H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 02 April 2012

Pilihan Hidup: Hidup Di Dalam Anugerah Tuhan


Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Mazmur 90:12
Bacaan Alkitab : Ulangan 30:7-10

(7) TUHAN, Allahmu, akan menjatuhkan segala sumpah serapah itu kepada musuhmu dan pembencimu, yang telah mengejar engkau. (8) Engkau akan mendengarkan kembali suara TUHAN dan melakukan segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini. (9) TUHAN, Allahmu, akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam segala pekerjaanmu, dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu, sebab TUHAN, Allahmu, akan bergirang kembali karena engkau dalam keberuntunganmu, seperti Ia bergirang karena nenek moyangmu dahulu — (10) apabila engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.”
Saat saya di minta untuk membawakan Firman Tuhan dalam suatu ibadah kedukaan, Tuhan bawa saya untuk merenung apa arti kehidupan yang sesungguhnya. Di katakan dalam Pengkotbah 3:1-2 “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam.”
Tanpa kita sadari, kita pasti juga akan mengalami kematian dan tidak ada satu orang pun yang dapat menahannya. Seringkali orang mengatakan bahwa yang tua atau yang sakit yang akan terlebih dahulu mengalami kematian, namun sesungguhnya tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan ia akan dipanggil pulang.
Dalam kehidupan yang saat ini kita jalani, banyak orang yang sesungguhnya tidak mengetahui arti kehidupan. Coba lihat, mereka berjuang untuk memuaskan dagingnya, memuaskan hawa nafsunya. Bukankah banyak orang yang ingin menikmati hidup tapi dengan cara yang salah? Untuk meraih kebahagiaan, kekayaan, kedudukan mereka tidak malu-malu menghalalkan segala cara, mereka tidak ada rasa takut lagi. Untuk memuaskan kedagingan mereka, mereka mencoba melakukan untuk mendapatkannya dengan memohon bantuan kepada orang pintar, paranormal ataupun dukun, yang mempunyai kekuatan magis yang berasal dari kuasa kegelapan.
Di lain sisi, coba lihat apa yang Iblis lakukan melalui media televisi, orang di suguhkan dengan berbagai macam tawaran solusi alternatif, mulai dari orang yang kesulitan dalam pekerjaannya karena katanya mereka harus mengerti ini dan itu untuk cocok dalam pekerjaan, mereka yang ingin tahu masa depan, ingin cari jodoh dan lain lain. Iblis berusaha untuk terus memikat manusia dengan tawaran yang sangat halus yang bisa masuk dalam akal pikiran manusia. Kalau kita tahu arti kehidupan, seharusnya kita mengerti bahwa semua yang kita kejar itu yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan adalah sampah.
Kehidupan yang sesungguhnya hanya ada di dalam Kristus Yesus, Paulus mengatakan dalam Filipi 3:8, “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.”
            Dalam bacaan Alkitab diatas Tuhan menawarkan kepada kita untuk dapat menikmati kehidupan. Hal itu merupakan pemberian. Namun jika kita baca di ayat pertama dalam Ulangan 30, Tuhan menyuguhkan suatu tawaran kepada kita yaitu : “ berkat dan kutuk “. Pilihan yang kita harus lakukan dalam hidup kita. Jika kita mau menikmati pemberian atas hidup kita, maka tentunya kita akan memilih berkat. Tetapi ada hal yang harus kita lakukan dalam hidup kita.
Dia datang membawa kehidupan, menawarkan kepada kita, agar kita dapat menikmati kehidupan bukan hanya untuk kehidupan yang saat ini saja kita “berkelimpahan“ di dalam segala sesuatu, namun juga kehidupan nanti setelah kematian kita akan memiliki kehidupan yang tidak ada lagi kertak gigi dan tangisan.
Bagaimana reaksi Anda ketika Anda diperhadapkan terhadap dua pilihan tersebut? Jika Anda ingin menikmati hidup yang sesungguhnya, maka pilihlah berkat yang hanya ada di dalam Tuhan Yesus, di luar Dia tidak ada yang abadi, yang dunia tawarkan hanyalah bersifat sementara dan menuju kepada kebinasaan.
Di dalam Yesus ada kelimpahan. Segala sakit penyakit dapat Dia sembuhkan, yang lemah dikuatkan, yang miskin jadi kaya. Dia memberikan jalan keluar. Dia sanggup memberi kemenangan pada Anda. Jadi, apa yang akan Anda pilih? Hidup ini adalah pemberian dan anugerah dari Tuhan. Dan kehidupan hanya ada di dalam Yesus. Jangan pernah sia-siakan hidup Anda. (Gbu)

SERVE ONE ANOTHER


“…Tuhan lebih dulu melayani kepadaku, melayani melayani lebih sungguh “
        Menjadi pelayan bukanlah pekerjaan yang paling digemari di dunia. Ada yang melakukannya karena terpaksa. Karena hanya itulah yang dapat mereka lakukan. Ada yang melakukan sebagai suatu profesi sehingga mereka menjadi ahli dalam melayani, seperti halnya di Inggris. Tetapi pada umumnya orang dari kebudayaan manapun, tidak suka melayani orang lain. Namun, orang-orang Kristen dipanggil untuk melayani.
        Ada 3 alasan yang dikemukakan dalam alkitab.
1.    Kita dipanggil untuk melayani ialah karena kita diciptakan agar dapat mengatur hidup kita untuk kemuliaan Tuhan. “Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh dan anak-anakKu perempuan dari ujung-ujung bumi. Semua orang yang disebutkan dengan namaKu yang kuciptakan untuk kemuliaanKu (Yes 43 :6,7). Jika Allah menciptakan kita untuk kemuliaanNya, maka Dia mempunyai hak utama atas hidup kita. Apapun yang dikatakan orang lain agar kita lakukan dalam hidup kita, memuliakan Allah adalah hal yang paling penting bagi seorang Kristen.
2.   Kita dipanggil untuk melayani ialah karena Yesus Kristus telah memilih untuk diriNya sendiri peran sebagai pelayan dan Ia memanggil kita untuk menjadi seperti Dia. Pada mulanya kita diciptakan serupa dengan Dia. Tetapi dosa telah mencemarkan keserupaan itu. Dalam penyelamatan yang disediakanNya Allah membawa kita kembali kepada rencanaNya yang semula untuk membuat kita menjadi seperti Kristus, termasuk menjadi seperti Dia dalam pelayanan kita
Orang-orang Kristen suka berangan-angan untuk makin menjadi seperti Kristus. Memang benar, siapakah yang telah menjalani hidup yang lebih mulia daripada Dia ? kita sering bernyanyi “ku mau seperti Yesus” kita mengagumi kesucianNya, ketulus-ikhlasanNya, dan belas kasihanNya. Kita suka akan kelemahlembutanNya dan sifat-sifat lainNya yang mulia. Tetapi kesaksian Tuhan Yesus mengenai diriNya sendiri tidak menonjolkan sifat-sifat ini. Sebaliknya, Tuhan Yesus menyatakan bahwa Ia datang untuk melayani.
“sebab siapakah yang lebih besar, yang duduk makan, atau yang melayani ?” bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan (Luk 22:27)”. Kita tidak dapat mengabaikan saja sifat Tuhan Yesus itu. Jika siap melayani yang ada pada kita tidak makin bertambah terhadap Allah dan manusia, maka kita tidak makin menjadi seperti Yesus.
3.   Dan yang paling meyakinkan untuk menjadi pelayan ialah karena kekekalan itu sesuatu yang nyata, penting, dan ada untuk selamanya ‘hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dasyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada diatasnya akan hilang lenyap “ (2 Petrus 3:10). Dalam segala hal kita harus ingat akan perkara yang kekal. CS. Lewis pernah menyatakan “semua yang tidak kekal selamanya usang”.  

Selamat melayani… Tuhan memberkati J


“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Fil 4:6)”
     

BLUE STAIN


SYARAT PERTUMBUHAN JAMUR
Jamur blue stain tumbuh dan berkembang pada kayu gubal dan semua jenis kayu, tetapi kayu daun jarum lebih mudah terserang. Kayu teras atau kayu gubal yang masih di pohon telah dilaporkan juga terserang jamur stain (Boyce, 1961). Umumnya jamur blue stain berkembang baik pada kayu yang telah dipotong, dolok, gergajian, dan lain-lain bahan kayu selama proses pengerjaan sampai kering. Meskipun kayu kering bebas jamur stain namun bila kembali lembab akan terserang juga walau berkembangnya jauh lebih lambat (Scheffer dan Lindgren, 1940).
Jamur stain untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat dan hebat memerlukan persediaan makanan yang cukup baik kuantitas maupun kualitasnya di dalam kayu, kelembaban, dan suhu yang sesuai.

1. Kebutuhan bahan makanan
Persediaan bahan makanan dalam kayu gubal terdapat di dalam sel parenchyma baik dalam ray parenchyma maupun dalam longitudinal parenchyma, saluran resin atau gum. Bahan makanan tersimpan terutama berupa karbohidrat dan bahan organic lain yang diperlukan oleh jamur sebagai sumber karbon untuk berbagai keperluan proses metabolisme. Jamur ini kurang mampu merombak selulosa, karenanya hanya memerlukan karbohidrat sederhana (Hunt dan Garratt, 1953; Scheffer dan Lindgren, 1940).
Percobaan pembanding, pertumbuhan jamur stain pada media malt ekstrak agar dari kayu gubal Pinus kesiya. Jamur stain lebih cepat tumbuh pada malt ekstrak agar, berarti pada malt ekstrak agar karbohidrat sederhana lebih cepat tersedia (Tapa Darma, 1984). Kemungkinan kayu teras tidak atau jarang terserang oleh jamur stain adalah karena bahan makanan yang diperlukan jamur sudah dirubah sewaktu terjadinya proses perubahan kayu gubal ke kayu teras.

2. Kebutuhan air dan oksigen
Air dan oksigen harus dipandang secara bersama-sama karena adanya di dalam kayu sangat tergantung satu terhadap yang lainnya. Blue stain sangat jarang berkembang pada pohon yang masih berdiri, mungkin karena kadar air kayu yang sangat tinggi atau oksigen tidak cukup tersedia di dalam sel kayu buat perkembangan blue stain yang rupanya intoleran terhadap kondisi yang anaerobic. Meskipun demikian, kadar air tinggi dari pohon bagi jenis jamur tertentu (dari Amerika Serikat Bagian Selatan) tidak dapat menunjukkan sebagai penghambat pertumbuhan jamur blue stain. Lagerberg et al. (1927)
dalam Boyce (1961) dan Munch menyatakan oksigen sangat berpengaruh terhadap perkembangan jamur blue stain di dalam kayu yang berkadar air rendah dimana ruang sel sebagian besar diisi oleh udara, maka kadar air kayu menjadi pembatas perkembangan jamur. Kayu harus mengandung cukup oksigen dan air bebas di dalam sel agar miselium mampu berkembang. Hal ini tercapai pada kadar air di atas titik jenuh serat (fiber saturation point). Kadar air minimum, maksimum atau optimum bagi jamur blue stain sangat tergantung kepada jenis jamur, substrat, dan kondisi lain dari tempat tumbuh. Umumnya keadaan air di bawah fiber saturation point menghambat
pertumbuhan jamur. Untuk maksud-maksud praktis, kadar air 20% atau berat kering oven dipakai patokan batas kadar air terendah kayu bebas dari serangan blue stain (Boyce, 1961).
Kondisi yang paling cocok untuk terjadinya penyebaran mycelium jamur blue stain dalam kayu yaitu ketika kayu pada kondisi mongering secara perlahan-lahan, jamur mengikuti daerah keringnya kayu dan luar ke dalam dimana pada daerah ini terjadi keseimbangan kadar air dan oksigen untuk pertumbuhannya. Jamur blue stain berkembang lebih hebat pada kayu yang baru pertama kali mengering (kondisi baru tebang) dan kayu yang sudah pernah kering dan basah kembali. Kemungkinan banyaknya pembentuk koloid-koloid dari isi sel kurang tersedia buat jamur sesudah berkoagulasi karena pengeringan dan kandungan bahan makanan di dalam sel menurun 6 jumlahnya. Hal ini karena terjadinya respirasi sel parenchyma yang masih hidup (Boyce, 1961).

3. Suhu
Suhu optimum untuk pertumbuhan jamur blue stain ada diantara 22 – 30o C, di bawah suhu ini pertumbuhan masih tetap berlangsung. Meskipun pada suhu mendekati di bawah titik beku pertumbuhan berhenti, namun jamur tidak akan mati. Tetapi apabila kondisi tumbuh kembali membaik, jamur akan kembali berkembang. Pertumbuhan jamur blue stain akan berhenti pada suhu 35o C. Kebanyakan daripadanya akan mati, apabila diberi suhu tersebut dalam waktu lama (Holtam, 1966).
Suhu optimum untuk pertumbuhan Ceratocystis ips Rumb. Dan Vertricillium sp baik pada media malt ekstrak agar maupun pada kayu Pinus kesiya adalah 28o C (Tapa Darma, 1984). Hasil penelitian Hong (1980) menyatakan bahwa suhu optimum untuk pertumbuhan Botryodiplodia theobromae Path. yang menyebabkan blue stain pada kayu jelutung adalah sekitar 25o C.

PENGARUH BLUE STAIN TERHADAP KEKUATAN KAYU
Pengaruh blue stain terhadap kekuatan kayu telah diteliti secara intensif oleh banyak peneliti. Findlay dan Pettifor (1937), Chapman dan Scheffer (1940) menyatakan bahwa blue stain berpengaruh tidak nyata terhadap kekuatan tekan dan lengkung kayu, tetapi terhadap beban tiba-tiba (toughness) mungkin sangat berpengaruh. Findlay dan Pettifor (1937) menemukan bahwa toughness dari kayu yang terserang hebat oleh blue stain berkurang sebesar 30 persen dari kayu yang sehat. Sedangkan kayu yang disterilkan secara berselang-seling dengan uap air, merangsang pertumbuhan jamur dengan hebat, sehingga mengakibatkan menurunnya toughness sebesar 40 persen. Tapa Darma (1984) melaporkan bahwa toughness kayu Pinus kesiya Royle ex Gordon yang ditulari dengan Ceratocystis ips Rumb. dan Verticillium sp. menurun masing-masing sebesar 4,7 dan 11,9 persen untuk kayu yang disimpan selama satu bulan inkubasi dan masing-masing 7,4 dan 15,8 persen untuk kayu yang disimpan selama dua bulan inkubasi. Chapman dan Scheffer (1940) menyatakan bahwa kayu gubal pinus yang terserang hebat oleh blue stain, biasanya mengalami penurunan berat jenis 1 – 2 persen dan toughness 15 – 30 persen. Cartwright dan Findlay (1958) melaporkan bahwa kayu-kayu daun lebar dari daerah tropis yang terserang blue stain menurun kekuatannya antara lain toughness menurun 43% juga, Eusebio (1968) melaporkan adanya pengurangan toughness kayu P. strobes L. yang terserang blue stain sebesar 0,46 – 42,9 persen tergantung dari cara penetrasi dan jenis jamurnya.

PENANGGULANGAN BLUE STAIN
Penanggulangan blue stain banyak dibicarakan oleh Scheffer dan Lindgreen (1940), Boyce (1961), Levi (1975), Supriana (1976). Cara penanggulangannya hanya bersifat pencegahan sebab sekali pewarnaan terjadi, tidak dapat diberantas (Boyce, 1961). Kayu yang kering atau sama sekali basah tidak dapat diserang blue stain tetapi hal ini tentu saja kurang praktis dalam pemakaian. Yang paling efektif untuk pencegahan blue stain adalah pengeringan kayu secepatnya terutama kayu gergajian, sesudah dibelah harus secepat mungkin dikeringkan baik kering udara maupun kering tanur (oven). Pengeringan lapisan permukaan kayu dapat mencegah berkembangnya jamur blue stain lebih lanjut karena kayu kering dapat berlaku sebagai barier perkembangan jamur.
Log yang baru ditebang dapat terhindar dari serangan jamur stain dengan segera mengeringkannya, ini dapat dilakukan dengan penggergajian (konversi) atau membuat keadaan kayu melebihi kadar air yang diperlukan oleh jamur untuk pertumbuhannya; dengan meredam log dalam air atau menyemprot terus-menerus dengan air. Kondisi kayu di bawah kadar air atau di atas kadar air perkembangan jamur blue stain, sangat efektif untuk pencegahan blue stain (Scheffer dan Lindgreen, 1940; Boyce, 1961; Levi, 1973; Supriana, 1976). Pencegahan serangan blue stain dapat juga dilakukan dengan pembuatan konstruksi yang tepat. Maksudnya adalah untuk mencegah akumulasi air pada tempat-tempat bahan makanan dalam sel kayu. Kayu-kayu yang diteres, kecil kemungkinannya untuk diserang jamur blue stain ini (Levi, 1973).