H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Kamis, 28 Mei 2020

Kelanjutan cerita bang apri FT 2

TERTUTUP BAGIMU, TERBUKA BAGIKU
(Chapter-4)

….Mi, Saya lupa jalan pulang ke rumah dan ngak tahu dimana ini sekarang. Saya mau pingsan, tapi saya bisa dirampok jika parkir disini, jalan lagi sepi dan sudah mulai gelap. Saya coba jalan pelan pelan dulu ya, sambil ingat ingat saya dimana…..tolong doakan saya ya Mi (Mora)

Kejadian diatas di pertengahan Mei 2008 adalah “puncak stress” yang saya alami setelah hilangnya mobil Kijang Innova E Plus 2008 (harga sekitar 173 juta) yang dilarikan customer kami yang menyewa mobil tersebut untuk 1 tahun (long term) pada 18 April 2008, ketika saya bekerja di salah satu  perusahaan rental nasional terbesar.

Dokumen dokumen pendukung perusahaan untuk proses penyewaan kendaraan telah memenuhi persyaratan bahkan dokumennya lengkap dengan rekening keuangan perusahaan yang ‘sangat bagus”, sehingga banyak perusahaan lain yang tidak sembarang jadi korban. Kami ketahui setelah sales kami mengantar invoice penagihan dan menemukan kantor customer sudah kosong dan beberapa perusahaan ( ada 11 perusaahaan besar + perusahaan lainnya) melakukan hal yang sama seperti kami.

Setelah kami pastikan, bahwa Customer sudah lari, maka saya melaporkan ke Direksi kejadian tersebut. Saya sudah duga sebelumnya, pasti saya “dihabisi dengan kata kata”. Saya diminta melaporkan kejadian ke polisi tanpa surat kuasa dari perusahaan dan polisi akhirnya mau menerima laporan penggelapan setelah saya beri pengertian bahwa saya yang tanda tangan kontrak. Seperti biasa proses pelaporan ke polisi tidak akan menolong untuk mengembalikan mobil. Dalam satu minggu, semua pihak yang terlibat dalam proses kontrak dan pengeluaran mobil diperiksa oleh perusahaan melalui kepala cabang (Kacab) dibawah saya. Bahkan Kacab tersebut mengatai saya bodoh dihadapan anak anak padahal saya atasannya.
Satu bulan tidak ada perkembangan kasus dari kepolisian bahkan mau menyita BPKB mobil untuk diblokir. Melihat perusahaan cara menangani kami kurang tepat, maka saya tarik laporan dari polisi menghindari masalah lain yang timbul jika BPKB disita. Dalam 1 bulan itu juga berbagai macam cara penekanan dari Direksi dan Kacab saya supaya saya bertanggung jawab mengganti mobil tersebut.  Stress berat saya alami dalam bulan itu. Hampir tiap jam saya ke kamar mandi buang air besar seperti diare. Bahkan hampir pingsan dan pernah lupa jalan pulang kerumah. Pada bulan kedua, Saya sudah pasrah akan kejadian itu, hampir setiap  saat saya berdoa: “Tuhan kuatkan aku dan biarlah persoalan ini selesai”. Beberapa karyawaan yang ikut dalam proses kontrak dan pengeluaran mobil “ditekan” perusahaan untuk bertanggung jawab. Mereka nangis nangis jumpai saya dan mencoba menyalahin saya juga. Pada bulan kedua, saya merasakan kedekatan yang dalam dengan Tuhan karena saya selalu berdoa ketika stress berat mulai menguasai diri saya. Tanpa saya rencanakan, maka banyak waktu waktu saya gunakan berdoa untuk membuat saya lebih tenang bekerja. Saya juga mengajak seluruh karyawan pada setiap meeting mingguan untuk berdoa. Saya sampaikan, siapapun tidak ada yang mampu menolong kita dalam persoalan ini kecuali Tuhan. Pada bulan kedua tersebut, saya diminta managemen supaya mengkondisikan mobil tersebut seperti “hilang normal”. Saya menolak “perintah” tersebut dan sudah pasti saya habis dimarahi dan diminta membuat surat pernyataan.
Saya membuat surat pernyataan dengan isi garis besarnya sebagai berikut:
1. Saya bukan menolak perintah Managemen tapi harga kejujuran saya melebihi dari harga mobil yang hilang (Rp 173 juta)
2. Saya akan mengganti mobil tersebut jika ada keputusan pengadilan yang mewajibkan saya untuk menggantinya.
3. Supaya managemen memberikan saya waktu untuk dapat “mengembalikan” mobil tersebut.
Saya lebih tenang setelah surat itu diterima oleh perusahaan. Saya yakin mobil itu akan kembali. Saya dan karyawan terus berdoa pada setiap meeting mingguan dan banyak waktu waktu yang saya pakai untuk berdoa.

Dalam saat teduh pagi dari satu pasal 1 Samuel 15 dan penekanan pada ayat 18 dan 19:
(18)TUHAN telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka.
(19) Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN

Melalui Perikop ini, Tuhan berbicara kepada saya bahwa ketaatan kepada Firman Tuhan akan menjadi jawaban pergumulan dan inilah membuat saya tegas menolak perintah managemen untuk mengkondisikan mobil seperti hilang normal.
Masuk bulan Agustus 2008, belum ada info keberadaan mobil yang hilang.
Pada doa pagi 7 Agustus 2008 pukul 06.00 pagi : Masih bertanya kepada Tuhan: apalagi yang akan diperbuat, sepertinya Tuhan diam saja melihat masalah ini dan diakhir doa, saya mohon biarlah kehendak Tuhan yang jadi.
Pada pukul 09.00 : Pak Bambang  (usaha jual beli mobil di Pekanbaru) menelepon saya telah membeli mobil di Jakarta dimana chasis & engine sama dengan mobil yang hilang & telah dicheck pemilik asli adalah perusahaan kami. Beliau mengatakan bahwa ia gelisah/gerah tidurnya beberapa malam mengingat mobil itu biarpun mobil itu sudah dipanjar orang untukdibeli, sehingga ia penasaran mengecek faktur mobil tersebut ke Dealer.
Singkat cerita pada18 – 20 Sep 2008, Saya ke Jakarta untuk membuat kesaksian tentang mobil yg telah diserahkan Pak Bambang bersama pengacaranya  ke Polsek Metropolitan Menteng dan secara dokumen mobil (BPKB) maka kami berhak mengambil mobil tersebut....
Pada masa-masa pergumulan tersebut, saya juga dikuatkan Firman Tuhan melalui Mazmur 1.

Kiranya Tuhan dimuliakan, Puji Tuhan, dan Tuhan memberkati kita semua

Palembang, 26 Mei 2020

Apri Sianturi,
FT-USU Teknik Elektro Angkatan1989

Pengharapan kepada Tuhan

Slmt pg buat kt semua..
😊

Efesus 1:18-19 (TB)  Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,
dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
πŸ™πŸ™πŸ™

Berbagi SATE
Bilangan 27 : 1 - 11

Empat (4) hal menarik bagiku dr SATE hari ini..

1. Ttg ayah/Bpk.
Di ayat 3. Tidak termasuk dlm kumpulan org yg melawan Allah..
Pelajaran yg diperolah  : Jadilah org tua yg taat dan setia kpd Allah.

2. Ttg Anak ( perempuan) ay 1-4. Mencari keadilan.
Pelajaran yg diperoleh : Keadilan itu hrs diperjuangkan.

3. Tentang Pemimpin ( Musa)
Ayat 5. Menyampaikan perkara ini dihadapan Tuhan.
Pelajaran yg diperoleh :
Klu jd Pemimpin dan mendapatkan masalah dari karyawan dll.
Pertama skl tylah Tuhan.. bkn manusia.

4. Ttg Allah
Ay 6-11
Dari ayat2x ini jelas skl menunjukkan karakter Allah yg
a. ADIL. ( Allah tdk membedakan hak Laki2x dan Perempuan)
b. TUNTAS. Semua persoalan klu disampaikan kpd Allah maka Allah akan menjawabnya dgn Tuntas. ( srg skl tdk terpikirkan olh kita).

Tks
πŸ™

Renungan Bil 27

Selamat pagi...

Menarik bahan saat teduh dr bil 27. Selama ini firman Tuhan menjadi pedoman hidup bangsa Israel. Jd itu aturan yg mereka ikuti

Utk case warisan terhadap perempuan, pengajuan datang dari anak2 keturunan manasye. Dibawa ke Musa dan Musa ke Allah baru ke umat lagi.

Apakah karena selama ini perempuan tdk masuk dlm hitungan sehingga blm ada aturan ttg warisan bagi perempuan?

ADlm penjelasan saat teduh, ternyata ada hubungan warisan dgn perjanjian dengan Allah. Tadinya aku berpikir berani juga anak2 perempuan zelafeat ini minta warisan, seolah olah matre juga ternyata ada hubungannya dgn perjanjian Allah.

Menurut aku mereka berani mengatakan usulan/pendpat mereka kpd pemimpin mereka Musa. Dan Musa bijak dengan menanyakan hal ini kpd Tuhan. Dan Tuhan adil memperlakukan mereka...

Bagaimana dgn pembagian warisan dlam keluarga batak?

Peranan Asuransi dari kakak kelas

*Renungan Buat Para Istri*

Banyak wanita berkata wah tentang asuransi tanya saja pada suami saya.
Berbicara tentang asuransi memang topik yang tidak menyenangkan karena berbicara cacat, sakit kritis dan kematian, Wanita harus punya kepentingan untuk suaminya.

Ada 3 alasan mengapa wanita harus beli asuransi jiwa untuk suaminya?
*Alasan pertama*
Harapan hidup wanita lebih lama jika dibanding pria. Secara statistik usia harapan hidup di Indonesia wanita 73 tahun dan harapan hidup pada pria 68 tahun. Kemungkinan suami yang akan meninggal lebih dulu dan wanita akan menjadi janda, Jadi wanita yang akan mengurus klaim asuransi dan wanita yang akan lebih besar kemungkinan yang mengalami ditinggalkan

*Alasan kedua*
Karena biasa nya pencari nafkah utama adalah pria, jika pria satu-satunya pencari nafkah tiada, maka sama sekali tidak ada sumber penghasilan bagi keluarga.
Kalaupun suami dan istri bekerja maka ketiadaan income dari suami tentu akan mempengaruhi kestabilan keuangan kelaurga

*Alasan ketiga*
Secara umum seorang janda jarang menikah kembali betapun susah hidupnya tidak mudah bagi wanita untuk memiliki keninginan mencari suami yang baru. Wanita tidak mudah mencari pria lain. Dengan kondisi ini harus tentu ditopang dengan keuangan yang cukup, andai tidak ada uang yang cukup, maka mau tidak mau janda harus bekerja keras atau menikah lagi. Karena tidak punya kemampuan bekerja sekaligus harus memperhatikan anak-anak, sudah bisa dibayangkan kesusahan seperti apa yang akan dialami sang janda bersama anak-anaknya.

Andaikan suami meninggalkan uang asuaransi yang cukup , saya yakin jarang sekali wanita mau menikah lagi dan kalaupun menikah lagi bukan karena terpaksa tekanan kondisi financial tetapi pilihan.

Jadi sekarang hai para istri mari lebih sadar tentang perlu membeli asuransi jiwa untuk suami, karena sesungguhnya asuransi jiwa dibeli untuk melindung istri dan anak-anaknya.

Sebelum terlambat mari pastikan anda mempunyai asuransi PruCinta sebagai salah satu bukti Cinta, dengan premi yang sangat terjangkau. TerimakasihπŸ™πŸ»

Rina Simanjuntak SKM, CFP, QWP

#uangkecilbeliuangbesar


More info, klik link sbb:
https://bit.ly/RinaSimanjuntak

Lanjutan cerita bang apri FT

*Selamat Pagi Abang/Kakak/Teman teman Alumni KMK USU*

Saya menyampaikan tulisan "TERTUTUP BAGIMU, TERBUKA BAGIKU" dalam beberapa chapter bukan untuk mendapat "pengakuan" tertentu, tetapi saya lagi "retret" dan "bernostalgia" dengan Tuhan,  betapa Tuhan memberikan banyak pelajaran berharga melalui dinamika professi untuk bisa memisahkan "hitam & putih", bukan "abu abu" dalam terang Firman Tuhan, sehingga bisa minta ampun kepada Tuhan saat saya gagal dan jatuh ke dalam dosa dibeberapa bagian  dan bersukacita saat kuat/teguh/menang  melewati pergumulan pergumulan dalam setiap sisi kehidupan.
Saya diteguhkan kembali mengenai beberapa hal yg tidak bisa saya batasi yaitu:
1. Doa sebagai nafas hidup anak anakNya
2. Kuasa Tuhan melebihi kuasa apapun di dunia ini
3. Tuhan membuka pintu  yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun.
4. Tuhan tidak akan pernah membiarkan anakNya menghadapi masalah melebihi kekuatan anakNya
5. Tuhan memakai anakNya untuk membawa "jiwa jiwa" kepada Tuhan dengan cara "pro Aktif" dari anaknya
6. Dan lain lain.

Kita menghadapai masalah yang berat akibat pandemi covid-19.

Dengan tulisan tulisan yang saya buat meneguhkan saya kembali, bahwa Tuhan yang dulu bersama saya menghadapi setiap pencobaan, pergumulan adalah masih Tuhan yang sama saat ini ditengah pandemi Covid-19.
Kiranya Abang/Kakak/Teman teman Alumni KMK USU mendapat betkat juga dari "tulisan tulisan" yang saya sharingkan dalam beberapa chapter dengan judul yang sama.

Palembang, 27 Mei 2020

Apri Sianturi,
FT-USU Teknik Elektro Angkatan1989

Kisah Nommensen Penginjil

Memperingati   102 Tahun Wafatnya I.L. Nommensen
(23 Mei 1918 - 23 Mei 2020)

DETIK-DETIK KEPERGIAN NOMMENSEN

 Rabu,  22 Mei 1918, jelang pukul tujuh malam, suasana senyap mewarnai Pargodungan Sigumpar. Rumah kediaman Nommensen di samping gereja juga sepi. Sepeninggal  kunjungan misionaris Steinsick dan Nyonya Brinskscmidt sore tadi, kondisi kesehatan Nommensen tampak semakin buruk. Ia terbaring lemah di tempat tidur. Ia mengeluhkan dadanya yang sesak sehingga susah menarik napas, tubuhnya pun sakit seperti dirobek-robek.

 Anak dan menantu yang menungguinya kelihatan cemas. Nommensen minta dipijat, namun diurungkannya lagi karena tubuhnya terasa sakit. Sesekali Nommensen menyeret langkahnya menuju kamar kerja. Ia duduk termenung di kursi dekat meja tulisnya tengah memikirkan kedua putrinya yang berada di Eropah. “Mereka akan hidup tanpa ayah dan ibu,” ujarnya lemah, nyaris bergumam.

 Nommensen sudah sepuh, 84 tahun, kesehatannya naik-turun; terkadang sehat, tetapi setelah itu sakit lagi. Begitu seterusnya, sehingga terkesan keadaannya tidak menentu.

 Menantunya menghibur, “Kami, semampu yang kami bisa akan mengurus mereka,” katanya.

 Nommensen hanya terdiam. Ia bangkit membuka lemari, menunjukkan sesuatu yang akan digunakan untuk keperluan kedua putrinya manakala ia sudah tiada.

 Anak dan menantunya merasa iba namun tak bisa berbuat apa-apa. Melihat penderitaan Nommensen, mereka hanya bisa berdoa agar Tuhan menjemput orangtua yang mereka sayangi apabila masanya untuk menutup mata memang sudah tiba.

 Malam semakin larut. Kepada anak dan menantunya Nommensen berpesan agar menyampaikan salamnya kepada orang-orang yang ia kasihi.  Anaknya berkata, “Kami masih mengharapkan ayah tinggal bersama kami.”

 “Saya juga berharap begitu. Tetapi, Tuhan kali ini berkehendak lain,” sahut Nommensen. Ia duduk lalu berdoa, “Jesus, Jesus! Berikan hamba-Mu ini ketenangan ...”

 Menjelang pagi kondisi kesehatan Nommensen semakin buruk. Napasnya satu-satu.  Denyut nadinya pun semakin lemah. Ia kembali duduk dan berdoa, “Tuhan, jiwaku kuserahkan kepada-Mu,” katanya lalu merebahkan diri.

 Bola matanya bergerak ke atas seakan menatap kemuliaan Allah. Matanya tiba-tiba terpejam, tubuhnya bergetar pelan, lalu diam; diam untuk selama-lamanya.

 Nommensen wafat pada Kamis pagi, 23 Mei 1918 tatkala lonceng gereja  berdentang bersama semburat matahari yang semburat di ufuk timur.

 Kematian Nommensen menyebar dengan cepat. Tanah Batak berduka.  Sigumpar penuh sesak dengan jemaat, pendeta, misionaris, dan pejabat teras Belanda. Jasad Nommensen dibawa ke gereja sebelum dimakamkan di lokasi Pargodungan Sigumpar pada Jumat sore, 24 Mei 1918.

 Nommensen menghabiskan lebih dari separuh usianya, yaitu 57 tahun, mengabdikan diri menyebarkan agama Kristen di Tanah Batak. Karyanya besar dan layak dikenang. Dengan demikian genaplah ikrar Nommensen saat menginjakkan kakinya di bukit Siatas Barita, Silindung pada November 1863, tatkala ia berdoa,  “Tuhan, hidup atau mati, biarlah aku hidup di tengah-tengah bangsa ini utuk menyebarkan firman-Mu. Amin!”

NOMMENSEN, SANG RASUL BATAK

 Banyak tokoh penjelajah yang begitu diagungkan dalam sejarah. Sebut saja Cristopher Colombus  penemu Benua Amerika, Vasco da Gama penemu India, atau Cheng Ho pemimpin ekspedisi yang meninggalkan jejak di berbagai tempat di Nusantara dan Benua Asia.  Namun, siapa pun tokoh itu, bagi suku Batak  tidak sebanding apa-apa dengan Ingwer Ludwig Nommensen.

 Siapakah Nommensen?

 Nommensen adalah seorang misionaris RMG (Rheinische Missionsgesellschaft) asal Jerman yang mengabdikan hidupnya untuk Pakabaran Injil di Tanah Batak, dari tahun 1861 sampai dengan 1918.

Melalui tuntunannya suku Batak mampu melepaskan diri dari zaman kegelapan sehingga menjadi suku yang maju dan beradab sebagaimana dikenal sekarang. Suku Batak menghormati Nommensen layaknya seorang rasul,  dijuluki “Rasul Batak,” serta diberi sapaan “Ompu I”, sapaan tertinggi dalam hierarki kekerabatan dalam budaya Batak.

 Di sisi lain, suku Batak adalah “temuan” yang baik bagi Nommensen untuk menyampaikan Berita Keselamatan, sebab suku Batak adalah suku bangsa terbesar ketiga dari lapisan penduduk Indonesia setelah Jawa dan Sunda.  Karya agung Nommensen menjelma dalam komunitas HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), gereja muda terbesar di dunia, serta lembaga keagamaan terbesar ketiga di Indonesia setelah Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Sejatinya Nommensen bukan hanya milik HKBP, juga berbagai demonasi gereja yang berakar dari HKBP, juga milik bangsa, meski tak pernah disinggung dalam sejarah nasional.

DARI NORSTRAND KE TANAH BATAK
     
 Nommensen lahir pada 6 Februari 1834 di sebuah pulau kecil Norstrand, yang kala itu masuk dalam bagian Denmark Selatan di Kepulauan  Frisia Utara, berbatasan dengan bagian utara Jerman di lepas pantai Laut Utara.

 Nommensen lahir di tengah keluarga miskin dan hidup menderita.  Pada usia 8 tahun ia ikut mencari nafkah sebagai penggembala dan pada usia 10 tahun menjadi buruh tani bagi para tetangga.

 Pada usia 12 tahun Nommensen mengalami patah kaki akibat ditabrak kereta kuda. Menurut dokter kakinya harus diamputasi. Ia berdoa minta  kesembuhan dari Tuhan serta bernazar, apabila Tuhan mengabulkan doanya maka ia akan mengabdikan seluruh hidupnya bagi Pekabaran Injil di kalangan pelbegu. Doanya didengar Tuhan. Penyakitnya sembuh tanpa harus diamputasi.

 Nommensen mengikuti pendidikan teologia di Seminari Zending Lutheran RMG di Barmen pada tahun 1857 dan ditahbiskan sebagai pendeta pada 13 Oktober 1861. Misi Pekabaran Injil ke Tanah Batak dimulai. Pada 1 November 1861 ia berangkat dari Barmen ke Amsterdam Belanda untuk menemui Kongsi Witteven Ermelo yang telah memberangkatkan Pdt Gerrit van Asselt dan Pdt Betz ke Sumatera. Ia juga menemui Dr N. van der Took yang telah mempelajari bahasa Batak yang juga mempelajari hasil penelitian para ahli dan penulis seperti Junghun dan Raffles.

 Nommensen menuju Niewendiep untuk bergabung dengan penumpang lainnya di kapal Pertinox. Dari sana, pada 24 Desember 1861, kapal Pertinox berlayar menuju Sumatera melalui sisi benua Amerika (Brasil) dan perairan laut ujung selatan Benua Afrika (Cape of Good Hope). Dalam perjalanan melelahkan penuh bahaya ––142 hari lamanya–– Nommensen tiba di Padang pada 16 Mei 1862.

 Nommensen tinggal beberapa lama di Padang sebelum bertolak dan tiba di Sibolga pada 23 Juni 1862. Ia kemudian meneruskan perjalanannya dan tiba di Barus pada 25 Juni 1862. Pemerintah kolonial Belanda dalam hal ini oleh residen yang berkedudukan di Sibolga tidak mengijinkan Nommensen memasuki Tanah Batak (Toba) dengan alasan keamanan. Selama di Barus ia mempelajari bahasa Batak dan bahasa Melayu, terutama mengenai adat istiadat Batak.  Ia sangat mahfum, tanpa pendekatan budaya, pekerjaannya akan sia-sia belaka.

 Pada 30 Agustus 1862 Nommensen berkordinasi dengan empat misionaris pendahulu di Sipirok. Mereka adalah Gerrit van Asselt dan Betz (utusan Zending Ermelo Belanda) serta Heine dan Klammer (utusan Zending RMG yang sama dengan Nommensen). Pada tahun 1863 Nommensen ditempatkan di Pos Parausorat.

 Nommensen sangat kukuh pada nazarnya untuk mengabarkan Injil di kalangan pelbegu.  Apalagi, selama di Barus, Sipirok, dan Parausorat ia melihat perkembangan Pekabaran Injil sangat lamban karena sebagian besar penduduknya sudah memeluk Islam.  Kegigihannya untuk mengabarkan Injil di Tanah Batak membuat pemerintah Hindia Belanda di Batavia bersikap lunak. Mereka mengijinkan Nommensen memasuki Tanah Batak yang masih tertutup dan merdeka dari penaklukan Belanda. (Dengan sendirinya Nommensenlah satu-satunya misionaris pertama yang berani memasuki dan berdiam di tengah suku Batak dengan resiko yang sangat besar; sampai mempertaruhkan nyawa).

 Pada 7 November 1863 Nommensen meninggalkan Parausorat menuju Silindung. Ia didampingi Panrau, seorang Dayak Kristen yang menemaninya sejak dari Padang. Ia menempuh jalur Simangambat, Silantom, Batunadua, Sigotom dalam perjalanan selama 4 hari yang melelahkan, kemudian tiba di puncak bukit Siatas Barita pada 11 November 1863.

 Nommensen menebar pandang ke lembah Silindung. Ia bersimpuh dan berdoa: “Tuhan, hidup atau mati, biarlah aku hidup di tengah-tengah bangsa ini untuk menyebarkan firman-Mu. Amin!”

 Doa singkat inilah yang kelak dikenal dalam sejarah Zending sebagai motivasi bagi misionaris dan pelayan Tuhan dalam misi Pekabaran Injil di kalangan suku Batak mulai dari Silindung, Humbang, Toba, Samosir bahkan ke puak Batak lainnya di Simalungun, Karo, dan Pakpak. 

MISIONARIS SUPRANASIONAL

 Penemuan Benua Amerika oleh Columbus pada tahun 1492 dan pembukaan segala benua melalui gerakan imperialisme dan kolonialisme telah membuka daerah yang sangat luas bagi Pekabaran Injil atau zending. Pekabaran Injil mendapat minat yang sangat besar pada akhir abad ke-18 di Inggris dan terutama di Belanda dan Jerman pada abad ke-19.

 Keadaan ini lahir dari kesadaran baru di bidang pembangunan rohani usai Barat melampaui masa gelap Revolusi Perancis dan kejatuhan Napoleon pada tahun 1815. Abad ke-19 kemudian dikenal sebagai “Abad Pekabaran Injil” bersamaan dengan kemenangan Injil di benua-benua kafir.

 Serupa Gereja, Pekabaran Injil pada perkembangannya lebih bersifat supranasional, artinya, badan zending yang mengirim utusannya tidak harus berasal dari bangsa penjajah bersangkutan. Maka, ketika Indonesia di bawah jajahan Belanda, bukan hanya badan zending Belanda saja yang memberitakan Injil di Indonesia, tetapi juga badan zending yang berasal dari Amerika, Swiss, dan Jerman.

 Misionaris perintis pertama ke Tanah Batak berasal dari Inggris bernama Burton dan Ward. Utusan Babtist Chruch England, ini berkunjung ke Silindung pada Juli 1824 namun kehadiran mereka ditolak raja-raja dan penduduk Silindung.

 Dua utusan Gereja Boston Amerika  berusaha masuk ke Tanah Batak melalui  Adiankoting. Naas, mereka dibunuh Raja Panggalamei di Desa Sisangkak Adiankoting pada 28 Juli 1834.  (Konon, tubuh kedua pendeta itu dimakan setelah dibunuh, sehingga di kemudian hari ada cap negatif orang Batak yang kanibalis).

 Misionaris yang datang menyusul adalah Gerrit van Asselt.  Utusan Ds Witteven dari Kota Ermelo Belanda, ini tiba di Sumatera dan berpos di Sipirok pada Mei 1856 . Badan zending yang mengutus van Asselt sangat kecil bahkan karena tidak memiliki dana memadai membuat van Asselt membiayai sendiri tugas-tugasnya  sebagai penginjil. Ia bekerja sebagai opzighter (pelaksana) pembangunan jalan di Sibolga kemudian opziener (administrator) gudang kopi milik Belanda di Sipirok. Meski tidak membuahkan hasil yang optimal, peran van Asselt dianggap penting sebab di tangannyalah orang Batak pertama dibabtis sebagai orang Kristen, yaitu Jakobus Pohan dan Simon Petrus.

  Kongsi Witteven Ermelo kemudian mengirimkan beberapa misionaris untuk mendampingi van Asselt, mereka adalah FG Betz, Dammerboer, Koster, dan van Dallen. Mereka juga bisa disebut “Penginjil Tukang” karena mengabarkan Injil sembari bekerja sebagai tukang; untuk membiayai pekerjaannya sebagai penginjil.

 Pekabaran Injil di Tanah Batak membawa sukacita tersendiri dengan bergabungnya RMG yang berpusat di Barmen,  Jerman dengan Ds Witteven yang berpusat di Ermelo, Belanda.

 Sejak berdiri pada 23 September 1828, RMG telah mengabarkan Injil ke berbagai belahan dunia, dataran luas dan suku-suku bangsa yang besar seperti di Afrika dan Tiongkok. Pada tahun 1836 RMG sudah bekerja di Indonesia yaitu di Kalimantan.

 Dua peristiwa penting mewarnai masuknya Pekabaran Injil ke Tanah Batak. Pertama Perang Banjar yang dipimpin Pangeran Hidayat di Kalimantan Tenggara (1859) Perang Banjar adalah perlawanan rakyat Kalimantan Tenggara  terhadap Belanda. Peristiwa yang menelan banyak korban jiwa, termasuk pendeta dan keluarga pendeta, memaksa misionaris Klammer tertahan di Batavia.

 Kedua, ketertarikan Pimpinan RMG  Friedrich Fabri terhadap Tanah Batak usai melihat dokumen penelitian Dr N van der Took mengenai suku Batak, dalam kunjungan Fabri ke Amsterdam pada tahun 1860.

 Atas dua peristiwa tersebut Fabri mengutus van Hoefen yang tadinya bertugas di Banjarmasin mengunjungi Tanah Batak. Berdasarkan laporan van Hoefen, Fabri kemudian mengutus Heine bersama Klammer yang tertahan di Batavia untuk menjalankan misi ke Tanah Batak. Mereka tiba di Sibolga pada 17 Agustus 1861 dan memilih Sipirok sebagai pos pelayanan.

 Klammer dan Heine melakukan koordinasi dengan van Asselt dan Betz.  Keempat misionaris supranasional ini melakukan pembagian tugas pada 7 Oktober 1861. Heine dan van Asselt berangkat ke wilayah Pahae kemudian menempati pos masing-masing di Sigompulon dan Pangaloan. Betz mendapat tugas di tempat yang sudah dibuka sebelumnya, yaitu di Bungabondar, dan Klammer di Sipirok.
Koordinasi pembagian tugas ini kemudian dikenal sebagai hari jadi HKBP.

BERKEMBANG DAN BERBUAH

Nommensen bukannya tak sadar atas bahaya dan resiko terparah karena ia hidup di tengah suku yang penuh permusuhan, penuh curiga, keras kepala, dan sukar menerima perubahan. Bukan saja dicerca dan ditolak, ia bahkan nyaris terbunuh. Perlahan-lahan, dengan memita perlindungan dari Tuhan dan tingkat kesabaran yang tinggi tak kenal putus asa, Nommensen berhasil menyebarkan agama Kristen di Tanah Batak.

 Nommensen memiliki strategi yang cakap melalui pendekatan sosial budaya, mendirikan sekolah, mengupayakan kesehatan melalui balai-balai pengobatan, serta meningkatkan kesejahteraan jemaat melalui pertanian dan peternakan, serta meminjamkan modal. Sekolah-sekolah yang didirikan bukan hanya untuk mendidik penginjil pribumi tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah mulai dari sekolah dasar, menengah, dan kejuruan. 

 Periode 1863 - 1881 dicatat sebagai peletakan dasar-dasar pertama Pekabaran Injil oleh Nommensen di Silindung dan Humbang. Tahapan ini dimulai dengan berdirinya jemaat kecil di Huta Dame yang dibangun pada 12 Juni 1864. Jemaat-jemaat yang baru pun semakin bertumbuh, sehingga untuk menampung aktivitas terkait maka Nommensen memindahkan pos ke Pearaja (Kantor Pusat HKBP sekarang) pada tahun 1872. Sejumlah misionaris didatangkan dari Jerman. Sekolah zending bagi pribumi dibuka di Pansurnapitu dan Simorangkir.

 Periode ini juga ditandai dengan penerjemahan kitab-kitab dasar untuk jemaat oleh Nommensen, yaitu Katekismus Kecil (1874) dan Perjanjian Baru (1878). Tata gereja yang pengaruhnya paling dalam serta lama karena berlaku sampai tahun 1930, diberlakukan mula-mula pada tahun 1881. Pada tahun ini juga Nommensen ditetapkan RMG sebagai Ephorus Huria Batak (kemudian HKBP).

 Periode 1881-1901 ditandai dengan semakin banyaknya jemaat yang didirikan di  Toba dan daerah-daerah kawasan Danau Toba. Misionaris juga semakin bertambah-tambah, begitu juga halnya dengan pendeta pribumi dengan ditahbiskannya pendeta-pendeta pertama pada tahun 1885.

 Pada tahun 1890 Nommensen menetap di Sigumpar setelah sebelumnya berpos di Laguboti. Alasan memilih Sigumpar karena letaknya strategis untuk menjangkau wilayah Uluan dan Pulau Samosir.

 Pada tahun 1903 Nommensen memimpin sendiri Pekabaran Injil hingga ke Simalungun. Di tangan misionaris dan pendeta pribumi yang cakap Pekabaran Injil semakin berkembang ke Tanah Dairi dan Sumatera Timur.  Dengan kepemimpinan yang kuat, pekerja yang banyak, latihan pengantar-pengantar jemaat yang cukup sejak awal, maka lama kelamaan Gereja Kristus di Tanah Batak tumbuh berkembang dan berbuah menjadi Gereja muda yang paling besar di dunia. Atas pengabdian Nommensen, ia menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Bonn pada tahun 1904. 

 Nommensen meninggal dunia pada 23 Mei 1918 dalam usia 84 tahun setelah mengabdikan diri di Tanah Batak selama 57 tahun. Pekabaran Injil yang dirintis Nommensen tidak pernah berhenti, bahkan jemaat yang dituntunnya dari kekelaman kini menyebar ke seantero Indonessia dan penjuru dunia.

 Bukan hanya jemaat HKBP yang setia mengenang dirinya. Orang-orang Batak Kristen dan beberapa denominasi gereja yang berakar dari HKBP juga tetap mengagumi, menghormati, dan menjadikannya teladan.

 Lilin terang telah menerangi kegelapan di kalangan suku Batak, semoga tak pernah padam akan tetapi senantiasa bersinar dan abadi sepanjang masa.

(Tulisan ini diolah dari berbagai sumber).

#WonderfulDanauToba
#PesonaDanauToba

Renungan Kej 2 : 28



Menurutku ada 2 tugas kita.
1. Kej 2:28
Mengelola, mengatur dan memelihara bumi ciptaan Tuhan. Sering dikenal dg mandat budaya. Peran kita sebagai orang percaya.

2. Matius 28:19-20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa MURID KU, dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan AJARLAH mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu...".

Dalam pemuridan  pasti ada penginjilan. Kedua hal ini tidak perlu dibenturkan.

Saya mengajar remaja setiap minggu. Apapun topiknya pastilah hrs kita kaitkan kpd anugrah Tuhan dalam Kristus. Lalu yg paling penting lg bagaimana saya MENGAJAR mrk dg kebenaran2 Firman Tuhan spy hidup mrk berubah. Kehendak dan cita2 mrk dimurnikan oleh Tuhan. Bgm cara mrk bergaul, bgmn pandangan mrk ttg pacaran, pernikahan, ttg pekerjaan dan masa depan.

Dalam pemuridan pasti ada penginjilan.

Saya yakin teman2 di sini masih melakukannya. Ada yg mengajar Firman Tuhan lewat pelayanan anak/remaja. Ada memimpin KTB mhs, alumni dan pasutri. Semua dalam rangka memuridkan dan mengajar orang semakin serupa dengan Kristus.

Klo ada teman2 yg mengkhususkan diri dlm penginjilan ke desa2, perkotaan, penjara, lintas budaya, dll, mari kita lakukan dengan setia.

Dan tetap kita ingat semuanya karna ANUGRAH semata.

Bil 27 : 1 - 11

Berbagi renungan dari bahan Santapan Harian (Scripture Union Indonesia) Bil. 27: 1-11

Lalu Musa menyampaikan perkara mereka itu ke hadapan TUHAN. Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: (5-6)

1. Apa kata FT ini?

1) Ada org Israel yg tdk memiliki saudara, karena itu nama mereka tdk ada di daftar kerabat, shg tdk mendapat hak waris ayahnya, mk mereka mengadu kpd Musa.

2) Ketika ada masalah yg pelik seperti itu disampaikan kpd Musa, maka Musa menyampaikannya kepada Tuhan.

3) Lalu Tuhan YMK menjawab permasalahan itu kpd Musa dan dia menyampaikannya sebagai sebuah aturan kpd bangsa Israel.

2. Apa yg dapat kita ambil dari FT di atas?

1) sama seperti bgs Israel di atas, sebagai org percaya & beriman kpd Yesus, ketika kita menghadapi masalah yg tdk bisa kita selesaikan, mk kita meminta penyelesaian dari pemimpin.

Kita jangan menyelesaikan masalah dengan mengikuti fikiran & keinginan sendiri. Kita tdk boleh main hakim sendiri, krn ada aturan yg berlaku, krn ada pemimpin yg akan memimpin kita utk menyelesaikan masalah kita.

2) sama seperti Musa, ketika kita sebagai pemimpin menerima pengaduan dari org yg kita pimpin, maka kita harus berdoa, agar Tuhan yg kita imani mengugrahkan hikmat, kebijaksanaan & kesabaran kpd kita utk menyelesaikan masalah org yg sedang kita pimpin.

Mengandalkan Tuhan bagi kita yg sdh percaya & beriman kpd Yesus adalah hal yg paling wajar, normal & tepat, karena kita umat-Nya.

Karena kita percaya & beriman kpd-Nya & Dia yg adalah Tuhan semesta alam, mk kita harus berserah, bergantung & berharap kpd Dia.

Dengan begitu, kita dapat menyelesaikan masalah yg sedang diperhadapkan kpd kita berdasarkan pimpinan Tuhan, shg menolong org yg kita pimpin utk mengatasi masalahnya.

3) sama seperti Tuhan menolong Musa, mk Tuhan juga akan menolong kita untuk memutuskan keputusan yg plg tepat berdasarkan kehendak-Nya dalam kita mengatasi masalah yg sedang dihadapi oleh orang kita pimpin.

Bahkan Tuhan juga akan menolong kita sebagai pribadi, utk menghadapi & menyelesaikan masalah kita yg sedang kita hadapi, krn itu kita jangan ragu untuk berserah, bergantung & berharap kepada Tuhan, yg kasih-Nya sgt besar kpe kita itu.

Waktu kita masih berdosa saja, Dia sdh rela menjadi manusia, mengambil rupa sebagai hamba & menderita sd mati di salib, demi menyelamatkan kita. Jd tdk mungkin Dia membiarkan kita, saat kita sdh ditebus & diselamatkan-Nya.

3. Aksi & tekad.

Sebagai org yg sdh percaya & beriman kpd Yesus, mari kita terus berserah, bergantung & berharap kpd Tuhan seperti Musa di atas, mk Tuhan akan memberkati & menolong kita.

Selamat sore, selamat berkegiatan walaupun masih dalan suasana social & physical distancing. GBus. (PB).

Amsal 25 : 11

Slmt pg buat kita semua..

Amsal 25:11 (TB)  Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
πŸ™πŸ™πŸ™

Salam.Sehat..
😊😊

*PANGGILAN UMUM & PANGGILAN KHUSUS.*

Yohanes 20:21-23
21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
22. Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Mandat Budaya @ panggilan umum kpd semua manusia, yg diberikan Allah sebelum manusia jatuh dalam dosa, termasuk juga kpd orang2 yg belum percaya kpd Kristus, utk hidup yg sementara di dunia ini. Tetapi hal itu tidak dapat menebus & mengampuni dosa2, serta menyelamatkan kita dari maut & hukuman kekal di neraka.

Tetapi Mandat Injil @ panggilan khusus hanya kpd orang2 percaya, dimana Anak Allah sendiri telah diutus oleh Bapa utk menggenapinya. Yesus Kristus telah menyerahkan nyawanya menebus kita, serta mengampuni seluruh dosa manusia, yg percaya, shg kita beroleh hidup yg kekal sekarang & sampai di sorga.

Visi & Misi kedatangan Yesus Kristus telah dinyatakan-Nya, _"Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."_ Anak Allah tidak harus turun, menderita, disalibkan & mati bagi kita orang2 berdosa, ttp karena kasih-Nyalah Ia telah mengorbankan diri-Nya. Inilah mengapa Panggilan Mandat Injil, Visi akan hidup yg kekal di sorga adalah di atas Mandat Budaya, Visi utk hidup yg sementara di dunia. Dan Kristus memberi perintah kpd kita dengan Kuasa dari Roh Kudus & janji penyertaan-Nya bagi kita yg terus pergi memberitakan Injil, Berita Damai Sejahtera & Pengampunan Dosa kpd segala bangsa, suku, kaum & bahasa, bukan hanya di gereja masing2 & dibatasi oleh paradigma misi kita yg sempit.

Jadi haruslah kita menyadari & mengakui, bhw sesungguhnya kita belum sungguh2 peka, taat, setia & berani membayar harga untuk memberitakan Injil Kristus, dgn ke-10 alasan yg sebenarnya tidak bisa jadi alasan...😭😭😭

*TAAT, Tidak Ada Alasan Titik...!! Go...Go...Go...!!πŸ•ŠπŸ”₯πŸ™*

Sukacita Kekal

MEMBAGIKAN SUKACITA KEKAL

Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
Roma 10:15 (TB) 

Jika kita mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati maka kita akan diselamatkan. Dengan hati kita percaya dan dibenarkan, dengan mulut kita mengaku dan diselamatkan.

Barangsiapa percaya kepada Allah tidak akan dipermalukan. Allah tidak pernah membeda-bedakan bangsa pilihan atau tidak. Allah adalah Tuhan semua orang, berkelimpahan bagi setiap orang yang berseru kepadaNya. Siapa yang berseru kepadaNya akan diselamatkan.

Tetapi bagaimana orang dapat berseru kepadaNya jika tidak percaya padaNya? Bagaimana orang dapat percaya kepadaNya, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana orang dapat mendengar tentang Dia jika tidak ada yang memberitakanNya.

Bagaimana orang dapat memberitakan tentang Dia jika tidak diutus. Karena kedatangan mereka yang membawa kabar keselamatan itu adalah sungguh suatu keindahan.

Keselamatan hidup kita kelak adalah hal yang paling prioritas untuk kita pikirkan dan persiapkan. Poin pertama dan utama di atas segala poin di dalam hidup kita. Baru kemudian bergerak ke poin-poin di bawahnya yang mendasari segala sesuatu dalam hidup kita.

Kehidupan setelah kematian adalah lebih panjang waktunya daripada kehidupan di dalam dunia ini. Di dunia ini kita paling-paling bisa mencapai 70 tahun atau lebih kata Alkitab tetapi setelahnya kita akan memasuki kehidupan kekal. Atau bisa juga kematian kekal.

Kehidupan kekal hanyalah bisa kita dapatkan melalui iman percaya kita kepada Allah melalui Yesus Kristus yang telah mati menebus hukuman dosa kita kemudian bangkit mengalahkan maut. Sudahkah kita memilikinya iman percaya itu?

Jika kita sudah memiliki iman percaya itu, bagaimanakah dengan nasib sesama kita? Karena Allah mengasihi semua orang tanpa membeda-bedakan. Kita pun anak-anakNya haruslah demikian. Tugas kita menyampaikan kabar baik keselamatan ini kepada mereka.

Suatu kehormatan dan anugerah yang teramat besar bagi kita. Allah mengizinkan kita berbagian dalam rencana agungNya bagi keselamatan umat manusia. Ya, Dia tidak hanya menyelamatkan kita tapi juga memberi hak (kuasa) dan kewajiban istimewa bagi kita untuk menjadi berbagian dalam pekerjaan besarNya.

Sekarang tinggal kita, maukah kita mengerjakan bagian yang dipercayakan bagi kita itu? Jika kita merasakan sukacita yang besar ketika bagian terpenting dalam hidup kita telah Allah bereskan, ada keselamatan kekal yang telah dan akan kita nikmati bersama-sama dengan Allah, Tidak kah kita juga mau membagikan sukacita ini kepada sesama kita?

Sebenarnya kita kerjakan atau tidak tugas pemberitaan kabar keselamatan ini tidaklah masalah bagi Allah. Dengan kuasaNya, Ia bahkan dapat mengubah batu untuk melakukan pekerjaan besarNya. Namun sekali lagi hanya karena kasihNya bagi kita sebagai anak-anakNya dan kerinduanNya supaya kita mengutamakan Dia, Allah mau kita dengan segenap hati mengerjakannya.

Kiranya Allah berbelas kasihan kepada kita untuk memberikan kepekaan, keberanian, hikmat bijaksana dan kemampuan untuk menjadi pembawa berita keselamatanNya, melalui setiap kesaksian perkataan dan perbuatan kita, sehingga nama Allah semakin dimuliakan

#erbs270520

Penanganan Pandemik covid19 Tahun 2020

*Tiga Arahan Terbaru Presiden Terkait Penanganan Pandemi Covid-19*

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas secara telekonferensi dengan jajarannya untuk membahas percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 27 Mei 2020. Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden memberikan tiga arahan terbaru bagi para menteri maupun Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Dalam arahan pertamanya, Presiden meminta jajarannya mengendalikan arus balik agar tidak terjadi sirkulasi bolak-balik dalam penyebaran virus korona yang berpotensi untuk memunculkan gelombang kedua, utamanya di wilayah Jabodetabek.

"Karena saya melihat, data terakhir tadi pagi, tren untuk R0 maupun Rt dari DKI Jakarta sudah di bawah 1 sehingga ini perlu terus kita tekan agar lebih menurun lagi," kata Presiden.

Kedua, Kepala Negara ingin agar Gugus Tugas dan kementerian juga fokus kepada provinsi dengan kasus baru yang cukup tinggi. Di Jawa misalnya, Presiden secara khusus meminta agar Provinsi Jawa Timur diberikan dukungan penuh, terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit darurat.

"Ini Pak Menteri Kesehatan juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta, Jawa Timur menjadi perhatian. Kemudian juga yang berkaitan dengan percepatan pengujian sampel, pelacakan untuk yang terpapar (Covid-19) di Jawa Timur betul-betul dilakukan langkah-langkah pengendalian. Termasuk juga provinsi yang lain di luar Jawa yang penambahannya masih cukup tinggi yaitu di Sulawesi Selatan, di Kalimantan Selatan, di Sumatera Selatan, di Papua, di NTB," jelasnya.

Adapun dalam arahan ketiganya, Presiden meminta agar target pengujian spesimen dapat dikejar. Untuk diketahui, dalam beberapa rapat terbatas sebelumnya Presiden meminta agar dilakukan uji spesimen Covid-19 sebanyak 10.000 per hari.

"Kemudian yang ketiga, saya minta target uji spesimen 10.000 per hari yang sudah saya berikan target beberapa bulan yang lalu agar ini dikejar sehingga betul-betul ada sebuah kecepatan," tandasnya.


Jakarta, 27 Mei 2020
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden

Taat Bukan Karena Mujizat

TAAT BUKAN KARENA MUJIZAT

Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
Roma 10:21 (TB) 

Iman timbul dari pendengaran akan firman Yesus Kristus. Tetapi tidak semua orang yang mendengar kabar baik keselamatan itu akan menerimanya.

Seperti bangsa Israel yang jelas mendengar pemberitaan tentang keselamatan itu tetapi mereka tetap menolaknya. Bangsa Israel malahan cemburu pada bangsa-bangsa lain yang bukan pilihan Tuhan yang mendapatkan pembenaran Allah oleh iman.

Allah senantiasa murka akan ketidaktaatan Bangsa Israel. Namun lagi-lagi Allah tetap menyisakan dari bangsa pilihannya ini orang-orang yang masih beribadah pada Allah, menurut pilihan kasih karuniaNya.

Kasih karunia Allah kembali menyelamatkan umat pilihanNya, semata-mata kasih karunia bukan karena perbuatan. Allah memilih dan melembutkan hati orang-orang yang dipilihNya dan menegarkan hati orang-orang yang menolakNya.

Ketegaran tengkuk Bangsa Israel menjadi pelajaran penting bagi kita anak-anak Allah. Dia yang telah jelas menunjukkan kasih setiaNya bagi bangsa ini, bahkan dengan banyak mujizat namun mereka tetap menolakNya. Jadi mengapa kita bisa beriman kepada Allah bukanlah lagi karena banyaknya mujizat yang telah kita lihat dilakukan Allah bagi kita.

Jika kita memang sungguh anak-anak Allah, hati kita pun akan seperti Bapa kita. Hati yang lembut dan penuh kasih. Tidak perlu melihat segala mujizat dahsyat, hanya mendengar firmanNya, Roh Kudus yang di dalam kita akan menuntun kita datang padaNya.

Mari menjadi umat yang lembut hati, mudah menerima tuntunan dan peringatan Allah. Dalam segala persoalan hidup, tidak mengeraskan hati menganggap diri yang paling bisa menyelesaikan segala sesuatu. Selalu mendahulukan Allah di dalam segala sesuatu dan untuk segala sesuatu.

Jangan sampai Allah murka dan mengulurkan tanganNya bagi kita karena kekerasan hati kita untuk tidak menaatiNya. Karena yang rugi nantinya adalah kita sendiri, menyia-nyiakan waktu hidup kita, toh pada akhirnya anak-anak Allah akan kembali kepada Bapanya, kenapa kita mesti berlama-lama berputar-putar mencoba hal-hal lain di luar Dia?

Seperti Bangsa Israel dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian, seharusnya perjalanannya bisa dilakukan dalam waktu yang singkat tapi karena kekerasan hatinya melawan Tuhan, akhirnya mereka menjalaninya selama 40 tahun karena melalui rute yang panjang dan berputar-putar.

Kiranya Allah sumber kasih dan kehidupan berkenan melimpahi kita dengan hati yang lembut dan ketaatan akan Dia dalam menjalani segala sesuatunya.

#erbs280520

Beasiswa BRI BRILIAN 2020

Bagi yang berminat untuk anak, sanak saudara, kawan, tetangga.

1. BRILiaN Scholarship Program adalah program pemberian Beasiswa kepada Mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan S1 yang memiliki kriteria tertentu dalam rangka Rekrutmen Pekerja BRI

2. *Persyaratan :*
a. Sedang menempuh Pendidikan S1 Semester 5 sampai dengan 8.
b. Umur Maksimal 22 tahun dan belum berulang tahun ke 23 tahun pada saat pendaftaran.
c. IPK minimal 3,25 dari skala 4,00 dan mampu mempertahankan sampai dengan akhir semester.
d. Akreditasi Jurusan minimal “A” (Jurusan terlampir di proposal).
e. Bersedia menandatangani Perjanjian bermaterai yang menyatakan bersedia mengikuti seluruh kegiatan BRILiaN Scholarship.
f. Dalam hal Peserta dinyatakan Lulus dari Program BRILiaN Scholarship Peserta wajib mengikuti test kesehatan dan apabila
dinyatakan “fit”, maka Peserta wajib mengikuti BRILiaN Future Leader Program (BFLP).

3. *Manfaat yang diberikan adalah :*
a. Biaya bantuan Pendidikan per semester sesuai dengan biaya di masing-masing Perguruan Tinggi.
b. Uang Saku per bulan
c. Bantuan biaya Skripsi
d. Fasilitas Laptop
e. Program Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku sebagai pribadi unggul.
f. Menjadi Pekerja Tetap BRI melalui jalur masuk BRILiaN Future Leader Program (BFLP).

4. Pendaftaran dapat dilakukan melalui website dengan alamat https://e-recruitment.bri.co.id/beasiswabrilian, *selambat-lambatnya pada tanggal 30 Juni 2020.*