H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 06 Mei 2012

Wood and Fiber Fundamentals


PENDAHULUAN

A.    Kulit
Kulit (bark) : lapisan terluar dari batang dan cabang yang melindungi pohon/tumbuhan dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Terdiri dari 10-20% bagian dari batang pohonnya. Struktur anatomi dan kimia yang sangat kompleks Chemically, ekstraktifnya 10-30%,selulosa 15-45%, lignin 15-40%,dan sedikit hemiselulosa. Mengandung lilin (wax),seperti suberin dan cutin, polyphenol dan kandungan tannin tinggi dan Physically, BJ-nya 0,40-0,65

B. Kayu (wood)
Technically, kayu adalah jaringan xylem yang dibentuk dari kambium (inner bark) yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan ekstraktif. Kayu termasuk bahan berlignoselulosa kayu berfungsi : sebagai penguat tajuk, penyalur air dan mineral dari akar ke daun. Chemically and physically, bervariasi tergantung pada jenis

C. Kayu Reaksi
Kayu tarik (Tension wood)
Hardwood,Vessel sedikit dengan diameter kecil,mempunyai kandungan sellulosa lebih tinggi dibanding kayu normal.
Rendemen pulp tinggi tapi sifat kekuatan serat rendah.
Kayu Tekan (compression wood)
Softwood, latewood lebih banyak, kandungan lignin tinggi,kerapatan tinggi. Rendemen pulp rendah, tidak dianjurkan untuk pembuatan pulp

D. METODE MASERASI

1.     Metode Schultze, menggunakan bahan pereaksi HNO3 ditambahkan sedikit KCLO3 dan dipanaskan beberapa saat sampai serat terpisah.
2.     Metode Jeffrey, menggunakan bahan pereaksi campuran HNO3 10 % ditambah HCrO3 10 % dicampur dengan H2O dengan perbandingan 1:1:1 dengan pemanasan.
3.     Metode Kisser, menggunakan bahan pereaksi H2O2 dipanaskan selama 8 – 24 jam.
4.     Metode Franklin (Forest Product Laboratory/FPL), menggunakan bahan pereaksi campuran H2O2 dan CH3COOH dengan dengan perbandingan 20:1 dan dipanaskan pada suhu 60 OC selama 48 jam.
5.     Metode Sachsse, menggunakan bahan pereaksi campuran NaOH 5% dilanjutkan dengan perlakuan NaClO dan CH3COOH.
6.     Metode DMSO, menggunakan bahan pereaksi campuran 42 ml dimetylsulfoxide ditambah 7 ml H2O dan 0,3 ml H2SO4 pekat dan dilarutkan  selama 4 jam.

Kata Mutiara April


KATA-KATA MUTIARA APRIL
1.      Bahkan sekuat tenaga aku menyerukan pujian hormat dan syukur karena kasihNya. Demikian juga air mata bahagiku tak akan mongering kala aku mengerti Tuhan mencari dan menungguku dengan kasihNya J. Dan aku pun tidak bisa mengukur rasa kebanggaan yang begitu mendalam saat aku tau DIA mengenal jalan ku pendosa ini… bangga dan berbahagialah kita punya Allah seperti DIA. By : Liska Komisi PI (tgl : 6-4-2012,)
2.      Na lao do biru-biru I mamorsan angka dosa, ni nasa hajolmaon I, di benget ni rohana diporsan do sahitta I, di lehon do dirina  I, tu tangan ni pamunu, ditaoni do na berniti, ro di na tos hosanna I didok : Naeng Porsananku. Selamat jumat agung. Mari kita renungkan pengorbananNya bagi kita. GBU…By: Lintong RD Sinaga TIMHUT (tgl: 6-4-2012)
3.      Karena aku tahu kepada siapa aku percaya  (2 Timotius 1:12b) selamat jumat agung. By : Joncer Naibaho Koord Up FP (Tgl 6-4-2012)
4.      Jalan viadolorosa, jalan penderitaan, Yesus Kristus domba Allah yang disalib.. Dia memilih disalib bukti kasih pada kita.. karena kita DIA serahkan diriNya di kalvari.. darahNya mengalir membasuh dosa, membuka jalan kepada Allah… selamat jumat agung Gabriel. By : Hana Manurung TIMHUT (Tgl : 6-4-2012)
5.      Sungguh luar biasa Allah kita, kasihNya sangat besar sehingga Ia  rela mati dikayu salib demi menebus dosa kita.. mari kita teladani sikapnya yang luar biasa itu, yaitu saling mengasihi antara satu dengan yang lain. Med memperingati hari jumat agung.. Tuhan memberkati. By : Dasma Banurea Marvelous (Tgl 6-4-2012)
6.      Matahari bertanya pada Tuhan :”untuk siapa aku bersinar ?”, bulan juga bertanya :”untuk siapa aku bercahaya ?”, pelangipun bertanya :” untuk siapa keindahanku ?” angin ikut bertanya :” untuk siapa aku berhembus ?”, dan YESUS pun bertanya kepada BAPA (Tuhan) : “untuk siapa AKU disalib ?” BAPA menjawab : untuk anak-anakKu yang membaca blog ini “.. Selamat Paskah… GBU By : Riris AET3 (Tgl 6-4-2012)
7.      Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai, kasih dan kemuliaan Ia berikan, Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Ya Tuhan semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepadaMu ! (Mzm 84:12-13). Selamat pagi.. GBU By : Kord ester UKM USU (tgl : 5-4-2012)
Met Ultah Bagi teman2 di bulan APRIL .. hehehe ^^

Kisah Orang Berprestasi


MARIA ANDERSON

            Kemiskinan menyebabkan Marian, walaupun mempunyai suara bagus, tetapi tidak mempunyai kesempatan untuk belajar bernyanyi. Keadaan miskin tidak mempengaruhi kesukaan untuk menyanyi. Ia sering menyampaikan puji-pujian di sebuah gereja kecil, sehingga membawa penghiburan bagi anggota jemaat. Mendengar suara merdu yang keluar dari mulut Mariam, menggerakkan hati jemaat untuk mengumpulkan dana, agar ia mempunyai kesempatan untuk nyanyi.
            Pada usianya yang kedelapan belas, guru tarik suaranya menawarkan agar Marian dilatih seorang pakar di bidang tarik suara. Jemaat sekali lagi dengan rela mengumpulkan dana, agar ia mempunyai kesempatan dilatih oleh pakar ternama itu. Seharusnya masa depan Marian cukup cerah, tetapi kenyataan bukanlah demikian.
            Sebagian orang yang cukup antusias terhadapnya, membuka kesempatan dengan menyelenggarakan pertunjukan, tetapi sayang show tersebut mengalami kegagalan. Banyak kritikan ditujukan ke alamatnya. Setelah peristiwa kegagalan tersebut, Marian mengalami frustasi yang sangat selama kurang lebih satu tahun. Tetapi pada suatu hari,ibunya berkata padanya, ” Marian, engkau hanya bisa sukses, jika mendapatkan karunia dari Tuhan. Karena itu, janganlah bersedih untuk kegagalanmu, banyak-banyak berdoalah.”
            Nasehat ibu menyadarkan dia dari frustasinya. Dengan pertolongan Tuhan, ia berusaha bangkit kembali dan pada tahun 1923, ia mengadakan pertunjukan dan diikuti dengan pertunjukan lainnya. Pada tahun 1925, ia mempunyai kesempatan untuk mengikuti perlombaan tarik suara di kota New York. Dalam perlombaan tersebut, ia mengalahkan 300 peserta lain dengan mendapatkan juara satu. Para kritikus pada waktu itu member komentar dengan mengatakan bahwa bakat yang demikian ini, sulit dicario di antara ratusan ribuan orang.
            Pengaruh ibunya sangat besar dalam sepanjang kehidupan Marian. Ia mengatakan,” Kesuksesan ini, semua karena ibuku.” Setiap pertunjukannya di seluruh Amerika, ibunya berusaha menyisihkan waktu untuk ikut bersama dan menyediakan kebutuhannya. Ciuman ibu dalam setiap penampilan, member penghiburan yang tidak terkatakan. Setiap kali mau tampil, Marian tentu berdoa dan mendoakan bagi setiap pendengarnya dengan berkata, “ Ya Bapa ! kiranya jangan ada satu pendengar dengan hampa pulang ke rumah mereka, tetapi pakailah pujian yang keluar dari mulut anakMu ini, agar mereka dapat bersyukur padaMu.”
            Marian sering dengan nyanyian menghibur orang sakit, tentara yang terluka, orang yang dalam penderiataan, dan juga menyanyi untuk bangsanya. Para pendengarnya, diantaranya : Presiden, raja, pejabat tinggi, bangsawan, ilmuwan, seniman, dan lain-lain
            Dalam sepanjang kehidupannya, banyak piala yang direbutnya. Honor yang diperoleh, melalui pertunjukan dan rekaman, setiap tahun mencapat 250 ribu dollar Amerika. Tetapi pemasukannya, kebanyakan disumbangkan. Meskipun ada produser berminat mengundang untuk main film, tetapi dengan tegas ditolaknya, karena ia mau mempersembahkan seluruh hidupnya, melalui nyanyian untuk dipakai oleh Tuhan.
            Keberhasilan Marian bukan dicapai dengan mulus. Disamping pengalaman kegagalan pertunjukan pertama yang disebut diatas, merupakan salah satu kegagalan diantara kegagalan-kegagalan lainnya, ia juga mengalami rintangan-rintangan yang cukup banyak. Ia pernah mengalami deksriminasi ras, dengan melarangnya mengadakan pertunjukan. Ia pernah juga dipersulit tatkala mengikuti tes masuk sekolah seni suara, sehingga hamper putus asa. Banyak sekali pukulan yang dialami, tetapi berkat kekuatan dan anugerah Tuhan, ia tahan menanggung semuanya.
            Setelah ternama, banyak undangan berdatangan dari tempat-tempat yang terkenal. Sungguh keberhasilannya, membawa dampak positif bagi umat Kristen di seluruh dunia. Marian pribadi menyaddari bahwa keberhasilannya,bukan karena kehebatannya. Ia sering berkata kepada teman-temannya,” Asalkan kita menaruh hati Bapa, ditambah dengan ketekunan tanpa mengenal gentar, Allah pasti dapat memakai anak-anakNya.”

Tuhan memberkati Kita semua.. Amin 


By : Pdt. Dr. Paulus Daun, Th. M. “Jalan Tuhan Terindah”

Pengalaman Rohani 2


KESEMBUHAN ROHANI
            Teringat tujuh tahun yang lalu ada orang yang menganjurkan aku untuk percaya pada Yesus. Waktu itu aku menjawab. “Percaya Yesus ? amit-amit deh !!. cara yang sama sering kupergunakan untuk menyatakan ketidaksenanganku terhadap agama Kristen. Dan heran, setiap kali melihat mimik kecewa dari orang yang mengajak atas jawaban yang tegas dan mengecewakan itu, mendatangkan kenikmatan dan kepuasan bagi jiwaku. Seolah-olah aku telah memperoleh kemenangan atas penolakan itu.
            Pada waktu berumur setengah tahun, aku menderita polio yang pada waktu itu merupakan penyakit yang baru. Meskipun orangtuaku menyatakan kasih sayang dan simpatiknya atas penderitaanku, tetapi yang nyata bahwa kehidupanku berbeda dengan anak-anak lainnya.
            Sejak aku menderita penyakit itu, tetangga dengan nada mengejek memanggilku dengan sebutan, “Si Timpang”. Sebutan itu sungguh menyakitkan, tetapi apa yang dapat kuperbuat? Air mata hanya kualirkan saja ke dalam. Orang lain mempunyai masa kanak-kanak yang menyenangkan, tetapi tidak demikian dengan aku. Tidak ada seorang anak pun yang mau bergaul dengan aku yang timpang ini. Bahkan ada orang tua yang menakut-nakuti anaknya untuk tidak bermain air got dengan mengatakan bahwa aku timpang karena bermain air got yang kotor itu. Boleh dibayangkan, betapa sakitnya hatiku ini. Lubuk hatiku dipenuhi perasaan benci dan dendam.
            Pada masa kecil aku pernah hadir di sekolah minggu anak-anak. Aku hadir karena tertarik dengan gambar-gambar yang dibagikan kepada anak-anak yang hadir. Tetapi kemudian aku tidak mau hadir lagi, karena waktu aku berusia lima tahun, ada seorang ibu berkata kepadaku,”Nak, hendaklah kamu bertobat! Oleh karena kamu tidak mau percaya, maka Tuhan menghukum kamu sehingga menjadi timpang.” Sejak peristiwa itu, dalam hatiku timbul anti-pati terhadap Yesus bahkan membenciNya, tetapi Tuhan tidak membenci atau membuang aku.
            Setelah menyelesaikan studi di sekolah menengah pertama, aku tidak melanjutkan lagi, karena orangtuaku khawatir terjadi apa-apa dalam perjalanan menuju sekolah, karena pada waktu itu sudah mulai ramai dengan kendaraan. Untuk khusus menyewa mobil mengantar ke sekolah, kami menghadapi kesulitan keuangan, akhirnya orangtuaku memutuskan untuk mengundang guru privat mengajar bahasa inggris di rumah. Sungguh kebetulan atau memang sudah diatur Tuhan, guru bahasa inggrisku itu orang Kristen yang sungguh mengasihi Tuhan. Tutur kata dan sikapnya yang penuh kasih sayang dan perhatian, sehingga memupus habis kesan yang buruk pada masa lalu tentang kekristenan.
            Pada hari sabtu malam, guruku mengajakku untuk mengunjungi satu persekutuan. Aku merasa persekutuan antar mahasiswa, sebab itu aku menyanggupinya. Malamnya guruku menepati janjinya menjemputku untuk  mengikuti persekutuan tersebut. Hatiku sungguh gembira sekali, tetapi setelah sampai di tujuan, baru ku tahu bahwa persekutuan yang dimaksud adalah persekutuan gereja. Hatiku sangat jengkel, tetapi sopan santun menyebabkan aku menahan diri. Tetapi siapa sangka, dalam persekutuan itu, aku merasakan suatu suasana yang sangat lain. Suasana yang penuh kehangatan, kasih sayang bagaikan air yang menyejukkan pada hati yang gersang. Hatiku yang penuh dengan kebencian dan kekakuan, mulai mencair. Aku mulai menyenangi tempat perekutuan ini, dalam hatiku berjanji untuk hadir dalam persekutuan minggu depan. Satu tahun kemudian aku percaya dan dibaptiskan, aku juga telah memiliki alkitab sendiri.
            Tiga tahun sudah berlalu, aku merenungkan kasih Tuhan yang melepaskan aku dari dunia kebencian, dendam. Ia tidak membuang, karena sikapku, tetapi dengan kasihNya Ia mengubah dan member hidup baru padaku. Meskipun secara luar, aku tetap orang yang cacat tubuh, tetapi sekarang aku mengetahui secara jelas, karena bilurNya aku mendapat kesembuhan , sehingga aku mengalami “ Orang yang tertawan mendapat kelepasan, yang buta dicelikkan, yang tertindas mendapat kelepasan (Luk 4:8)”.
            Apakah Anda merindukan pengalaman yang demikian indahnya ?? percayalah kepada Yesus Kristus.

By : Pdt. Dr. Paulus Daun, Th. M. “Jalan Tuhan Terindah”

PENGALAMAN ROHANI



BANTING STIR TETAPI TAK TERGELINCIR

            Bagiku bekerja adalah beribadah lewat karya. Maka berkaryalah sebaik mungkin karena “Bos besarnya” adalah Tuhan sendiri. Pemikiran tersebut membuatku tidak pernah main-main dengan setiap pekerjaan yang aku geluti. Perjalananku menyambangi berbagai perusahaan (bekerja) membuatku kian paham bahwa sesungguhnya kerja tak melulu tentang uang. Upah rupanya tak cukup kuat untuk menahanku bekerja di sebuah perusahaan.



            Guru Paruh Waktu
            Latar belakang pendidikanku adalah ilmu periklinan. Lantaran ingin mengaplikasikan ilmu aku pun bekerja di perusahaan iklan. Dari situ aku mencoba bekerja pada sebuah penerbitan. Bukan tanpa dasar, sebelumnya akupun pernah mendapat pelatihan tentang penulisan semasa mahasiswa dahulu. Namun, dengan semua fasilitas yang disediakan perusahaan, aku tetap saja merasa kurang. Kurang apa? Itulah yang tak begitu aku pahami betul.
            Kesempatan dan keinginan untuk mencoba tantangan baru mengantarkanku akhirnya bekerja pada sekolah dasar swasta. Semua administrasi yang sangat baru bagiku aku pelajari  dengan cepat. Tugas administrasi yang begitu banyak hampir setebal skripsiku dalam satu bulan selesai. Melewati semuanya aku hanya berujar, “O.. ternyata seperti ini menjadi guru swasta”
            Sekali lagi aku melangkahkan kaki usai melewatinya 2 tahun. “rasanya bukan ini yang aku cari” batinku, menjadi guru di sekolah seolah mematikan kreativitasku dalam menulis. Bukannya tidak ada ide, tetapi nyaris tidak ada waktu. Lantas kuputuskan untuk menjadi guru paruh waktu di sebuah tempat kursus bahasa inggris.
            Semata-mata hanya ingin menularkan bahasa inggrisku pada para pelajar. Di tempat kursus itu aku mulai memahami sedikit banyak perbedaan ketika mengajar di sekolah dan di tempat kursus. Jika di sekolah saya harus mengerjakan setumpuk laporan, di tempat kursus dipastikan ada berbagai lomba setiap tahunnya.
            Berbagai lomba tersebut dikerjakan bersama oleh semua guru , melatih murid lalu menampilkan murid menjadi  hal baru yang tak pernah aku tahu dan nikmati sebelumnya. Bahkan mendorong anak SMP dan SMU agar mau mencoba mengikuti lomba untuk unjuk kebolehan dan melatih mental , sekarang bukan hal baru lagi buatku.

Menjadi berbeda
            Tantanganku selanjutnya adalah bagaimana menjadi terang bagi anak muda yang masih mencari jati diri. Dalam keseharian yang kuhadapi adalah siswa SMP, SMU, dan mahasiswa. Kondisi yang jauh berbeda dengan pekerjaan sebelumnya sebagai guru SD.
            “selalu aku tanyakan, “ How are you today?” biasanya siswa akan menjawab dengan jujur. Saat itulah akan tampak kondisi siswa yang sesungguhnya.  Jika banyak dari siswa yang memang malas belajar biasanya akan aku motivasi. Muatan saran yang aku sampaikan bermuatan Firman Tuhan tanpa harus menyebut Yesus atau ayat alkitab. Aku pakai kesempatan itu untuk bersaksi bagaimana aku akhirnya bisa menulis buku. Lalu aku tutup dengan berkata :” lakukanlah semua hal yang bisa mengembangkan diri kita. Jangan pernah beraktivitas tetapi tidak berguna dan tidak membangun. “
            Aku selalu berusaha tampil beda lewat motivasi maupun ucapan berisi Firman kebenaran Allah. Hari itu aku ingat sekali seorang murid berujar, “ih.. miss Rumi hebat ya, bisa menulis buku dan bahasa inggris” mendengar pujian itu, dengan tulus aku berujar,” Makanya kamu harus bisa lebih dari Miss rumi.” 

By : Kesaksian Pengalaman Rohani Rumi, Buku Renungan Pagi Edisi april

News 2


NO SPECIAL SBY-OBAMA MEETING ARRANGED IN SEOUL: MARTY
The Jakarta Post, Seoul | Mon, 03/26/2012 12:23 PM

President Susilo Bambang Yudhoyono has no immediate plans to have a bilateral meeting with US President Barack Obama during the 2012 Nuclear Security Summit in Seoul, although both leaders will attend the meeting, according to Foreign Minister Marty Natalegawa.
“However, what is common in such an international meetings like this is what we call a ‘site meeting’,” Marty said on Monday, suggesting that there was still a possibility that Yudhoyono and Obama would meet spontaneously at the conference.
Marty was speaking to Indonesian reporters at the Renaissance Hotel, where Yudhoyono, First Lady Any Yudhoyono, as well as other high-level officials with the Indonesia’s delegation have been staying in Seoul.
The Seoul summit is scheduled to be officially opened later this afternoon, and will continue until March 28. Yudhoyono's attendance at the summit is the final agenda item on his Asian tour, following state meetings in Beijing and Hong Kong, China.
Leaders from 53 countries and four international organizations are taking part in the Seoul event, including Yudhoyono and Obama, as well as Chinese President Hu Jintao, Russian President Dmitry Medvedev, Japanese Prime Minister Yoshihiko Noda, Australian Prime Minister Julia Gillard, Thai Prime Minister Yingluck Shinawatra, Indian Prime Minister Manmohan Singh, and UN Secretary-General Ban Ki-moon.
The summit is part of a greater international process initiated by US President Obama in Washington, DC in 2010. The purpose of the Nuclear Security Summit is to promote international cooperation on combating the threat of nuclear terrorism and better securing nuclear materials.
Unofficial but key issues at the event will include the international response to the North Korean nuclear program.
Australian newspaper The Sydney Morning Herald quoted US Assistant Secretary of State Kurt Campbell as he briefed Australian Foreign Minister Bob Carr on Friday as saying that a North Korean rocket launched next month would potentially impact an area between Australia, Indonesia and the Philippines.
Indonesia has adopted what it calls a “free-and-active” foreign policy, which has made it consistent in counting both North and South Korea as friends.

Source : The Jakarta Post

News


MEGAWATI SHARES THE BLAME ON SUKHOI FIASCO: MINISTER
The Jakarta Post, Onboard presidential airplane | Sun, 03/25/2012 11:51 PM

Feeling pressured over mounting calls for an investigation into the alleged irregularities surrounding the 2011 procurement of six Russian-made Sukhoi fighter jets, President Susilo Bambang Yudhoyono has asked law enforcers to also probe his predecessor Megawati Soekarnoputri who initiated the use of Sukhoi in 2003.
While defending Yudhoyono’s decision to continue buying the jets since he entered office in 2004, Cabinet Secretary Minister Dipo Alam instead said that the procurement of the jets under Megawati’s administration had breached numerous norms and law.
“The deal was that we bought 4 Sukhoi jets using a controversial counter-trade deal where Russia received commodities, which was dominated by crude palm oil [CPO], to pay the purchase,” Dipo, who at the time of the deal was a deputy for the Coordinating Economy Minister, told reporters on Sunday.
“Yudhoyono, who was the Coordinating Political and Security Affairs Minister, did not also have many roles in the dubious deal. How could a purchase of jet fighters be made while the then State Budget did not have any allocated funds for that?”
Dipo was speaking at an impromptu press conference onboard the Garuda Indonesia’s Airbus A330 cabin during a presidential flight from Hong Kong to Seoul. According to him, Megawati asked the State Logistics Agency (Bulog) to lend US$26 million to pay the down payment for the jet fighters. This, according to Dipo, had been clearly against the 2003 State Budget.
“The government at that time eventually disbursed the tactical budget, which was allocated for disaster management, to repay Bulog, which was even more irregular. Had the tsunami had happened in 2003, we would not had had enough money to handle it,” Dipo said.
On Saturday, President Yudhoyono said he would not hamper any investigation into the alleged markup in the procurement of Sukhoi jet fighters provided it included the entire purchasing process dating back to before he entered office in 2004.
"I understand what happened in the past [regarding the procurement] but did not want to delve into the past. “However, since this issue has been brought up, go ahead and investigate it in its entirety from when we first procured the jets," Yudhoyono told Indonesian journalists in Beijing before departing for Hong Kong.
In December 2011, the government proceeded to buy six Sukhoi Su-30MKKs worth US$470 million to complete the Indonesian Air Force's Sukhoi squadron. However, lawmakers and civil society suggest that the 2011 procurement involved a markup and corrupt practices. Lawmaker TB Hasanuddin from Megawati's Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P), for example, has repeatedly questioned the government's decision to use export credit after the Russian government had offered a state credit facility, which he said would be much easier to repay.
Activists also question the alleged use of a broker in the purchase, which they claim had resulted in the ballooning prices of the jets.
They have also filed a report on the alleged corruption with the Corruption Eradication Commission (KPK) because they believed the actual cost of the procurement of the six Sukhois would be no more than $420 million.
Dipo said Hasanuddin should have known better about the early purchase of the Sukhoi since the PDI-P politician had been Megawati’s military secretary during the latter’s term in office.
Defense Minister Purnomo Yusgiantoro has denied any corrupt practices in the procurement. He also said the government did not use a broker, saying the government only dealt with the Jakarta representative of Rosoboronexport, Russia's state-owned firm appointed to export Russian-made weapons systems. (nvn)

Timeline
2003 to 2004: 2 Su-27MK2s and 2 Su-30MKs arrived in Indonesia. The purchase was made in a controversial counter trade scheme worth $192 million. 2008 to 2009: 3 Su-30MK2s delivered.

September 2010: 3 Su-27SKMs landed in Makassar, South Sulawesi. (Six Sukhois delivered from 2008 to 2010 were worth US$ 335 million)

December 2011: The government signed deal worth $470 million to buy 6 Su-30 MK2s. Two jets ordered are expected to arrive in Indonesia in April, three others in 2013 and the final jet in 2014.

Source: The Jakarta Post

HUBUNGAN KA DENGAN PENGERINGAN KAYU


PENDAHULUAN


Kadar air kayu adalah banyaknya air yang terkandung dalam kayu yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering ovennya. Kadar air kering udara adalah kondisi kayu dalam keadaan kering udara, yang mana pada kondisi ini kayu tidak menyerap atau melepaskan air. Dengan demikian bila digunakan untuk komponen bangunan dapat dikatakan kayu tersebut tidak mengalami pengembangan maupun penyusutan, kalaupun terjadi sangat kecil, sehingga tidak merusak elemen bangunan secara keseluruhan. Oleh karena itu kayu bangunan sebelum digunakan harus diketahui terlebih dahulu kadar airnya. Kadar air kayu yang aman untuk penggunaan pada bangunan adalah kadar air kering udara, untuk Indonesia sekitar 15% - 20% (Budianto, 1996).


Bila kadar air kayu tersebut tinggi, maka harus dilakukan pengeringan kayu. Pengeringan kayu adalah proses untuk melepas sebagian air yang terkandung didalam kayu sehingga mencapai kadar air kayu tertentu atau yang diinginkan. Pengukuran kadar air kayu dapat dilakukan baik di lapangan maupun di laboratorium. Pengukuran kadar air kayu di lapangan dilakukan dengan menggunakan alat moisturemeter. Pada alat tersebut akan terbaca secara langsung besaran kadar air kayu yang diukur. Pengukuran kadar air di laboratorium dapat dilakukan dengan cara :
1.    Contoh uji kayu yang akan diukur kadar airnya ditimbang untuk mengetahui berat awalnya (BA).
2.    Contoh uji dikeringkan dalam oven pada suhu 103o ± 2oC.
3.    Setelah dikeringkan contoh uji ditimbang. Kemudian dikeringkan lagi sampai diperoleh berat tetap (BKT).
4.    Kadar air dihitung dengan rumus : Brt awal - brt akhir / brt akhir x 100%

(Haygreen, G dan Bowyer, 1993).
Kadar air yang terdapat di dalam kayu terdiri dari :
1.    Air bebas adalah air yang terdapat di dalam rongga-rongga sel, yang paling mudah dan terlebih dahulu keluar. Air bebas ini tidak mempengaruhi sifat dan bentuk kayu kecuali berat kayu.
2.    Air terikat adalah air yang berada dalam dinding-dinding sel kayu, sangat sulit untuk dilepas. Air terikat inilah yang dapat mempengaruhi sifat kayu misalnya penyusutan. Bila air bebas telah keluar dan kondisi dinding sel jenuh air, maka dapat dikatakan kayu telah mencapai kadar air titik jenuh serat (fiber saturation point). Tingkatan titik jenuh serat untuk semua jenis kayu tidak sama, hal ini dikarenakan adanya variasi susunan kimiawi kayu. Titik jenuh serat kayu pada umumnya berkisar antara kadar air 25 – 30 %.
(Haygreen, G dan Bowyer, 1993).
Pembuatan Kayu dengan bentuk huruf U (Garpu)
     Pengeringan Buatan (Kiln Drying) merupakan lanjutan hasil perkembangan pengeringan udara. Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi modern, meningkatnya permintaan akan kayu berkualitas tinggi, maka timbul usaha pengeringan buatan yang lebih efektif dan lebih efisien daripada pengeringan udara.
a.    Kebaikannya :
ü      Waktu pengeringan sangat singkat
ü      Kadar air akhir dapat diatur sesuai dengan keinginan, disesuaikan dengan tujuan penggunaan
ü      Kelembaban udara (RH), temperatur dan sirkulasi udara dapat diatur sesuai dengan jadwal pengeringan
ü      Terjadinya cacat kayu dapat dihindari dan beberapa jenis kayu dapat diperbaiki
ü      Kontinuitas produksi tidak terganggu dan tidak diperlukan persediaan kayu yang banyak
ü      Tidak membutuhkan tempat yang luas
ü      Kualitas hasil jauh lebih baik
b.    Kekurangannya :
ü      Memerlukan investasi / modal yang besar
ü      Memerlukan tenaga ahli pengalaman
ü      Sortimen kayu yang akan dikeringkan tertentu
(Dumanauw, 1990).

        Dry Kiln tebagi menajdi dua bagian :
1.    Compartment Kiln
2.    Progressive Kiln
Letak perbedaan kedua jenis ini sebagai berikut :
1.    Compartment Kiln :
ü      Tingkat kekeringan kayu sama
ü      Pintu masuk lori sama dengan pintu keluar
ü      Arah pergerakan udara melintang kiln
ü      Tidak membutuhkan ruang yang besar
2.    Progressive Kiln :
ü      Tingkat kekeringan kayu berbeda
ü      Pintu masuk dan pintu keluar tidak sama
ü      Arah pergerakan udara berlawanan dengan arah lori
ü      Merupakan bentuk terowongan
(Budianto, 1996).
Pekerjaan pengeringan kayu dengan kiln dapat dibagi dalam 4 tahap yaitu :
a.    Tahap penyediaan alat – alat
b.    Tahap penumpukan / penyusunan kayu
c.     Tahap pengambilan contoh – contoh kayu pengamatan
d.    Tahap pekerjaan selama pengeringan berlangsung yang mencakup: penggunaan jadwal pengeringan, pengaturan dan pengawasan suhu serta kelembaban udara di dalam kiln
(Dumanauw, 1990).
Jika kayu yang diletakkan pada suatu atmosfer dengan kelembaban tertentu pada akhirnya akan mencapai suatu kadar air yang tetap, disebut kadar air keseimbangan (equilibrium moisture content). Kadar air seimbang ini tergantung pada lembab nisbi dan suhu dari udara sekelilingnya. Perubahan-perubahan kadar air umumnya sangat besar pada permukaan kayu dimana perubahan-perubahan kadar air berlangsung cepat. Sebaliknya dibagian dalam kayu perubahan kadar air lebih lambat, sebab waktu yang dibutuhkan oleh air untuk berdifusi dari atau ke bagian luar kayu lebih lama. Oleh karena itu dalam sepotong kayu umumnya terdapat dua kelainan kadar air kayu, yaitu kadar yang rendah (kecil) pada permukaan kayu dan kadar air yang tinggi (besar) pada bagian dalam kayu. Diantara kedua titik berlainan itu terdapat peralihan kadar air yang berangsur-angsur. Di dalam kayu kecepatan gerakan air dalam berbagai arah terhadap sumbu kayu tidak sama. Dalam arah longitudinal (arah memanjang kayu) gerakan air dalam bentuk uap lebih mudah keluar, karena struktur sel yang berbentuk tabung (buluh) (Anonim, 1994).
Titik jenuh serat berkisar antara 21 % - 30 %, bergantung pada jenis yang dikeringkan. Kayu dikeringkan mulai dari kadar air 50 % - 60 % menjadi 21 % - 30 %. Dengan demikian, nilai gradien pengeringannya sangat tinggi dan mempunyai resiko terjadinya tegangan dalam kayu karena air inti kayu yang terblokir tidak dapat keluar. Penggunaan temperatur tinggi harus dihindarkan. Kipas-kipas  udara  untuk  mensirkulasikan udara dalam oven harus dimanfaatkan. Temperatur  maksimal   yang  digunakan hendaknya berkisar 40o – 55oC (Anonim, 1994).
Temperatur dan kelembaban relative dikendalikan dengan gradien pengeringan yang tidak terlalu besar. Kadar air 21 % - 30 % harus dapat diturunkan lagi sampai kadar air akhir 6 % - 8 %, sesuai dengan kebutuhan. Temperatur yang digunakan untuk kayu yang mempunyai kandungan zat ekstraktif, sebaiknya antara 55oC – 60oC, untuk menghindarkan noda-noda warna atau perubahan warna kayu (Anonim, 1996).
Kayu mempunyai sifat higroskopis yaitu dapat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Dengan sifat ini, maka kayu dapat mengembang pada kondisi musim hujan atau pada kelembaban tinggi dan dapat menyusut pada kondisi musim kemarau atau pada kelembaban rendah, bila kayu tersebut belum dikeringkan pada saat penggunaan. Kadar air kayu adalah banyaknya air yang terkandung dalam kayu yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering ovennya. Kadar air kering udara adalah kondisi kayu dalam keadaan kering udara, yang mana pada kondisi ini kayu tidak menyerap atau melepaskan air. Dengan demikian bila digunakan untuk komponen bangunan dapat dikatakan kayu tersebut tidak mengalami pengembangan maupun penyusutan, kalaupun terjadi sangat kecil, sehingga tidak merusak elemen bangunan secara keseluruhan. Oleh karena itu kayu bangunan sebelum digunakan harus diketahui terlebih dahulu kadar airnya. Kadar air kayu yang aman untuk penggunaan pada bangunan adalah kadar    air    kering   udara (Haygreen, G dan Bowyer, 1993).
Pengeringan kayu dapat dilakukan dengan cara alami maupun dengan menggunakan kiln/ tanur pengering. Pengeringan secara alami yaitu dengan menggunakan tenaga alam/ udara (matahari), biayanya relative murah, pelaksanaannya mudah tanpa memerlukan tenaga ahli dan kapasitasnya tidak terbatas. Namun kerugiannya adalah waktu yang diperlukan untuk mengeringkan relatif lama, memerlukan areal yang cukup luas, cacat pengeringan yang timbul sulit diperbaiki  dan  kadar  air  akhir  yang dicapai masih terlalu tinggi. Sedangkan pengeringan kayu dengan kiln/ tanur pengering memerlukan waktu yang relative singkat, cacat pengeringan dapat dihindari, kadar air akhir dapat diatur. Kekurangannya adalah memerlukan biaya investasi yang besar, perlu tenaga  ahli  yang   berpengalaman,   dan   sortimen   kayu   yang   dikeringkan tertentu (Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman, 1997).
Proses pengeringan kayu secara umum ada beberapa tahap, yaitu pemanasan awal (preheating), pengeringan sampai titik jenuh serat, pengeringan sampai kadar air akhir, pengkondisian (conditioning), pemerataan atau penyamaan kadar air kayu (equalizing), dan pendinginan (colling down). Kadar air kayu di atas titik jenuh serat mempunyai kandungan air lebih dari 30 %. Atau kayu yang akan melalui proses pengeringan buatan mempunyai kadar air kira-kira 70 % - 40 %, sedangkan kadar air rata-rata berkisar antara 50 % - 60 %. Pada tahap pemanasan awal, kayu dibasahi lebih dahulu dengan jalan menyemprotkan air ke dalam oven dan temperatur diatur agak panas, kira-kira 35o – 40oC. Air akan menguap dan membentuk kabut uap air yang sehingga udara akan menjadi berkelembaban tinggi (Anonim, 1994).


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1994. Pengeringan Kayu Dalam Dapur Pengeringan Konvensional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan; Jakarta.

_______. 1996. Keawetan Kayu dan Faktor yang Mempengaruhi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan; Bogor.

Budianto, A.D. 1996. Sistem Pengeringan Kayu. Penerbit Kanisius. Jakarta.
Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu.Cet. ke-14. Kanisius. Yogyakarta.

Haygreen, G dan Bowyer. 1993. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Gadjah Mada University Press; Yogyakarta.

Kadir, K. 1978. Pengeringan Alami Beberapa Jenis Kayu Indonesia. Lembaga Penelitian Hasil Hutan; Bogor.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman. 1997. Pengembangan Kayu Kelas Rendah untuk Bahan Bangunan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum; Bandung.