H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 12 Oktober 2022

Renungan Tentang Harus Bisa Menjaga

 

HARUS BISA MENJAGA PERKATAAN

Kolose 4:1-16 (Tgl 12 Oktober 2022, Rabu)

  Topik hari ini mengingatkan kita agar berhati-hati dengan mulut / ucapan kita karena kekuatan perkataan itu sangat luar biasa. Apalagi kita sebagai anak-anak Tuhan harus bisa menjadi teladan / kesaksian bagi orang-orang diluar Tuhan, salah satunya melalui ucapan mulut kita (1 Timotius 4:12b). Banyak orang Kristen yang ketika berada diluar “area suci” (gereja) tidak bisa menguasai mulutnya : masih suka mengumpat, berkata-kata kasar, jorok, membicarakan kelemahan / kekurangan orang lain (gossip), dan sebagainya.

  Dalam amsal 20:19 dikatakan, “Siapa mengumpat, membuka rahasia, sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.” Mulut kita sangat berkuasa. Ada banyak orang yang memperoleh kekuatan dan dibangkitkan semangat hidupnya akibat mendengarkan perkataan orang lain. Sebaliknya ada pula yang menjadi terluka, hancur, frustasi, dan putus asa karena “dibunuh” oleh perkataan yang disampaikan seseorang.

          Lalu, bagaimana seharusnya perkataan orang Kristen itu ?

1 Perkataan penuh kasih, artinya suatu perkataan yang penuh dengan keramahan dan didasari oleh kasih setelah terlebih dahulu dipertimbangkan dengan matang sebelum diucapkan sehingga orang lain yang mendengarnya dibangun, dikuatkan, dihibur, serta didorong kearah yang baik (Efesus 4:29)

 

2 Perkataan yang menyampaikan Firman. Dikatakan “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan Firman Allah  (1 Petrus 4:11a)”. ini tidak berarti kita menggurui, tetapi perkataan kita hendaknya sesuai dengan Firman Tuhan, bermuatan kesaksian dan nasihat agar orang yang mendengarnya diberkati. (MI)

 

“Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang (kolose 4:6)”

 

Perkataan kita hendaknya sesuai dengan Firman Tuhan





Tentang Berkat Rohani

 

BERKAT ROHANI

2 Korintus 4:16-18 (Tgl 11 Oktober 2022, Selasa)

  Umumnya orang beranggapan bahwa berkat Tuhan itu identik dengan uang atau kekayaan (materi) yang jelas dilihat mata. Oleh sebab itu kitapun menyimpulkan bahwa jika seseorang diberkati Tuhan, itu selalu ditandai dengan melimpahnya harta kekayaannya : seperti rumahnya berada di kawasan elit, memiliki mobil mewah, anak-anak sekolah di luar negeri, atau memiliki pabrik atau usaha, dan lain-lain. Sebaliknya jika orang tidak diberkati Tuhan maka akan ditandai dengan kehidupan yang serba pas-pasan, tinggal di kos atau rumah kontrakan, atau tidak memiliki kendaraan. Benarkah demikian ?

  Kita tidak dapat mengukur dan menilai berkat Tuhan hanya dari segi materi atau yang kelihatan. Bagaimanapun kondisi kehidupan kita, baik kaya atau miskin , sehat atau sakit, berlimpah atau kekurangan, seharusnya tidak mempengaruhi kondisi hati kita. Berkat Tuhan bisa datang dalam segala bentuk. Berkat tidak harus materi, tetapi lebih besar dari itu. Tidak peduli apa pun kondisi kita, sepanjang kita menerima janji Tuhan dan mampu mengucap syukur kepadaNya atas apapun yang terjadi, inilah pengertian yang benar dari hidup yang diberkati Tuhan.  Meskipun kadang keadaan yang ada sepertinya kelihatan kurang baik di pemandangan manusia. Sesungguhnya wujud nyata dari berkat Tuhan sangat beragam, walau umumnya orang lebih mudah melihat dan mengukur besarnya berkat Tuhan dari aspek lahiriah saja yaitu materi.

  Sedangkan berkat Tuhan yang tidak berupa uang atau kekayaan akhirnya kurang dihargai. Bukankah berkat rohani yaitu : keselamatan, perlindungan, kesehatan, sukacita, damai sejahtera, kebahagiaan, umur panjang, dan lain-lain jauh lebih berharga daripada uang atau kekayaan yang kita miliki ? Ingat, berkat rohani tidak akan pernah bisa dibeli dengan uang atau kekayaan yang ada pada kita. Kebahagiaan bukan terletak pada banyaknya harta di dunia, melainkan bagaimana bisa tetap mengucap syukur dan memuliakan Tuhan dengan keadaan yang ada !. (MI)

 

 

“Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal (2 Korintus 4:18)”

 

Berkat rohani jauh lebih berharga daripada uang atau kekayaan yang kita miliki





Peranan Iman Yang Teguh

 

IMAN YANG TEGUH

2 Korintus 4:8 (Tgl 10 Oktober 2022, Senin)

  Rasul Paulus setelah pertobatannya, memberikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan. Ia memenuhi panggilan Tuhan sebagai salah satu rasul yang ikut menderita bagi Dia. Pada saat itu di Roma sedang terjadi penganiayaan yang hebat dan tidak ada seorang pun yang berani mengaku mengenalnya. Paulus merasa kesepian dan kecewa, namun ia tetap merasakan kehadiran Tuhan yang memberikan kekuatan kepadanya. Paulus mengakui bahwa ia memiliki keyakinan yang kokoh sebab injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Ia sanggup menghadapi dan mengatasi segala rintangan sebab ada Tuhan yang selalu memberi pertolongan dan kekuatan kepadanya.

  Karena iman yang teguh, Rasul Paulus tetap berjuang dan bahkan setia sampai mati. Apapun keadaan yang kini sedang kita hadapi, kita tidak boleh hilang pengharapan atau melepaskan iman kita. Hadapilah semuanya bersama Tuhan karena kita akan mengalami pengalaman-pengalaman yang baru bersama Dia. Setiap Firman Tuhan yang kita inginkan terjadi atas hidup kita, harus tetap kita percayai karena dikatakan, “Aku tidak akan melanggar perjanjianKu, dan apa yang keluar dari bibirKu tidak akan Ku ubah (Mazmur 89:35)”.

  Semua yang Tuhan janjikan melalui FirmanNya tidak akan ditarik kembali. Tuhan tidak pernah mengingkari janjiNya. Arahkan pandangan, pikiran, dan hati kita kepada FirmanNya sebab itulah kebenaran yang akan memulihkan kita. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah ati dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya (Mazmur 34:19). (H)

 

 

“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil (2 Timotius 4:7-8)”

 

Tuhan tidak pernah mengingkari janjiNya





Menjadi Pilihan Terbaik

 PILIHAN TERBAIK

2 Tawarikh 1:1-13 (Tgl 9 Oktober 2022, Minggu)

  Kekayaan materi kerap dipandang sebagai sesuatu yang dapat menolong manusia melepaskan diri dari segala kesusahan dan masalah yang menjeratnya. Namun, kekayaan berlimpah rupanya tidak dapat menolong Huang Guangyu, hingga akhirnya ia harus melanggar hukum dan berurusan dengan aparat penegak hukum. Setelah penyelidikan yang panjang akhirnya pengusaha ritel, yang juga pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Cina oleh majalah Forbes tersebut, divonis bersalah karena penyuapan pajak, manipulasi bursa saham, dan bisnis illegal. Akibatnya, selain hukuman penjara selama 14 tahun, Guangyu juga harus membayar denda sebesar 600 juta yuan.

  Pada masa awal pemerintahannya, Salomo pernah diberi kesempatan untuk meminta sesuatu oleh Tuhan. Sebagai seseorang yang memiliki tanggung jawab yang sangat besar, Salomo tentu memiliki banyak hal yang ingin dimintanya dari Tuhan. Namun, ternyata Salomo tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau umur panjang. Sebaliknya, ia meminta agar Tuhan memberinya hikmat dan pengertian agar dapat memimpin bangsanya dengan baik. Salomo menyadari bahwa memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi perolehan emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga daripada mendapat perak (Ams 16:16).

  Lantas, apakah yang dimaksud dengan hikmat dan pengertian itu ? Firman Tuhan dalam Ayub 12:13 mengatakan, “Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian”. Dengan kata lain, Salomo sebenarnya memintaTuhan menyertainya dalam setiap usahanya menjalankan roda pemerintahan. Dan Tuhan pun menyanggupinya. Maka tak mengherankan jika kemudian segala yang dilakukannya berhasil dan masa pemerintahannya merupakan masa keemasan kerajaan Israel.

   Inilah kebenaran yang harus dipahami setiap orang dalam hidupnya. Yaitu bahwa hanya hikmat dan pengertian yang datang dari Tuhanlah yang akan membawa kita pada kesuksesan demi kesuksesan hidup. Belajar dari itu semua, marilah kita meneladani Salomo dalam menghadapi segala sesuatu. Tidak mengandalkan kekayaan, orang lain, atau diri sendiri, tetapi hanya Tuhan. (gth)

 

 

“Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas dan mendapat pengertian jauh lebih berharga daripada mendapat perak (Amsal 16:16)”

 

Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat (Amsal 3:26)





Makna Penguasaan Diri

 

PENGUASAAN DIRI

Galatia 6:1-26 (Tgl 8 Oktober 2022, Sabtu)

   Facebook memang banyak membantu meghubungkan kembali sahabat lama yang sudah tidak diketahui jejaknya entah karena nomor Hp yang berubah, sudah pindah kerja, pindah alamat, atau sudah bertahun-tahun tidak berkomunikasi. Facebook bisa digunakan pula untuk kita bergabung dengan group-group yang sudah ada untuk berbagi pengalaman, untuk mencari tambahan penghasilan dan masih banyak lagi manfaatnya. Ada juga cerita mengenai seseorang yang sedang sakit berat lalu dibuatkan akun facebook oleh anaknya. Akhirnya, banyak bekas muridnya membantunya setelah menemukan akun facebook dari gurunya.

   Namun, tidak jarang facebook juga membuat seorang karyawan, bahkan pada level manajemen, terlena sehingga mencuri waktu kerja untuk ngobrol yang tidak penting bahkan secara perlahan menyita waktu kerja dan produktivitasnya. Bukannya menyelesaikan tanggung jawab pekerjaannya, namun keasyikan ngorol di facebook tak ubahnya seperti seorang anak yang kecanduan main play station. Kalau sudah demikian ? Apakah kita masih ingat bersyukur pada Tuhan atas pekerjaan yang Tuhan sediakan bagi kita ? Dimana tanggung jawab kita pada Tuhan yang sudah memberikan pekerjaan yang saat ini kita tekuni ? Apakah kita hanya kelihatan sibuk dan rajin bila ada bos atau bekerja dengan segenap hati ?

   Sesungguhnya tanggung jawab kita yang sebenarnya bukan pada bos Anda yang kadang tidak muncul di kantor. Namun, tanggung jawab Anda yang paling utama adalah kepada Tuhan. Ada sebuah lagu sekolah minggu berkata : “Mata Tuhan melihat apa yang kita perbuat. Apa yang baik, apa yang jahat. Oleh sebab itulah jangan berbuat jahat,karena Tuhan melihat”.

  Mengendalikan orang lain tidaklah mudah. Mengendalikan diri sendiri lebih tidak mudah. Namun itu merupakan cerminan apakah kita sudah hidup baru ? Apakah Roh Kudus menguasai hidup kita ? Mari kita periksa perilaku atau sikap ketika kita bekerja. Kepala HRD, direksi, atau pemilik perusahaan masih dapat kita kelabui, tetapi ingatlah bahwa setiap perbuatan kita, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban. Apakah Anda sudah siap ?. (jir)

 

 

“Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 6:22)”

 

Penguasaan diri merupakan salah satu buah Roh yang memimpin hidup baru umat Tuhan