H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 05 Oktober 2020

Pohon aras

 Berbagi saat Teduh.

Menarik membaca Santapan harian hari ini dari Yesaya 2 khususnya ayat 13


untuk menghukum semua pohon *aras* di Libanon yang tumbuh meninggi dan tetap menjulang, dan menghukum semua pohon *tarbantin* di Basan; (Yes 2:13 ITB)


Dua nama pohon ditulis sebagai metafora, metafora congkak dan angkuh; Aras dan Terbantin. Di bagian kitab suci yang lain kedua pohon ini justru denotatif dan metafora adalah suatu yang baik. Aras misalnya dipilih sebagai bahan kayu bangunan Bait Allah Salomo,


dan ketahuilah, aku berpikir-pikir hendak mendirikan sebuah rumah bagi nama TUHAN, Allahku, seperti yang dijanjikan TUHAN kepada Daud, …Oleh sebab itu, perintahkanlah orang menebang bagiku pohon-pohon aras dari gunung Libanon, (1Raj 5:5-6 ITB)   


Pohon terbantin menggambarkan suatu yang teguh, kokoh dan everlasting mempertahankan kebenaran, 


Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, …, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya. (Yes 61:1-3 ITB)


Ayat Yesaya di atas mengingatkan saya hari ini bahwa benar padaku ada kebaikan dan kelebihan tetapi jika menjadi atribut congkak dan angkuh di hadapan Allah pemberi kebaikan dan kelebihan itu, sadar atau tidak sadar atau mix motivation, pesannya jelas,


Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan (Yes 2:12 ITB)

Dokter spesialis kanker

 ●   Kisah Nyata   ●


Suatu ketika Dr. Mark, seorang dokter spesialis kanker yang terkemuka menerima undangan untuk menghadiri sebuah konferensi, sekaligus untuk menerima penghargaan riset bidang medis yang telah dipublikasikannya. 


Ia sangat bersemangat dan ingin secepatnya tiba di sana. Ia telah bekerja keras dalam waktu yang lama untuk risetnya itu dan merasa layak menerima penghargaan tersebut.


Akan tetapi, 2 jam setelah lepas landas, pesawat yang ditumpanginya itu harus mendarat darurat di bandara terdekat akibat kerusakan teknis. Karena kuatir akan terlambat tiba di konferensi tersebut, Dr. Mark segera pergi ke bagian resepsionis dan mendapat informasi bahwa penerbangan berikutnya baru ada 10 jam kemudian.


Resepsionis menyarankan agar ia menyewa mobil dan berkendara ke kota tempat konferensi itu, hanya 4 jam saja berkendara ke tujuannya. Karena tidak ada pilihan lain, ia memutuskan menggunakan mobil meskipun ia tidak suka mengemudi untuk perjalanan jauh. Dr. Mark menyewa mobil dan memulai perjalanannya. Akan tetapi, segera setelah ia berangkat, tiba-tiba cuaca menjadi buruk dan sebuah badai besarterjadi. Hujan yang terus turun menyulitkannya untuk melihat jalan dan tanda-tanda arah lokasi sehingga akhirnya ia melewati belokan yang seharusnya ia ambil.


Setelah 2 jam lamanya berkendara, ia sadar bahwa ia telah tersesat. Mengemudi dalam hujan yang lebat di jalan yang terpencil membuatnya merasa lapar dan letih. Dengan rasa gelisah ia mulai mencari tanda-tanda rumah penduduk yang ada di sekitar lokasi itu. Tidak lama kemudian ia menjumpaisebuah rumah tua kecil. Lalu ia keluar dari mobil dan mengetuk pintu. Seorang wanita sederhana membuka pintu. Dr. Mark menjelaskan masalahnya dan meminta tolong kepada wanita tersebut apakah ia bisa meminjamkan teleponnya.


Tetapi wanita itu memberitahukan bahwa ia tidak memiliki telepon atau pun peralatan telekomunikasi lainnya. Wanita itu mengajak dokter Mark untuk masuk ke rumahnya dan menunggu hingga cuaca membaik. Dalam kondisi lapar, basah dan kelelahan membuat sang dokter menerima tawaran baik dari wanita itu dan masuk ke dalam rumah. Wanita itu memberinya teh panas dan roti kering untuk dimakan. Wanita itu mengajaknya untuk berdoa bersama. Sambil tersenyum Dr. Mark berkata bahwa ia hanya percaya akan kerja keras. Ia lalu mempersilakan wanita itu untuk melanjutkan doanya.


Sambil duduk menikmati tehnya, Mark memperhatikan wanita itu berdoa di keredupan cahaya lilin. Ia berdoa di samping sesuatu yang tampak seperti tempat tidur bayi kecil.Setiap saat wanita itu selesai berdoa ia segera melanjutkannya dgn doa lainnya. Merasa bahwa wanita itu sedang membutuhkan pertolongan, sang dokter mengambil kesempatan untuk berbicara segera setelah wanita itu selesai berdoa. Ia bertanya kepada wanita itu apakah sebenarnya yang diinginkannya dan apakah Tuhan akan mendengar doa-doanya. Lalu sang dokter bertanya tentang anak yang ada di tempat tidur bayi tersebut yang sepertinya sedang ia doakan. Dengan tersenyum getir wanita itu berkata bahwa anak itu adalah anaknya. Ia sedang menderita suatu jenis penyakit kanker yang jarang ditemukan dan hanya ada 1 dokter yang dianggap mampu menanganinya, namanya Dr. Mark. Dokter itulah yang dapat menyembuhkannya. Tapi wanita itu tidak mampu untuk membayar Dr. Mark, disamping itu Dr. Mark tinggal di kota lain yang jauh dari tempatnya tinggal.


Kemudian wanita itu melanjutkan, ”Sejauh ini memang Tuhan belum menjawab doaku. Tetapi suatu hari nanti Tuhan akan memberikan jalan keluar, *dan aku tidak akan membiarkan kekuatiranku mengalahkan imanku”*


Kagum dan tak mampu berkata apa-apa, Dr. Mark berlinangan air mata. Ia berbisik: ”God is great... Tuhan Maha Besar.” Lalu ia mengingat kembali rangkaian peristiwa yang ia alami, ada kerusakan teknis di pesawat, badai yang melanda, ia tersesat di jalan, dan semuanya ini terjadi karena Tuhan tidak hanya menjawab doa wanita tersebut. Tetapi juga memberinya sebuah kesempatan untuk keluar dari dunia yang materialistis dan memberikan sebagian keahliannya dan waktunya untuk orang-orang miskin yang sedang putus asa, yang sama sekali tidak memiliki apapun selain doa-doa yang kaya yang diimaninya merupakan jawaban yang pasti.

-------------------

Sobat yang terkasih, apa moral dari kisah ini? Apakah kejadian itu terjadi secara kebetulan saja? Atau apakah benar ada kuasa yang bekerja bagi kebaikan orang-orang yang selalu berharap dan berserah kepada-Nya? 


Bagi orang yang percaya akan adanya kuasa yang ‘mendisain’  peristiwa tersebut akan mengaminkan Firman Tuhan dalam Roma 8 : 28 yang menyatakan *“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”*


Jadi Sobat yang baik hati, tetaplah berdoa dan mengucap syukur.  *“Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”* 

(Yak 5 : 16b). 


Bila anda merasa terberkati dengan tulisan ini?  Share kepada yang lain yaaa...     *GOD bless*

Hidup didalam kasih, berjuang

 HARUS MENGASIHI SEPERTI YESUS KRISTUS MENYERAHKAN DIRINYA BAGI KITA


dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. 

Efesus 5:2 (TB)  


Allah menghendaki kita hidup dalam kasih, tapi bukan sekedar kasih namun kasih  yang sejati yaitu kasih tanpa pamrih. Menjadi standar kasih sejati adalah kasih Tuhan Yesus Kristus yang  menyerahkan nyawa demi keselamatan umatNya. Sampai sedemikianlah kita harus belajar terus mengasihi sesama manusia sepanjang kehidupan kita. 


Kadang kita bertanya kenapa kita harus hidup dalam kasih, bukankah hal itu sangat melelahkan kita. Apalagi  untuk terus belajar mengasihi dengan tulus. Tetapi mau tidak mau kita harus menghidupi kasih itu karena ternyata kita hidup dan beroleh kehidupan pun hanya karena kasih dan mengasihi. Coba kita praktekkan hidup secara barbar tanpa kasih dan mengasihi, apa jadinya hidup kita, bisa kita saksikan dari pengalaman hidup banyak orang, lama kelamaan akan hancur dan binasa.


Kita diperintahkan mengasihi sebagaimana Kristus mengasihi, bukan tanpa alasan melainkan Allah menginginkan kita terus belajar mengorbankan diri kita dan mempersembahkannya bagi kemuliaan Allah. Dia mau kita terus belajar mengasihi dengan tulus sejalan dengan mengembalikan kemuliaan hanya kepada Allah. Mengasihi berarti sama dengan mempersembahkan korban yang harum di hadapan Allah sebagaimana Kristus telah melakukannya dengan sangat gemilang dan menakjubkan.


Bagaimana kita dapat menghidupi kasih yang tulus itu di dalam hidup kita. Jangan kita sangka dengan mempersembahkan banyak uang ke gereja, menyumbang yayasan-yayasan, mengabdikan diri menjadi relawan, membagi-bagikan uang ke orang miskin adalah bukti kita sudah mengasihi sesuai perintah Allah itu. Bukan itu, yang Allah kehendaki adalah mengasihi dengan motivasi mengorbankan diri sebagaimana Yesus Kristus telah menyerahkan diriNya bagi kita. Jadi sebanyak apapun hal yang kita lakukan, yang kita anggap sebagai kasih tadi tanpa motivasi sebagaimana Kristus mengasihi kita, itu bukanlah kasih melainkan termasuk dosa. Betul, dosa memanfaatkan orang lain menjadi alat supaya kepentingan pribadi kita yang muncul pada akhirnya.


Kasih yang tulus dan sejati tidak mungkin bisa kita pelajari dan lakukan dalam hidup kita jika kita belum percaya dan serahkan diri lalu izinkan Tuhan Yesus menjadi Tuhan dan Juru Selamat kita. Sering kita jawab sudah kok, aku sudah percaya, tapi ketika balik ditanya jadi sudah yakin akan masuk surga? Ya mudah-mudahan hatiku yang baik ini dan segala persembahan dan sumbanganku bisa membuat Allah mempertimbangkannya. Kita kira kasih Allah itu bisa kita beli dan kita tukar tambah. Berarti kita tidak akan mampu mengasihi dengan tulus jika Roh Allah belum diam dalam kita, belum serahkan diri yang berdosa untuk diselamatkan Tuhan Yesus, masih menyangka diri kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri.  


Kiranya Allah sumber kasih sejati itu berkenan menganugerahkan bagi kita hati yang rindu dan haus akan kasih sejatiNya,  hati yang terdorong untuk selalu mengasihi sebagaimana Kristus mengasihi manusia berdosa. Hati yang selalu ingin membagikan kelimpahan kasih yang mendatangkan kehidupan bagi sekitar kita. Hati yang selalu gelisah dan tidak damai sejahtera sampai kita bertemu dan serahkan diri menerima kasih sejati Tuhan Yesus Kristus, sebagai jaminan kehidupan kekal bersama-sama denganNya di surga nanti. Amin.


#erbs090820

Suami istri dalam kasih Kristus

 KASIH SUAMI ISTRI HARUS MENELADANI KASIH KRISTUS


Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

Efesus 5:32-33 (TB)  



Dalam pernikahan diperintahkan Allah agar kita bisa mengikuti pola kasih yang Tuhan Yesus telah teladankan ini. Namun benarkah demikian yang terjadi selama ini dalam setiap keluarga Kristen? Dari banyak berita yang kita dengar begitu banyak kasus perceraian yang telah terjadi. Bisakah dipastikan, kalau sudah mempraktekkan teladan kasih Kristus, kasus-kasus perceraian itu tidak akan terjadi? Suami diperintahkan meninggalkan ayahnya dan ibunya lalu bersatu dengan istrinya. Selanjutnya harus mengasihi istri seperti dirinya sendiri dan si istri diperintahkan harus menghormati suami. Jikalau ini semua dilanggar, bisa dipastikan kacau balaulah pernikahan itu. 


Bagaimana suami dan istri dapat melakukan perintah Allah ini? Sebelumnya harus mengalami indahnya kasih Kristus itu dan menghidupinya dalam diri dan kehidupannya, barulah bisa diimplementasikan dalam kehidupan  pernikahannya. Minta dulu Allah beranugerah kepada kita dengan kasihNya yang sejati, yaitu kasih Yesus yang meyelamatkan kita ketika Dia disalibkan, melingkupi kita dan mengalirkan aliran kasihNya di dalam kita sehingga suami dimampukan mengasihi istrinya seperti dirinya sendiri, akhirnya mendatangkan sikap hormat istrinya kepada suaminya.


Kasih Kristus itu juga yang memberi kita kekuatan menjalani onak dan duri pernikahan kita. Bayangkan, anak orang lain yang tadinya tidak kita kenal harus tinggal serumah dengan kita seumur hidup kita. Anak orang yang begitu berbeda latar belakang didikan orangtuanya dan hal-hal  ini jugalah yang paling berpengaruh dalam proses perjalanan keluarga kita. Kalau bukan karena kasihNya dan perintahnya, anak-anak Tuhan sendiri pun tidak akan kuat menjalani pernikahannya, apalagi yang belum serahkan dirinya pada Kristus. Semua hanyalah karena anugerahNya.


Terkadang suami atau istri ini ada juga yang mengambil keuntungan dan kesempatan sehubungan dengan perintah Allah ini. Membiarkan begitu saja kasih yang ada dalam rumah tangganya, tidak disiraminya juga dengan pupuk dan anti hama, dibiarkannya tumbuh liar begitu saja, tidak juga dibersihkannya dari semak belukar yang mengganggu. 

Padahal pernikahan adalah hal yang paling perlu untuk dirawat dan dijaga supaya tiap-tiap hari akan menghasilkan bunga dan buah yang begitu indahnya. Bukan malahan, bersikap dan bertindak sekehendak hati, dengan keyakinan pasanganku ini adalah orang baik, sesuka-sukaku pun kulakukan, dia tidak akan bisa kemana, karena pernikahan Kristen kan adalah pernikahan sekali untuk selamanya dan tidak bisa dipisahkan apapun selain kematian.


Kita berlaku semena-mena terhadap pasangan kita, kita malah menciptakan situasi yang mendukung dia untuk jatuh dalam dosa, yaitu membuat iklim yang menyedihkan baginya. Kita biarkan pasangan kita sedih dan bingung akan sikap kita yang jauh beda dari apa yang Tuhan perintahkan. Membuat dia harus bergumul dan berjuang lebih keras untuk tetap mempertahankan kehadirannya dalam pernikahan itu. Janganlah, mari kita saling memudahkan pasangan kita dalam mengasihi kita, selalu bangun komunikasi yang akrab dan mesra dalam menghadapi segala masalah kehidupan. Selalu bersama-sama datang pada Tuhan Yesus, yang adalah kepala dalam pernikahan Kristen. 


Jangan pernah menunda dan menolak ketika pasangan kita mengajak kita berdoa dan bersekutu dalam firmanNya. Bersama-samalah saling mendukung dalam mengerjakan pekerjaan pelayanan bagi Allah, jangan biarkan dia bersusah payah sendiri mengerjakannya, minimal dukunglah dia melayani Tuhan jika kita mungkin masih belum bisa ikut di dalamnya. Perlakukanlah pasangan kita dengan sikap yang terbaik karena dia adalah teman kita sebagai pewaris kerajaan Surga, jangan sekali-kali memperlakukannya dengan kasar, tetaplah lemah lembut padanya sebagaimana Allah yang selalu lemah lembut terhadap kita umatNya.

Terpujilah nama Tuhan. Amin.


#erbs100820

Harus tegas mendidik

 HARUS TEGAS DAN TEGA MENDIDIK ANAK DI DALAM TUHAN


Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 

Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 

supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. 

Efesus 6:1-3 (TB)  


Hubungan anak-anak dan orangtua juga diatur oleh Allah kita. Anak-anak berasal dari orang tua, maka anak-anak wajib menghormati orangtuanya, dan sebagai janji Allah adalah bahagia dan panjang umur bagi anak-anak yang melakukannya.

Jangan dibalik ya, jadi orangtua yang patuh dan hormat pada anak-anaknya.


Kita sebagai oragtua mungkin sering tidak menyadarinya ketika membesarkan dan mendidik anak-anak kita, kita sedang menanamkan jiwa semena-mena dan berkuasa pada mereka terhadap kita orangtuanya. Dengan selalu menuruti dan memberikan apa saja permintaan anak-anak menjadikan mereka pribadi manja, cengeng dan tidak menghormati orangtua. Lebih jauh lagi akan menjadi pribadi yang tidak menghargai kehidupan.


Yang pertama sekali dilakukan untuk menjadikan anak-anak kita hormat akan orangtuanya, bawa dia kepada Tuhan. Menyerahkan anak-anak kepada Tuhan berarti membiarkan Allah berotoritas dalam tumbuh kembangnya dan menjadikan anak-anak kita takut akan Dia. Yang menjadi dasar segala sesuatu yang mereka lakukan kelak di dalam kehidupannya. Tertulis bahwa kita harus mendidik dan mengajar mereka siang dan malam di dalam firman Tuhan dengan tidak jemu-jemu dimanapun kita berada.


Jika kita sungguh mengasihi anak kita, didiklah mereka di dalam firman Tuhan dengan tegas dan tega. Jangan seperti anak-anak Imam Eli yang didik dengan tidak tegas oleh ayahnya, sehingga mendatangkan murka Allah dan malapetaka pada akhirnya. 


Terlebih dahulu kita harus tunjukkan teladan kita yaitu dalam takut dan hormat akan Allah, mereka akan menyaksikan bagaimana standar atau prinsip kita hidup. Karena satu perbuatan kita akan berbicara lebih banyak daripada seribu perkataan yang kita ajarkan kepada anak-anak kita. Kita harus tegas menetapkan batas-batas hidup mereka di dalam pola kehendak Allah dan harus tega memberikan sanksi hukuman bagi mereka bila mereka melanggar pola yang telah kita ajarkan tersebut. Jangan sampai terlihat keraguan ketika kita menerapkan prinsip-prinsip firman Tuhan tersebut dalam mendidik mereka.


Air mata mereka yang tumpah ketika menerima kerasnya didikan kita di dalam Tuhan jauh lebih baik daripada air mata mereka yang mengalir ketika semuanya sudah terlambat yaitu ketika mereka menjadi pribadi yang mempermalukan dan mendukakan hati Allah. Kiranya Allah  berkenan memberi kita para orangtua hikmat bijaksana untuk mendidik anak-anak kita untuk menghormati semua orang yang lebih tua dari mereka apalagi orang tuanya sendiri. Kiranya Allah menganugerahkan hati yang selalu menghormati dan mengasihi semua orangtua di sekitar kita apalagi orangtua kita sendiri. Supaya anak-anak kita belajar menghormati ordo untuk selalu hormat dan taat kepada orangtuanya. Kiranya Allah memberkati. Terpujilah nama Tuhan. Amin.


#erbs110820

Perlengkapan rohani jasmani

 SUDAHKAH KITA PUNYA PERLENGKAPAN SENJATA ALLAH?


Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.

juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.

Efesus 6:13, 19-20 (TB)  


Rasul Paulus membukakan kepada kita apa, seperti apa dan bagaimana sebenarnya dan apa tujuannya yang harus kita hadapi ketika menjadi pengikut Kristus. Adalah suatu peperangan rohani yang begitu besar dan dahsyat. Hanya bisa kita hadapi dengan kekuatan dalam kuasa yang dari Allah saja. 


Allah menganugerahkan bagi kita satu set perlengkapan senjataNya supaya kita dapat melawan tipu muslihat iblis yang adalah lawan utama kita dalam peperangan tadi. Iblis dan antek-anteknya di udara yang tidak terlihat dan tidak nyata wujudnya namun licik dan jahatnya luar biasa. 


Perlengkapan senjata tersebut yaitu ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut kerelaan memberitakan Injil damai sejahtera kemanapun melangkah, perisai iman untuk memadamkan api si jahat, ketopong keselamatan, pedang Roh yaitu firman Tuhan dan doa di segala waktu dan keadaan untuk orang-orang Kudus supaya terus dengan keberanian memberitakan Injil Kerajaan Allah bagaimanapun keadaannya.


Kebenaran harus selalu terikat kuat dalam diri kita, kebenaran yang sejati yaitu Allah itu sendiri. Dengan firmanNya kita bisa mengenal Allah di dalam kebenaranNya yang mutlak dan hakiki. Kebenaran dan keadilan Allah menjadi satu melingkupi kita, dimana ada kebenaranNya disitu ada keadilanNya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Keadilan Allah yaitu segala sesuatu harus berjalan sesuai dengan kehendakNya, ketentuan Allah di dalam kehidupan kita.


Kaki kita mengenakan kasut kerelaan memberitakan Injil supaya kemanapun kita pergi dengan kerelaan hati berani menyaksikan Yesus Kristus Tuhan yang berkorban bagi kita menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal. 


Di tangan kita ada perisai iman yaitu anugerah Allah bagi kita untuk meyakini pimpinan dan penyertaan sempurna Allah dalam setiap keadaan. Dia tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendirian menghadapi badai dan topan hidup kita.


Ada keselamatan di kepala kita, status yang sudah jelas sebagai kepunyaan Allah menyertai kita ketika berhadapan dengan siapapun dan apapun. Berfungsi seperti helm yang melindungi kepala kita. Keselamatan dari Allah yang sudah dimateraikan dalam hidup kita, keselamatan dari setiap godaan dan pencobaan dengan kekuatan kuasa Roh Allah melalui firmanNya yang dianugerahkanNya bagi kita, bekal menghadapi setiap pergumulan hidup dan menjadi kekuatan baru setiap kita bangkit bersamaNya dari kejatuhan demi kejatuhan yang kita alami. Ada Dia yang tak pernah melepaskan kita.


Doa tidak boleh putus dalam kehidupan kita, harus menjadi nafas yang menjadi satu di dalam diri kita, di setiap aliran darah kita. Doa bukan masalah menutup mata, menundukkan kepala dan melipat tangan namun tanpa doa kita tidak bisa hidup lagi di dunia ini. Harus sampai sedemikianlah kita tergantung pada doa, bukan hanya ketika kita membutuhkan sesuatu lantas kita baru berdoa. Namun doa adalah komunikasi kita yang tak putus dengan Allah, bahkan ketika kita sudah tidak sanggup lagi berkata-kata Roh Allah yang ada di dalam kita pun akan menyampaikan, mengkomunikasikan tentang kita kepada Allah Sang Pemilik hidup kita. Cek ricek ketika kita terkejut, kata-kata apa yang keluar dari mulut bibir kita, kata-kata doa atau masih makian dunia? Bisa kita ukur sendiri, sebagaimana komunikasi dengan Allah menjadi satu dengan diri kita.


Dan kesemuanya itu adalah dalam rangka  melakukan pekerjaan baik yaitu pemberitaan Injil Kerajaan Allah demi kemuliaan namaNya di muka bumi ini. Allah mau kita umatNya memenangkan segala peperangan rohani kita, mengalahkan iblis dan segala kuasa jahat yang bertujuan menghancurkan rencana Allah untuk menyelamatkan dunia ini. Allah menjadikan kita sebagai rekan sekerjaNya menjadi utusan-utusan penyebar dan penyampai kasihNya di dunia ini, maukah kita menerima anugerah yang begitu besar ini? Kiranya Allah memampukan kita. Terpujilah namaNya selama-lamanya. Amin.


#erbs120820

Allah bertanggung jawab

 ALLAH BERTANGGUNG JAWAB AKAN PEKERJAAN BAIK DALAM HIDUP KITA


Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. Filipi 1:6 (TB)  

 

Kepada jemaat di Filipi, Rasul Paulus menyampaikan pekerjaan pelayanan yang dia lakukan bagi mereka adalah sepehuhnya di dalam otoritas Allah, akan terus berkelanjutan sampai Yesus Kristus datang kedua kalinya.


Ketika kita merenungkan bagaimana hidup kita sedari kecil sampai masa dewasa saat ini, ada banyak hal yang tak kita mengerti dan tak terselami pikiran kita yang kecil ini. Kenapa kita harus ada di dunia ini sehingga kita harus merasakan suka duka silih berganti? Apa sebenarnya tujuan Allah menempatkan kita di dunia ini? Bagaimanakah akhirnya keberadaan kita di dunia ini nantinya? Akankah berakhir bahagia seperti cerita di film-film keluarga yang pernah kita saksikan? Ternyata semua sudah ada jawabnya, dan kita tidak perlu khawatir lagi memikirkannya. Semua jawabannya ada dalam otoritas Allah pemilik hidup kita.


Anugerah Allah cukup dan nyata bagi umatNya, namun terbatas bagi umat pilihanNya. Sejak sebelum dunia dijadikan kita telah dipilihNya untuk menjadi umatNya. Jadi jangan ada keraguan dan kekhawatiran hendak kemanakah hidup kita ini kelak. Yang dibutuhkan adalah kepekaan nurani kita ketika Allah memanggil kita, supaya kita segera datang kepadaNya, meyerahkan diri yang berdosa ini untuk disucikan oleh darah Yesus Kristus yang memang sengaja dikorbankan demi menebus kita dari maut kekal hukuman dosa kita. Lalu Allah akan memateraikan RohNya di dalam kita, yang akan memimpin hidup kita berpadanan dengan bagaimana Kristus memberi teladan berkorban untuk melayani Allah, itulah pekerjaan baik yang Dia mulai dan terus akan Dia selesaikan di dalam hidup kita.


Menjadi pertanyaan, apakah yang dapat kita lakukan di dalam rangka pekerjaan baik yang telah Allah mulai dan kerjakan dalam hidup kita? Apakah pasrah saja, diam menunggu, toh Allah yang berotoritas dalam hidup kita? Allah memberi kita hikmat dan kuasa surgawi untuk melakukan banyak hal dalam rangka proyek pekerjaan baik Allah ini dalam hidup kita. Dia ingin kita menghasilkan buah surgawi juga yang melimpah dalam hidup kita. Ya, hidup kita yang berkelimpahan kasih Allah mengalir kepada kehidupan orang lain di sekitar kita, sehingga nama Allah semakin terpuji dan termulia di tengah-tengah dunia ciptaanNya ini.


Mari kita bergegas dalam hidup kita yang tidak lama lagi ini dengan menghidupi pekerjaan baik yang telah dimulai Allah dalam diri kita ini dengan hal-hal yang merupakan prestasi di dalam Dia. Bukan prestasi dengan mengumpulkan harta dunia sebanyak-banyaknya, bukan dengan meraih jabatan setinggi-tingginya, bukan dengan meraih bahagia diri sebanyak-banyaknya. Namun prestasi di dalam Dia sesungguhnya adalah memberikan diri berkorban menjadi berkat bagi kehidupan sesama kita manusia meskipun secara manusia kita anggap mereka tidak layak menerimanya, sebagaimana Tuhan Yesus rela berkorban turun dari tahtaNya di surga untuk menyelesaikan pekerjaan baik yaitu menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal sehingga yang terbaik dapat kita peroleh kelak, hidup kekal bersamanya di surga baka. 


Kiranya Allah berkenan dan berbelas kasihan bagi kita yang lemah ini, dalam jatuh bangun kita untuk terus bangkit menujukan pandangan pada Allah, mengingat Dia yang telah memulai semua pekerjaan baik di dalam hidup kita ini dan Dia pula lah yang bertanggung jawab menyelesaikannya sampai pada kesudahannya. Tinggal kita lagi, agar memiliki hati yang peka dan mau taat akan pimpinanNya di dalam hidup kita, janganlah kita mengeraskan hati untuk mengikuti ketika mendengar suaraNya yang memanggil kita untuk mengikutiNya.  Terpujilah namaNya selama-lamanya. Amin.


#erbs130820

Didalam Kristus

 HIDUP DAN MATI ADA DI DALAM KRISTUS


Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.

Filipi 1:21-22 (TB)  


Rasul Paulus memberi pernyataan tentang mati dan hidup sebagai orang yang beriman kepada Kristus. Hidup berarti Kristus yaitu bukan lagi kita melainkan Kristus saja. Bukan kehendak kita lagi yang jadi melainkan kehendak Kristus. Berarti kita pun harus sama mengasihinya dan sabar menderitanya seperti Kristus dalam menghadapi setiap pergumulan kita di dunia. Jikalau harus mati pun merupakan suatu keuntungan bagi kita karena Kristus tetap ada di sana, menjadi jalan kita lebih cepat bertemu dengan Allah, tiada yang ditakutkan lagi baik hidup maupun mati.


Hidup bagi orang-orang yang beriman kepada Kristus adalah bekerja menghasilkan buah bagi Allah pemilik hidup kita. Bukan lagi asal hidup atau hidup untuk memuaskan keinginan sendiri. Kita yang telah ditebusNya wajib hidup sesuai peraturan orang-orang tebusan Kristus, jika tidak tentu Sang Pemilik hidup kita bahkan yang telah membeli kita dengan lunas pun punya hak untuk murka berkali lipat kepada kita daripada sebelum resmi status kita sebagai orang tebusanNya.


Di dalam setiap bagian atau peran kita di dunia ini, merupakan peran sampingan kita namun peran utama yang tetap harus kita mainkan adalah sebagai pengikut Kristus. Entah kita sebagai seorang petani,  yang utama bukan petaninya tetapi pengikut Kristus yang ditugaskan sebagai petani. Atau sebagai pengusaha, yaitu pengikut Kristus yang berperan sebagai pengusaha. Sebagai ASN, sebagai pejabat publik, adalah murid Kristus tetap sebagai peran utamanya. 


Segala peran itu harus menghasilkan buah demi memuliakan nama Allah di dunia. Jangan demi ambisi pribadi kita, status kita sebagai murid Kristus kita kesampingkan, memuliakan diri menjadi tujuan. Hal ini sudah melanggar ketentuan dari Allah dan pasti ujungnya akan mendatangkan murka Allah bagi kita. Karena Allah tetap mengajar dan menghajar anak-anak dikasihiNya. Proses yang ditetapkan Allah dalam hidup kita  akan membentuk kita menjadi lebih kuat dan sempurna di dalam iman kita, menjadi semakin serupa seperti Kristus.


Jadi tidak ada yang perlu kita takutkan lagi di dunia ini, karena hal yang kita anggap paling pahit pun yaitu kematian adalah suatu keuntungan di dalam Kristus. Namun ketika masih diizinkan untuk hidup pun, tetap diberi anugerah mengerjakan tugas-tugas demi kemuliaan nama Allah Pencipta langit dan bumi. Kenikmatan apalagi yang kita dustakan sebagai anak-anakNya. Hidup dan mati kita pun sudah dibereskanNya. Tinggal kita taat saja, ikut saja kehendakNya, yang terbaik selalu Dia sediakan bagi kita. Kesabaran dan kekuatan hati mengikut Dia, inilah yang selalu dijadikanNya ujian dalam hidup kita. Mari kita tekadkan untuk menang, kiranya kekuatan dan kuasa Roh Allah akan memampukan kita. Amin.


#erbs140820

Dikaruniakan

 SELAIN PERCAYA PADANYA, KITA JUGA DIKARUNIAI MENDERITA BAGINYA


Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

Filipi 1:29 (TB)  


Ditegaskan oleh Rasul Paulus bagi jemaat di Filipi bahwa sebagai pengikut Kristus kita bukan saja dikaruniai untuk percaya kepada Dia melainkan juga untuk menderita bagi Dia demi memuliakan namaNya. Namun penderitaan yang kita alami itu adalah penderitaan yang mendatangkan sukacita bagi kita. Karena kita mengalaminya bahkan bukan untuk diri kita sendiri saja melainkan akan menjadi berkat bagi sekitar kita dan akan membesarkan kerajaan Allah tengah-tengah dunia ini.


Sebagai manusia daging kita wajar enggan untuk menderita, enggan untuk menyusahkan diri kita. Namun ajaib bagi manusia yang telah menerima kasih dan pengampunan dari Allah melalui karya penyelamatan umat manusia yaitu peristiwa penyaliban Yesus Kristus, mengalami penderitaan adalah suatu sukacita besar. Karena menderita bagi kemuliaan Allah adalah terpilih untuk berbagian dalam mengerjakan rencana besar Allah bagi dunia. Ada kuasa surgawi untuk menang yang menyertai penderitaan itu.


Tetaplah berjuang, detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari untuk memenangkan perjuangan demi memuliakan nama Allah. Perjuangan yang pastinya selalu diiringi karunia untuk menderita. Ingatlah adalah suatu kebahagiaan untuk menderita dalam melakukan kehendak Allah. Sebagai manusia biasa tentu akan merasakan sakit pada awalnya, tetapi ketika kita terus melatih diri kita memutuskan langkah ikut menderita taat kehendakNya, kemenangan demi kemenangan akan semakin menguatkan kita untuk semakin kuat bertumbuh dan berakar di dalam Dia.


Sebagai contoh, sebagai anak Tuhan yang telah bertobat dan menyadari Tuhan Yesus telah disalibkan dan mati demi menebusnya dari hukuman dosa, dengan penderitaan yang jauh melebihi apa yang bisa ditanggung oleh tubuh manusia biasa, lalu kita menyerahkan diri bagiNya, menerima Dia menjadi Tuhan dan Juru Selamat kita, tentu hal ini akan mendorong kita untuk tahan menderita melakukan kehendakNya, kita yang tadinya perokok berat, semakin menyadari tidak bergunanya kebiasaan tsb bagi kemuliaan Allah, merusak diri dan orang lain. 


Kita yang tadinya suka menggunjingkan keburukan orang lain, semakin diubahkan menjadi orang yang lebih senang menggunjingkan kebaikan orang lain yang berguna untuk saling membangun satu dengan yang lain. Kita yang tadinya lebih suka memuaskan nafsu kedagingan kita seperti untuk makan sepuasnya, seks bebas, berfoya-foya disadarkan bahwa ada tujuan mulia yaitu untuk menyenangkan hati Allah dalam hidup kita yang bernilai kekal dan mendatangkan sukacita kekal dalam hidup kita daripada sekedar kesenangan sesaat ketika kita hanya memuaskan daging manusia kita.


Lebih jauh lagi, menderita untuk mengerjakan pelayanan bagi Allah yaitu memperhatikan dan menolong orang-orang yang lemah dan membutuhkan uluran kasih Allah juga adalah karunia besar bagi anak-anak Allah. Roh Allah akan senantiasa memimpin dan memberi bijaksana serta kuasa surgawi supaya kita dikuatkan menderita dalam rangka menjadi perpanjangan tangan Allah melayani orang-orang yang membutuhkan. Kiranya Allah memampukan kita semua. Terpujilah namaNya selama-lamanya. Amin.


#erbs150820

Pesan pak Jakob Oetama

 [10/9 07.06] +62 852-7026-4144: "Dari seorang Jakob Oetama saya belajar, bahwa berbisnis dengan etis, bermoral dan profesional itu bisa dilakukan. Sukses dan berhasil tidak melulu diraih dengan cara-cara yang culas, kasar, dan jahat. Melakukan segala sesuatu dengan hati dan bekerja dengan tuntas bagi kemuliaan Sang Pencipta, adalah kunci menghadirkan harmoni, kebaikan dan kebahagiaan bagi dunia di sekitar kita."


-Teddy Yosep Nainggolan-


#leadershipskills

#AnugerahKehidupan

#Keajaibankasihkarunia

#AnugerahIndonesia

#BelajarTiadaHenti

#KejujuranItuNyata

#IntegritasSepenuhHati

[10/9 07.06] +62 852-7026-4144: "Jacob Oetama telah berhasil hidup menjadi manusia Ilahi. Ya, manusia ciptaan TUHAN sesuai maksud Sang Pencipta menciptakannya. Ia benar-benar milik semua orang dari segala suku, kaum, bangsa dan bahasa. Semua orang mengakui kehangatan pribadinya. Banyak orang menikmati berlimpah-limbah kasih dan pengampunan yang mengalir dari hatinya yang penuh cinta. Kehidupannya telah habis dan dihabiskan bagi kemanusiaan dan keadilan. Teladan hidupnya bertabur dengan pujian akan kerendahan hati dan kesederhanaannya. Manusia telah ditempatkannya di tempat yang sangat mulia dalam perjuangan 88 tahun ia hidup di dunia. Ia telah hadir menjadi perpanjangan tangan dan hati Sang Pencipta. Betapa luar biasa."


-Teddy Yosep Nainggolan-


#leadershipskills

#AnugerahKehidupan

#AnugerahIndonesia

#BanggaBerIndonesia

#MahaGuruIndonesia

#BersahabatDenganPerubahan

[10/9 07.07] +62 852-7026-4144: "Kejujuran, integritas, bekerja sepenuh hati dan tuntas, peduli dengan sesama, hidup dengan kerendahan hati dan kesederhanaan, adalah nilai-nilai ethos kerja dan kehidupan abadi yang diwariskan seorang Jakob Oetama. Kehidupannya yang cemerlang penuh kehangatan dan cinta, mengantarkannya menjadi role model manusia ideal yang sungguh-sungguh menghormati Tuhan dan sesama pada tempatnya."


-Teddy Yosep Nainggolan-


#leadershipskills

#Keajaibankasihkarunia

#AnugerahKehidupan

#AnugerahIndonesia

#KeajaibanDanKemuliaanCinta

#HidupBagiTuhanDanSesama

[10/9 07.07] +62 852-7026-4144: "Kalau Anda kurang pintar, bisa saya ajari. Tapi kalau Anda tidak jujur, saya tidak bisa ajari."


-Jakob Oetama-


Sebuah pesan penting yang disampaikannya kepada para pegawai/karyawannya..

Meneladani Yesus Kristus Juruselamat Dunia

 MENELADANI YESUS KRISTUS; 

TAAT SAMPAI MATI


Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 

Filipi 2:8-9 (TB)  


Yesus Kristus telah memberi teladan tertinggi bagi umat manusia yaitu teladan rendah hati, Dia yang adalah Tuhan rela menjadi sama rendahnya dengan manusia  bahkan mati disalibkan demi kasih Allah yang begitu besar terhadap manusia ciptaanNya.


Yesus Kristus juga memberikan teladan ketaatan yang paling tinggi, yaitu taat sampai mati, sampai mati di kayu salib, yang seharusnya adalah hukuman bagi para penjahat kala itu, tapi Dia memilih taat pada kehendak Allah untuk menggenapi rencana penyelamatan manusia dari hukuman dosa yaitu maut kekal. Yesus Kristus bahkan tetap memilih taat meskipun jalan yang ditempuhNya tidak gampang dan penuh penderitaan, Dia tetap setia demi kasihNya kepada kita.


Namun segala pengorbananNya bagi kita tidaklah sia-sia. Setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan akan beroleh hidup yang kekal. Dan Allah meninggikan Yesus Kristus, mengaruniakan bagiNya nama di atas segala nama. Setelah Dia rela merendahkan diri, untuk taat sampai mati malah diberi tempat tertinggi, Raja segala Raja di bumi dan di surga.


Allah ingin kita meneladani apa yang telah Yesus Kristus lakukan bagi kita. Tidak menganggap apa yang kita miliki sekarang adalah yang harus kita pertahankan demi harga diri kita di dunia ini. Supaya kita dapat menyadari bahwa taat dan melakukan kehendak Allah adalah yang terutama dari segala sesuatu.


Bagaimana kita dapat taat jika kita belum mengerti mana kehendak Allah dan mana yang bukan? Datanglah padaNya setiap hari, berdoa dan merenungkan firmanNya, mintalah Roh Kudus membukakan mata hati rohani kita, supaya kita dapat mengerti dan melakukan serta taat selalu akan firmanNya. Kiranya Allah berkenan memampukan kita. Terpujilah namaNya selama-lamanya. Amin.


#erbs160820

Hidup bercahaya bagai bintang

 HIDUP BERCAHAYA BAGAI BINTANG KARENA SUDAH MERDEKA


Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, 

supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, 

Filipi 2:14-15 (TB)  


Kepada jemaat di Filipi yang telah menunujukkan ketaatannya, Rasul Paulus tetap meneguhkan mereka untuk tetap mempertahankan imannya supaya lebih murni lagi yaitu mengerjakan segala sesuatu dengan rela dan sehati, supaya kehadiran mereka semakin bercahaya bagai bintang-bintang di dunia di antara angkatan yang bengkok dan sesat hatinya.


Semakin seorang anak Allah berjuang untuk taat dan menghidupi imannya, semakin cemerlang keberadaannya di tengah-tengah lingkungannya, semakin menarik perhatian dan semakin kuat cobaan dan godaan dunia akan menerpanya. Allah menghendaki kita untuk tetap setia, terutama dalam motivasi hati kita. Kita yang telah mengerti untuk apa kita mengerjakan segala sesuatu, tetap perlu diingatkan supaya mengerjakannya dengan kerelaan hati. Maksudnya tanpa mengungkit-ungkit atau mengumbar-umbar apa yang kita kerjakan, sehingga menjadi hilang maknanya di hadapan Tuhan dan manusia. Bukan kemuliaan Allah lagi yang kita tampilkan namun kita telah berusaha mencuri kemuliaan Allah.


Anak-anak Allah yaitu kita yang telah dimerdekakan Allah dari perbudakan dosa dan dunia dikehendakiNya harus bisa becahaya bagai bintang-bintang di dunia. Kemerdekaan dari dosa adalah syarat awalnya. Allah telah menganuegarahkan kemerdekaan itu kepada kita anak-anakNya melalui pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib, harusnya kita yang tergantung di sana, harusnya kita masih dalam penjajahan dosa dan maut, tetapi oleh kasihNya yang besar, Dia menggantikan kita untuk menanggung semuanya bagi kita. 


Yesus Kristus berkorban demi kemerdekaan hidup kita, kini kita telah lepas dari belenggu penjajahan dosa dan maut. Maka mari berlakulah sebagai orang-orang yang merdeka di dalam Tuhan. Jangan lagi nafsu dunia menguasai kita. Sabar menderita menanggung segala sesuatu di dalam takut akan Tuhan adalah bukti bahwa kita adalah orang merdeka di dalam Tuhan. Dengan tetap melakukan tugas kita di dunia sebaik-baiknya sepeti kita melakukannya untuk Allah dan bukan untuk manusia, kehadiran kita akan semakin gemerlap bagaikan bintang-bintang di langit di tengah kegelapan dunia. Sehingga dunia ini akan tertarik, melihat keberadaan kita sebagai orang merdeka di dalam Allah dan bercahaya, mereka juga akan rindu datang pada Allah.


Mari kita tetap setia mengerjakan bagian kita yang telah Allah tentukan bagi kita dengan bukan hanya bekerja namun mengerjakannnya dengan semangat dan sebaik-baiknya layaknya kita adalah orang-orang merdeka, anak-anak Allah yang tidak lagi dibelenggu oleh perbudakan dosa dan dunia. Ada kuasa surgawi yang menyertai kemana pun kita melangkah. Dengan kuat kuasa Allah, Roh Kudus yang di dalam kita maka status kemerdekaan menjadi anak-anak Allah itu akan tetap melekat di sepanjang kehidupan kita di dunia ini, kita terus akan bercahaya memancarkan kemuliaan Allah. Terpujilah nama Tuhan selama-lamanya. Amin.


#erbs170820

Pengenalan akan Kristus

 PENGENALAN AKAN KRISTUS LEBIH MULIA DARI SEGALA-GALANYA


Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 

Filipi 3:8 (TB)  


Terkadang iman kekristenan itu aneh ya kalau dilihat dunia ini. Bagaimana mungkin segala sesuatu bisa kita anggap kerugian dibandingkan pengenalan kita akan Kristus. Dari manakah jalannya? Malahan kita dimampukan melepaskan segalanya dan menganggap sampah supaya bisa mendapatkan Kristus.


Harta yang paling berharga yang kita miliki adalah keselamatan kekal di dalam iman kita kepada Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat kita. Mengapakah bisa menjadi yang paling berharga? Paling berharga maksudnya adalah tidak akan dapat binasa dan tidak ternilai saking mahalnya. Apapun yang terjadi, keselamatan itu akan kekal abadi menjadi milik kita dan tidak ada nilai uang yang bisa membelinya selain hanya anugerah Allah semata bagi orang-orang yang dikehendakiNya untuk memperolehnya.


Bisakah kita menganggap mobil mewah, tanah berhektar-hektar, kekuasaan dan jabatan dll yang kita miliki adalah sampah dibandingkan Tuhan Yesus? Bisakah kita menganggap segala kenikmatan duniawi yang kita utamakan untuk dinikmati selama ini adalah sampah karena Kristus? Bisakah kita menganggap ambisi kita untuk cepat kaya adalah sampah karena hidup kita yang telah dibayar lunas tak ternilai oleh darah Kristus? Dengan diri kita sendiri pasti tidak bisa. Harus ada Roh Kudus yang mengingatkan dan menguatkan kita, menggunakan kuasa sebagai anak-anak Allah untuk menyampahkan dunia ini demi memuliakan nama Tuhan.


Bagaimanakah kita bisa memiliki harta yang paling berharga itu? Yaitu keselamatan dan hidup yang kekal itu? Hanya melalui kasih Allah yang begitu besar di dalam pengorbanan Yesus Kristus AnakNya yang tunggal. KasihNya memampukan kita menyadari segala kenajisan kita di hadapanNya, kita mohon ampun dan berbalik dari jalan kita yang salah, minta Yesus Kristus berkenan menjadi Tuhan dan Juru Selamat hidup kita, beriman akan Dia yang sanggup menyelamatkan kita, dan kita menghidupi dalam hidup kita keselamatan yang Dia anugerahkan itu, berjuang selalu untuk melawan dosa dan keinginan dunia yang jahat ini.


Menganggap sampah segala sesuatu selain pengenalan dan pemilikan Yesus Kristus dalam hidup kita adalah bukti kita sedang menghidupi iman dan mengerjakan keselamatan yang kita miliki itu. Tidak hanya mulut mengatakan percaya namun tindakan dengan tidak malu-malu mengakui Kristus yang ada di dalam kehidupan kita di hadapan dunia ini.


Tidak perduli resiko akan ditinggalkan dunia, kita lebih memilih tetap tinggal di dalam Dia bersamaNya yang selalu setia tidak pernah meninggalkan kita bagaimana hancur dan terpuruknya situasi kita. Kita tidak pernah akan salah langkah ketika kita lebih memilih menyenangkan hati Allah ketimbang selalu memenuhi keinginan dunia ini. Percayalah, cepat atau lambat ada ganjaran yang besar dan luar biasa terindah akan dianugerahkanNya bagi anak-anakNya yang setia beriman kepadaNya. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.


#erbs180820

Dunia dan surga

 ORANG PERCAYA PUNYA DUA KEWARGANEGARAAAN:

DUNIA DAN SURGA


Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,

yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

Filipi 3:20-21 (TB)  


Orang percaya kepada Yesus Kristus memiliki dua kewarganegaraan, warga negara yang kita miliki di dunia dan kewarganegaraan di surga. Tubuh kita yang hina ini akan diubah menjadi tubuh yang mulia sehingga serupa dengan Kristus, menurut kuasaNya yang besar dan ajaib.


Adalah lebih penting membereskan kewarganegaraan kita di surga ketimbang kewarganegaraan kita di dunia. Memang keduanya harus berjalan selaras, karena pemerintah di dunia adalah berasal dari Allah. Tetapi jika dihadapkan suatu keadaan di mana kita harus mendeklarasikan diri sebagai warga negara surga dalam kewarganegaraan kita di dunia ini, kita harus tegas dan berani menyatakannya. Jikalau pun resikonya dalam kewarganegaraan kita di dunia ini kita akan menjadi nomor-nomor buncit, yang tidak akan dianggap. Tapi karena yang utama dalam hidup kita adalah kerajaan Allah, semua selain hal ini akan menjadi yang terkemudian.


Dalam kewarganegaraan, membereskan status kita adalah yang prioritas. Status yang menyangkut segala identitas kita. Sebagai warga negara dunia ini kita harus melengkapi segala legalitas identitas kita supaya kemana pun kita melangkah, setiap orang akan mengenal siapa kita, dari mana asal kita. Demikian juga dengan kewarganegaraan kita di surga, Allah ingin setiap orang di dunia juga mengenal siapa Tuhan kita dan dari mana kita berasal dan akan kemana kita pada akhirnya. Bagaimana caranya? Bereskan legalitas identitas surgawi kita. Bukan dengan surat babtis atau status agama di KTP tapi dengan bagaimana kita berani menunjukkan dan menghidupi Kristus di dalam kehidupan kita dimanapun kita berada.


Menunjukkan identitas Kristus di dalam hidup kita yang terutama adalah dengan kasih yang tulus dan sejati pada sekeliling kita. Kasih yang tulus jangan modus. Kelihatannya mengasihi rupanya sedang ingin mendapatkan sesuatu. Itu bukan ciri-ciri warga negara surga, itu spionase iblis yang menyamar menggunakan nama Tuhan Yesus, hati-hati ya kita jangan sampai menjadi seperti itu. Seolah-olah kita sedang berbagi kasih Kristus tapi kita sedang membangun imej pribadi di kerajaan dunia ini, itu beramal namanya supaya kita mendapatkan imbalan. Kasih yang Tuhan mau kita lakukan bukan supaya kita selamat, tapi semata-mata demi kemuliaan nama Tuhan, banyak jiwa kembali kepadaNya, meninggalkan kesia-siaan hidupnya, kerajaan Allah diperluas di muka bumi ini.


Kiranya kasih karunia Allah yang begitu besar memberikan kita hikmat bijaksana untuk selalu menunjukkan identitas kita sebagai warga negar kerajaan Surga, bersikap, berprilaku dan berkata-kata sebagai anak-anak Allah yang penuh cinta kasih tulus, menjaga nama baik Tuhan kita, tetap mencintai segala kebajikan dan kemuliaan surgawi di tengah-tengah kemunafikan dan kebobrokan dunia ini. Kiranya nama Allah tetap dimuliakan melalui kehidupan kita. Amin.


#erbs190820

Angka 75 pada 17 Agustus 2020

 Sebagai bentuk rasa syukur pada perayaan HUT ke-75 RI, Pemerintah bersama Bank Indonesia meluncurkan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 tahun Republik Indonesia.


Artinya, angka 75 pada 17 Agustus 2020 ini punya makna tersendiri. 75 bukan sekadar angka biasa, 75 melambangkan perjalanan panjang yang sarat akan nilai kehidupan berbangsa. 75 tahun usia Indonesia, lebih dari merdeka.. karena kita telah membuktikan untuk hadir di panggung dunia.


Tampilan muka uang ini adalah gambar proklamator kemerdekaan Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Dr. Mohammad Hatta. Sedangkan tampilan belakang didominasi gambar anak-anak mengenakan pakaian adat yang mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.


Dalam uang peringatan kemerdekaan itu juga ada makna lain yang berkaitan dengan kemerdekaan dan agenda kebangsaan di masa mendatang. Berikut maknanya.


1.Mensyukuri kemerdekaan: Melalui uang khusus tersebut, seluruh warga negara Indonesia diajak untuk menyusukuri kemerdekaan yang sekarang sudah di angka 75 tahun. Pembangunan Indonesia di bidang infrastruktur patut disyukuri. Contoh infrastruktur yang berhasil dibangun ialah tol trans Jawa, jembatan Youtefa Papua, dan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.


2. Memperteguh kebinekaan: Gambar anak-anak mengenakan pakaian adat dari perwakilan wilayan barat, tengah, dan timur Indonesia menunjukkan kebinekaan yang harus diteguhkan. Gambar motif songket Sumatera Selatan, batik Kawung Jawa, dan tenun Gringsing Bali menggambarkan keanggunan, kebaikan, dan kesucian.


3. Menyongsong masa depan gemilang: Gambar anak-anak sebagai generasi penerus yang diharapkan memiliki SDM unggul dan siap mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sedangkan gambar peta Indonesia yang berwarna emas di bola dunia menyimbolkan peran strategi Indonesia di ranah global. Gambar satelit merah putih menunjukkan symbol jembatan komunikasi NKRI. Itulah wujud dan makna uang peringatan kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.


Uang khusus ini dapat dipesan melalui link https://pintar.bi.go.id mulai hari ini, 17 Agustus 2020.


♻️🎥  Stella Maharani Suwardi

Jangan khawatir, tetap berdoa

 ORANG PERCAYA JANGAN KHAWATIR AKAN APAPUN JUGA


Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 

Filipi 4:6-7 (TB) 


Kita telah tiba pada zaman ini, yang sungguh di luar dugaan sama sekali. Apakah ada satu pun dari manusia yang pernah memperkirakan terjadinya wabah Covid 19 ini sebelumnya? Tentu tidak ada. Wabah yang memukul hancur segala sesuatunya mengakibatkan jatuhnya kualitas kehidupan umat manusia secara duniawi. Yang tidak kelihatan bisa memporakporandakan yang kelihatan. Sungguh mengerikan bukan? 


Tidakkah kita pernah bertanya-tanya dalam hati kita, siapakah dalang dari terjadinya pandemi ini? Kebanyakan dari kita bukannya mencari tau akar masalah dan bangkit berjuang mengatasi pandemi ini. Malah yang terbanyak adalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh, hanya bertanya berulang-ulang kapan wabah ini akan berakhir sembari terus mengkhawatirkan segala sesuatunya. Adakah hasilnya segala kekhawatiran kita itu? Adakah gunanya? 


Yang pasti pandemi ini terjadi adalah atas izin Allah. Tidak ada sehelai rambut pun yang jatuh di muka bumi ini tanpa sepengetahuan dan seizin Tuhan. Dia ada di dalam segala sesuatu dan karena segala sesuatu lalu adalah untuk segala sesuatunya di dunia ini. Jangan pernah berusaha bersembunyi dari Dia atau memisahkan Dia dari kehidupan kita. Allah ingin dunia semakin memuliakan Dia melalui segala sesuatu termasuk melalui Pandemi Covid 19 ini. Itulah tujuan yang paling jelas dan berlaku secara global untuk dunia ini.


Lalu bagaimana sikap kita menghadapi pandemi ini. Allah ingin kita lepaskan kekhawatiran kita. Karena Allah jauh lebih besar dari pandemi ini. Allah mau kita terus belajar mengandalkan Dia. Allah mau kita yang selalu merasa besar menyadari kita semua sama kecilnya di hadapan Tuhan. Lihat bagaiamana dahsyatnya Virus Corona menyerang bahkan membunuh para orang-orang berkuasa, para pejabat pemerintah, para konglomerat, para dokter dan tenaga medis, orang-orang yang kita kira selama ini adalah golongan high class dari dunia ini. Seharusnya hal ini membuat kita malu, takut dan tersungkur di hadapan Tuhan. Betapa mengerikannya dunia ini sekali Dia menjentikkan jariNya. Tapi adakah kita memang benar-benar menyadari hal ini? Hahaha... ternyata belum. Masih banyak yang tetap tinggal dalam kepongahannya, ya Allah kenal betul siapa kita ciptaanNya yang sombong dan busuk hati ini.


Allah memakai virus Corona yang sangat kecil dan tidak kelihatan untuk menghancurkan segala segi kemanusiaan, cukuplah itu menjadi pelajaran bagi umat manusia untuk takut dan hormat akan Dia. Apa yang kita miliki di dunia ini ada di dalam kekuasaanNya, itu bukan kepunyaan kita. Maka Dia mau kita melepaskan segala kekhawatiran kita, Dia mau kita meletakkan segala sesuatunya di dalam tanganNya. Dia mau kita menyerahkan hidup kita ke dalam tanganNya. 


Seperti Abraham yang diperintahkan Allah untuk menyembelih dan mempersembahkan Ishak anak satu-satunya bahkan adalah anak perjanjian Allah, adakah dia mengeluh? Adakah Dia khawatir dan mencurigai Allah? Tidak. Dia tetap taat mengerjakan apa yang Allah perintahkan bukan? Dan lihalah, ternyata Allah hanya ingin menguji sejauh mana Dia memiliki hati yang mengandalkan Allah, hati yang mentahtakan Allah. Ternyata Allah sendiri yang menyediakan persembahan terbaik itu. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan bukan? 


Memandang kasih Yesus yang begitu besar, bahkan menyerahkan diriNya sampai mati demi kehidupan kekal umatNya harusnya menjadi kekuatan bagi kita untuk tidak khawatir akan apapun juga. Percaya bahwa Allah sedang menghendaki yang terbaik di dalam kehidupan kita. Jangan mengeluh namun bersabarlah menghadapi segala tekanan dan pergumulan yang tidak mengenakkan  diri kita. Bertahanlah dalam kesesakan minta kekuatan dari Tuhan, berjuang untuk melakukan kehendakNya maka pada waktuNya Dia akan memunculkan pelangi yang indah dalam hidup kita, ada damai sejahtera kekal yang menguasai hati dan pikiran kita. Kiranya Allah menguatkan kita semua supaya yakin akan pemeliharaanNya dalam hidup kita dan tidak khawatir akan apapun juga. Terpujilah namaNya selama-lamanya. Amin.


#erbs200820

Orang yang memiliki jaminan pengampunan dosa

 ORANG PERCAYA MEMILIKI JAMINAN PENEBUSAN YAITU PENGAMPUNAN DOSA


Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; 

di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.  

Kolose 1:13-14 (TB)  


Sebenarnya hidup kita telah dilepaskan dari kuasa kegelapan, dosa dan maut tidak lagi berkuasa. Allah telah membebaskan kita melalui karya penebusan kita oleh anakNya yang tunggal, Yesus Kristus di kayu salib. Ya, Allah mengaruniakan bagi anak-anakNya pengampunan dosa. 


Betapa pun gelapnya dunia kita dulunya, Allah sanggup membawa kita kembali kepada terangNya yang kekal. Betapa pun beratnya dosa yang kita lakukan di masa lalu kita Allah tetap mau mengampuni kita. Bahkan Ia mengaruniakan bagi kita sekaligus kuasa sebagai anak-anakNya untuk menang melepaskan diri dari belenggu kuasa dosa dan maut.


Kita sebagai anak-anakNya, yang telah dipindahkan dari kuasa kegelapan tidak serta merta seperti mengedipkan mata berada di tempat terang benderang, selagi masih dunia, ada perjuangan yang harus mendahuluinya. Kita harus berjuang dengan kekuatan kuasa dari Allah mengalahkan cengkeraman dosa yang selalu menarik-narik kita untuk kembali terjerumus ke dalamnya. Disinilah letak kelemahan kita adalah bukti ketergantungan total kita pada kekuatan sempurna Allah yang memiliki dan memelihara hidup kita.


Bersukacitalah, bahwa Allah telah membereskan status kita untuk menjadi anggota Kerajaan Allah. Kita adalah orang-orang yang diampuni. Mari hormati dan hargai status yang dianugerahkan bagi kita itu. Dengan tetap merendahkan diri di bawah kedaulatan kuasaNya. Tiada yang lebih berharga dalam hidup kita selain menyenangkan hati Allah. Dalam mengambil keputusan demi keputusan, dalam bertindak langkah demi langkah Allah mau menjadi pertimbangan yang terutama. 


Mari, umat pilihan Allah tetap setia pada panggilanNya, setia mengerjakan bagian kita melayani Allah sebagai ungkapan rasa syukur kita. Setia menjaga nama baik Allah Bapa kita dengan menjaga kelakuan kita baik di tempat yang terbuka maupun yang tersembunyi. Takutlah akan Allah yang kita paham betul kedahsyatan kuasaNya. Bahkan surga dan dunia ada di bawah kendalinya, apalagi kita yang kecil ini, jangan coba bermain-main dengan Allah, Sang Penguasa segala sesuatunya. Terpujilah namaNya selama-lamanya. Amin.


#erbs210820

Pesan pak Jacob

 Pesan Pak Jakob

Oleh: Trias Kuncahyono  


Mas, semua ini adalah providentia Dei. Penyelenggaraan Allah. Bahkan Kompas bisa menjadi seperti sekarang ini, harus kita syukuri.


Saya seorang wartawan, bukan pengusaha. Saya pernah menjadi guru, dan sampai sekarang tetap seorang guru. Mas tahu kan, dalam providentia Dei ada pemeliharaan, ada perlindungan, ada penyertaan, dan jangan lupa ada campur tangan. Ya, campur tangan Tuhan. Itulah providentia Dei. Dan, Kompas bisa menjadi seperti sekarang ini karena providentia Dei.


Kalimat-kalimat itu seperti berdengung kembali di telinga, begitu mendengar berita Rabu siang, bahwa Pak Jakob Oetama, telah dipanggil Tuhan. Selesai sudah perziarahan Pak Jakob di dunia ini. Tetapi, warisan yang ditinggalkan tak akan pernah hilang ditelan waktu.


Dalam berbagai kesempatan, entah itu rapat redaksi pagi hari atau pertemuan-pertemuan lainnya, Pak Jakob selalu mengingatkan kami semua agar selalu bersyukur atas providentia Dei itu.


Dalam pemahaman Pak Jakob, providentia Dei itu mencakup banyak hal, bahkan segala sesuatu. Baik itu peristiwa yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, peristiwa baik maupun buruk.


Sebab, peristiwa tidak menyenangkan, peristiwa buruk dalam providentia Dei akan mendatangkan kebaikan,  juga memberikan pelajaran yang sangat berarti.


Itu juga berarti bahwa cakupan providentia Dei itu bukan hanya dalam kecukupan materi melainkan juga dalam kekurangan materi, bukan hanya dalam kondisi sehat melainkan juga dalam kondisi sakit. Kelahiran Kompas pun adalah providential Dei.


Suatu ketika, Pak Jakob mengatakan, siapa yang pernah menduga bahwa koran yang didirikan pada tahun 1965 menjadi seperti sekarang ini.


Dalam keyakinan Pak Jakob, Kompas dihadirkan dalam providentia Dei sebagai sarana perjuangan; perjuangan menegakkan kehidupan yang demokratis, sekaligus menjadi “rumah” kehidupan bagi jutaan orang.


Kompas lahir untuk membangun sebuah Indonesia, Indonesia yang toleran, Indonesia yang bangsanya menyadari, memahami, dan menerima kemajemukan. “Kita membangun Indonesia mini,” katanya suatu ketika.


Lewat providentia Dei itulah kompas dilahirkan untuk menjadi tempat bagi para wartawan yang memiliki semangat compassion, memahami perasaan, bersimpati sekaligus memberi empati; yang tidak bersikap arrive; yang mau menjunjung tinggi nilai-nilai manusia dan kemanusiaan; yang berpihak pada kejujuran; yang menyuarakan yang tak mampu bersuara dan membela yang papa.


Kompas juga dilahirkan untuk ikut serta menyediakan infrastruktur kebudayaan, tempat suatu masyarakat majemuk Indonesia berwacana serta bergumul mencari alternatif menuju ke arah pembaharuan bangsa.


Di dalam Kompas sebagai Indonesia mini, kata Pak Jakob, harus terbangun sebuah kebersamaan, toleransi atas dasar kemanusiaan, kemanusiaan yang beriman.


Humanisme transendental. Karena itu, suatu hal yang selalu ditekankan kepada seluruh “anak-anaknya” di kantor, to be religious today is to be inter-religious.


Suasana seperti itulah yang kemudian bertumbuh dan berkembang di Kompas. Ada suatu suasana, kondisi yang berbeda bisa saling menghargai, bahkan saling memperkaya menjadi sebuah keunikan yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain. Setiap bulan Puasa, misalnya, para wartawan Kompas setiap hari mengadakan buka puasa bersama di kantor, selama sebulan penuh.


Tentu bukan karena kebetulan semata bahwa suasana penuh persaudaraan, penuh toleransi, penuh kebersamaan, itu terbangun. Bahwa suasana seperti itu diinginkan semua wartawan dan karyawan Kompas, sudah pasti. Ada usaha untuk mewujudkan suasana seperti itu. Ya, sudah pasti. Bahkan harus! Semua harus berusaha mewujudkan apa yang dicita-citakan para founding fathers.


Tetapi, Pak Jakob selalu menekankan perlunya percaya pada providentia Dei. Kata Pak Jakob, itu jauh lebih baik dan jauh lebih sempurna dalam perjalanan hidup kita, karir-pekerjaan-profesi kita, keluarga kita bahkan dalam perjalanan bangsa.


Kini, providentia Dei itu diterima Pak Jakob. Ia telah kembali ke “Yang mengutusnya.” Dalam terang iman kristiani, kematian menjadi peristiwa penyerahan penuh dan utuh kepada Allah.


Kata Rasul Paulus ”Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.”


Sugeng tindak, Pak Jakob.


Artikel lain klik: https://triaskun.id/2020/09/09/pesan-pak-jakob/

https://triaskun.id/

Protokol kesehatan semangat

 Presiden Jokowi Terbitkan Inpres soal Sanksi Pelanggar Protokol Kesehatan


Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. 


Ada beberapa hal yang diatur di dalam iInpres tersebut dalam kaitannya penegakan disiplin protokol kesehatan.


Di mana, salah satunya memuat terkait dengan jenis-jenis sanksi yang diberlakukan bagi pelanggar protokol kesehatan.


“Teguran lisan atau teguran tertulis, kerja sosial, denda administratif, atau penghentian atau penutupan sementara penyelenggaraan usaha,” demikian kutipan dalam instruksi tersebut.


Pada Inpres itu disebutkan bahwa sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan diatur di dalam peraturan kepala daerah baik peraturan gubernur (pergub), peraturan bupati (perbup) maupun peraturan walikota (perwali). 


Hal ini sebagaimana perintah di dalam instruksi presiden bahwa kepala daerah harus membuat peraturan yang salah satunya memuat sanksi.


“Memuat sanksi terhadap pelanggaran penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang dilakukan oleh perorangan, pelaku usaha, pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum,” bunyi kutipan Inpres yang ditandatangani Presiden Jokowi 4 Agustus lalu.


Dalam penyusunan dan penetapan peraturan kepala daerah harus memperhatikan dan disesuaikan dengan kearifan lokal dari masing-masing daerah. Para kepala daerah baik gubernur, bupati maupun wali kota harus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait.


“Dalam pelaksanaan penerapan sanksi peraturan gubernur/peraturan bupati/wali kota, melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, TNI dan Polri,” demikian instruksi presiden.

Manusia baru atau ?

 MENJADI MANUSIA BARU ATAU TETAP MANUSIA LAMA?


supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 

Efesus 4:23-24 (TB)  


Kenapa kita harus menjadi manusia baru? Karena dengan mengenakan manusia baru kita dapat berjumpa kembali dengan Allah yang Maha Kudus. Karena Roh Allah telah dimateraikan pada kita sebagai pertanda kita adalah milik Allah, sehingga kita beroleh kuasa dan keselamatan kekal di dalam Yesus Kristus Tuhan dan Juru Selamat. Hanya ada 2 pilihan tetap menjadi manusia lama atau berbalik total menjadi manusia baru, tidak ada abu-abu antara manusia lama dan baru. Seperti yang tertulis dalam Kitab Wahyu, yang abu-abu atau suam-suam kuku akan dimuntahkan Tuhan, tidak memperkenan Allah. 


Apa syaratnya menjadi manusia baru? Lahir baru, dilahirkan kembali di dalam Roh dan Kebenaran. Melalui anugerah Allah yaitu keselamatan di dalam iman kepada Yesus Kristus yang telah menebus umatnya dari hukuman dosa. Ketika anugerah itu tiba pada kita, kita akan merasakan ketidaklayakan kita di hadapan Allah, kita akan tersungkur mohon ampun akan segala dosa dan kelemahan kita yang selama ini kerap mendukakan hati Allah pemilik hidup kita.  Kita menyadari sepenuhnya kita membutuhkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat hidup kita. Sudahkah kita menjadi manusia baru?


Apakah yang dimaksud dengan manusia baru dan apa sajakah karakter yang dimiliki oleh manusia baru? Manusia baru adalah manusia yang semakin waktu selalu dibaharui roh dan pikirannya di dalam Yesus Kristus Tuhan. Menghasilkan buah Roh di dalam kehidupannya dimana pun dia Tuhan letakkan. Beberapa contoh yang dikemukakan, kita akan menanggalkan dusta satu dengan yang lain, tidak berlarut-larut dalam dendam dan amarah, tidak mencuri, rajin bekerja keras supaya hasilnya dengan senang hatinya dapat dibagi-bagi kepada orang yang berkekurangan.


Manusia baru dalam mengeluarkan perbendaharaan kata pun bukan lagi dengan kata-kata kotor melainkan dengan kata-kata yang baik dan membangun sehingga yang mendengar akan terberkati dengan kasih karunia Allah. Tidak mendukakan Roh Kudus yang ada di dalam kita dengan terus melawan kehendak Allah dengan hidup sesuka hati kita. Membuang dari kamus hidup kita segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan kejahatan.


Pada akhirnya, manusia baru harus saling ramah satu dan yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni sebagaimana Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita di dalam Yesus Kristus Tuhan. Jadi kalau kita katakan sampai mati kita tidak akan mengampuni kesalahan sesama kita manusia, termasuk manusia baru kah kita? Atau kalau kita katakan tidak perlu kata-kata untuk menunjukkan kita mengampuni dan mengasihinya, cukup hati yang bicara, termasuk manusia baru kah kita? Ingat, keramahan adalah identik dengan ekspresi berkata-kata, bersaksi melalui indera bicara kita. Itu perintah Tuhan.


Mau menjadi manusia baru atau tetap menjadi manusia lama? Kiranya Allah mengaruniakan kasihNya bagi kita, menganugerahkan hati yang berserah padaNya, untuk bertobat dan mau dibentuk dari waktu ke waktu olehNya, semakin lama manusia baru kita semakin disempurnakan menjadi semakin serupa seperti Kristus. Terpujilah nama Allah, segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.


#erbs080820

Pengembangan vaksin Covid 19

 Kebutuhan untuk mengembangkan vaksin Covid-19 secara cepat beriringan dengan peningkatan pemahaman kita dalam sains termasuk genomik dan biologi struktural. Kemampuan ini mendukung suatu era baru dalam pengembangan vaksin.  Dalam dekade terakhir, komunitas saintifik dan industri vaksin telah diminta merespons cepat terhadap berbagai epidemi seperti influenza H1N1, Ebola, Zika dan kini SARS-CoV-2.  Sampai tgl 31 Juli, sudah ada 139 vaksin tahap preklinis, uji klinik fase 1 sebanyak 13, fase 1/2 sebanyak 15 dan fase 2 sebanyak  4.  Calon vaksin yang telah memasuki tahap uji klinis fase 3 paling tidak ada 6, akan menguji efikasi dan mengawasi adanya efek samping.  Percepatan pengembangan vaksin menjadi harapan untuk mengatasi pandemi.  Walaupun demikian kita menyadari bahwa vaksinbelum akan ada di pasaran hingga tahun depan, jadi kita masih harus berjuang dengan mengendalikan wabah. Protokol kesehatan yang ketat, jaga jarak fisik dan sosial, menghindari kerumunan, tetap dan malah harus lebih digiatkan.


*-Prof. Herawati Sudoyo-*

(Ahli Genetika Lembaga Eikjman Institute)


Catatan: Saya mendapatkan informasi langsung dari akun facebook beliau: *Herawati Supolo-Sudoyo*

Di posting, Jumat, 7 Agustus 2020.

Penyelamatan umat Allah Bapa

 PENYELAMATAN UMAT ALLAH:

AGAR KITA  KUDUS DAN TAK BERCELA 

DI HADAPANNYA


Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,

sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Kolose 1:21-22 (TB)  


Kita yang dahulu hidup dalam kegelapan, jauh dari Allah, membenci Allah, dalam hati dan pikiran kita nyata dari perbuatan kita yang jahat. Namun Yesus Kristus telah memperdamaikan kita dengan Allah melalui kematianNya. Supaya kita dikuduskan menjadi tak bercela dan bercacat di hadapanNya.


Hidup kita pun seharusnya berpadanan dengan apa yang telah diperbuat Yesus Kristus bagi kita. Kita dijadikan mulia yang tadinya hina. Akankah kita terus kembali lagi kepada kehinaan yang dahulu? Kita yang sudah diperdamaikan dengan susah payah olehNya, apakah kita tidak menghargai pengorbananNya dengan malah ingin kembali lagi ke dalam  perseteruan dengannya? Segala sesuatu di luar standar Allah adalah dosa yaitu merupakan perseteruan dengan Allah.


Tuhan berikan kami kekuatan untuk terus hidup berpadanan dengan kehendak dan standarMu. Tolonglah kami untuk dapat hidup kudus dan tak bercela di hadapanMu. Adalah hal yang mustahil dengan diri kami sendiri, namun dengan kekuatan Roh Kudus di dalam kami, mampukan kami melalui setiap tantangan dan pergumulan untuk selalu memenangkan kehendak Allah dalam hidup kami.


Ingatkan kami tentang Yesus Kristus sudah berkorban bagi kami yang tidak menyayangkan nyawaNya sendiri demi keselamatan kami orang berdosa ini. Masakan kami lebih memilih menyenangkan nafsu dan ambisi kami ketimbang menghidupi pengorbanan Yesus Kristus demi memberikan keselamatan kekal bagi kami? Tuhan, berbelas kasihanlah atas kami yang senantiasa berada dalam kelemahan ini. Menjadi tak bercacat dan bercela, yang Tuhan inginkan dalam hidup kami, mampukan kami semakin lama semakin bertumbuh, semakin disempurnakan iman kami untuk belajar terus meneladani Yesus Kristus. Terpujilah Nama Tuhan. Amin.


#erbs220820

Memiliki Yesus Kristus

 MEMILIKI YESUS KRISTUS, MEMILIKI SEGALA SESUATU


sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan. 

Kolose 2:3 (TB) 


Semua telah dicukupkan Allah bagi umatNya. Segala harta, hikmat dan pengetahuan telah disediakan di dalam Yesus Kristus anakNya yang tunggal. Dia yang datang ke dunia sebagai manusia demi menggenapi rencana keselamatan Allah untuk manusia berdosa. 


Dari mulai kita lahir, anak-anak, remaja, menjadi dewasa dan tua ada banyak pergumulan hidup yang kita lalui. Di dalam itu semua, Allah senantiasa hadir, tiada yang terjadi dalam hidup kita yang secara kebetulan. Terkadang kita merasa pergumulan yang kita alami dalam hidup kita terlalu berat atau bahkan kita merasa tidak ada yang sulit dalam hidup kita semua bisa kita atasi dengan apa yang ada pada kita. Jangan pernah kita memikirkan hidup kita tanpa menyertakan Allah di dalamnya.


Segala harta, hikmat dan pengetahuan tersembunyi di dalam Yesus Kristus Tuhan. Kita bisa mendapatkannya hanya dengan cara memiliki Yesus Kristus di dalam hidup kita. Sudahkah? Lihat KTP oh sudah Kristen. Bukan. Memiliki Yesus Kristus maksudnya telah memiliki jaminan keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Sudahkah? Masih ragu, iya kalau kebaikanku lebih banyak daripada kejahatanku. Bukan itu. Memilili Yesus dalam hidup kita tidak tergantung seberapa banyak kebaikan yang kita lakukan. Semua hanya anugerah Allah semata.


Allah menganugerahkan iman kepada kita untuk meyakini Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Ketika kita sudah menerimanya, hidup kita senantiasa berfokus padaNya dan hanya karenaNya. Segala harta, hikmat dan pengetahuan turut kita miliki karena sudah memiliki Kristus. Meskipun menurut penilaian dunia ini masih ada saja yang kurang yang kita miliki, namun di dalam Kristus semua telah disempurnakan. Semua telah dicukupkan. Tinggal kita menjalaninya dengan mengandalkan Allah saja. Satu-satunya yang dibutuhkan dalam hal ini adalah ketaatan dan kerendahan hati mengikut Kristus.


Gampang-gampang sulit ya, satu sisi gampang karena bagian kita hanya taat, satu sisi sulit karena kita harus berjuang mengalahkan kedagingan kita dan keluar dari zona nyaman kita. Semua bisa kita atasi hanya dengan hikmat dan kuasa dari Allah saja. Mintalah maka akan diberikan, bukan hanya meminta harta dan segala kenikmatan dunia, mari kita minta meneguhkan iman kita untuk tetap taat dan rendah hati mengikut Kristus, sebab di dalam Dia jugalah kita akan memiliki kecukupan di dalam segala hal. Tiada yang kurang lagi asal Dia serta kita. Segala hormat dan kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.


#erbs230820

Kamu telah menerima Yesus Kristus

 HARUS BERAKAR, BERTUMBUH, TEGUH IMAN DAN BERLIMPAH SYUKUR DI DALAM YESUS KRISTUS


Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. 

Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.

Kolose 2:6-7 (TB)  


Bersyukur atas karunia keselamatan yang telah diberikan kepada kita oleh Allah. Oleh karenanya kita telah menerima Yesus Kristus hidup di dalam diri kita. Kiranya kita dapat senantiasa menghidupiNya, berakar, bertumbuh di atas Yesus Kristus  sebagai dasarnya. Kita harus bertambah teguh di dalam iman dan hati kita melimpah dengan syukur.


Berakar di dalam Yesus Kristus, segala sesuatu berasal dari Dia. Apapun pertimbangan dalam hidup kita, selalu referensinya adalah Kristus. Hendak kemana kita melangkah, apakah ini berpadanan dengan kehendakNya? Segala sesuatu berdasarkan firman Allah di dalam Alkitab. Selalu ada pengertian yang baru yang kita dapatkan setiap kita membaca atau dengar-dengaran akan firmanNya. Jauhlah kemalasan membaca dan mendengar firman Tuhan dalam kehidupan kita. Karena itulah akarnya, jika akar lemah robohlah iman kita. Tidak bisa kita katakan, pokoknya aku lakukan kasih tetapi tanpa dasar firman Tuhan yang kuat. Kasih pun tetap harus dilakukan di dalam kebenaran, kebenaran sejati hanya ada di dalam firman Tuhan. Firman Tuhan adalah dasar segala sesuatunya hidup memuliakan Allah.


Setelah memiliki akar yang kokoh kita harus bertumbuh atau dibangun di atas Dia. Setiap hari kita menghidupi anugerah keselamatan yang telah kita terima. Firman Tuhan yang kita baca dan dengarkan, kita lakukan dengan sungguh-sungguh, menjadi gaya hidup kita. Ya, menjadi tren hidup kita. Sampai akhirnya bisa kita jadikan trending topic di lingkungan maupun komunitas tempat kita tinggal. Bagaimana kita bisa selalu menyaksikan pekerjaan Allah dalam hidup kita, memberkati kehidupan orang lain dengan apa yang kita lakukan setiap harinya. Kehidupan kita semakin hari semakin dibangun panjang, lebar dan tingginya mendukung perluasan kerajaan Allah di muka bumi ini, yaitu namaNya semakin dipermuliakan.


Kita sebagai alat atau bagian yang tersusun dalam pembangunan Kerajaan Allah di dunia ini harus selalu dikokohkan dalam iman kepadaNya, jangan sampai goyah, goncang, akhirnya bangunan kerajaan Allah tadi roboh mempermalukan Sang Empunya hidup kita. Hendaknya kita selalu bersandar pada Dia, Batu Karang yang teguh, mengingat bagaimana Yesus Kristus telah melalui ujian yang paling berat dalam perjalanan hidupNya di dunia demi kita orang berdosa. Sehingga ingatan ini akan selalu meneguhkan iman kita kepadaNya, memberi kita rasa enggan untuk mengecewakan Dia Allah yang telah merendahkan diriNya sampai mati bagi kita dengan cara yang paling hina yaitu kayu salib.


Memiliki hidup yang berkelimpahan dengan ucapan syukur menjadi pola kehidupan kita setiap harinya. Apapun yang terjadi baik itu suka maupun duka, dari mulut kita tetap keluar luapan ucapan syukur, meyakini Allah telah merancangkan yang terbaik dalam hidup kita. Selalu melihat ke bawah, bagaimana kita masih tetap diberi banyak kelimpahan, minimal kita masih bisa membaca renungan ini. Bisa kita bayangkan ada orang-orang yang bernafas saja sudah sulit, tapi kita masih diberikan kesempatan untuk selalu mengucap syukur atas segala kebaikanNya di dalam hidup kita. Bersyukurlah dan jangan berlama-lama mengeluh. Allah selalu merancangkan yang terbaik dalam hidup kita, hitung berkatNya satu per satu sampai usia kita sekarang, maka kita kan selalu kagum akan kasihNya. Segala pujian dan kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.


#erbs240820

Tuhan yang bertahta

 2 Korintus 5:21 (TB)  Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.


https://alkitab.app/v/e234e3bc23bb


YESUS KRISTUS TUHAN BERTAHTA DI ATAS SEGALA SESUATU


Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;

semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. 

Kolose 2:16-17 (TB)  


Ada banyak tradisi peribadatan yang dianut oleh beberapa denominasi gereja. Ada yang tentang hari, makanan, minuman, bulan-bulan perayaan ini dan itu, pekan-pekan peringatan simbol-simbol tertentu. Waspadalah, jangan sampai itu semua lebih besar daripada Yesus Kristus sendiri, yang seharusnya adalah yang terutama.


Semua ritual peribadatan yang ditetapkan hendaknya mengacu pada satu pribadi yaitu Yesus Kristus itu sendiri. Namun miris seringkali gereja lebih mementingkan hal-hal yang kelihatan ketimbang hal-hal yang bermakna kekal yang melambangkan pribadi Yesus Kristus. Atau sebut saja contoh memperebutkan tampuk kekuasaan gembala di gereja, pemimpin gereja. Harus dengan segala kriteria yang ditetapkan manusia, bukan lagi berdasar hikmat Tuhan. Sampai terjadi konflik besar-besaran yang bukan lagi mempermuliakan nama Tuhan melainkan mempermalukan.


Atau denominasi gereja yang satu menganggap dirinya lebih benar dan lebih kudus dari yang lain. Menganggap Allah lebih berkenan akan gerejanya dengan segala cara-cara peribadatan yang ditafsirkan dan ditetapkannya sendiri. Gereja-gereja tidak lagi saling mendukung dan melengkapi dalam mempermuliakan nama Tuhan dengan segala caranya. Bahkan saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Wujud Kristus yang harusnya dinampakkan melalui kehadiran gereja, malah akan dipudarkan dengan wujud segala cara dan ritual yang dianut gereja-gereja.


Kita harus berhikmat dan kritis ketika dihadapkan akan kenyataan ini, segala sesuatunya harus mengacu kepada firman Allah di Alkitab. Firman Allah harus diperhatikan secara holistik dan komprehensif yaitu secara menyeluruh tidak terpisah-pisah bagian yang satu dengan yang lain. Dengan tetap fokus memandang pada Kepala Gereja dan Gembala yang Agung yaitu Yesus Kristus, memandang segala tata cara, struktur gereja, dan ritual itu hanyalah sebagai pelengkap terwujudnya Kerajaan Allah di muka bumi ini. Sekaligus semakin dikuatkan dengan mengingat peristiwa hadirnya Yesus Kristus di dunia demi menyelamatkan orang berdosa dari cengkeraman dosa dan belenggu maut.


Mari kita memandang Yesus Kristus sebagai sumber segala sesuatunya dan untuk segala sesuatunya. Oleh karena Dia kita ada dan untuk Dia juga keberadaan kita di dunia ini. Jangan sampai yang kita sebutkan ibadah tadi malah menjadi lebih besar dari Yesus Kristus, Tuhan yang kita sembah itu. Dia harus bertahta di atas segalanya, melingkupi segalanya dan di dalam segala sesuatunya. Kiranya kita terus dikuatkan Roh Kudus untuk selalu mempertuhankan Kristus dalam segala hal di kehidupan kita. Kiranya Tuhan memberkati kita. Terpujilah namaNya. Amin.


#erbs250820

Bersama Yesus Kristus

 PENGHARAPAN SEJATI AKAN DIMULIAKAN BERSAMA YESUS KRISTUS


Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. 

Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.

Kolose 3:3-4 (TB)  


Pengharapan kita satu-satunya yang harus tinggal tetap adalah bertemu Kristus dan menyatakan diri bersama-sama dengan Dia kelak di dalam kemuliaan. Karena kenyataan terpahit yang akan kita alami adalah kematian, namun kematian di dalam Kristus adalah awal dari kehidupan untuk selama-lamanya. Sebelumnya bagi kita yang beriman kepadaNya, telah mati bersama dosa-dosa kita namun Yesus telah menghidupkan kita kembali, Dia hidup di dalam kita dalam menjalani kehidupan kita di dunia ini sebelum Dia menjemput kita untuk tinggal bersama-samaNya di surga kelak.


Ada pengharapan dan sukacita abadi di dalam Yesus Kristus. Penderitaan di dalam dunia ini tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan surga kekal yang akan kita tinggali bersama-sama dengan Dia kelak. Kembali kepada kenyataan, dunia ini milik Allah bukan milik kita. Semua hanya dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia. Dan Dia mau kita hidup di dalam Dia dan Dia di dalam kita. Dia mau kita sampai pada tingkat pengharapan tertinggi yaitu hanya kepada Dia dan surgaNya saja. Tiada yang lain lagi. Dia mau dunia ini menjadi tidak ada artinya lagi bagi kita, mata kita hanya memandangNya saja.


Menjalani masa pandemi covid19 ada banyak suka duka dan pergumulan. Bahkan sampai pergumulan menghadapi kematian. Mari kita ingat, sebelummya saja kita sudah mati bersama-sama dengan Dia, bagi yang adalah anak-anakNya. Penderitaan maupun kematian yang kita hadapi sekarang, entah itu karena menderita penyakit Covid19 atau karena perlakuan yang menyakitkan dari orang-orang yang harusnya mengasihi kita, atau banyak lagi kejadian-kejadian yang tidak kita sangka-sangka membuat kita menderita hanyalah cara Tuhan untuk meneguhkan iman kita. Jangan goyah, sandar padaNya, Allah adalah sutradara sekaligus produser untuk semuanya ini, yakin saja Dia selalu merancangkan yang terbaik bagi kita yang berperan di dalamnya.


Kiranya Allah berbelas kasihan terus melimpahkan kasih setiaNya bagi kita yang lemah dan berdosa ini. Terus mengingatkan dan menguatkan kita untuk setia menjalani kehidupan di dalam takut akan Dia, karena Dia yang telah ada dalam hidup kita. Dengan pengharapan abadi dan tertinggi bahwa Yesus Kristus tetap setia dan akan menyatakan kemuliaanNya kelak bersama-sama dengan kita anak-anakNya di surga baka. Tetaplah kuat dan setia.

Terpujilah nama Allah selama-lamanya. Amin.


#erbs260820

Sesuatu duniawi

 MENGUTAMAKAN NAFSU DUNIA SAMA DENGAN MENYEMBAH BERHALA


Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,

semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].

Kolose 3:5-6 (TB)  


Seandainya Allah kita adalah Allah yang kejam, bengis tiada Kasih di dalamNya mungkin sudah lama umat manusia punah dari muka bumi ini. Namun Dia adalah Allah yang Maha Adil sekaligus Maha Kasih, yang tidak menyayangkan AnakNya yang tunggal untuk merendahkan dirinya menjadi manusia bahkan sampai mati di kayu salib demi menanggung hukuman dosa yang seharusnya adalah bagian kita. Tidakkah kita takjub dan heran akan keberadaanNya?


Demi mengingat kebesaran dan kebaikan Allah, mari kita menghargai dan menghormati Dia di dalam hidup kita. Dia yang sudah menghantarkan kita dari kesia-siaan hidup kita yang lama di dalam lumpur dosa menuju hidup yang mulia dengan Yesus Kristus di dalam kita. Mari kita terus berjuang dengan anugerah kekuatan kuasa dari Allah mengalahkan kedagingan kita yaitu percabulan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, karena itu semua sama dengan penyembahan berhala, yang pada akhirnya akan mendatangkan murka Allah bagi kita.


Menyembah berhala bukan hanya menyembah tuhan yang lain, seperti dewa-dewa, patung-patung, atau benda-benda mati lainnya, namun menuhankan diri sendiri dan keinginan pribadi pun termasuk menyembah berhala. Ketika kita meletakkan diri dan seluruh keberadaan kita di atas kehendak Tuhan, dosa menyembah berhala telah kita lakukan dan akan mendatangkan murka Allah bila kita tidak segera bertobat dan meninggalkannya.


Ya Allah yang Maha Kasih, Maha Adil dan Maha Kuasa, tolonglah kami umatMu yang lemah di dalam kedagingan kami ini, untuk berjuang tiada henti melawan segala ambisi, egoisme, hawa nafsu kedagingam kami, menggunakan kuasa surgawi yang Engkau anugerahkan kepada kami, dengan kuat kuasa RohMu di dalam kami, sehingga kami bisa mengalahkan segala sesuatu yang memalingkan perhatian bahkan menjauhkan kami dari Engkau. Engkau saja Allah yang layak kami puji dan sembah, tolong kami untuk meneladani Engkau yang tidak pernah menyayangkan diriMu demi kebesaran kasihMu bagi kami. Mampukan kami untuk terus meletakkan Engkau dalam tahta hati dan hidup kami. Terpujilah namaMu selama-lamanya. Amin.


#erbs270820

Tuhan ada dimana saja

 ALLAH ADA DI MANA SAJA, 

TAKUTLAH AKAN DIA


Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Kolose 3:17 (TB)  


Melakukan segala sesuatu di dalam nama Tuhan Yesus maksudnya melakukannya di dalam takut akan Tuhan. Melakukan segala sesuatu seperti kita melakukannya di hadapan Tuhan dan untuk Tuhan saja. Sambil mengucap syukur yaitu mengakui kedaulatanNya atas segala yang terjadi di dalam hidup kita, tidak bersungut-sungut menjalani apa yang telah menjadi jalan hidup kita.


Mengalami sesuatu yang tidak mengenakkan dalam hidup kita, tidak sesuai apa yang kita harapkan sering membuat kita mengeluh dan bersungut-sungut. Tapi Allah menghendaki kita tetap menghadapi hal-hal seperti ini dengan penuh syukur dan sukacita. Meyakini Allah sedang mengajar dan membentuk kita menjadi pribadi yang semakin kuat dan sempurna di dalam iman kita kepadaNya.


Bagaimana kita bisa muncul sebagai pribadi baru yang berbeda dengan dunia ini. Pribadi yang telah dibaharui di dalam Yesus Kristus yang telah hidup di dalam kita, menghadapi segala sesuatu seperti sedang berhadapan di hadapan Tuhan. Coba misalkan kita sedang berada di depan Presiden kita, bagaimanakah sikap kita, tentu sikap hormat dan takut bukan? Bagaimana kita ketika berhadapan bahkan dengan Sang Pemilik langit dan bumi? Berani kita berlaku sesuka hati kita? Gentarlah akan Dia, Dia ada di setiap sudut dunia ciptaanNya ini, jangan pernah menyingkirkan Dia dari salah satu sisi kehidupan kita, itu pekerjaan yang sia-sia. Kita mutlak harus selalu berhadapan dengan Dia bagaimanapun apapun situasinya.


Bersyukur dalam setiap keadaan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita. Bahwa Dia selalu memberikan yang terbaik. Terbaik menurut versi Allah pencipta kita, belum tentu terbaik sesuai kajian otak kita yang kecil ini bagi kehidupan kita. Dia merancangkan setiap detil hidup kita dengan begitu sempurna. Maka tinggalkanlah menggerutu, kerjakan apa yang Tuhan telah tentukan bagi kita untuk kita kerjakan dengan penuh sukacita dan ucapan syukur. Yang bukan bagian kita, serahkan pada Tuhan, jangan mempertanyakan kenapa kenapa kenapa Tuhan tidak beri ini dan itu padaku. Bersikaplah taat dan patuh mutlak, atas apa bagian kita di hadapanNya.


Bantu kami ya Allah mengerjakan bagian kami dengan hormat dan takut akan Engkau sehingga kami selalu mengusahakan yang terbaik. Bersyukur atas segala sesuatu yang Engkau kehendaki dalam hidup kami. Meyakini Engkau ada di dalam segala sesuatu dan untuk segala sesuatu. Ajar dan hajarlah hati kami yang bebal ini, untuk selalu taat akan pimpinanMu, menyadari keterbatasan dan kelemahan kami, sehingga selalu menyerahkan segala sesuatu, memasrahkanNya hanya padaMu. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.


#erbs280820

Tidak lepas dari tanggung jawab

 TIDAK BISA LEPAS DARI TANGGUNG JAWAB DI HADAPAN TUHAN


Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.  

Kolose 3:25 (TB)


Tuhan tidak membeda-bedakan orang, dan tidak ada yang bisa bebas akan pertanggungjawaban dari padaNya. Apapun yang kita perbuat di hadapan manusia maupun di belakangnya, Tuhan tetap ada menilai dan mencatat segala sesuatunya.


Apakah yang dimaksud dengan kesalahan disini? Segala sesuatu yang berada di luar standar Tuhan. Dia menetapkan standar bagi manusia cipataanNya untuk hidup di dunia ini. Dari mana kita dapat mengetahui standar itu? Dari firmanNya. Dari Alkitab. Semakin kita rindu mengenalNya, semakin kita rindu mencari Dia, kita semakin mengerti dan semakin diberikan kekuatan menghidupi standar itu.


Hanya ada dua hukum yang mencakup seluruh hukum Tuhan, standar Allah. Matius 22:37-40 (TB)  Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Berdasarkan dua hukum ini, Tuhan mau kita menjalani hidup kita, lewat pikiran, perkataan dan sikap perbuatan kita.


Mengasihi Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa dan segenap akal budi menjadi hukum yang terutama dan pertama, kita harus mengutamakan Dia di atas segala sesuatunya. Meletakkan Dia di tahta tertinggi hati kita. Dia ada di atas segala sesuatunya. Dan menjadi motivasi kita melakukan segala sesuatunya pula. Apapun yang kita kerjakan mari kita persembahkan bagi Dia, apakah ketika kita bermalas-malasan mengerjakan segala sesuatu, atau masih mengukur segala sesuatu dengan uang kita bisa tetap menjadikan Allah yang terutama dalam hidup kita?


Hukum yang kedua yang sama dengan itu adalah mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. Disebutkan hukum ini walaupun menjadi urutan kedua adalah sama pentingnya juga dengan hukum yang pertama. Bagaimana kita mencintai diri kita, menginginkan yang terbaik bagi diri kita, demikianlah Allah mau kita memperlakukan orang lain juga. Apakah kita selalu berprasangka buruk tentang diri kita? Kenapa kita selalu berprasangka buruk tentang orang lain? Mencurigai orang lain? Ketika ada pikiran jelek singgah di pikiran kita tentang orang lain, takutlah akan Allah, Dia menilai segala sesuatunya, kesalahan dalam pikiran pun Allah akan menghukum kita. Maka berhati-hatilah kita.


Tuhan, tolonglah kami yang sering merasa diri kami yang paling benar, diri kami yang paling penting, diri kami yang paling bisa ini untuk selalu belajar merendahkan diri di hadapanMu. Siapakah kami yang dari debu ini, hanya karena kasihMu kami bisa ada seperti kami ada sekarang ini. Sama sekali bukan kekuatan kami sendiri. Tolong kami untuk takut dan menghormati Tuhan meskipun di dalam pikiran kami saja. Tolong kami untuk selalu berprasangka baik dan mengasihi orang lain seperti diri kami sendiri. Berikan kami hikmatMu dimana kamu harus berbicara dan berbuat, dimana kami harus diam dan mendengarkan. Terpujilah nama Tuhan selamanya. Amin.


#erbs290820

Penuh kasih

 PERINTAH UNTUK BERBICARA DENGAN PENUH KASIH


Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.

Kolose 4:6 (TB)  


Bagaimanakah kata-kata yang penuh kasih dan tidak hambar? Adalah kata-kata yang mengandung makna perhatian dan kepedulian akan kepentingan orang lain, bukan sekedar basa basi dalam memberi jawab kepada orang lain. Allah menginginkan kita dalam perkataan pun selalu menyaksikan tentang Dia, tentang besarNya kasih Yesus yaitu tertumpahNya darahNya bagi manusia berdosa di kayu salib.


Bagaimana kita bisa memiliki dan menggunakan perbendaharaan kata-kata yang penuh kasih, tidak hambar itu? Milikilah dulu kasih sejati itu, barulah kata-kata yang menggambarkannya akan mengalir keluar dari dalam kita. Memiliki kasih sejati adalah dengan cara tinggal di dalam Yesus, Yesus di dalam kita. Menerima kasih karunia Allah, melalui iman percaya kita bahwa kasih Allah telah menyelamatkan kita. Itulah syaratnya, sudahkah?


Apabila kasih sejati ada dalam kita, kita telah diampuni, kita pun akan mudah mengasihi dan mengampuni orang lain juga, karena kita telah mengalami betapa indahnya sukacita diampuni dan dikasihi Tuhan. Maka dalam keseharian kita akan terpancar juga kasih sejati, melalui kata-kata dan perbuatan kita. Kita selalu peduli akan keberadaan orang lain, apalagi orang-orang yang dalam kekurangan dan kelemahan, selalu diawali dengan wujud perhatian kita melalui perkataaan yang penuh kasih dan bukan hanya sekedar basa basi hambar atau kepura-puraan.


Mengapa kita harus berkata-kata dengan penuh kasih, tidak hambar dalam memberi jawab kepada setiap orang? Untuk memuliakan nama Tuhan Allah kita, dengan kata-kata yang penuh kasih orang yang mendengar akan terbangun imannya, akan melihat kebesaran Allah, akan tergugah untuk datang pada Allah. Selanjutnya mereka akan melihat perbandingan antara ketulusan kasih surgawi dibandingkan kepura-puraan kasih duniawi. 


Menjadi perintah bagi orang-orang tebusan Allah untuk menjadi duta pewarta kasih Allah, bukan hanya melalui perbuatan juga melalui perkataan, perkataan yang tidak hambar dan penuh kasih. Bantulah kami ya Allah, dalam kelemahan kami ini, kami semakin menyadari besarnya kasihMu, sehingga kami tahu memberi jawab dengan penuh kasih dan kepedulian yang tulus bagi setiap orang. Memiliki kepekaan hati, seperti hatimu mengasihi setiap orang yang membutuhkan jamahan kasihMu dalam beratnya beban yang dipikul dalam perjalanan hidupnya di dunia ini. Segala kemuliaan hanya bagi Allah. Amin.


#erbs300820

Dan sampaikan

 MELAYANI SAMPAI MATI


Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya. 

Kolose 4:17 (TB)  


Menjalankan pelayanan dengan sepenuhnya, bagaimanakah? Untuk apakah? Dengan sungguh-sungguh memberikan diri berkorban bagi pekerjaan Tuhan, demi kemuliaan nama Tuhan. Demi membawa banyak jiwa berbalik dari kesia-siaan hidup kembali kepada Bapa di surga, hidup di dalam kasihNya.


Kemarin adalah hari tepat 100 dokter meninggal dunia akibat pandemi covid 19.  Banyak di antara mereka adalah dokter-dokter yang dikenal sangat baik hati, yang mendedikasikan diri dengan sungguh-sungguh dalam pelayanannya sebagai dokter. Namun karena pandemi baru covid 19 ini, mereka harus pergi sebagai testimoni dan prasasti atas keganasan penyakit ini. 


Kiranya kita dapat meneladani pelayanan dan pengorbanan para dokter yang telah gugur ini, paling tidak menghargai dan menghormati dengan ikut melakukan yang terbaik di lingkungan kita untuk menghadapi situasi yang serba sulit sekarang ini. Inilah saat yang tepat kita semakin giat melayani bukan hanya di gereja atau komunitas pelayanan eksklusif kita namun kemana saja dan situasi sulit apa saja yang Tuhan tunjukkan kepada kita untuk kita dapat berbagi kasihNya yang berkelimpahan di dalam kita.


Para dokter ini melakukan tugasnya sampai mati, mereka sungguh-sungguh dengan pelayanannya. Mereka pasti tahu betapa ngerinya efek membunuh covid 19 ini tapi toh mereka tidak mundur, mereka tetap berkutat dalam tugas pelayanan mereka menolong para pasien untuk berperrang melawan penyakit ini, seringkali juga lengah dan lupa jadinya tidak menghiraukan keselamatan diri sendiri. Mereka martir di dalam pelayanan mereka menolong bangsa Indonesia berjuang melawan covid 19. Bolehkah kita sedikit saja merasakan penderitaan mereka dan keluarganya sedikit saja?


Mari kita semua memohon pertolongan Tuhan untuk melakukan pekerjaan pelayanan kita dengan sungguh-sungguh. Dimanapun Tuhan menempatkan kita, mari kita melakukan bagian kita tanpa bersungut-sungut, sesuai kemampuan yang Dia anugerahkan bagi kita. Teladan terbesar dan terbaik adalah pengorbanan Yesus Kristus, Tuhan yang merendahkan diri menjadi manusia, mau mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Semua dilakukannya demi kebaikan kita umat manusia, demi kehidupan kekal anak-anakNya di surga nanti. Ya, Dia memberi teladan melayani sampai mati. Kiranya Allah memampukan kita. Amin.


#erbs310820

Kedatangan AnakNya

 SIAP TIDAK SIAP, TUHAN PASTI DATANG


dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

1 Tesalonika 1:10 (TB)  


Kita menantikan suatu kepastian yaitu kedatangan Yesus Kristus dari surga untuk menyelamatkan kita dari murka Allah yang akan datang. Kedatangannya bisa kapan saja dan kondisi apa saja, tak seorang pun yang bisa memastikan waktunya. Dikatakan kedatangannya bagaikan pencuri di malam hari. Tak seorang pun akan menduga. Maka kita diperintahkan untuk selalu mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya yang kedua kali.


Status kita sebagai orang-orang yang tadinya harus dimurkai Tuhan menjadi orang yang selamat dari murka Tuhan. Bagaimanakah itu bisa terjadi? Harus ada pengampunan terlebih dahulu. Dosa-dosa kita harus diampuniNya. Dengan iman kita datang padaNya mohon ampunanNya. Maka kuasa darah Kristus yang tercurah di kayu salib akan menghapuskan segala dosa dan pelanggaran kita. Meluputkan kita dari murka Allah yang menyala-nyala.


Ketika sudah diampuni Allah, maka hidup kita pun menjadi orang-orang yang 'lega' sudah 'tuntas' dengan dosa-dosa dan kegelapan/kuasa maut. Tiada beban yang menindih lagi. Jika pun ada pergumulan yang Tuhan izinkan datang, semua dapat diselesaikan dengan cara Tuhan. Kita boleh menjalani hidup dengan sukacita dan penuh pengharapan di dalam Dia saja. Kita pun akan mudah mengampuni orang yang bersalah kepada kita, memiliki hati selapang samudera ketika memandang kesulitan hidup. Memandang segala persoalan hidup menjadi jalan semakin mengasihi Tuhan, karena percaya Dia lebih besar dari segala sesuatunya.


Yesus Kristus Tuhan sudah mau turun dari tahtaNya di surga sampai ke dunia orang mati. Namun Dia bangkit mengalahkan maut. Demikianlah hidup anak-anakNya yang beriman kepadaNya, ada kuasa untuk mengalahkan dosa dan maut yang menyertai kita. Tinggal kita mau menggunakannya, mengingat bahwa yang paling mulia adalah hidup di dalam kasihNya. Meskipun dunia ini mengecewakan, Dia mau supaya kita terus bersandar pada Dia saja. Terkadang kita bertanya mengapa dan mengapa. Namun tetap jawabannya adalah; "memang hanya sampai sebegitulah dan cukuplah kasih karunia Allah bagi kita".


Kiranya Tuhan beri kekuatan bagi kita  dengan tekun menantikan kedatanganNya yang kedua kali untuk menghakimi dunia ini. Kita selalu diingatkanNya dan diberinya kekuatan untuk bangkit meninggalkan segala dosa kita, guna mempersiapkan diri kita jikalau sewaktu-waktu Dia datang ke dunia. Hidup kita menjadi seperti perumpamaan gadis-gadis yang bijaksana yang selalu menyediakan minyak pada pelitanya, agar selalu menyala menyambut kedatangan mempelai pria. Demikian juga kita, kiranya dimampukan hidup bijaksana, takut akan Tuhan, kapanpun dan dimanapun, mana tahu tiba-tiba Allah datang di hadapan kita, atau tiba-tiba kita dipanggil ke hadapan Allah. Mari, bersiaplah! Amin.


#erbs010920