H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 07 Oktober 2015

SAHABAT "LETJEND (Purn) Dr.H.B.L.Manitiri




Melayani Tuhan setelah pensiun sampai hari ini.


Letjend (Purn) Dr. H.B.L. Mantiri.
MELAYANI BANGSAKU

Kami tinggal di sebuah rumah di Bogor. Di belakang rumah kami ada sungai Cisadane. Pada usia + 10 tahun, saya bermain layang-layang di belakang kompleks Asrama polisi tidak jauh dari rumah. Waktu saya berusaha menerbangkan layang-layang itu dengan cara berlari mundur, lalu saya 'freefall' ke sungai Cisadane yang airnya hanya sejengkal tapi berbatu-batu. Tapi mujizat kembali terjadi, saya tidak mengalami cedera apa-apa, tidak ada satupun tulang yang patah. Sekali lagi Tuhan menolong dan menyelamatkan nyawa saya.

Saya seharusnya sudah mati dalam kandungan ibu saya, atau sudah mati karena terjatuh dari dari sungai dengan ketinggian 10 meter. Tapi Tuhan terus menyelamatkan saya. Dia punya rencana di dalam kehidupan saya. Saat itulah saya memutuskan untuk menyerahkan seluruh hidup saya pada Kristus.

Keluarga kami tidak kaya. Ayah saya adalah seorang yang jujur, dan Tuhan memenuhi semua kebutuhannya. Bahkan Tuhan memampukan Ayah untuk menyekolahkan kami di sekolah yang sangat mahal pada waktu itu hanya sedikit orang yang bisa sekolah disana. Itu adalah sebuah sekolah Belanda yang sangat baik. Saya merasa sangat bersyukur akan hal itu. Setelah lulus SMA di tahun 1959, saya masuk ke akademi militer. Walau calon ayah mertua saya sangat menginginkan untuk menjadi pendeta dan masuk sekolah Theologi. Namun karena saya sudah terlebih dahulu lulus di ujian masuk Akademi Militer, maka saya meneruskan pendidikan saya di Militer.

Saya bertanya pada Tuhan, "Mengapa calon mertua saya meminta saya untuk masuk sekolah theologi?” Kemudian saya baru mengerti, seorang pendeta dari Taiwan yang memberi tahu saya, bahwa Tuhan membutuhkan orang yang melayaninya dalam militer dan pemerintahan. Saya tidak punya tujuan sedikitpun untuk menjadi Jenderal sejak awal saya masuk dalam kemiliteran. Karena saya tidak mau menyusahkan mereka dengan memasukkan saya ke Universitas, yang berarti biaya yang lebih besar lagi. Sejak saya masuk militer, saya tidak butuh apa-apa lagi, bahkan saya tidak butuh

pakaian dari orang tua, karena militer dan pemerintahlah yang memenuhi semua kebutuhan harian saya. Hanya itulah yang ada dalam pikiran saya, tidak mau menyusahkan orangtua lagi. Ternyata Tuhan berencana lain, Dia menyertai dalam karir kemiliteran saya dari prajurit hingga Jenderal dengan 'Bintang Tiga'. Jabatan tertinggi saya dalam kemiliteran adalah Kepala Staf umum ABRI (1993-1995). Setelah pensiun dari militer aktif, saya lalu ditugaskan sebagai duta besar di Singapura.
Orang bertanya pada saya rahasia kesuksesan sejauh ini, padahal sebagai minoritas hal tersebut hampir tidak mungkin untuk dicapai. Tentu jawabannya adalah semua ini adalah rencana Tuhan dalam hidup saya. Tapi saya juga punya tips dari ayah saya, tiga kata yang terus diulang-ulangnya pada kami, yang begitu mendarah daging. Untuk berhasil dalam hidup resepnya: 1. Jujur; 2. Setia; 3. Rajin. Menurutnya kalau kita konsentrasi pada tiga kata ini, hidup kita akan berhasil. Sampai hari ini, saya terus memegang tiga kata ini. Dan puji Tuhan, saya telah membuktikan bahwa perkataan ayah saya ini benar. Saya yakin dan Percaya bahwa Tuhan telah menolong saya dalam jenjang karir hingga menjabat sebagai KASUM ABRI dan Duta Besar Rl untuk Singapura.

Saya memang sudah pensiun jadi praiurit, tapi sekarang saya adalah prajurit Tuhan, dan tidak ada pensiun menjadi prajurit Tuhan. Saya memang sudah berhenti jadi duta besar, tapi tidak pernah ada kata berhenti menjadi duta nya Tuhan.
(Bob/LM/Pet/Rz)
----------------------
Catatan: Naskah ditulis oleh VOICE Senior
Editor Bob Armstrong dan diterjemahkan oleh Lucky Mamusung



Renungan Dosenku 2



Pesan untuk Anak-Anakku

Tahun ini saya memasuki usia ke-50 tahun. Tidak hanya prestasi yang sudah berhasil saya wujudkan, tetapi juga sudah cukup banyak tantangan, rintangan, dan ujian yang saya hadapi dalam kurun waktu tersebut. Saya sangat bersyukur atas proses yang sudah jalani, terlebih saya diberi istri cantik yang selalu setia mendukung dalam suka dan duka, memiliki 2 anak lelaki tampan dan seorang putri yang cantik, mempunyai badan yang sehat, sebuah bisnis yang sedang tumbuh pesat, serta banyak teman yang begitu mengasihi dan peduli terhadap saya.
Selama 50 tahun ini ada juga beberapa hal yang tidak dapat saya wujudkan dan hilang dari kehidupan saya. Tetapi saya tidak pernah menyesali semua itu. Sebaliknya saya berusaha selalu bersyukur dan menikmati kehidupan ini apa adanya. Selama perjalanan 50 tahun ini, saya menyadari bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang terpenting dalam kehidupan ini. Kebahagiaan terdiri dari 3 komposisi, yaitu kesehatan, kekayaan yang cukup (tidak perlu terlalu kaya), serta kekuatan spiritual yang mampu mendatangkan ketentraman batin dan kestabilan emosi. Jika kita mampu menjaga ketiga komposisi tersebut selalu seimbang, barulah terwujud kebahagiaan sejati.
Banyak hal yang ingin saya wariskan bagi semua anak cucu kelak. Tetapi ada sebuah wasiat utama dan terpenting untuk putra dan putri saya tercinta. Saya sengaja mengemukakan wasiat tersebut disini, berharap banyak orang mengetahui dan turut mendapatkan manfaat dari wasiat ini.
Anak-anakku tercinta, Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban kami untuk mencukupi sandang dan pangan serta pendidikan terbaik untukmu. Tetapi setelah melihat kalian bertiga beranjak dewasa, ayah merasa kalian masih memerlukan pedoman hidup. Inilah pesan dari dalamnya kasih sayang seorang ayah, agar dapat engkau jadikan pegangan di kemudian hari.
1. Pertama, kehidupan ini sangat singkat, jadi jangan pernah membuang waktu sia-sia, misalnya untuk berbuat sesuatu yang tidak berkaitan dengan tujuan hidup dan tidak bermanfaat bagi kehidupanmu. Jangan menunda sesuatu yang masih dapat engkau lakukan hari ini, karena engkau tak akan pernah mengerti apa yang akan terjadi esok hari. Hargailah waktu dan gunakan sebaik-baiknya, karena waktu adalah nyawamu.
2. Kedua, pilihlah sesuatu yang paling engkau cintai dan lakukan dengan sepunuh hati. Jadilah diri sendiri, tidak perlu meniru orang lain. Pahamilah bahwa engkau dilahirkan sebagai Sang Juara dan mempunyai keistimewan serta kekuatan tersendiri untuk menciptakan kehidupan yang engkau inginkan. Tetapkan visi dan misimu sendiri, lalu jalankan tanggungjawab sebaik mungkin.
3. Ketiga, tanamkan dalam hatimu hanya ada satu hukum kesuksesan, yaitu memberi terlebih dahulu sebelum menerima. Tidak ada sarapan gratis di muka bumi ini, dan engkau harus membayar sebuah harga untuk sesuatu yang berkualitas dan engkau inginkan. No pain, no gain.
Kesuksesan bagaikan menanam sebatang pohon, membutuhkan waktu dan proses yang panjang sebelum ia tumbuh besar dan rindang. Tidak ada kesuksesan yang dapat dicapai dengan cepat. Kalaupun ada mungkin diperoleh dengan cara negatif dan tidak akan bertahan lama. Oleh sebab itu, berusahalah dengan kesungguhan dan berikan yang terbaik saja, nanti pasti engkau menerima hasil yang terbaik pula.
4. Keempat, luangkan waktu untuk bertemu anggota keluarga, teman maupun saudara lainnya. Hargailah setiap kesempatan berjumpa dengan mereka, karena kita tidak akan pernah mengetahui berapa lama lagi masih dapat bersama dalam kehidupan ini. Jangan mengorbankan kebersamaan bersama keluarga demi sebuah kesuksesan.
5. Kelima, tidak ada satupun yang kekal di dunia ini, karenanya terimalah dengan hati lapang setiap pertemuan, perpisahan, kesuksesan, kegagalan, maupun kehilangan. Segala sesuatu pasti tergantikan, tidak akan bertahan selama-lamanya. Jangan terlalu bersedih atas sebuah perpisahan, kehilangan atau kegagalan, melainkan mensyukuri keberhasilan dan apapun yang masih engkau miliki. Tetaplah optimis, berani, bersyukur dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini.
6. Keenam, ingatlah tidak satupun di dunia ini yang sempurna. Jangan terlalu menuntut kesempurnaan. Tidak ada satupun orang di dunia ini yang sempurna, dan tidak ada satupun di dunia ini yang terbaik termasuk cinta. Anda harus siap menerima kehidupan ini apa adanya.
Jangan terlalu bersedih hati, seandainya seseorang yang engkau kasihi pergi darimu. Hidup harus tetap berjalan, dan waktu akan menghapus luka serta kesedihanmu. Pandanglah ke depan dengan penuh percaya diri, dan pastikan tidak akan ada yang dapat menghancurkan harapanmu. Selagi ada napas, di situlah ada kesempatan.
7. Ketujuh, camkan dalam hati dan pikiranmu bahwa ada 3 hal yang tidak boleh didekati apalagi bersentuhan dengannya, yaitu berjudi, menggunakan narkoba, berteman dengan teman negatif atau terlibat dalam komunitas negatif. Apabila engkau selalu menjauh dari 3 hal itu, maka engkau akan selamat dari jurang kegagalan.
8. Kedelapan, kuatkan imanmu dengan beribadah dan mengingat Tuhan YME setiap saat dalam suka maupun duka. Kekuatan spiritual akan menjadikanmu kuat menghadapi segala bentuk ujian hidup, bijaksana memandang setiap kejadian, serta pandai mensyukuri setiap hasil perjuangan. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidupmu pasti ada hikmahnya, dan kekuatan spiritual akan membantumu menyikapi segala sesuatu dengan lebih positif dan bijaksana.
9. Kesembilan, selalu belajar dan meningkatkan kualitas dirimu, terlebih lagi di era globalisasi dimana segala sesuatu dapat terjadi sangat cepat. Ketekunanmu belajar akan sangat bermanfaat untuk beradaptasi, agar dapat menjadi pemenang di dalam segala situasi. Menulis catatan harian adalah kebiasaan yang dapat engkau kembangkan, karena membuatmu terbiasa mencatat pengalaman penting dalam hidupmu untuk dijadikan pegangan di kemudian hari.
10. Kesepuluh adalah selalu berusaha melakukan amal kebaikan dimanapun dan kapanpun, entah dalam bentuk uang, tenaga, nasehat positif ataupun motivasi. Setiap kebaikan yang engkau berikan pasti mendatangkan rasa tentram dan bahagia di dalam hatimu dari arah yang tidak pernah engkau duga. Mungkin dengan mencontoh ayahmu ini menciptakan sebuah program ‘dompet peduli’ engkau akan semakin terbiasa memberi bantuan dengan lebih tersistim dengan baik. Selain itu, jangan pernah melupakan kebaikan yang pernah dilakukan orang lain
11. Kesebelas, hiasilah tutur kata dan sikapmu dengan kejujuran dan keikhlasan. Mungkin engkau tertipu karena jujur atau kehilangan kesempatan karena ikhlas, tetapi harus kau ingat bahwa pemenang sejati adalah mereka yang selalu jujur dan berintegritas. Ciptakan catatan positif tentangmu. Perjalanan hidupmu masih jauh, jangan pernah kau nodai dengan langkah-langkah negatif untuk kepentingan jangka pendek yang dapat menghancurkan masa depanmu,
12. Keduabelas, jalani hidup ini secara bersahaja. Tidak ada yang salah memiliki rumah mewah, mobil indah, atau memiliki barang-barang mewah, tetapi jangan pernah hidup boros dan berhutang untuk semua itu. Hiduplah apa adanya dan menikmati segala yang Anda perjuangkan dengan sewajarnya. Jika memang ada kelebihan harta, jangan pernah tinggi hati. Jika engkau belajar hidup sederhana itu akan menjadikan hidupmu lebih sederhana dan menyenangkan.
13. Ketigabelas, jagalah kesehatan jasmani dan rohani. Poin ini ayah sampaikan terakhir, bukan berarti kurang penting. Menjaga kesehatan adalah poin terpenting dari semua yang sudah ayah sampaikan. Tanpa kesehatan, engkau tidak akan mampu berjuang keras atau menikmati saat-saat penting dalam hidupmu. Jaga kesehatan dengan menjaga pola makan, beroleh raga dan rekreasi.
Seimbangkan hidupmu. Jangan menghabiskan hanya waktu untuk bermain saja atau bekerja saja. Permainan video games di internet atau di PSP memang sangat menggiurkan, pandailah membatasi waktu bermain, jangan sampai membuat engkau sakit atau kehilangan semangat untuk bekerja. Sesekali luangkan waktu untuk rekreasi ke tempat-tempat yang engkau inginkan, menikmati panaroma, budaya dan barang atau kemegahan tempat lain. Jika perlu luangkan waktu setiap tahun berlibur bersama keluarga, rekreasi sambil menggali peluang yang dapat engkau manfaatkan suatu saat nanti.
Ayahmu ini sudah memasuki tahap kedua dalam kehidupan ini, dimana ayah akan lebih fokus menjalankan pekerjaan sosial dan menikmati waktu keemasan bersama ibumu. Engkau bertiga masih menuntut ilmu dan beberapa tahun lagi mulai meniti karir, memperjuangkan impianmu agar dapat terwujud. Beberapa pesan yang ayah sampaikan semoga dapat membantumu meraih mimpi-mimpi, menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan, dan keberanian.
Meskipun kelak kalian bertiga menjalani kehidupan bersama keluarga masing-masing, pintu rumah ayah dan ibu akan selalu terbuka untuk menyambut kepulangan putra dan putri ayah tercinta. Setiap saat pintu itu akan terbuka lebar untuk kalian bertiga, siang ataupun malam, disaat kalian datang penuh rasa bangga dan bahagia ataupun kekecewaan. Ayah dan ibumu akan selalu ada dan mendukung kalian bertiga.

Love U! Dari ayah yang sangat mencintai kalian.
*Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller. Kunjungi websitenya di: www.andrewho-uol.com











RENUNGAN Dosenku 1



RENUNGAN DOSENKU
PAK ARIF NURYAWAN


Mangkuk Berlubang

Alkisah, suatu hari di sebuah negeri. Seorang raja yang terkenal dengan kesombongan dan keserakahannya, beserta para pengiringnya, berpapasan dengan seorang paman berpakaian lusuh layaknya seorang pengemis. Paman itu bergegas membungkuk hormat dan sang raja yang pagi itu sedang berbaik hati menyapanya, “Paman, apa yang hendak Paman minta?” Si paman menjawab, “Yang Mulia bertanya kepada saya? Yang saya minta belum tentu Yang Mulia mampu mengabulkan.”
Dengan suara lantang sang raja berseru, “Sebutkan saja permintaanmu, tentu saja rajamu ini mampu memberi!”
Si paman menjawab tenang dan senyum, “Yang Mulia. Mohon maaf, jangan sembarang mengumbar janji dan perkataan.”
“Apapun juga, aku pasti mampu. Memang kamu meragukan? Rajamu ini adalah orang terkaya di seantero negeri.” Dengan suara lantang, sang raja berseru.
Si paman itu mengeluarkan dan menyodorkan mangkuknya, “Paduka.. tolong isi ini.”
Raja menjadi geram. Segera, ia memerintahkan bendaharanya untuk mengisi penuh mangkuk dengan emas! Anehnya, emas yang diberikan bendahara tidak dapat mengisi penuh mangkuk. Bahkan tambahan berupa perhiasan berharga dan lain-lain habis dilahap mangkuk si paman. Ketika dicermati, mangkuk itu seolah tanpa dasar dan berlubang.
Sang raja terjatuh lunglai. Dia menyadari, sebagian besar hartanya telah lenyap ditelan mangkuk tak berdasar itu. Sambil terbata-bata, Raja bertanya, “Wahai paman, tolong jelaskan! Terbuat dari apakah mangkuk itu?”
“Ampun Baginda Raja junjungan hamba. Mangkuk itu terbuat dari keinginan manusia yang tanpa batas. Sibuk menimbun harta kekayaan, tidak terpuaskan dengan yang apa telah dimiliki. Bukan hanya serakah pada harta benda semata, tapi juga kekuasaan. Bahkan rela mengorbankan hati nurani demi memuaskan nafsu duniawi.”
Raja yang sadar dari kesalahannya bertanya lagi, “Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu agar manusia tidak serakah dan mengenal arti kepuasan?”
“Tentu ada, yaitu rasa syukur akan apapun yang telah dimiliki dan dinikmati. Jika pandai bersyukur, alam semesta akan menambah berkat pada kita dan hidup kita pasti lebih sejahtera dan bermanfaat, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi sesama dan alam semesta. Pada saat itu, Baginda akan menjadi seorang Raja yang bijaksana, dicintai oleh rakyatnya dan dikenang sepanjang masa karena kebaikan Baginda. Dan bukan karena raja yang hanya menumpuk kekayaan bagi dirinya sendiri.”
Dengan nada kelegaan, sang Raja berkata: “Terima kasih paman. Sungguh nasihat yang sangat bijak. Terima kasih sekali lagi.”
Netter yang luar biasa,
Punya keinginan, punya mimpi, punya target adalah hal yang wajar di kehidupan ini. Mampu menikmati setiap proses perjuangan adalah bagian dari rasa syukur.
Mampu bersyukur dan puas diri dengan segala yang telah kita miliki akan menyadarkan kita untuk terus belajar dan saling berbagi. Dengan berbagi, hidup akan lebih berarti. Dengan berbagi, hidup pasti akan lebih berbahagia.


Salam sukses, Luar Biasa! Andrie Wongso.