H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 04 Februari 2022

TUHANLAH PENOLONG SETIA

 

TUHANLAH PENOLONG SETIA

Mazmur 30:1-13 (Tgl 4 Februari 2022, Jumat)

          Sudah bukan rahasia lagi ketika seseorang memiliki kekayaan dan status sosial yang tinggi maka banyak orang yang akan berusaha mendekat, menghormati, dan bahkan mau mendengarkan apa yang dikatakannya. Namun sebaliknya apabila seseorang itu bukan siapa-siapa dan keadaannya sedang terpuruk maka hanya beberapa orang yang mau mendekat, bahkan banyak yang tidak peduli.

          Demikian juga ketika kita sedang mengalami tantangan dan masalah yang berat, seringkali sedikit orang yang mau peduli. Bahkan malah mungkin banyak yang menyalahkan dan menuduh kita kurang beriman atau belum membereskan hidup kita dengan Tuhan, seperti contohnya sahabat-sahabat Ayub yang menuduh Ayub.

          Kita mempunyai Allah yang peduli, bahkan kita ini adalah biji mata-Nya. Dia senantiasa mengerti dan peduli dengan keadaan dan kondisi kita. Dia sekali-kali tidak akan membiarkan kita. Dikatakan, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”. (Ibrani 13:5b).

          Tuhan sangat mempedulikan kita. Apapun status sosial kita, siapapun kita, dalam keadaan apapun kita, Dia tidak pernah membeda-bedakan. Bahkan Dia datang kedunia ini untuk kita, orang berdosa. Yesus berkata,” Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;..” (Markus 2:17a). oleh karena itu janganlah berkecil hati, apabila kita sedang terpuruk dan tidak ada yang mau peduli dengan keadaan kita. Ingatlah bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Roma 8:28).

 

“Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita

(Mazmur 30:12).”

 

Kita mempunyai Allah yang peduli, bahkan kita ini adalah biji mataNya


God still here and everywhere



MENGIMANI KASIH KRISTUS

 

MENGIMANI KASIH KRISTUS

Markus 5:25-34 (Tgl 3 Februari 2022, Kamis)

Perempuan yang diceritakan di ayat bacaan hari ini tentu saat mendatangi tabib, ia memiliki keyakinan bahwa mereka dapat menyembuhkan penyakitnya. Segala pengobatan yang diberikan pasti sudah ia jalani. Ia bahkan telah menghabiskan seluruh uangnya untuk menjalani semuanya itu, tetapi hasilnya sia-sia.

Alkitab menulis keadaan dirinya bukan jadi tambah baik. Artinya jangankan sembuh, bertambah baik saja tidak. Keadaannya justru semakin bertambah buruk, namun keadaannya menjadi berbalik ketika ia datang kepada Tuhan Yesus. Kesembuhannya bahkan terjadi hanya dengan cara menyentuh ujung jubah Yesus. Alkitab menuliskan bahwa seketika itu juga berhentilah pendarahannya. Artinya saat ujung jarinya mengenai ujung jubah Tuhan Yesus maka saat itu juga imannya menjadi kenyataan.

Tuhan Yesus adalah Tuhan. Ia bukan manusia sehingga apa yang tidak bisa dilakukan oleh para tabib atau dokter tentu saja dengan mudah dapat dibuatNya menjadi kenyataan tepat seperti yang kita Imani. Kisah ini ditulis sebagai pelajaran bagi kita karena sebagaimana iman dari perempuan ini sudah menjadikan dirinya sembuh maka hal yang sama juga bisa terjadi atas kita hari ini.

Tertulis dalam Alkitab, segala penyakit kita sudah selesai ditanggung oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Itulah sebabnya saat kita percaya akan kasihNya yang telah menyebabkan tidak ada lagi penyakit yang tersisa untuk kita tanggung maka iman seperti itu yang mendatangkan kesembuhan. Tepat seperti yang diimani dari karya Kristus, begitulah yang kita dapati terjadi atas kita. Haleluya

 

“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungNya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.” (Yesaya 53:4)

 

Apa yang kita Imani dari karya Kristus, itulah yang kita dapati


Danau Biru Kabupaten Bintan, Daerah Uban KEPRI


DIALAH GEMBALA YANG BAIK

 

DIALAH GEMBALA YANG BAIK

YOHANES 10 : 1-21 (Tgl 2 Februari 2022, Rabu)

Gambaran Allah sebagai Gembala dan kita adalah domba-domba memang merupakan gambaran yang tepat. Domba adalah binatang yang tidak memiliki senjata untuk bertahan hidup seperti taring pada harimau, bisa pada ular, dll. Domba adalah binatang yang sangat lemah, bodoh, tetapi suka semauanya sendiri. Bukankah itu adalah gambaran kita ?

Kita manusia ini digambarkan Tuhan Cuma seperti debu (mazmur 103:14). Apalah artinya debu ? tidak ada apapun yang patut dibanggakan karena semua dari, oleh dan untuk Tuhan. Kita ada hari ini karena Tuhan. Kita diberkati sampai hari ini juga karena Tuhan. Tanpa Tuhan semuanya sia-sia. Meskipun demikian seringkali kita merasa lebih daripada Tuhan. Kita sering mereka-rekakan segala sesuatu tanpa melibatkan Tuhan sehingga akhirnya semuanya jadi kacau. Kita berpikir bahwa tanpa Tuhan, kita juga mampu menjalani kehidupan ini. Apakah benar demikian ?

Jika kita adalah domba dan Tuhan adalah gembala kita maka kita benar-benar harus bergantung kepada Gembala Agung kita. Domba sebagai makhluk yang lemah sangat rentan, bahkan terhadap lalat saja dia tidak sanggup melawan apalagi binatang buas lainnya. Begitu juga kita manusia. Kita ini sangat rentan terhadap apapun. Dikatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (2 Petrus 5:8).

Bersyukur kita memiliki Gembala yang sangat mengasihi kita. Dia telah memberikan nyawa-Nya bagi kita, domba-dombaNya, kita tidak perlu kuatir tentang apapun juga. Yang diperlukan hanyalah ketaatan kepada rencana dan kehendakNya yang pasti yang terbaik bagi kita. Jangan semaunya sendiri karena kita ini lemah dan tidak tahu apa-apa !

 

“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yohanes 10:11)

Jangan semaunya sendiri karena kita ini lemah dan tidak tahu apa-apa


Terima kasih buat semuanya :)


BUKAN KEBERHASILAN BIASA

 

BUKAN KEBERHASILAN BIASA

KEJADIAN 24:10-27 (Tgl 31 Januari 2022, Senin)

Berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, serta bertemu dengan orang yang tepat adalah kejadian yang bukan kebetulan. Hal itu bahkan tidak sering terjadi sehingga lazim disebut sebagai keberuntungan. Tetapi bagi yang percaya bahwa langkah hidup kita ditetapkan oleh Tuhan, kita tentu paham hal itu adalah sebuah berkat. Itulah wujud anugerah dari Tuhan pada saat Ia memberkati kita. Kejadian seperti itulah yang dialami oleh hamba Abraham yang diutus untuk mencari jodoh bagi ishak.

          Hamba tersebut berdoa supaya Tuhan membuatnya berhasil. Artinya dia mengandalkan kemurahan Tuhan sebab dia tidak mengenal seorang pun di daerah itu. Hal itu terlihat jelas pada isi doanya yang meminta bantuan Tuhan untuk membuat apa yang dikatakannya terjadi. Alkitab menuliskan bahwa belum selesai dia berdoa, Tuhan sudah menuntun Ribka datang dan segala perkataan yang ingin didengarnya sebagai tanda juga dikatakan oleh Ribka dengan tepat sehingga dia tahu bahwa Tuhan sudah membuat perjalanannya berhasil.

Peristiwa yang serba “tepat” seperti itu sulit terjadi tanpa campur tangan Tuhan. Dengan kata lain, Tuhanlah yang mempertemukan dia dengan orang yang tepat (Ribka), ditempat yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Tuhan pula yang menempatkan kata-kata dalam perkataan Ribka sehingga dia bisa berkata tepat seperti yang diminta sebagai tanda oleh hamba tersebut. Keberhasilan yang berlatar belakang serba “tepat” ini tentu saja bisa terjadi atas hidup kita asalkan kita juga mau mengandalkan keberhasilan yang dari Tuhan seperti yang hamba itu lakukan.

 

“Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkang kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah .” (Roma 8:28)

 

“Keberhasilan karena kejadian serba “tepat” adalah karya Tuhan”


Momen Holiday with Gabnikes 2022