H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 25 Februari 2022

NUBUATAN YUSUF

 

24. RENUNGAN

NUBUATAN YUSUF

Ibrani 11:22  (Tgl 25 Februari 2022, Jumat)

Yusuf telah menerima visi semasa hidupnya melalui mimpi (Kejadian 37:5-11). Visi itu terwujud dalam hidupnya. Yang menarik Kitab Ibrani 11:22 berkata, “Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarga orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.” Iman yang dimiliki Yusuf disebut visi. Orang yang memiliki visi disebut visioner. Yusuf dikaruniai Allah untuk melihat masa depan bangsanya.

Ada 2 hal yang ia nubuatkan akan terjadi setelah dia meninggal :

Pertama  nasib bangsa Israel yang akan keluar dari Mesir (visi bangsa) dan kedua nasib tulang belulangnya sendiri (visi pribadi). Kadang orang menerima visi untuk dijalankan dalam hidupnya dan bernubuat untuk bangsanya tanpa melibatkan dirinya lagi. Sangat berbeda dengan Yusuf, walaupun dia sudah meninggal, tetapi tulang belulangnya menjadi saksi iman lintas generasi (generasi Musa dan Yosua).

Nasib bangsa Israel dinubuatkan Yusuf didasarkan akan janji Allah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub bahwa Allah akan membawa mereka keluar dari Mesir ke negeri yang dijanjikannya (Kejadian 50:24). Pesan Yusuf selanjutnya adalah perintah untuk membawa tulang-tulangnya keluar juga dari Mesir. Waktu yang dibutuhkan untuk penggenapan nubuatan itu sangat lama (Keluaran 1:8). Sampai akhirnya bangsa Israel keluar dari Mesir dibawah pimpinan Musa dan ia masih mengingat sumpah yang diucapkan anak-anak Israel tentang tulang belulang Yusuf dan memerintahkan untuk membawa keluar dari Mesir.

Kita dapat membayangkan tulang belulang Yusuf selalu ikut serta dalam perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian. Dapat dikatakan bahwa secara rohani Yusuf masih terlibat dalam rencana Allah sampai ia dikuburkan ditanah milik ayahnya, Yakub, di Sikhem  semasa generasi Yosua memasuki tanah Kanaan (Yosua 24:32). Sungguh ajaib visi Tuhan bagi Yusuf ! (MI)

 

“Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” (Habakuk 2:3)

 

Iman yang dimiliki Yusuf disebut visi




Kamis, 24 Februari 2022

PILIHLAH KEKEKALAN !

 

23. RENUNGAN

PILIHLAH KEKEKALAN !

Matius 6:19-24  (Tgl 24 Februari 2022, Kamis)

Dengan kecanggihan teknologi seperti sekarang ini semua bisa didapatkan dengan mudah dan cepat. Orang dengan mudah bisa melihat dan mendengar tentang kabar dan produk-produk terbaru. Akibat dari semuanya itu orang saling bersaing. Mereka berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dan terutama, bahkan terkadang tanpa mempedulikan apakah mereka mampu atau tidak.

Dengan fenomena seperti ini akibatnya kita sering melihat atau mendengar tentang kabar negatif yang terjadi dimana-mana. Pembunuhan, penipuan, dan hal-hal negatif merajalela di tengah-tengah masyarakat kita. Sungguh ironis. Orang tidak lagi menghargai dirinya sendiri apalagi Tuhan dan sesamanya. Demi sebuah barang, mereka rela menjual diri. Karena harga diri mereka menipu. Apalagi kalau irihati sudah menguasai hati dan pikiran mereka, nyawa orang lain pun bisa melayang. Di zaman yang seperti ini kita melihat dan mendengar bahwa segala hal bisa saja terjadi dan itu sangat menyedihkan. Memang Firman Tuhan sudah mengatakan bahwa di hari akhir ini maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin dan itu sudah terjadi sekarang ini (Matius 24:12).

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa janganlah kita mau menukar hal yang kekal dengan sesuatu yang sementara. Janganlah hal yang sementara membuat kita kehilangan sesuatu yang kekal, yang jauh lebih berharga dari apapun. Biarlah kita belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada (Filipi 4 : 11).

Belajarlah untuk puas dan mengucap syukur dalam segala keadaan sehingga kita tidak jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan karena hawa nafsu menguasai hidup kita. (V)

 

“Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya.” (Pengkhotbah 5:9a)

 

Belajarlah untuk puas dan mengucap syukur dalam segala keadaan !



Rabu, 23 Februari 2022

MENDIDIK ANAK

 

22. RENUNGAN

MENDIDIK ANAK

Efesus 6:1-9  (Tgl 23 Februari 2022, Rabu)

Mendidik anak adalah salah satu tugas dari orang tua, namun sayangnya banyak orang tua yang lebih mementingkan pendidikan intelektual daripada spiritual. Orangtua lebih takut dan kuatir kalau anaknya tidak pintar secara intelektual dan miskin secara materi , daripada tidak memiliki iman yang baik dan bertumbuh. Seorang anak itu bagaikan kertas kosong ketika mereka dilahirkan, jika kita mendidik dengan warna yang salah maka mereka akan terbentuk dengan warna yang salah juga. Ketika kita mendidik mereka untuk takut kepada Tuhan maka didikan itu akan mendatangkan hikmat. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk mendidik anak-anak kita di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.

Bangsa Israel secara berulang-ulang mengajari anak-anak mereka untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap kekuatan mereka. Mereka membicarakan kebenaran Firman Tuhan dengan anak-anak mereka ketika mereka sedang duduk dirumah, dalam perjalanan, berbaring di tempat tidur, dan bangun. Artinya setiap ada kesempatan mereka membicarakan kebenaran Firman Tuhan dengan anak-anak mereka.

Orang Israel menganggap perintah itu sebagai “syema”, suatu perintah penting yang harus sungguh-sungguh diperhatikan. Bagi orang Israel, pendidikan rohani merupakan bagian integral dari perjanjian antara Allah dan umatNya. Syema ini menjadi cara bagi orangtua untuk mendidik anak-anaknya.

Salomo berkata, “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu dan mendatangkan sukacita kepadamu” (Amsal 29:17) dan “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya” (Amsal 22:6). Amin. (MI)

 

“Jangan menolak didikan dari anakmu ia tidak akan mati kalau engkau memukulnya dengan rotan.” (Amsal 23:13)

 

Firman Tuhan mengingatkan kita untuk mendidik anak-anak kita di dalam ajaran dan nasihat Tuhan




Selasa, 22 Februari 2022

ROH KETAKUTAN

 

21. RENUNGAN

ROH KETAKUTAN

2 Timotius 1 : 7  (Tgl 22 Februari 2022, Selasa)

Melalui tulisan Rasul Paulus kepada Timotius, Roh Kudus mau mengingatkan kita bahwa Allah itu tidak pernah memberikan kepada kita roh ketakutan, sebaliknya dikatakan yang diberikan oleh Allah adalah kuasa, kasih, dan pengendalian diri. Jadi kita bisa melihat bahwa dalam ayat itu yang dipertentangkan dengan roh ketakutan adalah kuasa, kasih dan pengendalian diri. Artinya lawan dari ketakutan adalah ketiga hal itu atau untuk tidak menjadi takut kita harus yakin dan berpegang pada kuasa, kasih, dan roh pengendalian diri yang diberikan oleh Allah kepada kita.

Hal penting lainnya yang harus kita ketahui tentang kuasa, kasih, dan pengendalian diri adalah bahwa ketiga hal tersebut adalah perwujudan dari Roh Kudus. Tentang kuasa, kita tahu Roh Kudus adalah kuasa yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus saat hendak naik ke sorga, sedangkan kasih dan pengendalian diri adalah buah dari Roh Kudus (Kisah Para Rasul 1:8; Galatia 5:22-23).

Dengan penjelasan diatas tentu kita akan semakin paham bahwa untuk membuat kita mengalahkan roh ketakutan, Allah memberikan Roh Kudus yakni RohNya sendiri kepada kita. Itu adalah fakta yang tidak terbantahkan sebab tertulis Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita adalah Roh yang lebih besar dari segala roh yang ada dalam dunia ini (1 Yoh 4:4).

Dengan kata lain menurut ayat itu roh ketakutan seharusnya tidak bisa menguasai hati dan pikiran kit ajika Roh Kudus adalah pemimpin utama hidup kita. Artinya kalau kita masih merasa takut maka itu tandanya kita belum benar-benar membiarkan diri kita dikuasai dan dipimpin oleh Roh Kudus. (F)

 

“Sebab Roh yang Allah berikan kepada kita, bukanlah Roh yang membuat kita menjadi penakut. Sebaliknya Roh Allah itu membuat kita menjadi kuat, penuh dengan kasih dan dapat menahan diri.” (2 Timotius 1:7, BIMK)

 

Selalu takut adalah tanda roh ketakutan masih belum tersingkirkan




Senin, 21 Februari 2022

KEROHANIAN PELAYAN TUHAN

 

20. RENUNGAN

KEROHANIAN PELAYAN TUHAN

1 Tesalonika 5:17; Kisah 9:8-9; Ezra 7:10  (Tgl 21 Februari 2022, Senin)

Yang penulis maksud dengan kerohanian adalah kehidupan rohani, disiplin rohani , atau hubungan pribadi dengan Allah. Sedangkan yang dimaksud dengan pelayan Tuhan ialah orang yang terpanggil untuk melayani Tuhan dalam seluruh aspek hidupnya. Jadi, kerohanian seorang pelayan Tuhan adalah kehidupan rohani, disiplin rohani, atau hubungan pribadi dengan Allah yang dilakukan secara konsisten oleh seorang pelayan Tuhan setidaknya ada 3 hal yaitu :

Pertama, disiplin dalam doa. Seorang pelayan Tuhan yang mau berhasil dalam pelayanannya harus tekun dan disiplin dalam doa. Rasul Paulus berkata “Tetaplah berdoa” (1 Tesalonika 5:17). Seorang hamba Tuhan yang lemah dalam doa, lemah juga dalam pelayanan kepada Tuhan. Seorang hamba Tuhan sering sibuk dengan pekerjaan Tuhan. Biasakanlah untuk berdoa pada pagi hari (Markus 1:35). Melalui doa kita dapat berkemenangan atas pencobaan.

Kedua, disiplin puasa. Tuhan Yesus menggabungkan puasa dengan doa. Puasa tidak bisa dipisahkan dengan doa. Orang Kristen yang berpuasa secara teratur , tetapi hampir tidak pernah berdoa, bukan saja berbahaya menjadi orang munafik, tetapi juga tidak dapat disebut Kristen menurut pemahaman Alkitab. Saulus dari Tarsus berpuasa total selama 3 hari 3 malam setelah ia bertemu dengan Tuhan Yesus dijalan menuju Damsyik (Kisah para rasul 9:8-9).

Ketiga, disiplin membaca Alkitab. Seorang pelayan Tuhan yang mau berhasil dalam pelayanan harus rajin membaca Alkitab secara teratur . Dalam ibadah pribadi, pelayan Tuhan wajib membaca Alkitab sebagai makanan rohani dan berdoa untuk kesejahteraan dan pertumbuhan rohani. Bacalah Alkitab dengan maksud untuk melakukannya (Ezra 7:10).(MI)

 

“….pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu.” (Kisah para rasul 6:3)

 

Kerohanian seorang pelayan Tuhan adalah kehidupan dan disiplin rohani, atau hubungan pribadi dengan Allah yang dilakukan secara konsisten


Jembatan Tanjung Siambang 2020


100% PASTI

 

19. RENUNGAN

100% PASTI

Yesaya 55:11  (Tgl 20 Februari 2022, Minggu)

Lewat ayat bacaan hari ini, Tuhan sebenarnya telah menyingkapkan suatu rahasia kepada kita. Perhatikanlah yang Tuhan katakana, “… firmanKu yang keluar dari mulutKu; ia tidak akan kembali kepadaKu dengan sia-sia, …”. Ada juga kalimat tambahan, “… ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki,..” dan “akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” Ayat itu secara keseluruhan berbicara tentang kepastian. Dengan kata lain Tuhan mau memberitahu kita bahwa setiap firman atau janji yang Ia katakan dan tertulis didalam Alkitab, tingkat kepastian penggenapannya adalah 100%.

Tidak ada keraguan tentang hal itu sebab yang mengatakannya adalah Tuhan yang setia dan tidak pernah berdusta (Bilangan 23:19). Bagi kita, rahasia yang disingkapkan oleh Tuhan itu bermakna bahwa setiap janji dan firmanNya yang kita percayai lalu diperkatakan kembali kepada kebutuhan kita yang tepat seperti yang Tuhan kehendaki atau peruntukan maka hal itu pasti tergenapi. Kondisinya pasti seperti itu karena dengan melakukan hal diatas sama dengan menyetujui kehendakNya terjadi atas kita. Jadi karena yang kita perkatakan itu adalah kehendak Tuhan sendiri maka otomatis pasti terjadi bukan ? hal yang tidak bisa diperkirakan dalam kondisi itu hanyalah soal waktu penggenapannya. Ya soal waktu dan masa, tentu hal itu adalah kedaulatan Tuhan sebab sebagai “Yang awal dan yang akhir” Dia yang paling tahu waktu yang tepat untuk menggenapinya. Kita hanya mendapatkan tugas untuk percaya dan memperkatakan kembali supaya terjadilah pada kita semua yang Tuhan kehendaki. (F)

 

“Allah bukanlah manusia, sehingga ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?” (Bilangan 23:19)

 

Yang Tuhan sudah kehendaki terjadi, pastilah terjadi atas kita


Sunset Sunset, sampaikan pada mereka , kami anak-anaknya sukses. Amin


PERTEMPURAN DI TEMPAT TERSEMBUNYI

 

18. RENUNGAN

PERTEMPURAN DI TEMPAT TERSEMBUNYI

Matius 6:6-7  (Tgl 19 Februari 2022, Sabtu)

Yesus tidak berkata, “Mimpikanlah tentang Bapamu yang ada di tempat tersembunyi, “tetapi”… berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. “Doa adalah usaha dari kemauan. Setelah kita memasuki tempat yang tersembunyi dan menutup pintu, hal tersulit untuk dilakukan adalah berdoa. Kita agaknya tidak dapat mengendalikan pikiran untuk berfungsi secara teratur. Hal pertama yang harus kita perangi ialah pikiran yang kemana-mana (ngelantur).

Pertempuran besar dalam doa pribadi ialah pertama, mengatasi masalah pemikiran yang sia-sia dan ngelantur. Kita harus belajar mendisplin pikiran kita dan memastikannya dalam doa yang tenang dan tegas. Oleh karena itu setiap orang yang mau berdoa mempersiapkan hati dan memprioritaskan waktunya untuk berdoa kepada Allah.

Kedua, carilah ruangan pribadi (masuklah ke dalam kamarmu-tempat pribadi) untuk berdoa yang tidak seorang pun dapat mengganggu Anda. Tutuplah pintunya dan berbicaralah kepada Bapa secara tersembunyi. Jangan memiliki motivasi lain, selain hasrat untuk mengenal Bapa Surgawi Anda. Yesus berkata “Tutuplah pintu”. Memiliki ketenangan yang tersembunyi dihadapan Allah berarti dengan sengaja menutup pintu emosi kita dan mengingat Dia. Allah ada di “tempat tersembunyi” dan Dia melihat kita dari “tempat tersembunyi”.

Yesus berkata : “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan” (Matius 6:7). Allah mendengar doa kita bukan karena kita berdoa dengan luar biasa. Dia mendengar doa kita semata-mata atas dasar penebusan. Allah tidak terkesan oleh kesungguhan kita.

Ketiga, Yesus mengajarkan bahwa doa ialah memasuki persekutuan dan kesatuan yang sempurna dengan Allah. Semua yang kita doakan kepada Bapa, kita percaya Bapa akan membalasnya (Matius 6:6b). (MI)

 

“Karena itu Aku berkata kepadamu : apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Markus 11:24)

 

Tuhan mendengar doa kita semata-mata atas dasar penebusan


Ketulusan yang indah


Jumat, 18 Februari 2022

SIKAP DOA YANG BENAR

 

17. RENUNGAN

SIKAP DOA YANG BENAR

Matius 6:5-13  (Tgl 18 Februari 2022, Jumat)

Doa Bapa kami memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Doa ini diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Perlu diingat bahwa doa ini bukanlah mantera untuk diperkatakan secara berulang-ulang, tetapi merupakan sebuah “pola” atau patokan dari doa serta standar dari sikap iman yang benar. Dalam khotbah yang berjudul, “Yang Empunya Kerajaan, Kuasa, dan Kemuliaan”, ada beberapa pertanyaan yang seharusnya kita jawab dengan jujur. Apakah doa dan sikap kita telah menyaksikan “KerajaanNya”? mencerminkan kebaikan, kebenaran, keadilan dan keselamatan atau sebaliknya doa dan sikap kita malah menyembunyikan kedengkian, kepalsuan, kesemena-menaan ?

Apakah doa dan sikap kita telah tunduk mentaati “KuasaNya”, senantiasa berusaha memposisikan Tuhan di latar depan, menempatkan kehendakNya ditempat paling utama, dan rencanaNya di pusat kepeduliaan kita ? atau sebaliknya , doa dan sikap kita hanya sekedar menyelubungi ambisi dan egoisme kita semata ? atau kita malah menjadikan Tuhan sebagai alat pemenuh dan pemuas kehendak kita ? apakah doa dan sikap kita mencerminkan “kemuliaanNya”  begitu rupa sehingga perbuatan baik kita nyata dihadapan semua orang dan mereka memuji nama Bapa yang di Sorga ? atau sebaliknya kita hanya mencemari kekudusanNya, membuat buram cahaya keagunganNya, dan membuat orang mencemooh namaNya?

Melalui doa Bapa kami ini, Tuhan tidak hanya menjawab pertanyaan kita, “Apa yang harus kita katakana didalam doa?”, tetapi Tuhan telah mengaruniakan pedoman bagi kita mengenai “apa yang harus kita lakukan ?”

Saat ini kita sudah merenungkan Doa Bapa kami ! Marilah kita memiliki sikap doa yang benar supaya doa kita tidak hanya sekedar rutinitas. (MI)

 

“Lagipula dalam doamu itu janganlah bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata – kata doanya akan dikabulkan.” (Matius 6:7)

 

Milikilah sikap doa yang benar agar doa kita tidak hanya sekedar rutinitas


Paneitonga Nauli


Kamis, 17 Februari 2022

VISI SEORANG HAMBA TUHAN

 

16. RENUNGAN

VISI SEORANG HAMBA TUHAN

Amsal 29:18a (Tgl 17 Februari 2022, Kamis)

Konon orang Kristen yang paling rugi adalah orang Kristen yang hidup dan melayani tanpa visi. Namun yang lebih rugi lagi ialah seorang pemimpin Kristen yang melayani tanpa memiliki visi ilahi yang jelas. Visi merupakan hal yang sangat penting. Seorang pemimpin Kristen yang melayani tanpa visi yang jelas akan menghabiskan waktu dan energy tanpa hasil yang maksimal.

Visi adalah kemampuan untuk melihat keinginan suci yang ditulis oleh Sang Pencipta didalam batin (guna menjawab kebutuhan) yang berkaitan erat dengan pemenuhan hidup seseorang atau setiap individu bagi diri maupun organisasi yang dipimpinnya (Amsal 28:18a).

Secara singkat, pentingnya visi dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Betapa berbahayanya apabila manusia tidak memiliki pengertian tentang Firman Tuhan dan tidak ada para pelayan Tuhan yang menjelaskannya kepada mereka.

 

2. Manusia menjadi jahat bukan hanya menentang Allah, tetapi juga pemimpin mereka

 

3. Manusia menjadi bodoh dan suka bermain-main seperti anak-anak apabila tidak ada guru disamping mereka

 

4. Mereka akan tercerai berai, seperti domba yang tidak bergembala. Mereka membutuhkan pemimpin yang memanggil, mengumpulkan, dan memelihara mereka (Markus 6:34)

 

5. Mereka akan dihukum dan binasa. Mereka akan hancur karena tiada pengetahuan (Hosea 4:6)

 

          Bila kita ingin memiliki Visi Tuhan berarti : Pertama, kita memiliki hubungan pribadi dengan Allah, Misalnya Abraham yang memiliki hubungan baik dengan Allah . Hal itu terbukti dengan ketaatannya dalam mendengarkan suara Allah tanpa beragumentasi (Kejadian 12:1-9).

Kedua, Kesiapan untuk menaati perintah Allah, Orang-orang yang mendapat Visi Ilahi adalah mereka yang rela taat kepada perintah Allah dan setia mendengar suaraNya.

Ketiga, Mengasihi Allah dan jiwa yang terhilang. Mari kita sebagai anak Tuhan, bukan hamba Tuhan saja , kita memiliki visi yang jelas dalam melayani Tuhan. (MI)

 

“Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya.” (Habakuk 2:2)

 

Orang Kristen yang paling rugi adalah orang Kristen yang hidup dan melayani tanpa visi

HORAS HORAS HORAS !!


Rabu, 16 Februari 2022

MENJADI BERKAT

 

15. RENUNGAN

MENJADI BERKAT

Kisah Para Rasul 2:41-47 (Tgl 16 Februari 2022, Rabu)

      Sebagai orang Kristen, tidak bisa kita hanya cukup menjadi orang yang beragama saja karena Alkitab menuliskan bahwa kita adalah terang dan garam dunia. Bahkan Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan hal tersebut. Itu artinya sebagai anak Tuhan, kita telah ditakdirkan untuk menjadi berkat bagi dunia.

      Tentang prinsip seperti itu kita pasti pernah mendengarnya bukan ? Ya, itulah janji Tuhan kepada Abraham . Abraham diberkati oleh Tuhan agar melalui dia dan keturunannya (termasuk kita saat ini dalam Kristus), dunia bisa menerima berkat (Kejadian 12:3 ; 22:18 ; Galatia 3:29).

      Kehidupan dengan model seperti itulah yang terjadi pada jemaat mula-mula. Mereka benar-benar menjadi terang dan garam sehingga melalui hidup mereka nama Tuhan dipermuliakan (Matius 5:13-16). Dengan kata lain orang banyak itu tertarik untuk menjadi pengikut Kristus karena melihat kehidupan mereka. Tidak mengherankan kalau jumlah mereka juga tidak main-main, bukan puluhan atau ratusan, tetapi ribuan orang. Begitulah seharusnya kehidupan kekristenan yang berdampak.

     Oleh sebab itu sebagai orang Kristen sudah saatnya untuk kita intropeksi diri sehingga tidak lagi hidup untuk kepentingan diri sendiri dan kelompok saja. Sekarang bukan saatnya lagi untuk masa bodoh dengan kehidupan orang yang ada disekitar kita sebab kita dipilih Tuhan untuk menjadi berkat bagi mereka.

     Jika Tuhan memberkati kita dengan banyak berkat, hal itu supaya lewat kekayaan itu kita bisa menjadi berkat bagi lingkungan dimana kita tinggal. Teladanilah jemaat mula-mula yang oleh karena cara hidup mereka maka banyak orang tertarik menjadi pengikut Kristus. (F)

 

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya didepan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)

 

Orang akan mengikut Kristus saat melihat kehidupan Kristus ada dalam kita

Yudisium Deb Lumbantoruan Umrah Senggarang


Selasa, 15 Februari 2022

KOREKSI DIRI TERLEBIH DAHULU

 

14. RENUNGAN

KOREKSI DIRI TERLEBIH DAHULU

Lukas 6:37-42 (Tgl 15 Februari 2022, Selasa)

          Memang mudah melemparkan tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain. Betapa mudahnya juga seseorang melihat kesalahan orang lain serta menganggap diri sendiri lebih baik daripada orang lain. Suka menyalahkan orang lain memang sudah ada sejak zaman dahulu, zaman Adam dan Hawa ketika mereka memakan buah pohon yang dilarang oleh Tuhan. Adam menyalahkan Hawa dan Hawa menyalahkan ular yang telah membujuknya. Sejak itulah manusia menjadi makhluk yang suka menyalahkan orang lain. Bahkan mungkin jika tidak ada orang lain, benda matipun bisa disalahkan dan tidak ketinggalan iblis pun bisa dikambinghitamkan.

          Demikian juga banyak orang di zaman sekarang ini yang menganggap dirinya saleh, benar, merasa tahu kebenaran, padahal sebenarnya tidak. Oleh karena itu, Yesus menegur para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang hidupnya dipenuhi kemunafikan.

          Sudah terlalu sering kita menyaksikan orang-orang yang berjubahkan jubah keagamaan, yang suka menuding orang lain, berteriak-teriak di jalan, mengerahkan massa hanya untuk memaksakan kehendak mereka karena  mereka merasa dirinya orang yang paling suci dan benar.

          Daud dalam doanya mengakui kesalahan dan dosa yang diperbuatnya serta tidak menyalahkan orang lain, “Dosaku kuberitahukan kepadaMu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan ; aku berkata :’Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku,…” (Mazmur 32:5).

          Kita diajar untuk instropeksi diri sebelum kita menyalahkan orang lain. Dikatakan , “…, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu” (Matius 7:5). Amin. (MI)

 

“Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu sedangkan balok didalam matamu sendiri tidak engkau ketahui ?” (Lukas 6:41)”

 

Kita diajar untuk introspeksi diri sebelum kita menyalahkan orang lain






Senin, 14 Februari 2022

KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA

 

13. RENUNGAN

KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA

Matius 22:34-40 (Tgl 14 Februari 2022, Senin)

    Mengasihi Tuhan dan sesama adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan. Seseorang tidak dapat mengatakan dia mengasihi Allah apabila tidak mengasihi sesamanya. Hubungan kita dengan Tuhan sangat tergantung bagaimana kasih kita terhadap sesama. Ketika kita mengasihi Tuhan, berarti kita juga mengasihi sesama. Ketika kita tidak mengampuni orang lain , Tuhan juga tidak akan mengampuni kita.

    Dalam ayat bacaan kita hari ini menyatakan bahwa mengasihi sesama sama kedudukannya dengan mengasihi Tuhan, sama pentingnya dan harus berjalan secara kebersamaan. Hidup saling mengasihi adalah baik adanya. Ketika kehidupan semua orang saling mengasihi tentunya hal itu adalah tatanan kehidupan ideal yang dikehendaki oleh semua orang.

    Namun kenyataannya seringkali tidak terjadi demikian, walaupun kita mengasihi sesama terkadang tetap ada orang yang bersikap jahat kepada kita. Apa yang harus kita lakukan ? Alkitab berkata , “ Tetapi Aku berkata kepadamu : Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:44).

     Ingatlah bahwa Tuhan mengampuni orang yang mengampuni. Memang kita cenderung ingin membalas, senang terhadap penderitaan orang dan hati kita timbul kepahitan. Padahal hal-hal tersebut bukannya membangun, namun merusak hidup kita bahkan orang lain. Mungkin sebagian kita merasa berat melalui proses ini, kita merasa begitu tersakiti.

    Latihlah diri kita untuk mengasihi dan mengampuni walaupun awalnya memang terasa sulit. Setelah proses itu terlewati tiada lagi yang membebani hidup kita , tidur terasa nyaman, menarik nafas begitu lega, hidup penuh sukacita, dan saling mengasihi kita jalani. (V)

 

“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39)”

 

Mengasihi sesama sama kedudukannya dengan mengasihi Tuhan, sama pentingnya dan harus berjalan secara bersamaan




BUKAN SEKEDAR ATRIBUT

 

12. RENUNGAN

BUKAN SEKEDAR ATRIBUT

Yohanes 13 : 34-35 ; Matius 5:13-16 (Tgl 13 Februari 2022, Minggu)

     Menjadi seorang Kristen janganlah hanya sebatas atribut saja. Artinya kita pakai kalung salib, tempel stiker ayat-ayat Alkitab di mobil, pasang tanda salib dirumah, bahkan sering memutar lagu-lagu rohani, tetapi pada kenyataannya kehidupan kita jauh dari nilai-nilai kekristenan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.

    Cara hidup seperti itu walau “terlihat rohani”, tetapi kenyataannya tidak akan dinilai rohani oleh orang lain pada saat mereka melihat kehidupan yang dijalani bertolak belakang dengan hal itu. Rekan kerja, kawan kuliah atau teman sekolah, saudara, bahkan tetangga disamping rumahlah yang merupakan orang-orang yang paling tepat untuk menilai kerohanian kita.

    Agak miris mendengarnya kalau di hari Minggu atau menjelang Natal, misalnya diputar lagu rohani lalu tetangga saling komentar, “wah orang jahat lagi mendengarkan lagu rohani tuh .”

Masih mending kalau hanya itu yang mereka katakana karena kita memang sebelumnya tidak pernah memutar lagu rohani. Artinya sudah ada perubahan sehingga kita jadi lebih rohani dari sebelumnya. Tetapi jika tetangga berbicara begitu karena kita memang suka berbuat jahat maka hal tersebut sungguh memprihatinkan.

     Kehidupan seperti itu tentu saja membuat orang tidak mau mengikut Kristus. Sungguh disayangkan. Tuhan Yesus itu baik dan penuh kasih, tetapi gara-gara kehidupan kita yang tidak baik dan tidak berbelas kasih maka pada akhirnya orang lain menolak menjadi pengikutNya.

    Cara hidup seperti itu bukan yang diteladankan oleh Tuhan Yesus. Alkitab menuliskan bahwa sepanjang hidupNya Tuhan Yesus selalu berbuat baik dan mengasihi semua orang. Haleluya. (F)

 

“Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi (Yohanes 13:35)”

 

Atribut Kristen yang sesungguhnya adalah hidup dalam kasih

Tas Cantik Yuuhuuuu


TIDAK TERJEBAK MASA LALU

 

11. RENUNGAN

TIDAK TERJEBAK MASA LALU

2 Samuel 12:16-25 (Tgl 12 Februari 2022, Sabtu)

          Para hamba Raja Daud heran karena pada saat anaknya sakit, Raja Daud berpuasa dan memilih untuk tidur di lantai karena begitu sedih dan sangat berharap Tuhan berkenan menyembuhkan anaknya tersebut. Tetapi apa boleh dikata, harapan tinggallah harapan karena pada hari yang ke-7 anak itu meninggal. Mengetahui hal itu Raja Daud langsung bangun , mandi, dan minta disajikan makanan. Hal itu membuat heran sebab bagi mereka berlaku prinsip yang sama yang masih berlaku sampai sekarang yakni kalau yang dicintai masih ada saja sudah sedih, apalagi jika sudah tidak ada , seharusnya tambah sedih dan kesedihan itu biasanya berlangsung lama.

          Tetapi bukan itu yang Raja Daud praktekkan. Baginya jika sudah tidak ada dan tidak lagi bisa dibuat ada, ya sudah, tidak perlu terus bersedih sebab hidup harus terus berjalan. Kalau terus menyesali yang tidak lagi ada maka tidak bisa berjalan kedepan karena terjebak masa lalu. Tidak harus seperti itu kalau kehilangan sesuatu atau seseorang yang kita cintai.

          Raja Daud percaya  kepada kebaikan Tuhan sehingga ia pun menghibur isterinya, Batsheba. Apa yang hilang selalu dapat Tuhan ganti dengan yang lebih baik sebab sebagai ganti anak yang meninggal, lahirlah Salomo. Seperti yang diketahui bersama, dari sekian banyak anak Raja Daud, dialah yang Tuhan pilih untuk menjadi Raja menggantikan ayahnya. Raja salomo bahkan yang dipilih Tuhan juga untuk membangun bait Allah yang tidak diizinkan oleh Tuhan untuk dibangun Daud, ayahnya.

          Jangan terus menyesali yang sudah tidak ada lagi sebab Tuhan sudah menyiapkan yang lebih baik didepan.

 

“Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala !. Lihat Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya ?” (Yesaya 43:18-19a)”

 

Hidup tidak bakal maju kalau terus terpaku dengan masa lalu

Film Kukira Rumah 2022


Jumat, 11 Februari 2022

Ibrani 2:8

 Ibrani 2:8 (TB)  

segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." 

Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. 

Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.


Amin







Pemilihan Musa

 

RENUNGAN

PEMILIHAN MUSA

Keluaran 2:11-3

 Sebagai pangeran Mesir, tentu saja Musa mendapatkan pendidikan yang baik. Dituliskan di Alkitab bahwa dia dididik dalam seluruh hikmat orang mesir serta penuh kuasa dalam perkataan dan perbuatan (Kisah Para Rasul 7:22).

 Itulah Musa, sang pangeran Mesir. Ia pun hidup selama 40 tahun dengan keberadaan seperti itu. Menariknya saat ditemui oleh Tuhan 40 tahun kemudian disemak duri, Musa kedapatan sudah tidak lagi pandai bicara. Rupanya kewibawaan dan kepandaiannya berbicara telah terkubur bersama dengan penolakan yang ia terima dari sanak saudaranya sesame orang Ibrani. Ia tidak mengira hal itu yang terjadi karena berpikir bahwa sebagai pangeran ia akan dihargai dan dijadikan sebagai pemimpin mereka. Penolakan itu telah membuat keyakinannya runtuh sehingga ia telah memutuskan untuk hanya ingin menjadi penggembala kawanan domba milik mertuanya.

 Tetapi disitulah letak titik baliknya. Musa yang ditakdirkan Tuhan untuk menyelamatkan umatNya justru tidak dipakaiNya saat ia menjadi pangeran yang pandai bicara. Ia baru dipanggil saat kedapatan sedang menggembalakan domba supaya sadar bahwa pemilihan Tuhan atas dirinya bukanlah karena keberadaannya sebagai pangeran dan pandai bicara, tetapi karena dia itu pilihanNya sedari awal.

  Peristiwa ini tentu saja adalah sebuah kabar baik bagi kita sebab terlihat bahwa dasar Tuhan memilih bukanlah karena alasan pendidikan, jabatan ataupun kedudukan yang terpandang.

  Tidak perlu berkecil hati jika oleh ukuran dunia kita dianggap tidak bernilai sebab dalam kondisi seperti itulah Tuhan berkarya untuk menyatakan kebesaranNya. (F)

 

“Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat.” (1 Korintus 1:27)

 

Dasar Allah memilih bukanlah keunggulan kita, tetapi kebesaranNya