H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 20 Mei 2020

Markus 16 : 14 - 20

Merenungkan renungan hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga.
Teks : Mrk. 16: 14-20
Tema: Dia naik ke surga, mari kita masyurkan

A. Pengantar.

Dari dahulu sd sekarang banyak org tdk percaya, bhw Yesus Kristus bangkit & sudah naik ke surga, seperti yg dituliskan di dalam Alkitab.

B. Apa kata FT ini?

1. Banyak org, termasuk murid2-Nya tidak percaya, bhw Yesus sdh bangkit dari kematian, seperti yg sudah dinubuatkan para nabi & dikatakan oleh Yesus sendiri, shg mrk ditegur dgn keras  oleh Yesus (14)

2. Orang2 & murid2-Nya yg sudah melihat kebangkitan-Nya & ditegur dgn keras itu sudah percaya serta mereka diperintahkan Yesus utk pergi memberitakan Injil kpd semua org & untuk itu mereka diberi kuasa (15).

3. Setelah memberikan perintah kepada org2 percaya & murid2-Nya itu Yesus naik ke surga & murid-Nya bersama dgn org2 percaya itu, memberitakan Injil ke segala penjuru dan disertai Tuhan dgn kuasa-Nya (19-20)

C. Apa yg kita pelajari & lakukan dr FT di atas?

1. Sama seperti pada zaman Yesus itu, pd zaman inipun masih banyak sekali org yg tdk percaya, bhw Yesus Kristus itu bangkit & hidup.

Org yg tdk percaya atas kebangkitan Yesus dari segala zaman akan ditegur keras sebagai org yg degil hatinya, tegar tengkuk & keras kepala, krn kpd Tuhanpun dia tdk percaya.

2. Sama seperti murid2 & org yg sudah ditegur dgn keras & kemudian percaya itu, kita yg sudah percaya & beriman kpd Yesus, khususnya para pemimpin gereja diperintahkan oleh Yesus, untuk memberitakan injil kepada semua org.

Kalau kita pergi memberitakan Injil seperti perintah Yesus, mk Tuhan akan memberikan kuasa yg dahsyat kpd kita, shg kita bisa melakukan tugas penginjilan itu sesuai dgn rencana Tuhan.

3. Yesus sesuai dengan yg dicatat Alkitab, bhw Dia sdh bangkit & naik ke surga utk menyediakan tempat bagi org yg percaya & beriman kpd-Nya.

Kalau tempat itu nantu "sudah siap", mk Dia akan menjemput kita bersama semua org yg sudah percaya & beriman kpd Yesus, shg di mana Yesus ada di situ kita berada.

Mestinya sama seperti murid2 & org yg percaya kpd Yesus pergi ke segala penjuru utk memberitakan Injil, demikian juga kita.

Kalau kita pergi memberitakan Injil, mk Allah turut bekerja & meneguhkan Injil yg kita beritakan itu.

Mestinya kita pergi memberitakan Injil itu, krn kitapun mendapatkannya secara anugrah & setiap org juga membutuhkan Injil itu serta Yesus sendiri memberi perintah itu, shg tdk ada alasan utk tdk pergi dgn bergega-gegas..

Selamat malam & semoga perenungan ini memberkati kita masing2. GBus. (PB).

Lagu Na to pandaoni bolon

BE. 452. : Na ro pandaoni bolon.

1. Na ro pandaoni bolon I, I ma Tuhanta Jesus
Didaoni na marsahit I, hisar dibahen Jesus

Uli ni barita I, las ni roha Bolon I
Sai di puji rohangki Jesus, Jesus, Jesus

2. Tung sae do dosa I sude, ai nunga mate Jesus.
Ndang jujuronNa I muse, parholong roha Jesus.
Uli………

3. Na hansit na di rohangki dibuat Tuhan Jesus
Antong, hamuna donganki, hatop ma ro tu Jesus
Uli…….

4. Di ari harroNa I boi idaonhu Jesus
Suksuk las rohangki disi, dung domu au tu Jesus.
Uli……

Pola Hidup Sehat

http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200519/3833919/pemerintah-belum-rencanakan-relaksasi-psbb/

<cut>

“Kita harus mengedepankan pola hidup bersih dan sehat ini harus jadi pedoman kita dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,” ujarnya.

dr. Achmad menjelaskan PHBS ditandai dengan menjaga kebersihan tangan, jaga jarak fisik, berolah raga, makan makanan bergizi seimbang, dan memakai masker terutama saat keluar rumah.

“Kita ingin kehidupan normal dalam artian produktif tetap bisa bekerja namun aman dari tertular virus Covid-19 pada situasi pandemi ini,” jelas dr. Achmad.

<cut>

*Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS)*

Renungan tentang Bileam

Berbagi renungan dari Santapan Harian (Scripture Union Indonesia) Bil. 22: 2-20

Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak: "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku. (18)

1. Apa kata FT ini?

1) Ketika Balak raja Moab mendengar apa yg dilakukan bgs Israel thdp org Amori, mk dia ketakutan.

2) Dalam ketakutan Balak dia minta tolong kpd Biliam jago tenung yg terkenal itu.

3) Hebatnya jago tenung itu, tdk mau mengutuki bgs Israel, walaupun diberi upah emas perak seistana penuh.

2. Apa yg dpt kita pelajari & hidupi bagi diri kita?

1) Sama seperti Balak, kita juga mempunyai banyak sekali ketakutan, pergumulan & masalah di dalam hidup ini. Saat ini seluruh dunia ketakutan karena penyakit yg mendunia.

2) Sama seperti Balak, kita juga jangan mengandalkan kekuatan kita & manusia utk menghadapi ketakutan, pergumulan & masalah kita itu.

Dlm menghadapi ketakutan, pergumulan & masalah itu, kita harus berserah, bergantung & berharap kpd Tuhan yg kasih-Nya sangat besar kpd kita itu.

Tuhan YMK itu layak kita andalkan, krn Dia maha kuasa, shg segala sesuatu tunduk di bawak kuasa-Nya.

3) Dari pengalaman Balak di atas, kita harus tahu, bhw manusia yg hebat sekali kekuatan tenungnya, sama sekali tidak berdaya melawan dan apalagi mengutuki bangsa Israel yg dilingkupi oleh kuasa Tuhan.

Karena itu, kita harus percaya & beriman kpd Allah dlm Yesus, shg kita selamat, jd anak2-Nya, jd ahli waris-Nya, disertai-Nya senantiasa, shg tidak ada kuasa yg melawan & apalagi mengutuki kita.

Segala kuasa tdk berani melawan & mengutuki kita, krn kuasa2 itu melihat ada kuasa Tuhan menyertai, menjagai & melingkupi kita.

Karena itu, kita jgn lagi dikuasai ketakutan kita, walaupun takut itu normal bagi manusia, termasuk org yg sudah percaya & beriman kpd Yesus.

Jd kalau kita takut, mk kita harus percaya, beriman, berserah, bergantung & berharap kpd Yesus itu, spy Dia menguatkan, meneguhkan, menghiburkan & melindungi kita dlm menghadapi ketakutan, pergumulan & kesulitan kita.

Selamat pagi, selamat berkegiatan dlm social & physical distancing. GBus. (PB)

Bil 22 : 20

Good morning

Saat teduh pagi ini  banyak yg hrs ditanyakan lebh dlam.
1. Bil 22 : 20
Tuhan sdh mengizinkan Bileam pergi dgn utusan raja moab tp bil 22 : 22  Tuhan murka lihat dia pergi. Malamnya diijinkan pergi tp paginya dimurkai. Apa yg salah dr sini? Setelah kejadian dgn keledainya tetap disuruh pergi.

Reaksi bilema yg pertama beda dgn yg ke 2. Yg ke 2 bileam mengakui kesalahannya dan siap utk dipimpin Tuhan

2. Allah itu maha tau. Dan kali ini Dia bertanya knpa bileam memukul keledainya

3. Keledai juga bisa dipakai Tuhan utk membawa hambaNya kpd rencanaNya. Tp bileam tdk kelihatan kaget ketika melihat keledainya bisa bicara. Bahkan bertanya jawab. Dan dia gak merasa ada yg aneh dgn itu.

Dan ajaibnya ketika Tuhan menyingkapkan matanya baru bileam melihat kehadiran Tuhan disana.

Dan dia merasa berdosa krn tdk menyadari kehadiran Tuhan.. bagaimana dgn kita ya? Apakah kita sering juga begitu. Kita tdk menyadari kehadiran Tuhan di dekat kita sehingga kita sering melangkah salah. Tp Tuhan membawa kita kembali ke rencanaNya.

Pada akhirnya, bileam pun siap dipakai Tuhan.

Renungan Yoh 4 : 35 - 36

*PENABUR, PENUAI & TUAIAN PUN BERSUKACITA KEKAL.*

Yohanes 4:35-36
*Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita. Amin.*

Beberapa tahun yg lalu, Sang Penabur Agung memimpin kita kembali menaburkan benih Injil Kristus di Padang & Mentawai, sekarang benih2 itu telah bertumbuh & berbuah menjadi penuai2 yg baru, yg siap pergi mengumpulkan buah (jiwa2) utk hidup yg kekal bagi Allah.

Mari kita melihat, mendengar & mendoakan kesaksian para penuai & buah2 tuaian mereka:
~ Pak John, Kepala Dusun di Pagai Selatan - Pulau Sikakap:
_Ada sukacita ketika kita saling berbagi kabar keselamatan yang dari pada Kristus... Sekalipun usia ibu ini sudah berusia 85 tahun... Satu hal yang paling berharga dalam hidup kita ini yakni ketika nama kita tercatat di sorga... Bersyukur buat pemberitaan Injil Sekalipun larut malam ibu ini dengan suka cita menerima keselamatan dari Kristus.... Ada senyuman yang terpancar dari wajah ibu ini... 🙏🏽😀👏🏻_

~ Pak Kirenius & Tim di Sioban - Pulau Sipora
_Selain memberitakan lnjil ke sekolah2 & gereja2 kami jg membantu Pemerintah untk memerangi virus corona dgn cara menyemprot setiap rumah2 warga. lnilah tim Gkpm Sioban. Doakn trus spy kmi kuat._

~ Muli & Nency, Staf Misi Pa Kmk Usu di Simalegi - Pulau Siberut:
_Doakan kegiatan pelayanan yang kami lakukan di sini, seperti biasanya: mengajar TK, mengajar less, memimpin kelompok Kecil, dan pelayanan rutin di setiap gereja: misalnya pelayanan di Ibadah Umum, sekolah Minggu, Pelayanan di Ibadah Rebo, dan pelayanan untuk kaum Ibu. Rencana tambahan, kami akan mengadakan Jumat atau Sabtu ceria untuk anak-anak._

~ Pak Melkhy & Tim di Padang:
_Puji Tuhan Penginjilan & Pelatihan di TK & SD Tenar Jondul Muara Padang sudah berlangsung. Doakan jua, kita ada kunjungan PI Kepada narapidana di LP Muara Padang. Dihimbau kehadiran kita semua dalam kunjungan pelayanan ini. Jangan lupa bawa ktp masing-masing._

Penginjilan bukan menunda & menunggu 4 bulan atau 4 hari atau 4 jam lagi utk menabur & menuai, ttp kepekaan & ketaatan untuk melihat & meresponi Kairos (kesempatan Illahi), utk terus menaburkan benih Injil & menuai buah (jiwa2).

_Sekaranglah waktunya para penabur & penuai sama2 bersukacita dengan tuaian (buah) yg Tuhan telah sediakan di sekeliling kita. Jangan tunda & jangan tunggu, jangan sampai kita terlambat utk menabur & menuai bersama2 Kristus, Sang Penabur Agung yg memimpin di depan._

_Salam & Doa Misi dari Rekan2 kita di Padang & Mentawai...🕊🔥🙏_
Pak Pendeta Manat Simbolon 

Ravi Zacharias



MENGENANG RAVI ZACHARIAS:
Apologis yang dihormati dan dikasihi banyak orang.
Oleh: Bedjo Lie

“Dimanakah penginjilan dalam hatimu?” Tanya Ravi Zacharias sambil menatap mata saya. Saat Ravi bertanya demikian, saya terkejut. Tidak menyangka bahwa itulah pertanyaan pertamanya saat menikmati makan siang berdua di Indian Restaurant sebelum menuju ke kantornya. Momen itu sungguh tak terlupakan. Di bulan Desember 2011, saya terbang dari Los Angeles menuju Atlanta untuk memenuhi undangannya yang baru saja mengakhiri pertandingan iman di usianya yang ke-74 tahun.

Awalnya saya menduga ia akan bertanya tentang apologetika. Mungkin tentang aliran apologetika apa yang saya anut dan seterusnya. Ternyata saya salah. Dengan bergairah, Ravi menjelaskan bahwa, Ravi Zacharias International Ministry (RZIM), terutama adalah organisasi penginjilan. Apologetika bagi Ravi adalah alat bagi penginjilan. Ia berkata, “Apologetics is the seasoning, Gospel is the main course. You do not want too much of the seasoning or it will make the main course insipid.”

Tentu saja, apologetika adalah elemen pemuridan juga. Apologetika menguatkan iman orang Kristen, dan mencegah orang Kristen meninggalkan iman. Tetapi hati Ravi sendiri berkobar-kobar untuk memberitakan Injil Yesus yang telah mengubahkan hidupnya. Hidup yang hampir diakhirinya sendiri pada usia 17 tahun karena merasa gagal secara akademik ketika masih di India.

Setelah tiba di kantornya, Ravi berkata bahwa salah satu petinggi RZIM yang seharusnya menemaninya berbicara dengan saya berhalangan. Jadi, akhirnya kami menghabiskan waktu empat mata. Empat jam kira-kira. Dia begitu murah hati dengan waktunya kepada saya. Tanggal pertemuannya pun tak terlupakan buat saya. Maklum, hari itu adalah hari ulang tahun isteri saya. Ravi adalah orang super sibuk, jadi isteri saya berkata, “Aku dukung kamu pergi untuk berjumpa dengan Ravi, karena kesempatan seperti ini mungkin hanya datang sekali. Ultahku kita rayakan setelah itu saja.” Sungguh saya terberkati, punya isteri yang mengerti.

Saya sangat gembira saat itu. Maklum saja, sebagai seorang pembelajar apologetika yang masih muda, diundang Ravi mungkin seperti pemain bulutangkis pelatda, diajak bertemu Kento Momota. Jangan salah paham. Saya sama sekali tidak tertarik untuk mengidolakan siapapun berlebihan. Saya juga tak selalu setuju dengan pemikiran Ravi dalam isu teologi. Saya sepenuhnya sadar bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, bahkan kesalahan. Tetapi fakta itu, tidak mengaburkan fakta besar lain. Ravi telah menjadi inspirasi saya dan jutaan orang yang mendengarkan ceramahnya maupun membaca buku-bukunya.

Saya bahkan masih ingat suasana ketika pertama kali membaca bukunya “Can Man Live Without God” di tahun 1999. Saya sedang berada di desa saya, saat libur perkuliahan ekonomi yang saya tempuh di Surabaya. Dengan ditemani suara jangkrik di malam hari, saat suasana hening dan semua orang di rumah sudah tidur, saya menyelesaikan buku itu. Setelah menutup buku, saya tahu satu hal, Ravi menulis bukan hanya dari pikirannya yang tajam, tetapi juga hatinya yang lembut.

 “What I believe in my heart must make sense in my mind” itulah kalimatnya yang berbicara di hati banyak orang Kristen rasional yang saya kenal. Kelompok orang Kristen Indonesia ini sudah muak dengan kalimat dangkal, “Percaya saja, jangan banyak pakai akal!” Saya bertemu dengan banyak orang dalam kelompok ini. Maklum, saya salah satu dari mereka. Mereka tak suka pendekatan iman asal percaya. Mereka juga tak menikmati indoktrinasi searah atas nama dogma. Sebaliknya, orang-orang ini giat mencari penjelasan yang masuk akal. Hal ini tidak berarti menolak misteri dan paradoks dalam iman. Jelas ada hal-hal yang beyond reason tentang Allah, tetapi hal itupun reasonable. Mereka inilah yang menjadi penggemar dan pendukung Ravi Zacharias walaupun tak ada yang menyebutnya nabi, rasul atau yang sejenisnya. Kelompok ini merasakan kehilangan besar atas kepergian sang apologis.

Jadi, walaupun bagi mayoritas orang Kristen di Indonesia, nama Ravi Zacharias terasa asing, bagi sebagian yang lain, namanya berkonotasi asyik. Di antara mereka, ada orang-orang tak percaya yang melalui pelayanan Ravi akhirnya menerima Injil. Sebagian lain adalah orang-orang percaya yang menemukan sukacita dalam iman yang melibatkan akal budi. Hal ini tentu selaras dengan prinsip RZIM sendiri “help the thinker believe and the believer think.”

Ravi sendiri paling dikenal karena ceramah-ceramah dan sesi tanya jawabnya. Ia menunjukkan ketajaman pikiran, kefasihan yang khas, pengetahuan yang luas dan terutama pengalaman yang luar biasa. Ravi juga sanggup berbicara kepada akal sekaligus hati para pendengarnya. Kombinasi inilah yang menarik bagi orang-orang termasuk saya. Tampaknya ia mencapai semua ini terutama bukan karena pendidikan formalnya yang relatif terbatas. Itu adalah anugerah Tuhan! Sesuatu yang tidak diberikanNya kepada semua orang. Tentu saja, ada pula disiplin rohani yang dikombinasikan dengan jam terbang luar biasa di balik semua keunggulan Ravi. Dalam pelayanannya selama 48 tahun ia telah menjelajah 70 negara. Dimanapun Ravi berbicara, orang-orang berkumpul. Bagi sebagian orang, nama Ravi Zacharias sudah seperti Ali dan Tyson di dunia tinju, atau Ronaldo dan Messi di sepakbola.

Dalam ilmu apologetika, Ravi tampaknya tidak mau terlibat dengan banyak perdebatan terkait metode atau meta apologetika. Ravi lebih merupakan seorang praktisi daripada akademisi. Sebagai praktisi apologetika, ia mungkin merupakan orang yang paling sukses menghubungkan apologetika dan penginjilan dan menerapkannya dalam pelayanan perkotaan selama beberapa dekade terakhir.

Lebih dari itu, ia telah berhasil menciptakan sebuah global team yang memberi dampak luas pada jutaan orang termasuk saya sendiri. Di tahun 2008, saya terbang dari Surabaya ke Chennai, India, tanah kelahiran Ravi. Disana, saya menjadi satu-satunya orang dari luar India yang mengikuti Academy of apologetics, sebuah kursus apologetika yang dipimpin tim pembicara RZIM selama tiga minggu. Berkat terbesar yang saya peroleh disana ternyata bukan pengetahuan, tetapi kehamilan. Saya mulai hamil visi untuk mendirikan komunitas dan gerakan apologetika di Indonesia. Setelah Tuhan membuka jalan melalui U.K. Petra sehingga saya dapat studi lanjut di Amerika, ternyata, lingkaran dekat Ravi Zacharias di Indonesia juga yang Tuhan gerakkan untuk membiayai tiket pesawat keluarga saya.

Sejak belajar di akademi Ravi di India 12 tahun silam, saya terus menggumuli visi apologetika untuk Indonesia. Suatu kali, saya membaca artikel dari William Lane Craig, akademisi sekaligus apologis top dunia yang juga menjadi sahabat Ravi semasa kuliah. Saat itulah saya berlutut, menangis, berdoa dan menyerahkan hidup saya untuk melayani Tuhan di dunia apologetika. Dapat dikatakan, Ravi dan Craig adalah dua orang luar Indonesia yang paling memengaruhi saya untuk melayani Tuhan di area apologetika. Ini menarik, karena bacaan apologetika yang saya nikmati sebenarnya meliputi aliran-aliran apologetika yang tak selalu selaras dengan keduanya.

Kembali pada Ravi, saat ini tim global yang telah ia bentuk berjumlah kira-kira 100 pembicara dan didukung oleh kira-kira 250 staf di seluruh dunia. Organisasi RZIM sendiri telah memiliki kantor di U.S.A., Canada, Amerika Latin, United Kingdom, Spanyol, Romania, Turki, India, Singapore, Hongkong, Austria, Jerman, Makedonia dan Switzerland. Dengan organisasi sebesar itu, RZIM telah menjadi organisasi apologetika terbesar di dunia saat ini. Pendukung RZIM sendiri tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya adalah orang-orang di dalam Yayasan Pengembangan Apologetika Indonesia (YPAI). Ketika saya dan rekan saya Yakub Tri Handoko serta Samuel Soegiarto mendirikan Apologetika Indonesia (API) tahun 2018, RZIM adalah model dan sumber inspirasi kami. 

Bagi saya sendiri, hal yang paling mengagumkan dari Ravi adalah kelengkapannya. Ia bukan saja seorang pembicara handal, penulis produktif, tetapi juga seorang pemimpin visioner. Kepemimpinan memang membuat perbedaan. Dari sisi akademis, sebenarnya ada orang-orang yang lebih ahli dibandingkan Ravi di berbagai area spesifik apologetika. Tetapi dalam hal visi dan implementasi apologetika dan penginjilan di perkotaan, Ravi adalah legend.

Bukan hanya itu. Ravi dengan bijaksana menghindari gaya one man show. Ini dibuktikan dengan hadirnya apologis dan pemikir Kristen kelas dunia seperti Alister McGrath, Os Guinness, dan John C. Lennox di sekelilingnya. Ia juga mau dan mampu merekrut orang-orang muda berbakat seperti alm. Nabeel Qureshi, Vince Vitale, Abdu Murray dan puluhan pembicara RZIM lainnya. Merekalah yang sekarang mengikuti jejak langkah dari sang pendiri RZIM.

Akhirnya, pepatah mengatakan, setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Masa Ravi Zacharias baru saja berlalu, tetapi warisannya terus berlanjut. Semoga Tuhan Yesus membangkitkan orang-orang yang bergairah memberitakan Injil dengan ditopang oleh apologetika seperti Ravi. Terima kasih Ravi Zacharias! Kepadamu, keluargamu dan seluruh tim RZIM di seluruh dunia, kami berhutang. Salam: Bedjo Lie (@apologetikaindonesia).

Renungan Kepastian Hidup

Roma 5:18 (TB)  Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.

https://alkitab.app/v/0b27da195863

Semakin kita mengusahakan pembenaran dalam hidup ini, semakin kita menjadikan anugerah pembenaran oleh Yesus Kristus tidak cukup, tidak sempurna, tidak selesai. Oh alangkah besar, dalam dan tingginya Hikmat Sang penebus, usaha terbaikku hanya menikmati dan mesyukurinya.

KEPASTIAN HIDUP

Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Roma 8:6 (TB) 

Roh Allah yang memberi hidup telah memerdekakan kita di dalam Kristus Yesus dari hukuman dosa dan hukuman maut. Allah telah mengutus AnakNya sendiri untuk menjadi daging sama dengan kita sehingga dapat menyelesaikan hukuman dosa-dosa yang kita lakukan dalam daging. Sehingga genaplah tuntutan hukum Taurat di dalam di dalam kita yang telah hidup menurut Roh.

Keinginan daging adalah maut namun keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Keinginan daging adalah  perlawanan terhadap Allah, karena tidak ada kemungkinan baginya untuk menaati Allah. Kita yang masih hidup mengutamakan daging tidak mungkin hidup berkenan pada Allah.

Jika Roh Allah ada dalam kita, kita akan hidup dalam Roh, dan kita adalah milik Allah, milik Kristus. Tubuh kita memang mati karena dosa tetapi roh kita akan hidup oleh karena kebenaran.

Dan Roh Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan meghidupkan tubuh fana kita ini juga oleh Roh Allah yang diam di dalam kita.

Bagaimana kita dapat mengetahui apakah Roh Allah sudah ada di dalam kita? Segala kesenangan Allah adalah kesenangan kita juga. Apa yang Allah inginkan bagi dunia ini kita inginkan juga. Dan berarti kita pun akan menyukai segala yang benar dan yang akan mendatangkan kebaikan bagi sesama kita.

Mengapa Roh Allah harus berada dalam kita? Karena itulah satu-satunya yang menjadi jaminan bagi kita untuk mendapatkan kebebasan dari belenggu dosa di dunia ini dan hukuman dosa kelak yaitu kebinasaan kekal.

Jadi hal terpenting yang harus kita pastikan dalam menjalani hidup ini adalah, sudahkah aku menjadi milik Kristus, supaya kita juga dapat memiliki Roh Allah di dalam kita. Supaya menjadi jelas juga tujuan dan manfaat segala hal yang kita lakukan dan jalani di dalam kehidupan ini.

Karena segala sesuatu yang kita lakukan di dalam pimpinan Roh Allah yang ada di dalam kita akan membawa damai sejahtera bagi diri kita serta dunia ini dan juga secara otomatis menjadi harta rohani yang tersimpan bagi kita di kekekalan.

Jangan berlama-lama lagi kita hidup dalam ketidakpastian tujuan. Hidup di dalam kesementaraan. Pastikan tujuan hidup kita adalah kekekalan. Pastikan Roh Allah telah diam di dalam kita. Sehingga hidup kita dapat dipimpin olehNya kemana harus melangkah. Supaya setiap jalan kehidupan yang kita lalui akan selalu mendatangkan berkat, sukacita dan damai sejahtera bagi kita dan sesama untuk sekarang dan selama-lamanya.

#erbs200520