H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 11 Februari 2022

Ibrani 2:8

 Ibrani 2:8 (TB)  

segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." 

Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. 

Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.


Amin







Pemilihan Musa

 

RENUNGAN

PEMILIHAN MUSA

Keluaran 2:11-3

 Sebagai pangeran Mesir, tentu saja Musa mendapatkan pendidikan yang baik. Dituliskan di Alkitab bahwa dia dididik dalam seluruh hikmat orang mesir serta penuh kuasa dalam perkataan dan perbuatan (Kisah Para Rasul 7:22).

 Itulah Musa, sang pangeran Mesir. Ia pun hidup selama 40 tahun dengan keberadaan seperti itu. Menariknya saat ditemui oleh Tuhan 40 tahun kemudian disemak duri, Musa kedapatan sudah tidak lagi pandai bicara. Rupanya kewibawaan dan kepandaiannya berbicara telah terkubur bersama dengan penolakan yang ia terima dari sanak saudaranya sesame orang Ibrani. Ia tidak mengira hal itu yang terjadi karena berpikir bahwa sebagai pangeran ia akan dihargai dan dijadikan sebagai pemimpin mereka. Penolakan itu telah membuat keyakinannya runtuh sehingga ia telah memutuskan untuk hanya ingin menjadi penggembala kawanan domba milik mertuanya.

 Tetapi disitulah letak titik baliknya. Musa yang ditakdirkan Tuhan untuk menyelamatkan umatNya justru tidak dipakaiNya saat ia menjadi pangeran yang pandai bicara. Ia baru dipanggil saat kedapatan sedang menggembalakan domba supaya sadar bahwa pemilihan Tuhan atas dirinya bukanlah karena keberadaannya sebagai pangeran dan pandai bicara, tetapi karena dia itu pilihanNya sedari awal.

  Peristiwa ini tentu saja adalah sebuah kabar baik bagi kita sebab terlihat bahwa dasar Tuhan memilih bukanlah karena alasan pendidikan, jabatan ataupun kedudukan yang terpandang.

  Tidak perlu berkecil hati jika oleh ukuran dunia kita dianggap tidak bernilai sebab dalam kondisi seperti itulah Tuhan berkarya untuk menyatakan kebesaranNya. (F)

 

“Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.” (1 Korintus 1:27)

 

Dasar Allah memilih bukanlah keunggulan kita, tetapi kebesaranNya