H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Jumat, 09 Maret 2012

Help ^^


PRIORITAS MENOLONG SESAMA

            Di dalam keadaan yang tidak darurat, kita pun diajar oleh Firman Tuhan untuk memberikan bantuan dengan urutan prioritas sebagai berikut :

  1. Keluarga
Prioritas untuk menolong sesama harus ditujukan pertama-tama kepada anggota keluarga sendiri : anak-anak, istri, orang  tua, kakek, dan nenek. Sangat tidak menjadi kesaksian yang harum, jika kita menolong kesana-kemari namun ternyata keluarga sendiri tidak tercukupi kebutuhannya. Memenuhi kebutuhan pokok keluarga sendiri jangan dianggap sebagai mementingkan diri sendiri, tetapi harus dipandang dengan positif sebagai sikap yang bertanggung jawab dari seorang ayah, ibu, atau dari seorang anak.
Awalnya sebagai orang tua, ayah harus bekerja keras seperti yang ditunjukkan oleh Yakub untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya (Kej 30:25-26). Atau seperti istri yang cakap yang mempersiapkan makanan dan pakaian bagi keluarganya (Ams 31: 10-31).
“Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia (Mzmr 103:13)”
      Bapa harus sayang kepada anak-anaknya, dalam hal ini termasuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok bagi mereka, yaitu makanan, sandang, papan, serta pendidikan. Pemenuhan kebutuhan ini harus diutamakan, sebagaimana Tuhan juga memelihara anak-anakNya.
      Pada gilirannya, anak-anak harus merawat orang tua mereka yang sudah tua dan tidak mampu lagi bekerja, seperti yang dijelaskan ayat dibawah ini ketika Rasul Paulus berbicara tentang janda-janda tua yang perlu diurus oleh anak atau cucu mereka.
“Tetapi jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya mereka itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka, karena itulah yang berkenan kepada Allah.. Tetapi jika ada seseorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya aalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman (1 Tim 5:4,8)”
Memenuhi terlebih dahulu kebutuhan pokok keluarga sendiri, tidak berarti otomatis menutup peluang untuk memberi kepada orang lain karena Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk belajar memberi sesuai kemampuan kita. Dan untuk dapat memberi di dalam kondisi apapun, kita harus berani belajar berkata “cukup” untuk diri sendiri.

  1. Orang-orang seiman
Tingkatan selanjutnya di dalam memberi, jika anggota keluarga sudah diurusi, maka tujuan berikutnya adalah orang-orang yang seiman. Mengapa kita harus memerhatikan saudara-saudara seiman terlebih dahulu ? prinsipnya sama seperti dengan keluarga sendiri. Saudara seiman haruslah yang terlebih dahulu mendapatkan pertolongan karena hubungan saudara seiman adalah hubungan keluarga besar di dalam Kristus. Dan di dalam keluarga besar Kristus, hukum Kristus harus dijalankan, yaitu hukum kasih. Saling tolong menolong di dalam keluarga Kristus ini merupakan kesaksian yang indah bagi orang-orang luar.

  1. Semua orang lain
Setelah kebutuhan  untuk keluarga dan saudara-saudara seiman terpenuhi, maka Firman Tuhan mengajar orang-orang percaya untuk juga peduli kepada kebutuhan orang-orang lainnya. Kita memberikan bantuan kepada orang-orang lain ini bukan untuk tujuan penginjilan tetapi sebagai ketaatan kepada Firman Tuhan dan juga sebagai wujud kasih kita kepada sesama manusia sebagai sesama ciptaan Tuhan yang ada dalam kesusahan dan perlu pertolongan.

“ Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada  Allah (Ibr 13:16)”

INDAHNYA BERBAGI
By : SPIRIT HANDBOOK
8 Prinsip Utama Dalam Memberi
Tuhan ingin kita memiliki gaya hidup memberi. Ada begitu banyak Firman Tuhan menasihatkan bahkan memerintahkan hal itu. Dari sekian banyak pernyataan tersebut, secara umum ada 8 prinsip yang  diajarkan Alkitab dalam hal memberi :
  1. Memberi dengan kasih (1 Kor 13 : 3)
Paulus  mengatakan  bahwa sekalipun kita memberi semua yang kita miliki, tapi jika tidak didasari  oleh kasih, maka itu sia-sia. Kita dapat memberi tanpa mengasihi (kita bahkan bisa memberi dengan maksud menghina), tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi. Memberi dengan kasih berbicara tentang motivasi dan sikap hati. Jadi mari lihat adakah kasih dalam tindakan dan hati kita ?
  1. Memberi tanpa pamrih (2 Kor 8:2)
Yesus pernah berkata, “ Berilah maka kamu akan diberi “ (Luk 6:38). Namun apakah memberi itu seperti sebuah investasi ? jika kita memberi sekian juta, itu pasti akan lebih baik daripada sekian ribu karena kita pasti akan menerima kembali minimal dalam 7 digit. Apakah demikian aturannya ? tapi, bagaimana dengan Yesus yang justru lebih memuji janda yang memberi hanya beberapa peser ? (Mrk 12 : 43). Ya , jangan sampai dasar motivasi kita memberi hanyalah supaya diberi (apalagi diberi lebih banyak dari yang kita berikan). Yesus mengatakan bahwa kita akan diberi jika kita memberi. Hal itu adalah janji dan juga peringatan agar kita tidak perlu khawatir untuk memberi.
  1. Memberi dengan kerelaan (2 Kor 8:12 ; 9:7)
Memberi dengan kerelaan adalah memberi sebagai wujud ketaatan kita kepadaNya. Namun, ketaatan ini bukan didorong oleh hokum, tapi anugerah Tuhan. Ya, jika saat ini kita memberi, maka itu adalah respons kita atas anugerah Tuhan yang telah lebih dulu memberikan nyawaNya untuk kita.
  1. Memberi dengan sukacita (2 Kor 9:7)
Memberi dengan tanpa pamrih dan rela hati saja ternyata tidak cukup. Tuhan juga ingin kita bersukacita saat kita memberi. Mengapa sukacita itu penting ? karena saat kita memberi pada orang lain yang membutuhkan, itu sama artinya kita menaati perintah Tuhan. Dan Tuhan suka jika kita melakukan perintahNya dengan sukacita, bukan bersungut-sungut atau terpaksa.
  1. Memberi dengan kesadaran ( 2 Kor 8:3-4)
Memberi dengan kesadaran berarti kita yang proaktif, bukan karena kita diminta atau dipaksa (oleh seseorang, situasi, atau oleh Tuhan sendiri). Jemaat di Makedonia adalah contoh untuk sikap ini. Mereka bahkan “mendesak” (bukan terdesak) untuk bias memberi , bahkan memberi “lebih dari kemampuannya”.
  1. Memberi dengan penuh pengorbanan (2 Kor 8:2-3)
Kapan kita harus memberi ? Firman Tuhan mengajarkan bahwa setiap saat kita bisa memberi, tanpa harus menunggu sudah berkecukupan bahkan berlebihan. Jika kita hanya menunggu sudah cukup, maka yang ada kita tidak akan pernah memberi karena kita tidak akan pernah merasa cukup. Saat kekurangan pun, itu bukan halangan kita untuk memberi. Janda miskin di bait Allah, jemaat Makedonia, janda di sarfat (1 Raj 17), dan lain-lain adalah teladan akan hal ini. Mereka mau memberi meski sebenarnya mereka sendiri juga dalam keadaan kekurangan. Dan Tuhan tidak akan tinggal diam melihat hati yang seperti ini.
  1. Memberi dengan tulus  (Mark 12:42-44)
Kemampuan seharusnya bukan menjadi alasan apakah kita akan memberi atau tidak. Tapi memberi ditentukan oleh sikap ketulusan hati kita. Yang Jelas, Tuhan pada dasarnya memang tidak melihat seberapa besar pemberian kita, tapi motivasi dan sikap kita.
  1. Memberi tanpa mengharap pujian (Mat 6:1)
Yesus menjelaskan ini dengan gambaran bahwa saat tangan kanan kita memberi, maka tangan kiri kita jangan sampai tahu. Namun, pada dasarnya ini bukan bicara soal teknis, tapi sekali lagi sikap kita. Sebenarnya tidak masalah ketika kita memberi lalu kita harus mencantumkan nama kita. Sebaliknya, biarpun kita memberi dengan tidak mencantumkan nama, tapi kita berharap akan ada pujian atas perbuatan kita itu, maka itu bukan sikap yang Tuhan mau. Ingat, perbuatan memberi yang kita lakukan pada orang lain pun pada dasarnya tidak lepas dari hubungan kita dengan Tuhan. Biarlah Tuhan saja yang akan dimuliakan dan kita hanyalah alatNya. 

About Him


KETIKA MUJIZAT MENGHILANG BUKAN BERARTI…
Tidak sedikit orang-orang Kristen yang terjebak ke dalam pemahaman yang salah ketika mereka mengalami situasi dimana mujizat yang mereka harapkan tidak juga kunjung terjadi. Reaksi dari pemahaman yang salah ini bias bermacam-macam, sehingga mereka juga terjebak dengan mengambil tindakan yang salah, seperti menghilang dari hadapan Tuhan, mempunyai pandangan yang negatif terhadap Tuhan bahkan ada yang melakukan bunuh diri !
            Paling tidak ada empat hal yang perlu dipahami dengan benar ketika mujizat menghilang maka hal itu bukan berarti :
Bukan berarti Tuhan tidak ada !, ketika mujizat yang kita harapkan tidak terjadi, hal ini tidak otomatis membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada. Kita mungkin memiliki keluarga atau sahabat di luar kota yang tidak dapat kita lihat dan juga tidak berkabar, hal ini tidak otomatis membuktikan bahwa dia tidak ada di muka bumi ini. Ada atau tidaknya Tuhan tidak tergantung pada satu kejadian. Tuhan ada dan tetap ada, Ia kekal adanya ! “Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya ; pemerintahanNya tidak akan binasa dan kekuasaanNya tidak akan berakhir (Dan 6:27)”

Bukan berarti Tuhan tidak peduli atau tidak mendengar !, ketika badai mengamuk dan perahu murid-murid penuh air, Yesus tidur di buritan perahu. Murid-murid merasa Yesus tidak peduli akan keadaan yang dapat membinasakan mereka. Yesus lalu berdiri dan meneduhkan badai tersebut (Mrk 4 : 35-41). Demikian juga kisah lazarus yang sakit dan akhirnya meninggal karena Yesus tidak kunjung tiba. Tetapi yang terjadi kemudian jauh lebih dasyat, lazarus yang sudah mati 4 hari bias dibangkitkan kembali ! (Yoh 11). Berbicara soal kepedulian Tuhan terhadap umatNya, Yesus pernah berkata, “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata “Apakah yang akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum ? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu (Mat 6:31-32)”. Mazr 121 mengatakan Tuhan tidak terlelap dan tidak tertidur, Dia senantiasa memelihara dan menjaga umatNya !

Bukan berarti Tuhan tidak menjawab !. dalam kasus lazarus, sepertinya Yesus tidak mau menjawab permintaan Maria dan Marta dan segera turun tangan menyembuhkan lazarus, tetapi akhirnya kita melihat bahwa Yesus membangkitkan lazarus. Pemikiran kita seringkali berbeda dengan pemikiran Tuhan; keinginan kita seringkali berbeda dengan rencana Tuhan. “Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah Firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu (Yes 55 : 8 – 9)

Bukan berarti Tuhan tidak memegang kendali !, Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi ini, semua isi dunia ini Dia yang menciptakan. Tuhan berdaulat atas apapun juga. Tetapi kita pun juga harus memahami bahwa Tuhan kita bukan preman tanpa hokum; Tuhan kita adalah Tuhan yang tertib ! “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Tim 1:7).

Bukan berarti karena Dosa !, sangat sering terjadi karena kesalahpahaman ketika mujizat menghilang dari kehidupan seseorang. Ia mulai dihakimi sebagai orang yang berdosa atau ia akan mendapatkan nasihat agar bertobat. Ayub dan teman-temannya juga mempunyai konsep yang sama bahwa ayub menderita karena ada kesalahan dan dosanya kepada Tuhan . Mujizat yang menghilang tidak otomatis berkaitan dengan hal berdosa atau tidaknya kita.

LALU MENGAPA TUHAN BUNGKAM ?
Sebenarnya ada 3 penyebab seseorang menderita atau mengalami suatu kondisi yang tidak enak dan dia tidak menerima pertolongan dari Tuhan :
  1. Hukum tabor dan tuai, hukum tabur dan tuai ini berlaku di dalam hal rohani maupun di dalam hal sekuler. Kita harus menerima akibat dari apa yang kita tabor (Gal 6:7-8). Sekalipun kita adalah anak-anak Tuhan, orang-orang yang percaya kepada Dia, tidak serta merta hukum tabor tuai ini diangkat oleh Tuhan dan kita bebas dari segala konsekuensi dari apa yang kita tabor. Tentu saja, sesuai dengan rencana dan kedaulatan Tuhan, Ia bisa untuk hal-hal yang sangat khusus mengangkat kita melampaui dari hukum tabur dan tuai ini. Hukum tabur tuai ini tidak hatus selalu berurusan dengan dosa, misalnya seorang anak yang tidak mau belajar, maka dia akan mendapat nilai yang jelek. Sekalipun dia berdoa, nilainya akan tetap jelek. Kenapa Tuhan tidak menngabulkan doanya agar ia mendapatkan nilai yang baik ?, karena Tuhan ingin dia agar belajar dari kesalahannya dan membuat suatu perbaikan. Tuhan ingin anak itu hidup di dalam realita dan bukan di dalam kemanjaan yang merusak.
  2. Karena dosa. Seseorang bisa juga mengalami penderitaan dan karenanya tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan karena dosa yang dilakukannya. “ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka; mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pandai pintu gerbang maut “( Mzr 107 : 17-18). Tetapi perlu kita pahami dengan benar, bahwa dosa bukanlah satu-satunya penyebab semua penderitaan, kemalangan dan berbagai hal buruk lainnya dalam hidup kita.
  3. Ujian karakter. Ada satu hal yang sering diabaikan oleh kita, yaitu melihat segala sesuatu di dalam persepsi Tuhan atau melihat dengan menggunakan kacamata Tuhan. Ada kalanya Tuhan ingin menguji kasih dan iman kita, apakah kita sungguh-sungguh mengasihi dan beriman padaNya?. Hal ini tidak ada kaitannya dengan DOSA. Contoh dari alkitab yang sangat terkenal adalah Yusuf sang pemimpi, Ayub, serta Daniel dan kawan-kawannya. Yusuf tidak melakukan dosa apapun, malah dia taat dan percaya kepada mimpi yang Tuhan berikan kepadanya. Tapi justru karena itu dia dimasukkan ke sumur kering dan dijual sebagai budak. Dia mempertahankan kesucian dan integritasnya tetapi malah difitnah dan dijebloskan kedalam penjara. Mana pemeliharaan dari Tuhan yang dia sembah ? tapi dari setiap kejadian yang kurang nyaman dialaminya, Yusuf dinyatakan lulus dari kariernya kemudian menanjak begitu tinggi hingga hanya sedikit dibawah Firaun !.

Mutiara Hati..


KATA KATA MUTIARA 2011

1.     “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri” (Yak 1:22, py Sunday n slamat beribadah..Loveray AGAVE GEYP By: Jovi KOMBAK 4-12-2011
2.    Karena itu saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilanmu dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya , kamu tidak akan pernah tersandung (2 petrus 1:10) selamat pagi . By: B’robert Sinaga KOORD UKM FP 3-12-2011
3.    Firman Tuhan adalah makanan untuk menguatkan, cahaya untuk menuntun, pedang untuk berperang, dan cermin untuk berkaca. Met hari minggu yah.. Tuhan memberkati. By: Dina TEP’09 , 27-11-2011
4.    Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa ? tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu supaya kamu mengikuti jejakNya (1 Petrus 2:19-21) . met pagi adek-adekku. GBU By: K’melfa siadari 23-11-2011
5.    “Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan (Yeremia 17:7) selamat menikmati hari ini .. J SEMANGAT. By : Putri HUT’09 23-11-2011
6.    Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan aku . semangat dan selamat berPI ya (Yoh 15:27) Gbus By : Liska KOMPI 23-11-2011
7.    “Kejujuran itu seperti es cream, kalau tidak cepat dilahap, bakalan meleleh, hilang di telan hawa panas” met pagi By: Lateranita TimHUt 2011 22-11-2011
8.    Sebab seluruh hokum taurat tercakup dalam satu Firman ini yaitu : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri !” Semangat pagi ! Tuhan memberkati By: B’Robert Sinaba KOORD UKM FP 15-10-2011
9.    “Tuhan adalah lilin saat mata kehilangan sinar.. Tuhan adalah suara saat mulut tidak bisa berkata.. dan Tuhan adalah tongkat saat kaki mulai rapuh untuk berpijak… jadikanlah hatimu rumah terindah bagi Tuhan, jadikanlah dirimu alat terbaik baginya, ijinkalah kasihNya selalu menaungi hidupmu.. selamat pagi, met beraktivitas ^_^ By: lateranita TIMHUt 12-10-2011
10. Tuhan yang menuntun dan menolong bahwa kita membutuhkannya hari demi hari yang memberikan kepada semuanya bagi yang percaya. Jangan melupakan Tuhan dalam segala hal, selamat pagi. J By: B’Prodipa 11-10-2011
11.  Terkadang hidup menuntutmu untuk tetap tersenyum disaat hatimu menangis.. memintamu berdiri tegak saat kakimu goyah..bahkan memaksamu berlari saat letih.. namun ketahuilah Yesus itu penghiburan bagi hati yang menangis, penopang bagi kaki yang goyah dan pemberi kekuatan pada yang tak berdaya… selamat beristirahat By: Dina TEP’09 4-10-2011

Peranan Ekstrak Jahe


EKSTRAK JAHE TERNYATA MAMPU HENTIKAN KANKER PROSTAT

            Jahe mengandung banyak senyawa dan salah satu senyawanya mampu mencegah aktivitas kanker prostat pada penderita kanker prostat. Ekstrak jahe ini mempunyai efek yang signifikan dalam menghentikan pertumbuhan sel kanker serta menginduksi kematian spectrum sel-sel kanker prostat.
            Profesor biologi Ritu Anejadi dari Georgia State University, telah menemukan bahwa ekstrak jahe mampu mencegah aktivitas kanker prostat yang hasil penelitiaannya telah dipublikasikan dalam British Journal of Nutrition.
            Meskipun banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui sifat anti kanker pada jahe, Profesor Aneja memilih untuk mengambil pendekatan yang lebih holistik dalam menyelidiki jenis molekul yang terlibat.
            Dia tidak percaya bahwa satu senyawa saja dapat digunakan sebagai ekstrak antikanker dan menganggap interaksi komponen yang sinergis memungkinkan para ilmuwan untuk menggunakan jumlah ekstrak yang lebih kecil daripada menggunakan zat kimia tunggal. Evaluasi data menunjukkan bahwa manusia harus mengkonsumsi 3.5 ons sekitar ekstrak jahe dalam makanan harian untuk mencapai efek yang berkhasiat.
            “Mungkin kelihatannya lebih mudah meneliti ekstrak tumbuhan, namun kenyataannya tidak begitu karena ada miliaran senyawa dan turunan kompleks lainnya disana, dan kita tidak tahu mana yang baik. Selain itu, senyawa yang kita cari untuk diidentifikasi tidak melimpah, tetapi sangat penting dan tidak dapat diabaikan,” Kata Profesor Aneja seperti dilansir dari medicalnewstoday.
            Penelitian ini dipelopori oleh Vibhuti “Simran” Sharma, ahli kimia lingkungan untuk southern company sekaligus salah satu siswa yang dibimbing penelitiannya oleh Aneja.
            Dalam eksperimennya, Sharma menemukan bahwa sel-sel yang paling responsif terhadap ekstrak jahe adalah sel kanker prostat, sel kanker payudara, dan sel kanker leher rahim. Laboratorium Aneja kemudian menemukan penelitian lebih lanjut mengenai kanker prostat dan terus dibantu oleh Sharma.

Sumber : Koran Suara Simalungun terbitan “7-12-2011”