H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 10 Oktober 2020

Berdoalah

 Slmt pg buat kita semua


Lukas 22:40 (TB)  Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."

🙏🙏🙏

Yesaya 2:1, 5 (TB)  Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem. 

Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN! 


https://alkitab.app/v/0ffd9de9d9e7












Apakah engkau mengasihi Aku?

 *DOGMA & PRAKTIKA YANG BENAR.*


Yoh 21:15

*Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah (beri makan) domba-domba-Ku."*


Makhluk mana yg bisa mendengar & menerima Injil Kristus, yg dapat percaya & dibaptis, serta menjadi murid, pelaku & pemberita Injil Kristus...??


Domba2 yg dimaksud Yesus apakah berarti harfiah (literal) yaitu kambing domba, atau simbolis dari umat manusia yg terhilang & tersesat di tengah dunia...?? Kita bisa mengerti dari respon dari pendengar di dalam teks (yaitu Petrus & murid2) & di luar teks (penerima Injil Yohanes), serta apakah praktika yg dilakukan Yesus Kristus & para rasul dgn perintah penggembalaan itu ditujukan kpd makhluk yg mana, binatang atau manusia...?


Jadi dogma (doktrin) yg benar harus diuji dgn konteksnya & dibuktikan dgn praktika yg dilakukan Yesus & para Rasul, serta jemaat mula2.


_Doakan hari ini penutupan Pelatihan & Praktik Penginjilan on line dgn adik2 mahasiswa & praktik lapangan ke mahasiswa2 baru dari USU & UNIMED. Hari ini minggu sore, kita Presentasi & Peragaan Injil dgn Adik2 dari Fak Kedokteran USU & POLMED, serta minggu depan Training Penginjilan Dengan Fakultas Hukum._


Tolong diisi dengan doktrin yg benar:

_*Mari ikutlah Tuhan Yesus, kita dijadikan-Nya penjala & penggembala...??🕊️🤝😇🙌*_

Kesaksian bapak poltak Simanjuntak 🙏🙏

 Covid : Jangan Sepelekan, Jangan Parno Kali.


Saat menerima hasil Tes Swabku POSITIF dari Laboratorium Klinis Global Health Medan (22/9) sekira pukul 17.00 Wib, sejenak aku tertunduk. Menangis rasa tak percaya. 


"Maaf iya, aku positif..." kataku ke istri. Di otakku selain ketakutan mati dan dikuburkan secara protokol Covid seperti yang sudah banyak kusaksikan, juga akan nasib istri dan penghuni rumah ini. Maaf... kataku lagi.


Duniaku runtuh. Aku langsung nyungsep ke titik paling rendah. Mataku panas dan berair. Kupandang nanar ke langit dari teras rumah. "Tuhan kok aku dipilih?"


Ketakutan terus menjalari ruang sadar otakku. "Kau Comorbid. Ring jantung 6. Riwayat tekanan darah tinggi. Bekas penderita TB Paru dan fikiran buruk terus datang. Imanku terguncang. Penyesalan sudah terlambat. Aku terkena Covid seperti yang di tv itu. Seperti yang di medsos itu. "Iya... aku positif Covid!" dalam hati. 


Si istri datang, menopang. "Kita hadapi. Jika Tuhan telah meluputkanmu dari sakit jantung setahun lalu, Dia juga akan meluputkan kita dari Covid ini. Ayo kita berdoa. Kita serahkan pada Tuhan. Kita tak punya kekuatan apa-apa...." ajak istri.


Orang pertama di luar penghuni rumah yang datang setelah kami beritahu hasil Swab itu adalah pasutri Galbred Simatupang dan Rina Simanjuntak. Memakai APD lengkap, kami duduk berhadapan di teras rumah.


"Maaf Ompung... aku positif," kataku sambil berurai air mata. Terselip rasa salutku untuk keberanian mereka berdua datang walau sudah tahu aku positif Covid.


"Ompung jangan minta maaf. Ini harus kita hadapi. Ompung harus tegar. Tenang Pung Tuhan kita baik. Lebih berkuasa dari Covid. Ompung akan dapat layanan pengobatan maksimal dari Prudential," katanya.


Untuk menyemangati, si ompung dulu malah mengajak agar aku tidak bermuka murung. "Senyumlah Pung," katanya sambil memotret dengan HPnya.


Ma Pompom langsung sibuk memberesi perlengkapanku untuk isolasi di RS. Pilihan dan rekomendasi Ompung Galbred adalah Columbia Asia. Tiba di UGD RSCA Jl Listrik, kami temui kenyataan tak ada ruang kosong isolasi.


Ditawarkan dirawat sementara di ruang UGD, menunggu ada pasien yang pulang. Kami pilih untuk pulang ke rumah saja. Pertimbangan, semalaman menunggu di UGD tanpa kepastian, kurang baik ke mentalitasku yang sudah kadung jatuh.


Keesokan harinya, dengan berbagai pertimbangan, apalagi atas jasa baik tulangku mantan penderita Covid Sabar Sianturi, telah pula menghubungi RS Bunda Thamrin. Dan tersedia.


"Saranku Amanboru ke RSBT aja. Aku sembuh dari sana. Lagipula di sana dan hanya di sana ada ruang terbuka di Lantai 10 tempat berjemur, olahraga dan ketemu dengan pasien lain. Setiap hari kita bisa di sana jadi tidak stress. Dan cepat sembuh," katanya.


Kamipun berketetapan hati ke RSBT. Di UGD, langsung dapat layanan standar. Istri urus administrasi. Saya menjalani serangkaian pemeriksaan hingga Scan Thorax, ke gedung lain RSBT. Walau tak jauh, tapi saya diangkut pakai ambulance ke bagian CT Scan, gedung sebelah.


Tak lama menunggu, di sorong masuk ke ruang Scan. Dinginnya minta ampun. Di suruh buka baju pula. Saking dinginnya, gigiku gemererak sampai terasa ngilu. Aku menggigil hebat. 


Apalagi ketika disuruh rebah di atas bed mesin itu. Ternyata basah sebab disemprot dulu dengan cairan desinfektan. "Aku kedinginan," kataku. Penderitaan pertama.


Tak lama. Hanya 20 menit, saya keluar dari kulkas besar itu. Kembali naik ambulance ke UGD gedung sebelah. 


"Ini ada bayang-bayang, pertanda virus itu sudah mulai mrnginfeksi paru. Tapi masih sedikit. Akan kita tangani di sini. Kata dokter UGD itu," dengan ekspresi tidak mencemaskan. 


Aku coba cari tahu. "Parah Dok? Soalnya aku pernah TB Paru. Pasang Ring 6 tahun lalu. Gimana dok?" tanyaku.


"Oh. Gambar ini menunjukkan tidak parah. Hanya selayang berembun di sini, di sini dan ini... Gpp. Dah berapa tahun TB parunya dan berobat tuntas kan?" tanyanya balik dengan tenang dan senyum.


"Delapan tahun lalu dok. Sejak itu aku henti merokok. Dan aku berobat tuntas dan dinyatakan sembuh waktu itu," kataku. Ditimpali si dokter itu dengan mengatakan sudah tak ada hubungannya lagi.


"Tenang saja. Sembuh ini. Jangan terlalu difikirkan. 98 persen pasien Covid yang datang tepat waktu sembuh. Dan bapak datang waktu yang tepat," katanya sangat menguatkanku.


Sebagai pasien pemilik Kartu Hitam Prudential PPH Plus, saya dimasukkan ke ruang rawat isolasi 1 bed di kamar 646, lantai 6. 


Tiba di ruang rawat, dipasangi three way infus di tangan. Di beri gelang tanda pasien dan langsung diberi beberapa obat.


"Dari tempat bapak ini, pulang sembuh. Dan hampir semua sembuh dari sini. Yang penting bapak mau menjalani dengan senang hati. Berdoa dan nyanyi-nyanyi. Pagi dan sore berjemur dan olahraga. Paksa habiskan makanan setiap hari. Pasti bapak sembuh!" kata si perawat itu sambil memberesi aku.


Seketika bayangan seram jika dirawat di isolasi sirna. Ternyata yang di tv tv itu hanyalah sebuah tayangan yang tak mengedukasi dan menguatkan. Si perawat, dokter di sini tidak memperlakukan pasien sebagai Pengidap Covid yang seram itu. 


Canda, motivasi dan kedekatan mereka pertunjukkan. Itu berlangsung dari hari pertama hingga hari ke delapan dinyatakan negatif. Setiap kali bell panggil perawat kupencet, tak selang berapa menit sudah ada yang datang.


"Apa yang perlu pak? Ada keluhan?"selalu dengan ramah dan respek. Pernah suatu ketika aku merasa kembung. Mules, hingga menjadi sesak nafas. Fikiranku sudah entah kemana. Kupencet bell.


"Ok Pak. Saya hubungi dulu dokternya," kata si perawat. Tak lama, seorang dokter datang dan mulai periksa pakai stetoskop. Dia pukul-pukul perutku dan memang bunyi. 


"Bapak kembung. Asam lambung bapak meningkat. Begitu diobati akan hilang. Jadi bapak sesak bukan karena apa-apa. Merasa sesak karena tekanan gas di perut ke atas. Begitu buang angin nanti beres itu," katanya sambil memberi isyarat dan perintah ke perawat. Injeksikan obat kembungnya. Penderitaan kedua.


Itu bukanlah hal terberat kuhadapi sejak jadi penghuni ruang isolasi ini. Yang paling berat adalah kehilangan rasa dan penciuman. Setiap jam makan, maka perjuangan menahan muntah di mulai.


Dari suapan pertama hingga terakhir, adalah penderitaan. Bau makanan berobah menjadi aroma yang mengundang muak dan muntah. Sementara diwajibkan ada yang melapisi perut apalagi dijejali antibiotika, vitamin dosis tinggi dan berbagai zat obat lain. Baik oral  maupun infus.


Salah satu cara adalah paksakan terus. Walau dengan air mata, keringat dan ketakutan. Masukkan nasi, sorong dengan air putih. Masukkan lauk, sorong dengan air putih. Masukkan sayur, sorong air putih. Waktu makan berobah.menjadi upacara "tolong Tuhan..."


Hari kelima dirawat di ruang isolasi, sekonyong-konyong terlintas bau minyak kayu putih yang memang kuletakkan dekat bantal tidurku. Kupastikan. Kucium. Terasa. Kubuka tutupbotolnya, kutumpahkan ke telapak tangan dan kucium dalam. "Tuhan, penciumanku sudah Kau kembalikan...!" 


Itu doaku setiap kali berdoa mau tidur. Doa makan. Kadang doa selayang sambil kupandangi dinding ruang rawat itu. "Tuhan kembalikan rasaku. Kembalikan penciumanku." Bolak  balik kuucapkan.


Mulai hari itu, walau belum punya selera makan, tapi rasa mual mencium bau makanan tidak ada lagi. Aku bisa makan dengan normal tanpa pakai sorong air putih. 


Sesuai jadual yang ditetapkan dokter, bahwa hari ke 8, atau setelah 7 hari diobati, tepatnya 29 September 2020, aku akan menjalani SWAB.


Malamnya, saya tak tidur. Gelisah. Menunggu waktu itu. Dalam doaku, aku belum berani meminta hasil Swab negatif. Sebab yang kudengar dari kawan-kawan sesama pasien saat olahraga pagi dan sore di lantai 10, belum ada yang negatif di Swab Pertama.


"Aku sudah 5 kali Swab, tetap positif walau aku sudah merasa tidak ada apa-apa," kata seorang anak muda asal Tembung yang sudah dirawat di tempat ini lebih dari 21 hari. Yang lain mengaku sudah 3 kali. Yang lain sudah 2 kali. Belum ada yang sekali.


Jelang pagi aku berdoa. "Tuhan, aku akan Swab pagi ini. Kumohon mujizatMu. Tapi apapun hasilnya, kehendakMulah yang terjadi atas aku. Amin," doaku. Aku tak berani meminta hasilnya negatif.


Betul, pagi, seorang petugas laboratorium datang. APDnya berwarna Kuning beda dengan perawat dan dokter yang umumnya Putih. "Kita Swab pak iya. Setelah ini nanti, bapak akan dibawa untuk Scan Thorax. Hasil Swab, kami usahakan sore," katanya ramah.


Tak lama berselang, perawat datang bawa kereta dorong. "Pagi Bos. Gimana? Sehatkan? Kita ke gedung sebelah sebentar. Scan Thorax," katanya ramah dan semangat. 


"Kami harus terus gembira Pak walau sudah sebulan tidak ketemu anak istri di rumah. Sebab tanpa gembira dan semangat, imun kami akan menurun, sementara tiap hari dengan pasien Covid. Bisa pula jadi gantian kita. Hahaha...." katanya sambil mendorongku keluar kamar. 


Kami ternyata berdua di ambulance ini. Dia marga Sitompul, pegawai OJK juga sudah lebih 3 minggu dirawat tapi masih tetap positif. "Semoga kali ini hasilnya kita Negatif Pak," katanya saat menunggu giliran.


Saya bisikkan ke perawat yang mendampingi kami. "Aku tak tahan dingin di dalam." Dia beri isyarat tenang aja.


Di dalam setelah rebah, petugas itu memberi penutup badan. "Nanti begitu saya minta buka, lepaskan selimutnya iya Pak," katanya. Hanya 15 menit, urusan Scan Thorax tuntas.


Rasa hausku mengeringkan tenggorokan saat menunggu giliran Sitompul di dalam. Kucoba cari-cari air tak ada. Ke pegawai di front office kutanya air dijawab tak ada pak. Sempat kebingungan juga. 


Kepada seorang dokter perempuan yang sedari tadi sibuk wara wiri dari dan ke ruang radiologi itu lewat hadapanku. "Ci, Ci... Dok, dokter! Boleh minta air putih? Aku haus kali," kataku penuh harap. 


Dengan spontan dia setengah berlari ke arah depan. Tak lama di tangannya ada air mineral cup dan pipetnya. "Ini Pak. Silahkan minum," katanya sangat ramah. 


Ternyata dia sedang mendampingi pasien VVIP yang juga mau Scan Thorax. Kutanya perawat yang baru keluar dari ruang kontrol, siapa itu dokter yang ramah itu. Sedari tadi sibuk urusi pasien. 


"Oh itu Pak. Dr Helen, pemilik RS ini," katanya. Bah! Salut. Dia bukan menyuruh orang mencari air. Dia sendiri. Walau dia juga sibuk mendampingi pasien VVIP lain. Hebat.


Seperti biasa, sore hari lebih cepat sekira pukul 15.30 Wib, saat matahari terik betul, aku naik ke roof top. Olahraga dan mencari udara dan pemandangan segar. Dari ketinggian itu, kusaksikan puluhan tukang bangunan bekerja di bawah terik. Mereka sehat. Menyemangatiku juga.


Ke bagian lain kulayangkan pandang. Ada rumah anakku Rudyard Simanjuntak tepat di belakang RS ini. Tempatku biasa curi-curi makan indomie uenak. Di belakanya lagi tampak atap  rumah mertuaku. Gg Turi 2 No 46. Dan di belakangnya lagi ada bangunan gagah Gereja GBKP dengan anjungan yang tinggi.


Berharap aku bisa menjalani yang kipandangi itu kembali. Membuatku rindu kebebasan. Bebas dari isolasi ini.


Tiba- tiba, saya dapat telepon dari perawat Lt 6. "Pak, segera turun. Dokter mau visit virtual. Ini kami sedang jalan ke ruangan pasien lain. Cepat iya Pak!," katanya memaksa.


Buru-buru kuturun ke Lt 9 lewat tangga dan menuju pintu lift. Beberapa kali kupencet pintu lift tak kunjung terbuka. Entah apa. Saya tanya perawat dekat situ, suruh saya sabar. Wah. Gawat. Terpaksa lari lewat tangga darurat.


"Lama kali pak. Ini pas giliran bapak. Omonglah," katanya sambil mendekatkan layar HPnya. "Sore Dok. Sepertinya kindisi baik-baik saja," kataku seadanya. Dari seberang Pak Dokter mengucapkan selamat. Membuatku agak heran. "Kenapa Dok?" tanyaku.


"Anda sudah bisa pulang sekarang. Hasilmu sudah negatif. Soal paru, perlahan-lahan itu akan sembuh. Yang penting virus itu sudah tidak menginfeksimu lagi. Buktinya negatif. Jadi selamat iya!," katanya. Tak sempat lagi beliau menjawab "Tapi Dok? Terimakasih dokter!"


Begitu perawat berlalu, pintu kututup dari dalam dan aku bersujud di lantai. Menangis sejadi-jadinya. "Terimakasih Tuhanku. Terimakasih Jesusku.... MujizatMu nyata bagiku saat ini. Kau telah dia hambamu pendosa ini. Terimakasih... Bapaku...!" entah berapa lama aku berdoa, bersyukur menangis bahagia. 


Aku sembuh dari Covid 19. Bukan karena hebatku. Semata-mata mujizat Tuhan. Hanya 8 hari, aku bebas dari Covid itu. Semua hanya karena kekuatan doa. Bukan doaku saja. Tapi doa semua orang yang mengasihi dan menginginkanku sembuh. Mereka banyak di luar ruang isolasi ini.


Ada yang anak-anak sekolah minggu. Ada keluarga, sahabat, teman, dan pangula ni huria. Bahkan sahabat istri, anak tidak saja yang beraga Kristen, banyak yang beragama Non Kristen. Doa tulus mereka telah didengar Sang Maha Tabib. Sang Penyembuh Abadi. Sang Pemberi Mujizat. 


Selesai doa syukur penuh haru, aku mulai menelepon. Kutelepon istri. Kutelepon Pahompuku Rina Simanjuntak. Kutelepon anakku. Kutelepon komandanku Letkol Ricardo Joentak. Kutelepon beberapa orang yang ingin kuberitahukan sukacita ini.


Aku keluar ke meja jaga perawat. Mereka sodorkan beberapa dokumen yang harus kutandatangani. Kulihat biaya berobatku Rp 45 Juta sekian.


"Kami sudah menghubungi Prudential Pak. Tinggal tunggu persetujuqn saja," kata si perawat sambil mengucap selamat.


Sebelum kembali ke kamar, kusempatkan mengetuk pintu sebelah kamarku. Kamar Sitompul, kawanku tadi pagi Swab. "Ijin. Aku mau pamit pulang duluan iya. Hasilku negatif. Bagaimana denganmu?" 


Diapun tersenyum sumringah. "Mantap Amang. Akupun negatif. Ini sedang beres-beres mau pulang juga. Selamat iya Amang. Sampai ketemu di luar RS ini," katanya.


Tak lama, setelah semua barang-barang yang akan kubawa pulang kuberesi, saya di antar oleh perawat menuju lantai basement. Di sana sudah menunggu istri dan pasutri hebatku Ompung Galbred dan Rina. 


"Selamat iya Pa. Selamat iya Pung..." kata mereka tanpa bersalaman. Aku menundukkan kepalaku ke mereka. Tangis dan tawa bergantian. 


Terimakasih Tuhan. 

Terimakasih Yesus.

Terimakasih Bunda Thamrin.

Terimakasih dokter, perawat dan administrasi.

Terimakasih Prudential.

Terimakasih semua yang mendoakan kesembuhanku.

Terimakasih untuk semua...


Covid, jangan kita sepelekan. Tapi, jangan terlalu ditakuti, hingga paranoid. Benar-benar jagalah diri. Pakai masker. Jaga jarak. Sering cuci tangan pakai sabun. Jaga kebugaran tubuh. Istirahat yang cukup. Persiapkan Proteksi Kesehatan dari Prudential. Berdoa. 


Horas!


(Kesaksian pasien Covid yang sembuh, Poltak Simanjuntak).

Jangan tawar hati

 Slmt hr minggu buat  kita semua..


1 Samuel 12:24 (TB)  Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.

🙏🙏🙏


Selamat hari minggu dan beribadah. Hikmat minggu ini: "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu" (Ams 24:10). Oleh sebab itu percayalah sepenuhnya kepada TUHAN, sang pemelihara hidup kita. Amin.

✝🎼🙏


Berbahaya...

Tapi tdk terkejut..

Krn Firman Tulis menuliskan..


Yeremia 5:31 (TB)  Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya? 


Keep our Family and    comunity faith.

🙏🙏🙏




Dalam Kristus Yesus 😇

 Slmt pg buat kita semua..


Roma 8:38-39 (TB)  Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

🙏🙏🙏




Pohon dan buah

 Slmt pg buat kita semua..


Lukas 6:44 (TB)  Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.

🙏🙏🙏

Slmt pg buat kita semua..


Ayub 5:17-18 (TB)  Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. 

Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula. 

🙏🙏🙏

“Ketidakmampuan maut untuk memisahkan kita dari kasih Allah digambarkan oleh kesaksian seorang pendeta muda yang dipanggil ke sisi tempat tidur seorang perempuan tua menjelang hari-hari akhirnya.  Saat dia mencoba menghibur perempuan itu dengan menggumamkan sesuatu tentang betapa sedihnya dia karena perempuan itu akan mati, perempuan itu menyelanya.  "Allah memberkatimu, anak muda," katanya.  "Tidak ada yang perlu ditakuti. Saya hanya akan menyeberangi Sungai Yordan dalam beberapa jam lagi, dan Bapakulah yang empunya tanah di kedua sisi sungai itu." “


“Kesaksian akhir seorang kaum kovenan Skotlandia, Robert Bruce.  Pada suatu pagi di hari kematiannya, Bruce duduk untuk sarapan bersama keluarganya.  Tiba-tiba dia berkata, "Tunggu, anakku, tunggu. Tuanku sedang memanggilku."  Lalu Bruce meminta izin Alkitab dan buka Roma 8. Penglihatannya sudah kabur, sehingga dia mengutip pasal akhir itu dari ingatannya.  Seperti Rasul Paulus, dia bersaksi bahwa dia "yakin baik maut, atau hidup lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."  Setelah membacakan kata-kata ini kepada keluarganya, Bruce meminta agar jarinya tepat pada kata-kata ini di Alkitab.  Kemudian dia berkata, "Allah besertamu, anak-anakku. Aku telah sarapan bersamamu, dan akan makan malam bersama Tuhanku Yesus malam ini. Aku mati dengan aku mempercayai firman ini." “


(Dikutip dari bagian akhir buku: Mengasihi Seperti Yesus Mengasihi - Phil Ryken)

Segala jalan Tuhan

 Slmt pg buat kita semua..


Mazmur 25:10 (TB)  Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya. 

🙏🙏🙏


Yesaya 3:8

Sungguh, Yerusalem telah runtuh dan Yehuda telah rubuh; sebab perkataan mereka dan perbuatan mereka melawan TUHANdan mereka menantang kemuliaan hadirat-Nya. 


Melawan Tuhan mendatangkan kekacauan dlm kehidupan umat-Nya pd zaman Yesays. Pemimpin bangsa, spiritual & masyarakat kehilangan pengaruh & wibawanya, shg umat-Nya kehilangan arah hidup. Umat Tuhan menghancurkan dirinya sendiri dgn mengikuti kehendaknya sendiri, shg terjadi kekacauan & kehancuran pribadi, keluarga, masyarakat & bangsa mrk sebagai umat Tuhan.


Zaman kita inipun bila perkataan & perbuatan org yg mengatakan diri percaya & beriman kpd Tuhan (umat Tuhan) melawan Tuhan & kemuliaan-Nya, maka kekacauan hidup akan terjadi. 


Para pemimpin pemerintah, spiritual & masyarakat akan kehilangan wibawanya, shg umatNya akan kehilangan arah hidup & menghancurkan diri sendiri dengan hidup mengikuti kemauannya sendiri. 


Karena itu, sebelum kekacauan & kehancuran semakin parah, mari percaya kita percaya & berimanlah kepada Yesus Kristus & mentaati-Nya dlm hidup kita, sebagai tanda syukur, puja, puji & sembah kpd Tuhan yg kasih-Nya sangat besar kpd kita itu. Amin.

Catatan yang perlu dibaca

 Catatan Dahlan Iskan.


*MENUNDUKKAN PEMERINTAH*


Selasa 06 October 2020

Oleh : Dahlan Iskan


SAYA kagum pada semangatnya –pemerintah dan DPR. Dari segi politik, inilah pemerintahan paling kuat selama 22 tahun terakhir.


Pemerintah sekarang lebih kuat dari zaman Presiden Gus Dur, Megawati, SBY, apalagi B.J. Habibie.


Memang B.J. Habibie bisa menguatkan rupiah dari Rp 17 ribu per dolar menjadi Rp 8 ribu. Hanya dalam waktu kurang dari dua tahun. Tapi pemerintahannya hanya seumur jagung. Secara kapasitas begitu kuat Habibie, tapi secara politik begitu rapuh.


Gus Dur dan Megawati begitu kuat dari segi basis pendukung. Megawati begitu kuat bersandar pada proklamator legendaris yang juga ayah biologis-ideologis. Tapi kalah di Pilpres.


 

Gus Dur begitu kuat basis kulturalnya, tapi juga hanya berkuasa setengah periode.


SBY agak beda. Meski melewati krisis tsunami dan krisis keuangan 2008, tapi kekuatan dukungan kapasitasnya membuat SBY bisa menjadi presiden dua periode. Kalau saja tidak ada pembatasan masa jabatan ia akan bisa tiga periode.


Tapi dukungan politik di DPR tidak sekuat pemerintah sekarang. Waktu itu PDI-Perjuangan oposisi frontal. PKS main petak umpet. Tapi SBY pandai bermain di antara arus-arus politik itu.


Sekarang hanya PKS yang oposisi frontal. Tapi kekuatan kursinya kecil sekali.


Praktis sekarang ini DPR memberikan dukungan penuh kepada pemerintah. Mulai dari perubahan di KPK, UU Covid-19, dan terakhir Omnibus Law ini. Semua begitu mulusnya lolos di DPR.


Belum lagi soal praktik sehari-hari di pengelolaan negara. Saya melihat semua begitu mulusnya. Begitu enak menjadi menteri-menteri sekarang ini. Tidak harus menghadapi sikap DPR yang sangat garang.


Saya begitu kagum dengan kekuatan pemerintah sekarang. Juga pada semangat melakukan pembaharuan: inikah revolusi mental yang dimaksud dulu?


Saya  membayangkan betapa  lelah dan rumitnya menyiapkan RUU Cipta Kerja –nama resmi Omnibus Law itu.


Terutama bagaimana 79 UU harus ditinjau untuk dirangkum hanya dalam satu UU Cipta Kerja. Yang terdiri dari 11 kluster dan 1.244 pasal.


Secara teori, UU Cipta Kerja ini akan menyelesaikan saling tabrakannya begitu banyak UU. Berakhirlah era hukum tidak sinkron di bidang ini.


Sudah lama begitu banyak yang ngomel: kok UU isinya saling bertabrakan. Bertahun-tahun omelan seperti itu menjadi wacana nasional. Saking lamanya tidak ada penyelesaian seolah bangsa ini hanya bisa menggerutu. Tidak bisa menyelesaikan.


Lalu, pemerintah sekarang ini berusaha menyelesaikannya. Lewat penggabungan menjadi satu, UU Cipta Kerja ini. Tempulu DPR-nya tidak rewel. Tempulu DPR lagi baik-baik kepada pemerintah.


Tapi tenaga kerja pasti akan berontak dengan lahirnya UU Cipta Kerja ini.


Sejak awal pun pasti sudah diketahui: tenaga kerjalah yang akan terkena langsung.


Karena itu judul UU ini pun sebenarnya sudah dipilih yang paling bersahabat dengan perasaan tenaga kerja: UU Cipta Kerja. Dikira dengan judul itu tenaga kerja akan manggut-manggut dan berdecak kagum.


Kalau saya lebih setuju dengan blak-blakan saja: UU Peroketan Perekonomian Nasional –atau nama lain yang lebih jujur. Tujuan utamanya toh itu: menggairahkan kehidupan ekonomi. Bahwa setelah ekonomi maju akan berdampak terciptanya lapangan kerja itu adalah sunatullah.


Tapi politik memang mengajarkan: jujur saja tidak cukup. Harus pandai juga berkelit.


Maka ke depan ini tantangannya di luar DPR: aksi buruh. Menteri ketenagakerjaan akan sulit tidur. Tapi ini sudah di luar kemampuan seorang menteri. Ini sudah menyangkut keamanan dan kestabilan nasional.


Memang, semua pengusaha mengeluhkan UU Tenaga Kerja yang lama. Yang dilahirkan di zaman Presiden Megawati. Dengan menteri tenaga kerjanya yang gegap gempita saat itu: Jacob Nuwa Wea.


Misalnya, bagaimana bisa ada pasal ini: seorang karyawan yang dipecat karena mencuri juga harus mendapat pesangon.


Tapi di UU Cipta Kerja yang baru ini bukan hanya pasal itu yang dihapus. Tapi juga upah minimum, cuti pribadi, karyawan kontrak, outsourcing, dan beberapa lagi.


Dasar pemikirannya: semua ketentuan lama itu tidak membuat buruh kita punya daya saing. Kalah produktif. Produktivitas satu buruh di Tiongkok disamakan dengan empat atau delapan buruh di sini.


Di sini pemerintah dituntut untuk mampu meyakinkan buruh.


Pemerintah sudah mampu ''menundukkan'' DPR. Kita tidak perlu tahu kiat apa yang dipakai untuk menundukkan para politikus itu.


Kini kita menunggu bagaimana kiat pemerintah untuk mengendalikan pergolakan buruh.


Mungkin pemerintah sudah punya cadangan kiat untuk itu. Sehingga perhatian saya justru pada persoalan berikutnya: bagaimana pemerintah bisa sukses ''menundukkan'' diri sendiri.


UU Cipta Kerja ini tidak hanya soal tenaga kerja. Soal tenaga kerja hanyalah satu saja dari 11 kluster yang ada di dalamnya.


Semua kluster itu menimbulkan pekerjaan rumah yang luar biasa di meja pemerintah.


Misalnya soal kluster perizinan usaha. Dasar pemikiran UU Cipta Kerja ini modern sekali.


Prinsipnya, tidak semua usaha perlu izin.


Usaha itu perlu dilihat tingkat risikonya: rendah, menengah, tinggi.


Usaha yang risikonya rendah, untuk apa perlu izin. Ini pemikiran yang radikal-esktrem. Saya suka sekali dengan pemikiran seperti ini. Sekarang yang seperti itu sudah bukan lagi pemikiran –tapi sudah menjadi UU.


Menurut UU baru ini, usaha yang risikonya rendah tidak perlu izin. Cukup melakukan pendaftaran. Ini hebat sekali.


Usaha yang risiko rendah ini juga tidak perlu diawasi.


Hanya usaha yang risikonya tinggi –risiko kecelakaan, lingkungan, dan sejenisnya –yang perlu izin.


Masih banyak yang modern-modern seperti itu di UU Cipta Kerja. Yang secara bertahap saya ingin mengikhtiarkannya di Harian Disway.


Maka, yang sangat saya khawatirkan adalah pelaksanaannya nanti.


Setelah bisa ''mengalahkan'' DPR dan mengalahkan gerakan buruh, mungkinkah pemerintah bisa ''mengalahkan dirinya sendiri.''


Bukankah semangat aparat untuk mencari uang dan objekan dari perizinan selama ini melebihi bahaya laten komunis.


UU Cipta Kerja ini, meski sudah resmi diundangkan, belum bisa langsung  dilaksanakan. Masih begitu banyak peraturan pemerintah yang harus dibuat. Banyak sekali.


Pasal-pasal di UU Cipta Kerja ini banyak yang diakhiri dengan kalimat: untuk pelaksanaan pasal ini diperlukan pengaturan lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah.


Pun nanti, kalau peraturan pemerintahnya sudah keluar, masih harus ditunggu peraturan yang lebih bawah lagi: peraturan menteri. Lalu akan ada peraturan dirjen, peraturan gubernur, peraturan bupati, peraturan wali kota, dan seterusnya.


Semua itu adalah bagian dari pemerintah yang harus ditundukkan oleh pemerintah sendiri.(Dahlan Iskan)

Dimurnikan dan Diuji

 Selamat pg buat kita semua..


Daniel 12:10 (TB)  Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya. 

🙏🙏🙏


MELURUSKAN 12 HOAX OMNIBUS LAW RUU CIPTA KERJA


Di masyarakat, beredar 12 alasan buruh menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Dua belas poin tersebut ternyata tidak benar. Berikut ini kita kupas satu persatu beserta pasal dan fakta yang sebenarnya agar semua jelas!


1. Benarkah Uang pesangon akan dihilangkan?


Faktanya : Uang pesangon tetap ada


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 156

Ayat 1 UU 13 Tahun 2003:

Dalam hal terjadi pemutusan hubungan

kerja, pengusaha wajib membayar uang

pesangon dan/atau uang penghargaan masa

kerja.


2. Benarkah UMP, UMK, UMSP dihapus?


Faktanya: Upah Minimum Regional (UMR) tetap ada


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 88C UU

13 Tahun 2003:

(Ayat 1) Gubernur menetapkan upah

minimum sebagai jaring pengaman.

(Ayat 2) Upah minimum sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan upah minimum provinsi.


3. Benarkah Upah buruh dihitung per jam?


Faktanya: Tidak ada perubahan dengan sistem yang sekarang. Upah bisa dihitung berdasarkan waktu atau berdasarkan hasil.


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 88B UU

13 Tahun 2003: 

Upah ditetapkan berdasarkan:

a. satuan waktu; dan/atau

b. satuan hasil.


4. Benarkah Semua hak cuti (cuti sakit, cuti kawinan, cuti khitanan, cuti baptis, cuti kematian, cuti melahirkan) hilang dan tidak ada kompensasi?


Faktanya: Hak cuti tetap ada.


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 79 UU

13 Tahun 2003:

(Ayat 1) Pengusaha wajib memberi:

a. waktu istirahat; dan

b. cuti.

(Ayat 3) Cuti yang wajib diberikan kepada

pekerja/buruh yaitu cuti tahunan, paling

sedikit 12 (dua belas) hari kerja setelah

pekerja/buruh yang bersangkutan bekerja

selama 12 (dua belas) bulan secara terus

menerus.

(Ayat 5) Selain waktu istirahat dan cuti

sebagaimana dimaksud pada ayat di atas,

perusahaan dapat memberikan cuti panjang

yang diatur dalam perjanjian kerja,

peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja

bersama.


5. Benarkah Outsourcing diganti dengan kontrak seumur hidup?


Faktanya: Outsourcing ke perusahaan alih daya tetap dimungkinan. Pekerja menjadi karyawan dari perusahaan alih daya.


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 66 Ayat

1 UU 13 Tahun 2003:

Hubungan kerja antara perusahaan alih daya

dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya

didasarkan pada perjanjian kerja waktu

tertentu atau perjanjian kerja waktu tidak

tertentu.


6. Benarkah tidak akan ada status karyawan tetap?


Faktanya: Status karyawan tetap masih ada


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 56 UU

13 Tahun 2003:

(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.


7. Apakah Perusahaan bisa memPHK kapanpun secara sepihak?


Faktanya: Perusahaan tidak bisa mem-PHK secara sepihak.


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 90

Tentang perubahan terhadap Pasal 151 UU

13 Tahun 2003:

(Ayat 1) Pemutusan hubungan kerja

dilaksanakan berdasarkan kesepakatan

antara pengusaha dengan pekerja/buruh.

(Ayat 2) Dalam hal kesepakatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

tercapai, penyelesaian pemutusan hubungan

kerja dilakukan melalui prosedur

penyelesaian perselisihan hubungan

industrial sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.


8. Benarkah Jaminan sosial dan kesejahteraan lainnya hilang?


Faktanya: Jaminan sosial tetap ada.


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 18 UU

40 Tahun 2004:

Jenis program jaminan sosial meliputi:

a. jaminan kesehatan;

b. jaminan kecelakaan kerja;

c. jaminan hari tua;

d. jaminan pensiun;

e. jaminan kematian;

f. jaminan kehilangan pekerjaan.


9. Benarkah Semua karyawan berstatus tenaga kerja harian?


Faktanya: Status karyawan tetap masih ada


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 56 Ayat

1 UU 13 Tahun 2003:

Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu

atau untuk waktu tidak tertentu.


10. Benarkah Tenaga kerja asing bebas masuk?


Faktanya: Tenaga kerja asing tidak bebas masuk, harus memenuhi syarat dan peraturan.


BAB IV: KETENAGAKERJAAN - Pasal 89

Tentang perubahan terhadap Pasal 42 Ayat

1UU 13 Tahun 2003:

Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan

tenaga kerja asing wajib memiliki

pengesahan rencana penggunaan tenaga

kerja asing dari Pemerintah Pusat.


11. Benarkah Buruh dilarang protes, ancamannya PHK?


Faktanya: Tidak ada larangan.


12. Benarkah Libur Hari Raya hanya pada tanggal merah dan tidak ada penambahan cuti? 


Faktanya: Sejak dulu penambahan libur di luar tanggal merah tidak diatur undang-undang tapi kebijakan pemerintah.



Sebab adalah kasih karunia

 _Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya._


*1 Petrus 2:19, 21 (TB)*


Sesungguhnya apapun yang kita kerjakan bagi Dia tidak layak disebut _pengorbanan_, sebab apakah itu dibandingkan dengan kematian-Nya untuk segala dosa-dosa kita?

Segala hal yang kita lakukan bagi-Nya, kita lakukan karena hati kita yang telah ditaklukkan-Nya di dalam kehendak-Nya, bahwa *_apapun_*,- _benar - benar apapun_- akan kita lakukan untuk memuliakan Dia oleh kasih karunia-Nya yang tak terkatakan besarnya itu


Selamat Pagi Sahabat Alumni, selamat menghayati kasih karunia yang begitu indah itu

Jesus Bless🌻🌻

Kejujuran

 DUA belas tahun silam, seorang wanita dari Asia (tak usah sebut nama negaranya) datang ke Prancis untuk  kuliah di salah satu universitas terkenal di Paris.

Dia memang cerdas, bahasa Prancis dan Inggris-nya juga sangat baik sehingga lulus seleksi.


Sejak mulai kuliah di hari pertama, dia perhatikan bahwa sistem transportasi di Paris menggunakan sistem otomatis.

Artinya, Anda beli tiket sesuai dengan tujuan melalui mesin.


Setiap perhentian kendaraan umum, memakai cara self-service dan jarang sekali diperiksa petugas.

Bahkan pemeriksaan insidentil oleh petugas pun hampir tidak ada, bukan karena manajemennya buruk tapi unsur _trust_ dan tertib sosial di sistem transportasi Kota Paris memang sudah baik.


Akhirnya lama kelamaan dia temukan kelemahan sistem ini, dan dengan kelihaiannya itu dia bisa naik transportasi umum tanpa harus beli tiket dan dia sudah memperhitungkan kemungkinan tertangkap petugas karena tidak beli tiket, sangat kecil.

Sejak itu, dia selalu naik kendaraan umum dengan tidak membayar tiket.


Ia justru menganggapnya sebagai salah satu cara penghematan sebagai mahasiswa miskin yang dengan cara apapun kalau bisa irit, ya diirit.

Dia bahkan merasa bangga karena dianggapnya itu sebagai kehebatan yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.


Empat tahun berlalu, perempuan muda itu pun tamat dengan cum laude dari fakultas favorit dan universitas ternama di Paris dengan angka indeks prestasi kumulatif (IPK) yang sangat bagus. 

[ https://nasihatcanggih.blogspot.com/2020/09/boleh-pintar-tapi-integritas-dan.html ]

Hal itu membuat dirinya penuh percaya diri.


Setelah wisuda, gadis itu pun mulai mengajukan aplikasi surat lamaran kerja ke beberapa perusahan ternama di Paris.

Pada mulanya, semua perusahan yang dikirimi surat lamaran via email merespon dengan sangat baik karena IPK-nya yang tinggi dan lulusan universitas top di Paris.


Tapi beberapa hari kemudian, semuanya menolaknya dengan berbagai alasan.

Hal ini terus terjadi berulang kali sampai akhirnya membuatnya merasa jengkel dan marah.


Dia bahkan sampai menuding perusahaan-perusahaan itu rasis karena tidak mau menerima warga negara asing meski lulus cum laude dari universitas ternama di Paris.

Akhirnya, pada suatu hari karena penasaran bercampur dongkol ia memutuskan untuk mengadukannya ke Departemen Tenaga Kerja Prancis di Paris.


Dia ingin melapor sekaligus ingin tahu kenapa perusahaan-perusahaan tersebut menolaknya. 

Tapi, ketika bertemu dengan salah satu manager di kantor Depnaker Paris tersebut, ia mendapat penjelasan yang ia dapat di luar perkiraannya.

Berikut adalah dialog mereka.


Manager: 

Nona, kami tidak rasis, sebaliknya kami sangat mementingkan Anda.

Pada saat anda mengajukan aplikasi pekerjaan di perusahan, kami sangat terkesan dengan nilai akademis dan pencapaian Anda.

Sesungguhnya, berdasarkan kemampuan, Anda sebenarnya adalah golongan pekerja yang kami cari-cari."


Nona: 

Kalau begitu, kenapa perusahan-perusahaan tersebut tidak menerima saya bekerja?


Manager: 

Jadi begini, setelah kami periksa di _database,_ kami menemukan data bahwa Nona pernah tiga kali kena sanksi tidak membayar tiket saat naik kendaraan umum.


Nona 

(kaget): Ya, saya mengakuinya. Tapi, apakah karena perkara kecil tersebut semua perusahaan boleh menolak saya?


Manager: 

Perkara kecil? 

Kami tidak menganggap itu perkara kecil, Nona. 

Kami lihat di database, Anda pertama kali melanggar hukum terjadi di minggu pertama Anda masuk di negara ini.

Saat itu petugas percaya dengan penjelasan yang Anda bahwa Anda masih belum mengerti sistem transportasi umum di sini. Itu sebabnya kesalahan tersebut diampuni. Namun Anda tertangkap dua kali lagi setelah itu.


Nona: 

Ohh, waktu itu karena tidak ada uang kecil saja.


Manager: 

Tidak, tidak. Kami tidak bisa terima penjelasan Anda.

Jangan anggap kami bodoh. Kami yakin Anda telah melakukannya ratusan kali sebelum tertangkap.


Nona: 

Well, baiklah. Tapi, itu kan bukan kesalahan mematikan ..'? Kenapa harus begitu serius? Lain kali saya perbaiki dan berubah kan masih bisa?


Manager: 

Maaf, kami tidak menganggap demikian, Nona.

Perbuatan Anda membuktikan dua hal:

Pertama, Anda tidak mau mengikuti peraturan yang ada. Anda pintar mencari kelemahan dalam peraturan dan memanfaatkannya untuk diri sendiri.

Kedua, Anda tidak bisa dipercaya ! 


Nona, banyak pekerjaan di berbagai perusahaan di negara Prancis ini bergantung pada kepercayaan atau _trust

Jika Anda diberikan tanggung jawab atas tugas di sebuah wilayah, maka Anda akan diberikan kuasa yang besar.

Karena efisiensi biaya, kami tidak akan memakai sistem kontrol untuk mengawasi pekerjaanmu.

Hampir semua perusahan besar di Prancis ini mirip dengan sistem transportasi di negeri ini.

Oleh sebab itu, kami tidak bisa menerima Anda, Nona.

Dan saya berani katakan, di negara kami bahkan seluruh Eropa, tidak akan ada perusahan yang mau menggunakan jasa Anda.


Pada saat itu, wanita ini seperti tertampar dan terbangun dari mimpinya dan merasa sangat menyesal. 

Tapi, penyesalan selalu datang terlambat ketika nasi sudah jadi bubur atau peristiwa buruk telah terjadi.


Perkataan manager yang terakhir membuat hatinya bergetar dan sangat menyesal.

Ia akhirnya terdiam seribu bahasa tidak bisa berkata apapun.


Sahabatku,

Ada pesan moral yang sangat berharga yang bisa kita petik dari kisah nyata mahasiswi pintar tersebut.

Moral dan etika (attitude) itu amat sangat penting, bahkan ditempatkan di atas kepintaran, kecerdasan atau kegeniusan.


Dalam kehidupan sosial, moral dan etika (attitude) seseorang bisa menutupi kekurangan IQ atau kepintaran intelektual.

Tetapi IQ atau kepintaran, bagaimanapun tingginya, tidak akan bisa menolong etika moral dan integritas yang buruk.


Samuel Johnson (1709-1784), sastrawan Inggris mengatakan:

Knowledge without integrity is dangerous and dreadful.

(Pengetahuan tanpa integritas pasti berbahaya dan mengerikan).


Clive S Lewis (1898-1963), profesor di Universitas Oxford dan penulis novel terkenal Inggris 

mengatakan:

_Integritas adalah melakukan hal yang benar, ketika tidak ada yang melihat. *INTEGRITAS DAN KEJUJURAN ADALAH KEKAYAAN YANG PALING JARANG DIMILIKI MANUSIA. .....


*Sangat penting dibaca...

*Sangat berguna untuk masa depan.

👍👍👍

* GOOD TO READ *

Batang air

 Slmt pg buat kita semua..


Yesaya 66:12 (TB)  Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. 

🙏🙏🙏


Kasih Tuhan Yesus..

TIDAL BISA DIBATASI oleh apapun dlm hidup kita..


Sayang Tuhan Yesus TIDAK BISA DIHALANGI oleh apapun situasi yg kita hadapi.


MAUT sekalipun tdk bs memisahkan kita dari KASIHNYA.


Semangat Pagi..

🙏🙏🙏


Yeremia 29:7

Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. 


Apa yg dikataka Firman Tuhan ini kita lakukan sekarang utk NKRI, khusus kita berdoa agar NKRI bisa mencapai cita2 kemerdekaannya. 


Inilah saat yg tepat utk berdoa bagi kesejateraann NKRI. NKRI ini tanah air kita dimana Tuhan menempatkan kita.

Link Youtube UU Cipta Kerja

 Kepada Yth.


1.Pejabat dan Pegawai di Lingkungan Ditjen Binalattas

2.Kepala dan Pegawai UPTP

3.Kepala dan Pegawai Dinas yang membidangi ketenagakerjaan di Kabupaten/Kota

4. Kepala dan Pegawai BLK UPTD

5. Ketua dan Anggota GNIK

6. Ketua dan Anggota DPKN

7. Ketua dan Anggota FKLPI

8. Mitra Industri/Perusahaan/Organisasi Ditjen Binalattas


Di Tempat


Dengan hormat,

Sehubungan dengan Kebijakan Ketenagakerjaan mengenai Undang-Undang Cipta Kerja, dengan ini kami mengundang Saudara pada acara sosialisasi melalui link Youtube yang akan diselenggarakan pada :


Hari/Tanggal : Kamis, 8 Oktober 2020tPukul : 14.30 WIB s.d. selesai

Tempat : melalui link Youtube https://youtu.be/swUU-5eLCrQ dari tempat masing-masing

Agenda :  Sosialisasi RUU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Narasumber : Menteri Ketenagakerjaan


Mengingat pentingnya agenda sosialisasi tersebut, mohon hadir tepat waktu. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.


Dirjen Binalattas


Budi Hartawan

Omnibus law dan Rasionalitas

 Ini ada artikel dari grup FB Babo:


OMNIBUS LAW DAN RASIONALITAS


By Babo EJB


Kalau anda jadi pengusaha dan Perusahaan anda berencana berinvestasi dalam skala besar di Indonesia, maka anda harus berhadapan dengan rimba perizinan. Sangking padatnya, rimba itu menutupi pandangan ke langit. Kalau anda tidak hati hati, di rimba itu anda bisa kena mangsa binatang buas, dan tersesat. Begitu gambaran tentang panjang dan rumitnya perizinan di Indonesia. Tetapi kalau panjang dan rumitnya perizinan itu dilaksanakan dengan standar skill da moral yang hebat dari birokrat, tidak ada masalah. Toh bagaimanapun semua perizinan itu adalah standar kepatuhan bagi kepentingan negara. Yang jadi masalah, standar moral dan skill aparat rendah dan lebih banyak untuk kepentingan pribadi dapatkan suap.


Engga percaya? Mari kita lihat dan telusuri perizinan yang sangat basic. Katakanlah anda ingin membuka usaha kawasan Industri. Itu hanya perlu izin lokasi dan kemudian bangun kawasan berserta fasilitasnya. Sederhananya anda beli lahan sesuai izin lokasi, kemudian bangun. Selesai. Tetapi dalam proses yang ada, engga sesederhana itu. Pertama anda harus dapatkan izin dari BKPM. Kemudian izin dari BKPM itu harus ditindak lanjuti ke tingkat Daerah dan instansi terkait. Karena berdasarkan UU, hak tanah ada pada daerah. Anda harus dapatkan izin lokasi dari Pemda. Hak Pemda pun  berjenjang dari tingkat 1 sampai tingkat 2. Semua harus anda lewati. Bayangin, izin BKPM tidak menjamin otomatis anda berhak mendapatkan izin lokasi. Semua tergantung Daerah. Ada biaya resmi dan  proses loby yang tidak murah.


Lucunya setelah berlelah mendapatkan izin lokasi, mau bebaskan tanah silahkan saja. Tetapi belum ada jaminan bisa langsung bangun. Anda masih harus dapatkan lzin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH). Mau berbahaya atau tidak usaha anda wajib dapat izin PPLH. Kalau bersinggungan langsung dengan alam maka urusannya lebih runyam lagi. Yang sederhana saja seperti bangun kawasan perkantoran atau pabrik,  itu ada 11 lapis izin PPLH yang harus anda dapatkan. Urusannya dari tingkat Menteri sampai ke tingkat Bupati. Kadang walau izin PPLH sudah didapat, tidak ada jaminan anda aman. Masih ada lagi ancaman yang bisa batalkan izin itu. Apa? LSM. Mereka bisa kerahkan aksi demo  sampai ke pengadilan menentang pendirian proyek. Kalau kalah di pengadilan, itu derita anda. Pemerintah yang kasih izin, hanya bilang maaf. 


Ok, lanjut. Katakanlah izin PPLH sudah di tangan. Apakah anda bisa langsung bangun? Belum. Masih ada lagi izin IMB. Izin ini mengharuskan anda melampirkan design bangunan untuk menentukan besaran biaya retribusi yang harus dibayar. Dan kalau Design dan layout dianggap tidak sesuai dengan RTRW, ya IMB tidak diberikan. Soal izin lain sudah di tangan tidak ada pengaruhnya. Anda silahkan gunakan izin yang ada tetapi engga boleh dirikan bangunan. Konyol ya. Begitulah logika perizinan. Satu sama lain saling sandera. Sehingga proses prizinan adalah juga proses distribusi kekuasaaan dari RT, Pemda sampai ke Menteri. Semua ada ongkosnya.


Kalau semua izin sudah di tangan. Dan anda siap bekerja. Ada lagi masalah. Terutama kalau anda beli mesin dari luar negeri yang butuh Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk instal mesin atau anda berkerja sama dengan asing. Dapatkan izin bagi TKA juga tidak mudah. Anda harus mendapatkan izin tertulis dari menteri atau pejabat yang ditunjuk. Proses mendapatkan izin lumayan rumit. Anda harus mengantongi beberapa perizinan seperti Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Visa Tinggal Terbatas (VITAS), dan Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA). Bayangin ajak kalau TKA ada ratusan. Betapa repotnya urus izin masing masing mereka. Kalaupun lolos semua izin itu, belum tentu aman bagi TKA. Karena masih bisa diributin sama Buruh lokal. Masih bisa diributin sama Aktifis atau ormas buruh. Selama ribut itu sudah pasti proses produksi terganggu. 


Setelah usaha berdiri dengan mengantongi izin ini dan itu, anda juga harus menghadapi ketentuan mengenai perburuhan. Ini sangat sensitip. Karena buruh adalah juga mesin politik bagi para politisi. Jadi kapan saja bisa meledak membuat semua izin tidak ada artinya. Kalau anda menerima pekerja, maka anda tidak bisa pecat buruh tanpa mereka setuju. Hebat engga?. Gimana kalau pekerjaan sudah selesai atau adanya perubahan alur produksi sehingga perlu pengurangan  buruh. Itu engga ada urusan. Mereka engga mau diberhentikan, anda engga bisa pecat. Tetap harus bayar. Kalau akhirnya sengketa di pengadilan, anda engga bisa atur Hakim, pejabat pemerintah, Serikat pekerja dan bayar lawyer, siap siap aja dipanggang oleh mereka. Artinya lagi lagi harus keluar uang kalau ingin selamat.


Belum lagi soal ketentuan UMR. Itu bisa setiap tahun naik tanpa peduli produktifitas naik atau engga. Serikat Pekerja juga berpengaruh menentukan jam kerja lembur. Jadi anda engga bisa seenaknya mengatur jam lembur walau produksi mengharuskan peningkatan jam kerja. Kalau anda pecat atau berakhir kontrak kerja, anda harus bayar uang pesangon. Engga mau? siap siap diributin  serikat pekerja. Siap siap perang di pengadilan. Hampir semua pengusaha stress dengan ulah pekerja ini. Apalagi kalau mereka bandingkan dengan China dan Vietnam. Uh. bisnis di Indonesia itu bukan cari uang tetapi cari masalah.


Kalau anda pernah berinvestasi di Luar negeri katakanlah di Vietnam, Malaysia atau Thailand, anda akan bilang seperti cerita awal tulisan saya. Perizinan di Indonesia seperti rimba belantara. Di dalamnya ada pemangsa. Bisa membuat anda tersesat dan frustasi. Pertanyaannya adalah mengapa anda harus masuk rimba belantara? kalau ada banyak pilihan. Apalagi sudah ada kerjasama regional bidang investasi dan perdagangan. Artinya kalau anda butuh bahan baku dari Indonesia, anda tidak perlu bangun pabrik di Indonesia. Karena sudah ada ME- Asean, Bangun di Vietnam atau negara ASEAN lainnya, soal tarif sama saja dengan indonesia.Saat sekarang kerjasama regional bukan hanya diantara negara ASEAN, tetapi juga ada China Free Trade Asean, Korea Free Trade Asean, Jepang Free Trade Area, APEC, Indo Pacific.


Nah keberadaan UU Omnibus law bertujuan untuk memangkas perizinan sehingga ramah bagi investor. Sebetulnya pemangkasan itu bukan berarti kekuasaan pemerintah berkurang dan terkesan memanjakan pengusaha. Tetapi lebih kepada aturan yang rasional dengan prinsip good governance. Contoh, kalau sudah ada Izin lokasi, untuk apa lagi ada izin IMB dan PPLH. Karena bukankah izin  lokasi itu diberikan  atas dasar Rencana Tata Ruang Wilayah?. Artinya by design pemerintah sudah memperhatikan semua aspek ketika menentukan RTRW. Aspek peruntukan lahan, sampai kepada PPLH. Itu sebabnya UU Omnibus law menghapus izin IMB. Khusus PPLH hanya untuk usaha yang sangat berbahaya, seperti Industri smelter dan bahan kimia.


Berkaitan dengan tenaga kerja, tidak bisa menempatkan perusahaan dalam posisi equal dengan karyawan. Karena resiko ada pada perusahaan dan secara organisasi perusahaan punya sistem pembinaan terhadap buruh dan pekerja. Apa jadinya kalau posisi karyawan setara dengan perusahaan?  Jelas upaya pembinaan engga akan efektif. System reward & punishment engga jalan. Lah gimana mau jalan? Karyawan dan boss equal. Itu sebabnya UU Omnibus memberikan hak kepada Perusahaan memberhentikan pekerja kalau pekerjaan sudah selesai. artinya, jangka waktu kontrak kerja berada di tangan pengusaha. UU Omnibus law ini sangat rasional, bahwa perusahaan tidak bayar orang tetapi bayar kerjaan atau produktifitas. Kalau engga ada produktifitas ya sorry saja. Mending keluar. Silahkan ambil uang pesangon. Masih banyak di luar sana yang mau kerja serius.


Soal UMR itu dasarnya adalah tingkat pertumbuhan ekonomi daerah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi daerah semakin tinggi UMR. Itu wajar saja. Karena pertumbuhan ekonomi biasanya dipicu oleh inflasi dan tentu dampaknya harga akan naik. Sebelumnya UMR ditetapkan sesuka PEMDA tanpa memperhatikan pertumbuhan ekonomi. Jusru itu tidak adil dari sisi pekerja maupun Pengusaha. Dan lagi UMR itu hanya patokan minimal saja. Bukan keharusan jumlahnya sebesar itu. Kalau memang buruh itu produktifitasnya tinggi, tentu perusahaan akan bayar upah lebih tinggi dari UMR. Di mana mana pengusaha juga ingin jadikan buruh itu sebagai asset bernilai meningkatkan pertumbuhan usaha. Jadi egga perlu terlalu kawatir. Sebaiknya focus aja bagaimana meningkatkan produktifitas.


UU Omibus law juga memangkas perizinan untuk TKA. Sangat sederhana yaitu kalau perusahaan sudah dapat izin Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) ya sudah. Dia tinggal datangkan TKA. Selagi tidak melanggar RPTKA, pekerja asing engga perlu repot lagi dapatkan berbagai izin. Mengapa? dalam RPTKA itu sudah ada standar kepatuhan yang harus dipenuhi perusahaan seperti kriteria TKA, upah dan lain lain. Secara berkala akan ada audit dari pemerintah terhadap penerapan RPTKA. Kalau mereka melanggar ya izin dicabut. 


Menurut saya, UU Omnibus law ini bukan berarti Jokowi anti demokrasi atau anti otonomi daerah. Tetapi sebagai solusi agar Indonesia berubah. Dari birokrasi menjadi meritokrasi. Dari dilayani menjadi melayani. Mengapa? itu sebagai jawaban atas tantangan global yang semakin terbuka dan berkompetisi. Tanpa itu, sulit bagi kita mendatangkan investasi. Tanpa investasi pertumbuhan ekonomi akan lambat dan tentu semakin besar masalah sosial dan politik yang dihadapi bangsa ini akibat pengangguran dan kemiskinan. Memang UU Omnibus law ini tidak segera bisa dirasakan. Namun langkah besar untuk perubahan pasti akan membuahkan hasil baik..

Kita semua 🙏

 Pesan

ADEK2KU SMP, SMU, SMK...

BELAJARLAH CUKUPLAH PEKERJA/BURUH  YANG DEMO...


Saya melihat banyak diantara kalian (SMP, SMU, dan SMK) ikut berdemo. Teriak2 dan lempar2an. Duh adek2ku... siapa yang mengajak dan mengajari kalian berbuat seperti itu? 


Terlalu berat berat materi Demo itu untuk di pahami adekku2. Lha kakak2mu mahasiswa atau bahkan buruh itu sendiri belum tentu paham apa yang dituntut. Banyak lho hanya  membaca hoax lalu ikut demo dan teriak sekencang kencangnya.


Adek2ku... 

Masa pandemi ini sangat riskan keluar dan bergabung dengan mereka2 untuk demo. Terlalu besar pertaruhannya adekku. Nanti jika kamu terinveksi Virus COVID 19, maka orang tuamu bisa jadi Korban. Mungkin kamu kebal untuk itu, tapi orang tuamu, kakek nenekmu lalu keluarga besarmu terancam akan tingkah ugal ugalanmu.


Adek2ku....

Saya kasih tahu 2 point yang dituntut...

Pertama PHK, sebelumnya 32 kali sekarang 25 kali. 

Duh adekku... kamu tahu artinya ini? Pekerja yang mendapat PHK sampai 32 kali itu adekku... adalah pekerja yang sudah bekerja di atas 25 tahun di satu perusahaan. Lama banget ya. Masa kini dengan  cepatnya informasi dan kemajuan ini,  sudah jarang  bekerja selama itu. Apalagi masa kalian. Sebagai gambaran rata2 lama kerja di perusahaan paling antara 3 bulan sd 5 tahun. Mungkin masa kalian lama kerja O bulan sd 3 tahun. 

Jadi sebenarnya jika Buruh dan Pengusaha serta pemerintah  cerdas hal ini tidak menjadi permasalahan.


Kedua...

OUTSOURCHING....

Adekku...  Ronaldo, Messi dan semua pemain bola dan profesional sistem kerjanya Outsourching. Di kontrak adekku. 

Mau kan seperti mereka2... gajinya triliunan.

Susah aku menjelaskan outsourching itu gimana adekku... yang pasti semua orang hebat biasanya kerjanya Kontrak. Memang yang tidak hebat juga dikontrak... Tapi hebat dan tidak hebat kan tergantung sama kita... bukan tergantung Pemerintah, Pengusaha apalagi atasan.


Jika adek2ku pintar dan punya kompetensi maka suatu saat kalian memilih kerja kontrak (outsourching). Bukan tetap (terikat). 


Jadi permasalahannya adekku bukan di UU nya... permasalahannya adalah di kemampuan (kompetensi) kita.


Untuk menjadi kompeten butuh proses adekku... ngak bisa cepat2... proses belajar yang baik akan sangat menunjang. 

Jadi dari pada ikut2an demo... lebih baik kalian belajar saja.

Lagian tema demonya jadi beralih perhatian kepada kalian....


Saya mau cerita panjang tentang dunia kerja dan UU Tenaga Kerja... tapi sudahlah... kalian belajar tugas sekolah dulu, jangan sampai remidi. Ada waktunya kalian belajar UU itu dan penerapannya seperti apa setelah kalian kerja.


Gitu dulu ya adekku...

Semoga kalian sehat dan jangan menularkan Covid19.


Dari abangmu yang risau akan kehadiran kalian berdemo.

Niki YouTube dan UU Cipta Kerja

 NIKI, YOUTUBE & UU CIPTA KERJA


Waktu nonton buruh, mahasiswa bahkan siswa demo dijalan dengan merusak fasilitas umum karena termakan hoax, saya jadi ingat NIKI.


Nama aslinya Nicole Zefanya. Dia baru berusia 21 tahun. Dia menyalurkan hobinya menyanyi dan menulis lagu di youtube. 


Nah, pada satu waktu, video youtube Niki dilihat oleh sebuah perusahaan "media entertainmen" bernama 88rising. Ini perusahaan sejenis label yang berlokasi di Amerika, tapi didalamnya ada Martin Hartono dari Djarum dan Danny Oei dari GDP Ventures. Orang2 Indonesia juga. 


Sebelumnya mereka sudah mengorbitkan Rich Brian, nama panggung Brian Immanuel, anak Indonesia umur 21 juga.


Niki kemudian dikontrak oleh mereka dan dibangunkan jalan untuk terkenal di Amerika. Lagu2 Niki terkenal di daratan Amerika dengan penjualan total mencapai 3 milyar perbulan lewat penjualan lagunya di itunes, spotify, youtube dll. Niki bahkan konser di Amerika dan di awal konser dia menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dgn aransemen yg bikin merinding waktu mendengarnya.


Niki baru berumur 21 tahun, tapi sudah melanglangbuana ke seluruh dunia. Karena apa ? Karena youtube. Disana dia mengenalkan dirinya, karyanya dan mimpinya. Kalau tidak ada youtube sebagai media sosialnya, Niki bisa jadi bukan siapa-siapa.


Apa pesan moral yang bisa kita dapat dari sini ?


Pesan moralnya, kita punya peluang untuk lebih besar dgn adanya internet, dgn adanya media sosial. Dunia ini sudah tidak ada batas, semua tergantung seberapa kreatif kita. Kalau kita berbakat, pasti ada yang membuka jalan kita seperti yg dilakukan 88rising.


Dan ketika melihat televisi, demo kerusuhan oleh buruh, mahasiswa dan siswa yang kemakan hoax lewat media sosial itu, saya jujur sedih juga melihat mereka. Mereka yang demo ada di jamannya internet. Tapi tidak mampu memanfaatkannya dgn baik. 


Hape mereka lebih smart dari otak mereka. Mereka dimakan teknologi, bukannya mendapat manfaat darinya.


Niki baru satu orang Indonesia yang berhasil memanfaatkan internet. Ada lagi gamers2 dan youtubers yang dapat penghasilan dari karya mereka. Begitu banyak peluang rejeki tersedia, tapi kita hanya sibuk mempermasalahkan ketakutan karena "UU ciptaker nanti kita bisa dipecat tanpa pesangon !" 


Mental kita memang harus diubah. Dari pencari kerja menjadi pencipta karya. Tanpa itu, kita akan menjadi budak seumur hidup kita.


Pagi ini jam 8.30, Niki tampil live di https://tv.kaskus.co.id/live/mlhfk


Saya suka lagu2nya. Terlebih lagi, saya suka semangat mereka. Seruput kopinya..


Denny Siregar