standar dari WHO. Seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini berstatus PPKM level 1 di mana pembatasan kerumunan dan pergerakan orang di tingkat rendah," ujar Presiden.


"Setelah mengkaji dan mempertimbangkan perkembangan tersebut—kita ini mengkaji sudah lebih dari 10 bulan—dan lewat pertimbangan-pertimbangan yang bedasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022. Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," imbuhnya.


Selain itu, Presiden menjelaskan bahwa pencabutan PPKM juga dilandasi oleh tingginya cakupan imunitas penduduk. Berdasarkan hasil sero survei yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, tingkat kekebalan masyarakat berada pada angka 98,5 persen per Juli 2022, meningkat dari 87,8 persen pada Desember 2021.


"Artinya, kekebalan kita ini secara komunitas berada di angka yang sangat tinggi dan jumlah vaksinasi sampai hari ini berada di angka 448.525.478 dosis, ini juga sebuah angka yang tidak sedikit," ungkapnya.


Lebih lanjut, Presiden menjelaskan bahwa Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan Covid-19 dengan baik sekaligus bisa menjaga stabilitas ekonominya melalui kebijakan "gas dan rem" sebagai kuncinya. Indonesia juga termasuk 1 dari 4 negara G20 yang dalam 10-11 bulan berturut-turut tidak mengalami gelombang pandemi. 


Meskipun kebijakan PPKM telah resmi dicabut, Kepala Negara meminta kepada seluruh masyarakat dan komponen bangsa untuk tetap hati-hati dan waspada. Pertama, Presiden mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi risiko Covid. 


"Pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan, kesadaran vaksinasi harus terus digalakkan karena ini akan membantu meningkatkan imunitas. Masyarakat harus makin mendiri dalam mencegah penularan, mendeteksi gejala, dan mencari pengobatan," katanya.


Kedua, Presiden meminta agar aparat dan lembaga pemerintah tetap harus siaga. Fasilitas kesehatan di semua wilayah harus siap siaga dengan fasilitas dan tenaga kesehatan. Pastikan mekanisme vaksinasi di lapangan tetap berjalan, utamanya vaksinasi penguat atau _booster_. 


"Dalam masa transisi ini Satgas Covid-19 Pusat dan Daerah tetap dipertahankan untuk merespons penyebaran yang cepat. Jadi Satgas daerah tetap ada selama masa transisi," imbuhnya.


Presiden juga memastikan bahwa bantuan sosial bagi masyarakat akan tetap disalurkan meskipun PPKM telah dicabut. Bansos yang selama PPKM diterima masyarakat akan dilanjutkan pada tahun 2023. "Bantuan vitamin dan obat-obatan akan tetap tersedia di faskes yang ditunjuk, dan beberapa insentif-insentif pajak dan lain-lain juga akan terus dilanjutkan," tandasnya.



Jakarta, 30 Desember 2022

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden


Website: https://www.presidenri.go.id

YouTube: Sekretariat Presiden