H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Sabtu, 31 Maret 2012

AKIBAT KEKURANGAN AIR BAGI TANAMAN


PENDAHULUAN

         Betapa pentingnya air bagi tumbuhan dapat diperhatikan penjelasan yang menyatakan bahwa air merupakan :
1)      Bahagian dari protoplasma. Biasanya air membentuk 85-90% dari berat keseluruhan bahagian hijau tumbuhan (jaringan yang sedang tumbuh)
2)      Reagen yang penting dalam proses-proses fotosintesa dan dalam proses-proses hidrolitik seperti perubahan pati menjadi gula
3)      Pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material yang bergerak ke dalam tumbuhan, melalui dinding sel dan jaringan xylem serta menjamin kesinambungannya
4)      Sesuatu yang essensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertambahan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuka atau menutupnya stomata, kelangsungan gerak struktur tumbuhan
 (Ismail, 2001).

            Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi tumbuhan. Air berfungsi sebagai media reaksi kimmia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses fotosintesis dan menjaga kelembapan. Kandungan air yang terdapat dalam tanah berfungsi sebagai pelarut unsure hara sehingga unsure hara mudah diserap bagi tanaman. Selain itu, air memelihara suhu tanah yang berperan dalam proses pertumbuhan. Pertumbuhan akan berlangsung lebih aktif pada malam hari daripada siang hari. Hal ini dikarenakan pada malam hari, kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi daripada siang hari (Karmana, 2006).

            Pertumbuhan tanaman sangat dibatasi oleh jumlah air yang tersedia dalam tanah, karena air mempunyai peranan penting dalam proses kehidupan tanaman. Kekurangan air akan mengganggu aktivitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Devisiensi air yang terus-menerus akan menyebabkan berbagai perubahan irreversible (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati.Kebutuhan air tanaman , dinyatakan sebagai jumlah satuan air yang disapper satuan berat kering yang dibentuk, atau banyaknya air yang diperlukan untuk menghasilkan satu satuan berat kering tanaman. Selama pertumbuhan tanaman terus-menerus mengisap air dari tanah dan mengeluarkannya pada saat transpirasi. Kehilangan air pada tanaman dapat terjadi melalui transpirasi dan akibat sampingan, fiksasi karbon dioksida. Dalam tanah, air berada diantara rongga-rongga tanah dan terikat oleh butir tanah, dengan kekuatan yang ditentukan oleh banyaknya air yang dikandung oleh tanah tersebut, atau dengan kata lain besarnya gaya untuk memisahkan air dari partikel tanah (pF). Tanah yang terlalu banyak mengandung air menyebabkan berkurangnya air dalam tanah
(Jumin, 1989).

            Kelembapan relatif terjadi karena adanya air dalam status uap. Pada suhu tinggi udara akan mengandung uap air. Kelembapan relative yang dinyatakan dalam persentase, ialah sejumlah uap air pada suatu waktu dibandingkan dengan jumlah total yang dapat diikat udara pada suatu suhu (Moenandir, 2005).

            Molekul protein dan polisakarida dinding sel yang sangat polar, merupakan contoh yang amat baik.Tarik-menarik antar molekul disebut adesi. Air membasahkan berbagi bahan itu ketika molekulnya membentuk ikatan hydrogen dengan ikatan lainnya. Tarik-menarik molekul sejenis dinamakan Kohesi. Kohesi memberikan suatu kepada air suatu regang yang luar biasa besarnya. Di dalam kolom air yang kecil, seperti xylem batang kekuatan regang ini sangat tinggi;memungkinkan air tertyarik ke puncak pohon yang tinggi,tanpa terputus
(Salisbury dan Ross, 1995).

            Kekurangan air akan mengganggu aktivitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerus akan menyebabkan perubahan irreversible (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati. Kebutuhan air bagi tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis tanaman dalam hubungannya dengan tipe dan perkembangannya, kadar air tanah, dan kondisi cuaca (Fitter dan Hay, 1981).

CAHAYA BAGI TANAMAN


PENDAHULUAN

            Pada beberapa kecambah tanaman angiospermae, klorofil dapat terbentuk dengan tiada memerlukan cahaya. Tanaman yang lain yang ditumbuhkan di dalam gelap tak berhasil membentuk klorofil ; mereka pucat (klorosis) kekuning-kuningan. Ada terdapat padanya protoklorofil yang mirip dengan klorofil-a hanya protoklorofil mengandung kurang 2 atom H daripada klorofil-a  memerlukan sinar dan sinar ini diresap sendiri oleh protoklorofil untuk mengubah dirinya sendiri menjadi klorofil-a, suatu peristiwa yang disebut autotransformasi.

            Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan klorofil yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juga dapat kita lihat daun-daun yang terus-menerus kena sinar langsung ; warna tanaman menjadi hijau kekuning-kuningan. 

Tanaman sangat membutuhkan sinar matahari agar dapat melasungkan kehidupannya yakni dengan cara berfotosintesis , selain itu juga dibantu oleh klorofil yang terdapat didalam daun lebihn jelasnya terdapat di kloroplas. Tanaman yang terkena sinar matahari dengan panjang gelombang yang berbeda maka tanaman tersebut dapat memiliki kecepatan dalam memasak makanan. Yang dimaksud disini dengan memasak makanan adalah adanya pengubahan zat anorganik menjadi senyawa organik. Sehingga dengan pengolahan tersebut tanaman tersebut dapat memenfaatkan unsur hara yang ada di dalam tanah.

PERANAN AIR BAGI TANAMAN


PENDAHULUAN

Air (H20) adalah suatu zat yang umum dengan sifat-sifat yang tidak lazim (bentuk-bentuk yang jarang,yang tersusun dari isotop-isotop H dan O). Struktur molekuler air mengakibatkan keserbagunaannya sebagai suatu pelarut, mobilitasnya di dalam tubuh-tubuh mineral dan organik, sifat-sifat termalnya yang unik serta keberadaannya dalam semua fase pada suhu-suhu bumi biasa.suatu telaah tentang beberapa sifat fisik ketiga fase tersebut merupakan dasar terhadap pemahaman mengenai proses-proses hidrologi. Air dalam bentuk padat relatif tidak kedap ( impermeable) dan tidak mobil, air tersebut dapat menahan saluran-saluran air secara efektif dalam tanah dan memodifikasikan pengaturan waktu aliran sungai (Lee,1990).

            Walaupun sejumlah fisika-kimia mempengaruhi kehidupan mikroba dalam tanah, mungkin yang paling penting adalah satu pasokan air yang cukup dapat digunakan. Mikroba merupakan organisme akuatik dan bahkan dalam tanah, memerlukan aktivitas air yang cukup tinggi (aw) untuk pertumbuhan. Kebanyakan dari partikel berukuran pasir dan debu tidak menahan air melawan gaya tarik gravitasi, tetapi mineral liat yang karena permukaan bermuatannya dapat menahan air maka dapat mempertahankan pertumbuhan organisme. Partikel bahan organik juga menahan air bersusun terutama sebagai akibat gugus polar bahan organik lain  (Huang dan Schnitzer,1983).

            Telah diketahui bahwa efisiensi pemakaian air (kg bahan kering per mm air) yang tinggi akan meningkatkan hasil dan pemakaian air sampai batas potensinya. Budidaya tanaman terutama pemakaian pupuk dapat merubah dengan sangat nyata efisiensi pemakaian air. Bila pupuk tanaman telah tumbuh baik, pemupukan yang tepat dapat menambah hasil tanaman dengan tidak menambah pemakaian air. Tiada waktu kekurangan air, tanaman yang dipupuk bisa lebih tahan kekeringan sebab pertumbuhan perakaran yang baik akan menambah kapasitas pengambilan air tanah (Guslim,2007).

Kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, perkembangannya menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus menerus selama periode pertumbuhan akan menyebabkan tanaman  tersebut menderita dan kemudian mati. Sedang tanda-tanda pertama yang terlihat ialah layunya daun-daun. Peristiwa kelayuan ini disebabkan karena penyerapan air tidak dapat mengimbangi kecepatan penguapan air dari tanaman. Jika proses transpirasi ini cukup besar dan penyerapan air tidak dapat mengimbanginya, maka tanaman  tersebut akan mengalami kelayuan sementara (transcient wilting), sedang tanaman akan mengalami kelayuan tetap,apabila keadaan air dalam tanah telah mencapai permanent wilting percentage.Tanaman dalam keadaan ini sudah sulit untuk disembuhkan karena sebagaian besar sel-selnya telah mengalami plasmolisia (Dwidjoseputro,1984).