H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 03 Agustus 2012

Peranan DAS (Daerah Aliran Sungai)

PERANAN (Daerah Aliran Sungai ) DAS
PENDAHULUAN

DAS (Daerah Aliran Sungai) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Sub DAS adalah bagian dari DAS yang menerima air hujan dan mengalirkannya melalui anak sungai ke sungai utama. Setiap DAS terbagi habis ke dalam Sub DAS – Sub DAS.
Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan danmengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yangbatas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerahperairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (UU No 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air).
Pengelolaan DAS Terpadu adalah rangkaian upaya perumusan tujuan, sinkronisasi program, pelaksanaan dan pengendalian pengelolaan sumberdaya DAS lintas para pemangku kepentingan secara partisipatif berdasarkan kajian kondisi biofisik, ekonomi, sosial, politik dan kelembagaan guna mewujudkan tujuan pengelolaan DAS.
DAS Prioritas adalah DAS yang berdasarkan kondisi lahan, hidrologi, sosek, investasi dan kebijaksanaan pembangunan wilayah tersebut perlu diberikan prioritas dalam penanganannya. Tata Air DAS adalah hubungan kesatuan individual unsur-unsur hidrologis yang meliputi hujan, aliran sungai, peresapan dan evapotranspirasi dan unsur lainnya yang mempengaruhi neraca air suatu DAS.
Pengelolaan DAS adalah upaya dalam mengelola hubungan timbal balik antar sumberdaya alam terutama vegetasi, tanah dan air dengan sumberdaya manusia di DAS dan segala aktivitasnya untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan jasa lingkungan bagi kepentingan pembangunan dan kelestarian ekosistem DAS. Pengelolaan DAS pada prinsipnya adalah pengaturan tata guna lahan atau optimalisasi penggunaan lahan untuk berbagai kepentingan secara rasional serta praktek lainnya yang ramah lingkungan sehingga dapat dinilai dengan indikator kunci ( ultimate indicator) kuantitas, kualitas dan kontinuitas aliran sungai pada titik pengeluaran ( outlet) DAS. Jadi salah satu karakteristik suatu DAS adalah adanya keterkaitan biofisik antara daerah hulu dengan daerah hilir melalui daur hidrologi. Berikut ini adalah daftar nama – nama DAS dan prioritasnya.
Tabel 1. Daftar Nama-Nama Daerah Aliran Sungai Di Beberapa Provinsi
NAMA DAS
LUAS DAS (Ha)
LOKASI DAS
PRIO-
RITAS
Sungai Ciliwung
97.151
Jawa Barat dan DKI Jakarta
I
Sungai Cisadane
151.283
Jawa Barat dan Banten
II
Sungai Citarum
562.958
Jawa Barat
I
Sungai Citanduy
69.554
Jawa Barat dan Jawa Tengah
III
Sungai Brantas
1.553.235
Jawa Timur
I
Sungai Bengawan Solo
1.779.070
Jawa Tengah dan Jawa Timur
I
Sungai Progo
18.097
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
III
Sungai Kampar
2.516.882
Sumatera Barat dan Riau
I
Sungai Batanghari
4.426.004
Sumatera Barat dan Riau
I
Sungai Siak
1.061.577
Riau
I
Sungai Musi
5.812.303
Bengkulu dan Sumatera Selatan
I
Sungai Barito
6.396.011
Kalimantan Tengah dan Kalimantan selatan
I
Sungai Mahakam
77.095.460
Kalimantan Timur
I
Sungai Mamasa
846.898
Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan
II
Sungai Wariagar
6.720.000
Sorong Selatan
I
Sungai Wesauni
626.933
Manokwari
III
Sungai Koor
1.202.800
Sorong
II
Sungai Mega
1.048.340
Sorong
II
Sungai Warsamson
2.437.131
Sorong
II
Sungai Remu
46.400
Sorong
III
Sungai Waigeo
598.160
Raja Ampat
III
Sungai Batanta
69.490
Sorong
III
Sungai Samate
82.000
Sorong
III
Sungai Salawati
368.910
Sorong
III
Sungai Misol
848.160
Raja Ampat
III
Sungai Klasegun
848.510
Sorong
III
Sungai Kladuk
3.131.150
Sorong
I
Sungai Karabra
5.989.230
Sorong Selatan
I
Sungai Seremuk
884.600
Sorong Selatan
III
Sungai Waromga
810.430
Sorong Selatan
III
Sungai Sekak
830.700
Sorong Selatan
III
Sungai Kais
4.232.740
Sorong Selatan
I
Sungai Kamundan
9.732.250
Sorong Selatan
I
Sungai Kasuari
1.971.850
Bintuni
II
Sungai Wesauni
626.933
Manokwari
III
Sungai Bomberai
2.033.300
T.Bintuni
I
Sungai Karufa
477.400
Kaimana
III
Sungai Madefa
4.605.570
Kaimana
I
Sungai Berari
1.029.900
Kaimana
II
Sungai Lengguru
1.870.000
Kaimana
II
Sungai Lenatum
379.500
Kaimana
I
Sungai Omba
8.610.200
Kaimana
I
Sungai Woworama
279.700
T.Wondama
III
Sungai Wodiwoi
172.820
T.Wondama
III
Sungai Wasimi
617.400
T.Wondama
III
Sungai Windesi
23.560
T.Wondama
III
Sungai Ransiki
584.300
Manokwari
III
Sungai Masawui
111.110
Manokwari
III
Sungai Maruni
193.320
Manokwari
III
Sungai Prafi
169.300
Manokwari
III
Sungai Mangopi
1.917.200
Manokwari
II
Sungai Kasi
693.200
Manokwari
III
Sungai Sebyar
12.981.400
T.Bintuni
I
Sungai Wasian
4.851.000
T.Bintuni
I
Sungai Muturi
5.381.300
T.Bintuni
I
Sungai Arumasa
2.497,000
T.Wondama
II
Sungai Wagura
1.799,100
T.Bintuni
II
Sungai  Dolak
3.119,200
Merauke
I
Sungai Bulaka
6.418,010
Merauke
I
Sungai Bian
12.080,120
Merauke
I
Sungai Kumbe
3.765,900
Merauke
I
Sungai Maro
9.909,000
Merauke
I
Sungai Aidoma
3.184,599
Mimika
I
Sungai Parongga
1.368,100
Mimika
II
Sungai Kapiraya
2.860,900
Mimika
II
Sungai Yawe
5.442.300
Mimika
I
Sungai Mimika
4.670.010
Mimika
I
Sungai Kamura
4.430.800
Mimika
I
Sungai Minajerwi
5.054.700
Mimika
I
Sungai Otokwa
5.057.300
Mimika
I
Sungai Akiwuga
2.660.100
Mimika
II
Sungai Cemara
2.556.400
Mimika
II
Sungai Sopiori
245.917
Biak
III
Sungai Biak
467.150
Biak
III
SungaiYapen
1.276.779
Yapen
III
Sungai Nadupuai
1.971.200
Waropen
III
Sungai Rombak
3.005.250
Waropen
II
Sungai Kembabu
4.111.000
Nabire
I
Sungai Wapoga
10.637.140
Nabire
I
Sungai Siriwo
5.200.600
Nabire
I
Sungai  Tariku Hulu
9.101.610
Paniai
I
Sungai Tariku Hilir
33.736400
Waropen
I
Sungai Gesa
5.551.020
Waropen
I
Sungai Bunga
3.457.070
Jayawijaya
I
Sungai Peter
10.992.300
Jayawijaya
I
Sungai Nordwest
7.832.820
Jayawijaya
I
Sungai Lorentz
8.717.650
Jayawijaya
I
Sungai Baliem Hulu
4.647.800
Jayawijaya
I
Sungai Baliem Tengah
5.500.500
Jayawijaya
I
Sungai Baliem Hilir
6.582.300
Jayawijaya
I
Sungai Brazza
2.817.710
Mappi
II
Sungai Vriendschaps
18.455.508
Jayawijaya
I
SungaiWideman
11.492.300
Mappi
I
Sungai Ein Hulu
11.246.720
Mappi
I
Sungai Ein Hilir
65.077.830
Mappi
I
Sungai Odamun
6.808.000
Mappi
I
Sungai Mappi
7.596.000
Mappi
I
Sungai Digul Barat
3.940.900
Digul
I
Sungai Digul Timur
3.189.910
Digul
I
Sungai Digul Kiri
17.137.600
Digul
I
Sungai Digul Kanan
9.925.700
Digul
I
Sungai Sentani
968.600
Jayapura
III
Sungai Grime
1.050.000
Jayapura
II
Sungai  Sermo
1.599.200
Sarmi
II
Sungai Wiru
2.494.800
Sarmi
II
Sungai Biri
2.173.000
Sarmi
II
Sungai Tor
3.153.600
Sarmi
I
Sungai Verkume
1.845.500
Sarmi
II
Sungai Apauwer
2.998.000
Sarmi
I
Sungai Van Dallen
8.585.150
Puncak Jaya
I
Sungai Taritatu Hilir
47.872.900
Tolikara
I
Sungai Taritatu Tengah
56.965.300
Tolikara
I
Sungai Nawa
18.066.800
Keerom
I
Sungai Sobger
17.108.000
Peg.Bintang
I
Keterangan :
Prioritas I         : DAS bagian Hulu
Prioritas II        : DAS bagian Tengah
Prioritas III       : DAS bagian Hilir

Berdasarkan Permen PU No.11A Tahun 2006, wilayah kerja balai wilayah sungai Papua mencakup 5 (lima). Wilayah sungai (WS) yaitu WS Mamberamo-Tami-Apauvar, WS Einlanden-Digul- Bikuma,WS Omba, WS Kamundan-Sebyar, dan WS Wapoga- Mimika. Wilayah sungai yang dikelola Pemerintah Pusat, pelaksanaan pengelolaannya berada pada Balai wilayah sungai Papua adalah WS Mamberamo-Tami-Apauvar (Lintas Negara), WS Einlanden- Digul-Bikuma (Lintas Negara) dan WS Omba (Lintas Provinsi).
Tabel 2. Daftar DAS di Irian Jaya
No
Kode
Nama wilayah sungai
Nama das
Kriteria
1
A1-4
Mamberamo-Tami-
Apauvar

Mamberamo;Gesa ;Bigabu;Sobger;Tariku;Nawa;Taritatu;Van Da-
len;Tami;Apauvar;Verkume;Tor;Biri;Wiru;Sermo;Grime;Sentani

Lintas Negara
(Indonesia-
Papua Nugini

2
A1-5
Einlanden-Digul-Bikuma
Einlanden;Digul;Maro;Kumbe;Bulaka;Bian;Dolak;Digul;Cemara
Lintas Negara
(Indonesia-
Papua Nugini)

3
A2-27
Omba
Omba;Lengguru;Madefa;Bedidi;Bomberai
Lintas Provinsi
(Papua-IJB)

4
B-50
Kamundan-Sebyar
Kamundan; Kais; Karabra; Kladuk; Warsamson; Mega; Koor; Se-
byar; Arumasa; Muturi; Wasian; Mangopi; Prafi; Warianggar

Lintas Kabu-
paten/Kota

5
B-51
Wapoga-Mimika
Wapoga;Aikimuga;Otokwa;Minarjerwi;Kamura;Mimika;Yawe;Par
ongga;Aidoma;Wanggar;Siriwo;Rombak;Nadubuai;Yapen;Biak;S
upiori;Kemabu

Lintas
Kabu-
paten/Kota


Daerah Aliran Sungai di Indonesia semakin mengalami kerusakan lingkungan dari tahun ke tahun. Kerusakan lingkungan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi kerusakan pada aspek biofisik ataupun kualitas air. Indonesia memiliki sedikitnya 5.590 sungai utama dan 65.017 anak sungai. Dari 5,5 ribu sungai utama panjang totalnya mencapai 94.573 km dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 1.512.466 km2. Selain mempunyai fungsi hidrologis, sungai juga mempunyai peran dalam menjaga keanekaragaman hayati, nilai ekonomi, budaya, transportasi, pariwisata dan lainnya.
Saat ini sebagian Daerah Aliran Sungai di Indonesia mengalami kerusakan sebagai akibat dari perubahan tata guna lahan, pertambahan jumlah penduduk serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan DAS. Gejala Kerusakan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dilihat dari penyusutan luas hutan dan kerusakan lahan terutama kawasan lindung di sekitar Daerah Aliran Sungai. Oleh karena itu, kita harus mulai mengelola DAS kita yang dimulai dengan langkah yang sederhana yakni tidak membuang sampah sembarangan, melainkan membuang sampah pada tempatnya. Mari kita jaga lingkungan.