H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 04 Maret 2013

Alat Musik Tiup



RESONANSI PADA ALAT MUSIK


            Kamu tentu mengetahui bahwa gitar memiliki kotak bunyi yang berisi udara dan disebut kotak resonansi. Senar akan bergetar sesuai dengan frekuensi alamiahnya pada saat dipetik. Getaran ini akan merambat kedalam kotak bunyi sehingga udara didalamnya ikut bergetar dan terjadilah peristiwa resonansi. Peristiwa resonansi akan memperkuat amplitude getaran sehingga bunyi terdengar semakin nyaring.
            Resonansi pada biola mirip dengan resonansi pada gitar. Perbedaannya terletak pada proses pembentukan getaran senar yaitu pada biola melalui gesekan, sedangkan pada gitar melalui petikan. Demikian pula pada alat music gamelan yang menggunakan tabung-tabung resonansi pada bagian bawahnya. Pada saat gamelan dipukul, udara yang ada di dalam tabung resonansi akan bergetar sehingga  timbul bunyi yang nyaring.
            Resonansi pada alat musik tiup seperti seruling, terompet, clarinet terjadi karena udara dalam tabung beresonansi dengan getaran udara dari bibir peniupnya. Pada seruling, frekuensi resonansi dapat diatur dnegan menutup lubang-lubang yang ada di sepanjang tabung udaranya. Posisi lubang yang ditutup akan mengatur panjang saluran udara yang ada dan setiap panjang saluran akan memberikan bunyi yang berbeda.
Sumber : Buku Fisika kelas 3 SMA 

pulau 9

PRSU

Rahel dan Yakub


HARAPAN DAN SEMANGAT

            Tidak bisa dipungkiri bahwa ada hubungan yang erat antara harapan dan semangat. Banyak orang berkata bahwa harapan adalah bahan bakar untuk semangat hidup. Para motivator handal sering menyatakan bahwa hope can be helping oppressed people everywhere atau “harapan dapat membantu orang yang merasa tertekan di mana saja”. Orang yang mempunyai harapan dan semangat, pasti dia akan berbuat lebih untuk mencapai apa yang dia rindukan. Dalam hal ini, sekali lagi Yakub adalah contohnya. Mari kita perhatikan Kej 29:20,30b :

Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada rahel. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi.

Tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat, tetapi Yakub tidak memandangnya sebagai waktu yang lama. Padahal, saat dia harus bekerja sebagai penggembala kambing domba milik Laban, suatu pekerjaan yang menuntut kerja keras dan tanggung jawab. Dia dengan penuh semangat bekerja untuk laban. Bahkan, dia mau menjalani tujuh tahun yang kedua untuk bekerja bagi Laban sekalipun Laban telah menipunya beberapa kali. Mengapa ? karena dia punya harapan untuk mendapatkan rahel, sebuah harapan yang diberikan sendiri oleh Laban, ayah Rahel.
            Kalau kita tidak mempunyai harapan dan semangat, itu bagai orang mati selagi masih hidup atau hidup enggan mati tak mai. Sudah pasti kita akan “Pasrah bongkokan”, menyerah pada situasi dan tidak mau berbuat lebih, untuk berbuat yang seperti biasanya pun kita akan sangat enggan. Tentu ini sangat disayangkan, sebab sebagai orang percaya seharusnya kita hidup berdasarkan harapan dan semangat, sehingga kita bisa terus maju dan berkembang. Harapan dan semangat mendorong kita untuk melakukan lebih banyak dari yang sebelumnya. Semua perkerjaan berat pun terasa lebih ringan, dan waktu yang lama pun terasa lebih singkat. Hasilnya pun akan jauh lebih memuaskan.

Sumber : Mansor edisi januari 2013

Makna Seseorang buatku


Arti Seorang Sahabat

            Dan setelah semua sudah tercipta dan tertata dengan baik, Ia melihat umat manusia di bumi dan mengatakan :
“Aku tidak dapat berada disana untuk menghibur mereka saat mereka bersedih, Aku tidak dapat berada disana untuk merangkul mereka. Aku ada disini dan ya memang, mereka akan merasakan kehadiranKu, tapi mereka butuh sesuatu yang lebih .”

Kemudian Ia diam sejenak sebelum melanjutkan :
“Aku akan menciptakan seseorang yang dapat mereka lihat dan sentuh, Aku akan menciptakan seseorang ini penuh pengertian dan belas kasih, juga bijaksana dan punya rasa peduli besar. Ia tidak perlu terlalu cerdas, namun peka kepada kebutuhan orang lain. Ia akan memiliki hati yang hangat, tangan yang penuh kasih, dan banyak waktu untuk orang yang ia hibur. Waktu bukanlah hal yang terlalu penting baginya; tidak ada istilah sudah terlambat atau terlalu awal baginya. Ia akan menjadi orang yang diberkati dan banyak orang akan mengasihinya dan datang kepadanya. Ia harus benar-benar istimewa untuk menggantikan posisiKu karena aku sangat mengasihi anak-anakKu. Aku ingin mereka mendapatkan yang terbaik karena mereka akan menghadapi banyak masalah dan akan membutuhkan bahu yang kuat.”
            Dan begitulah Ia menciptakan seseorang ini setelah benar-benar memikirkannya. Kemudian Ia mengatakan,”Aku harus memberinya nama,” Ia diam sejenak dan kemudian berkata :

“Salah satu ciptaan-Ku yang paling luar biasa, Aku akan memanggilnya Sahabat.”



Kuis Persahabatan


KUIS PERSAHABATAN

Yah.. ini sebenarnya bukan kuis murni. Ini sebenarnya hanya sebuah cerita yang bentuknya seperti kuis. Kamu tidak perlu menjawabnya. Baca saja maka kamu akan tahu maksudnya.

Coba jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
1.      Siapa nama 5 orang terkaya di dunia ?
2.      Apa saja 5 berita yang booming banget 5 tahun yang lalu ?
3.      Sebutkan 10 presiden Negara-negara besar di dunia ?
4.      Sebutkan nama 10 orang penerima nobel !
5.      Sebuatkan 6 nama pemenang piala Citra kategori actor terbaik !
Bisa, kamu menjawabnya ? susah pasti . intinya adalah nggak satupun dari kita ingat orang-orang seperti itu. Padahal mereka bukan orang biasa loh !. mereka adalah orang-orang nomor satu di bidangnya.

Sekarang coba jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
1.      Sebutkan nama beberapa guru yang udah berjasa banget dalam hidupmu ?
2.      Sebutkan 3 teman yang pernah membantumu melalui masa sulit ?
3.      Sebutkan 5 orang yang sudah mengajarimu sesuatu yang berharga ?
4.      Sebutkan orang yang sudah membuatmu merasa dihargai dan istimewa ?
5.      Dengan siapa saja kamu merasa nyaman ?
Bisa, kamu menjawabnya ? pasti bisa dan jauh lebih mudah. Yups, orang-orang yang berpengaruh dalam hidupmu adalah orang-orang yang paling kuat tertanam dalam ingatanmu. Mereka adalah sahabat-sahabatmu J



Sahabat Gosip


Gossip

cerahnya langit
ikan mentah


           





      
   Seorang wanita mulai menyebarkan suatu gossip tentang tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh lingkungan tempat ia tinggal tahu mengenai gossip itu. Orang yang digosipkan sangat terpukul dan tersinggung. Ternyata, gossip yang wanita itu sebarkan sama sekali tidak benar. Ia sangat menyesal dan pergi ke orang bijak untuk mencari tahu bagaimana ia bisa memperbaiki kesalahannya.
            “Pergilah ke pasar,” katanya, “dan belilah seekor ayam. Suruh si penjual membunuh ayam itu. Lalu dalam perjalanan pulang, cabuti bulunya dan jatuhkan satu per satu di sepanjang jalan.”
            Meski terkejut dengan saran bijak, wanita itu tetap melakukan sesuai dengan yang orang bijak itu katakan. Keesokan harinya, orang bijak mengatakan,”Sekarang pungutilah lagi bulu-bulu yang kemarin kamu buang dan bawa semuanya kembali kepadaku.”
            Wanita itu menyusuri jalan yang ia lalui kemarin. Jelas, angin sudah menerbangkan bulu-bulu itu entah kemana. Setelah ia mencari selama berjam-jam, ia hanya mendapatkan 3 bulu.
            “Kamu lihat,” kata orang bijak itu,” mudah memang membuangnya, namun mengambilnya lagi adalah hal yang paling mustahil. Begitulah gosip. Mudah sekali menyebarkan suatu berita, tapi saat kamu sudah melakukannya, kamu tidak akan pernah bisa untuk mencabutnya kembali secara utuh.

Seorang TEMAN tidak akan pernah menanggapi gosip , apalagi menyebarkan gosip temannya.

Peranan Tekstur TAnah


Penetapan Tektur Tanah
            Tektur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00 - 0,20 mm atau 2000 – 200 mikro meter, debu (silt) (berdiameter 0,20 – 0,002 mm atau 200 – 2 mikro meter) dan liat (clay) (< 2 mikro meter). Partikel berukuran diatas 2 mm seperti kerikil dan bebatuan kecil tidak tergolong sebagai fraksi tanah, tetapi menurut Lal (1979) harus di perhitungkan dalam evaluasi tekstur tanah (Hanafiah, 2005).
            Tanah-tanah yang bertekstur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi karena butir-butir yang besar tersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Demikian pula tanah-tanah dengan tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya kohesi yang kuat dari liat tersebut sehingga gumpalan-gmpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir sangat halus. Oleh karena itu, semakin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah makin peka terhadap erosi (Hasibuan, 2006).
            Pelapukan secara kimia pada permukaan batuan, pasir dan partikel-partikel debu halus membentuk ion-ion yang berkombinasi untuk membentuk partikel berukuran halus seukuran tanah liat. Fraksi tanah liat pada kebanyakan tanah tersusun dari mineral yang sangat berbeda dalam komposisi dan sifat dari mineral penyusun pasir dan debu. Karena sebagiab besar air disimpan sebagai lapisan pada permukaan prtikel tanah liat, maka jumlah tanah liat dalm tanah mempunyai pengaruh yang besar pada kapasitas penyimpanan air totalnya. Oleh karena itu, tanah liat bertindak sebagai reservoir penyimpanan untuk air dan hara pada tanaman (Foth, 1994).
            Tanah disebut bertekstur “berliat” jika kandungan liatnya > 30%. Porositasnya relative tinggi (60%), tetapi sebagian besar merupakan pori berukuran kecil. Akibatnya, daya hantar air sangat lambat, dan sirkulasi udaranya kurang lancer. Kemampuan menyimpan air dan hara tanaman tinggi. Air yang ada diserap dengan energi juga kurang tersedia untuk tanaman . Tanah liat juga disebut tanah berat karena sulit diolah. Tanah berlempung, merupakan tanah dengan proporsi debu dan liat sedemikian rupasehingga sifatnyaberada diantara tanah berpasir dan berliat. Jadi aerasi dan tata udara serta air baik, kemampuan menyimpan dan menyediakan air untuk tanaman tinggi (Islami, 2006).
            Tanah yang berkomposisi ideal yaitu 22,5 – 52,5% pasir, 30 – 50% debu dan 10 – 30% liat disebut bertekstur lempung. Berdasarkan kelas teskturnya maka tanah digolongkan menjadi:
a)      Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung (3 macam).
b)      Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yangmengandung minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir.
c)      Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung meliputi, (1) tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi lempung berpasir atau lempung berpasir halus, (2) tanah bertekstur sedang meliputi lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, atau debu, (3) tanah bertekstur sedang tapi agak halus menccakup lempung liat, lempung liat berpasir, atau lempung liat berdebu.
(Hanafiah, 2005).
            Liat dan humus (bahan organ aktif) sebetulnya tergolong koloid. Mereka mempunyai sifat yang sangat unik. Luas permukaan dan muatan listriknya tiap satuan massa begitu sangat besar, sehingga merekalah yang menjadi pemeran utama pada proses-proses yang berlangsung di dalam tanah. Koloid tanahlah yang menahan air dan unsur hara yang kemudian akan diserahkan kepada tanaman. Tanah bertekstur kasar tidak pernah menyediakan air dan unsur hara yang tinggi jumlahnya. Oleh karena itu, ia hanya cocok dijadikan medium tanaman dengan kebutuhan air dan unsur hara yang rendah. Tanah bertekstur halus berlaku sebaliknya (Indranada,1989). 

Kapasitas Lapang pada Tanah


Penetapan Kadar Air Kapasitas Lapang

            Keadaan air pada kapasitas lapang ini adalah jumlah banyaknya kandungan air (% vol) dalam tanah sesudah air gravitasi turun sama sekali. Tanah yang jenuh air karena hujan lebat atau irigasi kemudian dibiarkan selama  48 jam sehingga air gravitasi dengan bebas turun sama sekali. Pada keadaan ini tanah mengandung air yang terbanyak bagi tanaman, yaitu pori makro terisi oleh udara dan air yang tersedia, sedangkan pori-pori mikro diisi seluruhnya oleh air. Kandungan air ini ditahan oleh sesuatu kekuatan sebesar pF 2,54 atau 1/3 atm (Sarief, 1986).
            Banyaknya kandungan air dalam tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air dalam tanah tersebut. Besarnya tegangan air menunjukkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk menahan air tersebut di dalam tanah. Kandungan air pada kapasitas lapang ditunjukkan oleh kandungan air pada tegangan air 1/3 bar, sedang kandungan air pada titik layu permanent adalah pada tegangan 15 bar. Air yang tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan 1/3 bar sampai 15 bar. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada  bertektur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir pada umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat (Hardjowigeno, 2007).
            Nilai kapasitas lapang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
  1. Tekstur tanah: Kapasitas lapang pada tanah yang bertekstur halus lebih besar daripada tanah bertekstur kasar.
  2. Struktur tanah: Kapasitas lapang pada tanah yang berstruktur dengan pori-pori halus lebih besar daripada kapasitas lapang tanah yang berstruktur dengan pori-pori kasar.
  3. Bahan organik: Kapasitas lapang pada tanah yang mempunyai kandungan bahan organik tinggi lebih besar daripada kapasitas lapang tanah yang mempunyaikandungan bahan organik yang rendah.
  4. Jenis koloid: Kapasitas lapang pada koloid humus lebih besar daripada kapasitas lapang pada koloid liat.
  5. Macam kation yang diserap tanah: Kapasitas lapang pada koloid natrium lebih besar daripada kapasitas lapang koloid Mg dan lebih besar dari koloid Ca.
(Hasibuan, 2006).
            Air bebas menurun terus sampai ke lapisa air tanah sehingga di dalam tanah tinggal air yang tertahan oleh tanah. Tetapi tidak semua jenis tanah bisa menahan jumlah air yang sama. Semakin halus partikel-partikel tanah semakin banyak air yang tertahan, karena permukaan tanah halus lebih luas daripada tanah yang kasar, humus lebih halus lagi, maka akan menahan jumlah air yang lebih banyak.Tanaman itu menghisap air dari tanah, hanya air kapilerlah yang dihisap lebih dahulu, sehingga lapisan air pada permukaan agregat sedikit demi sedikit akan berkurang. Lama-kelamaan tanah akan mengering atau tinggal sedikit sekali, semakin kering/ sedikitnya airlapisan pada agregat itu makindipertahankan dan makin sulit dihisap oleh tanaman. Dan inilah saat tanaman menjadi layu, karena kekuatan tanah menahan air lebih kuat daripada daya hisap tanaman (Suhardi,1983).
            Secara umum diketahui bahwa tanah berpasir lebih kering daripada tanah berliat. Satu alasannya adalah bahwa tanah yang bertekstur halus mampu menahan lebih banyak air yang dapat digunakan. Tanah liat lempung yang dapat mengikat 18 persen air yang dapat digunakan dibandingkan dengan 8 persen untuk lempung berpasir. Tanah liat lempung mengandung air pada titik layu lebih banyak daripada kandungan lempung berpasir pada kapasitas lapangan (Foth, 1994).

Ph Tanah


Penetapan Bahan Organik
            Tanah yang banyak mengandung humus atau bahan organik adalah tanah-tanah lapisan atas atau top soil. Semakin kelapisan bawah tanah maka kandungan bahan organik semakin berkurang, sehingaga tanah menjadi kurus. Oleh karena itu, top soil perlu di pertahankan. Di daerah rawa-rawa, seperti daerah rawa-rawa pasang surut sering dijumpai tanah-tanah dengan kandungan bahan organik yang sangat tinggi dan tebal. Apabila tanah tersebut mengandung bahan organik lebih dari 20 persen (untuk tanah pasir) atau lebih dari 30 persen (untuk tanah liat) dan tebalnya lebih dari 40 cm maka tanah tersebut disebut tanah organik atau tanah gambut (Hardjowigeno, 2007).
            Pengaruh bahan organik tidak dapat disangkal terhadap kesuburan tanah. Pada bagian terdahulu telah diketemukan bahwa bahan organik mempunyai daya serap kation yang lebih besar daripada koloid liat berarti semakin tinggi kandungan bahan organik suatu tanah makin tinggi pulalah KTKnya. Ketentuan ini berlaku apabila faktor-faktor lainnya relatif sama (Hakim, dkk, 1986).
            Kadar C organik tanah bervariasi, tanah mineral biasanya mengandung     C organik antara 1 hingga 9%, sedangkan tanah  gambut dan lapisan organik tanah hutan dapat mengandung 40 sampai 50% C organik dan biasanya < 1% di tanah gurun pasir. Karbon adalah komponen utama bahan organik.   Pengukuran   pada     C-organik  secara tidak langsung dapat menentukan bahan organik melalui penggunaan  faktor koreksi  tertentu. Faktor yang selama  beberapa tahun ini telah digunakan adalah faktor benmelen yaitu 1,724 dan didasarkan pada asumsi bahwa bahan organik mengandung 58% karbon. Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan C organik dalam bahan organik cukup bervariasi di dalam tanah. Suatu penelitian menemukan bahwa lapisan tanah bawah (sub soil) memmiliki faktor yang lebih besar dari permukaan tanah. Permukaan tanah biasanya memiliki faktor 1,8 hingga 2,0. Lapisan tanah bawah sekitar 2,5. Soil Survey Laboratory menetapkan untuk menggunakan kadar C-organik dalam tanah lebih baik daripada penggunaan kadar bahan organik (Muklis, 2007).
Kandungan bahan organik tanah menentukan kepekaaan tanah terhadap erosi karena bahan organik dapat meningkatkan kemantapan struktur tanah. Tanah-tanah yang cukup mengandung bahan organik umumnya mempunyai stuktur yang mantap sehingga tahan terhadap erosi (Hasibuan, 2006).

Penetapan pH Tanah
            Dari pelajaran kimia umum telah kita ketahui, bahwa benda-benda masam adalah benda yang mengandung H (kat-ion H+) yang dapat ditentukan dengan kat-ion mineral ( Ca++, dan K+). Pengertian dari kimia umum ini berlaku pula untuk tanah, maka bila tanah banyak mengandung ion H+ dalam larutan tanah atau terikat dalam kompleks liat humus, maka tanah itu adalah masam. Reaksi kemasaman tanah tidaklah selalu , ada yang sangat masam, masam, agak masam, netral, alkalis, agak alkalis, dan sangat alkalis (basis). Hanya pH-lah yang dapat menentukan taraf keasaman dan kebasisan tanah, yang biasa dinyatakan dengan angka 0-14. Yakni yang menunjukkan angka-angka 1-3,5 adalah sangat masam, 3,5-5,5 masam 5,5- 6,5 agak masam, 6,5-7,5 adalah netral. Sedangkan angka yang
menunjukkan 7,5-8,5 adalah agak basis, 8,5-10,5 adalah basis, dan 10,5-14 adalah sangat alkalis (basis) (Suhardi, 1983).
            Keasaman tanah (pH) juga mempengaruhi pertumbuhan akar. pH tanah dengan kisaran 5,0-8,0 berpengaruh langsung pada pertumbuhan akar. Meskipun masing-masing tanaman menghendaki kisaran pH tertentu, tetapi kebanyakan tanaman tidak dapat hidup pada pH yang sangat rendah (di bawah 4,0) dan sangat tinggi (di atas 9,0). Karena pada pH tersebut merupakan kondisi yang beracun bagi pertumbuhan akar tanaman. Pada pH kurang dari 6,0 kelarutan aluminium, mangan dan besi meningkat sehingga dapat bersifat meracun yang akan menghambat pertumbuhan akar. Pada tanaman citrus, pada pH di sekitar netral (7,0) didapatkan pertumbuhan akar yang baik dan pertumbuhan akan menurun pada pH 4,0 dan pH 9,0. Akar tanaman yang tumbuh pada tanah masam dengan kelarutn Al yang tinggi akan berhenti pertumbuhannya, ujung akar menumpul. Jika keracunan Al terjadi pada tingkat yang tinggi akar tanaman akan mati. Keasaman tanah (pH) dapat juga menentukan kelakuan dari unsur-unsur hara tertentu karena pH dapat mengendapkan atau membuatnya tersedia. Misalnya, gejala klorosis pada tanaman didapatkan pada tanaman dengan pH tinggi. Sehingga tanaman kekurangan besi (Fe) yang disebabkan karena terjadinya pengendapan besi,yang tidak dapat diisap oleh tanaman (Islami, 1995).
            Pengujian pH dengan kertas lakmus sudah biasa dilakukan untuk mengetahui apakah tanah termasuk asam atau basa; tapi sayang tidak mampu menunjukkan derajat keasaman atau kebasaannya, sehingga sekarang tidak dipakai lagi. Di lapangan, penggunaan kertas indikator universal lebih praktis. Tanah yang dibasahi disentuhkan dengan kertas pH, dan perubahan warna kertas dicocokkan dengan warna standard pada kertas yang menunjukkan pH tanah bersangkutan. Kelemahannya, kertas ini mudah dipengaruhi keadaan, warna mudah luntur dan tidak dapat disimpan lama. Penggunaan alat “pH stick” yang dilengkapi batere dapat menunjukkan angka-angka yang tepat. Setelah tanah dibasahi pada kapasitas lapang, bagian elektroda dari alat ini ditancapkan (Kuswandi, 1993).

Bahan Organik dan Tanah


TANAH DAN FUNGSINYA
Tanah itu adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam (natural material) di permukaan bumi. Tubuh alam itu dapat berdiferensiasi membentuk horizon-horizon mineral maupun organik yang kedalamannya beragam dan berbeda-beda sifat-sifatnya dengan bahan induk yang terletak dibawahnya dalam hal morfologi, komposisi kimia, sifat-sifat fisis maupun kehidupan biologisnya. Tanah menyediakan unsure-unsur hara sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhannya. Selanjutnya unsur hara diserap oleh akar tanaman dan melalui daun dirubah menjadi persenyawaan organik seperti karbohidrat, protein, lemak dan lain-lain yang amat berguna bagi kehidupan manusia dan hewan (Hakim, dkk, 1986).
            Telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi pertama tanah sebagai media tumbuh adalah sebagai tempat akar, baik secara lateral atau horizontal maupun secara vertikal. Kemudahan tanah untuk dipenetrasi ini tergantung pada ruang pori-pori yang terbentuk diantara partikel-partikel tanah (tekstur dan struktur), sedangkan stabilitas ukuran ruang ini tergantung pada konsisten tanah terhadap pengaruh tekanan. Kerapatan porositas tersebut menentukan kemudahan air untuk bersikulasi dengan udara (drainase dan aerasi). Sifat fisik lain yang penting adalah warna dan suhu tanah (Hanafiah, 2005).

BAHAN ORGANIK PADA TANAH
Keadaan air pada kapasitas lapang adalah jumlah kandungan air (% volume) dalam  tanah  sesudah  seluruh air garavitasi mengalir kebawah oleh gaya gravitasi. Tanah yang jenuh air karena hujan lebat atau irigasi kemudian dibiarkan selama 48 jam sehingga air gravitasi dengan bebas turun sama sekali. Pada keadaan ini tanah mengandung air terbanyak bagi tanaman, dimana pori makro terisi oleh udara tanah, sedangkan pori-pori mikro terisi oleh air yang tersedia tadi (Hasibuan, 2006).
            Bahan organik pada umumnya di temukan di permukaan tanah. Jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-5 persen, tetapi pengaruhnya terhadap tanah besar sekali. Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Humus terdiri dari bahan organik halus berasal dari hancuran bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Humus merupakan senyawa yang resisten ( tidak mudah hancur) berwarna hitam atau coklat dan mempunyai daya menahan air dan unsur hara yang tinggi. Tingginya daya menahan (menyimpan) unsur hara adalah akibat tingginya kapasitas tukar kation dari humus, karena humus mempunyai beberapa gugus yang aktif terutama gugus karboksil (Hardjowigeno, 2007).

Kosakata Kehutanan


ISTILAH KEHUTANAN 

1.    Investasi ( Analisa; Rabu, 16 Februari 2011)
Penanaman uang atau modal dl suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
2.    Perambahan ( Analisa; 21 Januari 2011)
Proses, cara, perbuatan merambah;  membabat; menebang; memangkas; membuka atau menebang (tt hutan).
3.    Reboisasi ( Analisa; 2 oktober 2010)
Penanaman kembali hutan yg telah ditebang (tandus, gundul); penghutanan   kembali.
4.    Revisi (Analisa , Rabu, 16 Februari 2011)
Peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan.
5.    Plotting ( Analisa; Senin, 7 Februari 2011)
Alur;  lekuk memanjang di sungai dsb.
6.    Penanggulangan ( Analisa; 20 Januari 2011)
Proses, cara, perbuatan menanggulangi; menghadapi;  mengatasi.
7.    Penyuluhan( Analisa, Jumat, 11 Februari 2011)
Proses, cara, perbuatan menyuluh;  penerangan; memberi petunjuk, penjelasan, penggunaan, dsb (tt bahasa, hukum, dsb) dl waktu tertentu, dan diakhiri dng tes.
8.    Agrowisata ( Analisa, Jumat, 21 Januari 2011)
Wisata yg sasarannya adalah pertanian (perkebunan, kehutanan, dsb).
9.    Konservasi ( Analisa, Jumat, 4 Februari 2011)
Pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dng jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian.
10.    Regulasi ( Analisa, Kamis, 10 Februari 2011)
       Pengaturan fluktuasi volume air disaat musim penghujan dan kemarau.

MAri membaca :)

Inventarisasi Hutan : Alat Bitterlich


Peranan Kegiatan Inventarisasi Hutan

   Inventarisasi hutan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam bidang kehutanan. Hal ini penting karena untuk melakukan pengolahan terhadap hutan dibutuhkan data yang lengkap sehingga metode pengelolaan hutan yang tepat dapat ditentukan. Kebanyakan kegiatan inbventarisasi hutan bertujuan untuk menaksir besarnya volume tegakan karena volume tegakan merupakan variabel yang penting dalam pengelolaan hutan. Dalam suatu inventarisasi hutan selalu dilakukan dengan melakukan pengukuran sejumlah pohon di dalam petak ukur sampel. Parameter yang digunakan sebagai dasar pengukuran di setiap petak ukur tersebut adalah diameter pohon, tinggi pohon serta luas bidang dasar pohon (Simon, 1987).
Dalam kegiatan inventarisasi hutan dilakukan kegiatan pengukuran diameter dan pengukuran luas bidang dasar pohon yang akan bermanfaat dalam hal pemanena hasil hutan berupa kayu. Dalam pengukuran luas bidang dasar pohon yang dilakukan terhadap tegakan hutan, yang dimaksud dengan bidang dasar pohon adalah penampang lintang batang pada tinggi pohon 1.3 meter dari permukaan tanah. Karenapada umumnya bentuk batang pohon tidak persis bulat seperti lingkaran, maka pengukuran biasanya dilakukan sebanyak dua kali yaitu dengan arah pengukuran yang bersudut sembilan puluh derajat (90o). Melalui dua kali penmgukuran tersebut akan dihitung harga rata-rata ukuran diameter pohon yang diinginkan oleh pengukur (Dephut, 1992).
Dalam pengukuran luas bidang dasar pohon, diameter setinggi dada pada pohon yaitu 1.3 meter atau dalam satuan internasional setinggi 4.3 kaki (feet) di atas pangkal batang, dimana untuk pohon yang berdiri pada lereng, titik pengukuran haris ditentukan pad bagian atas lereng. Dalam tiap titik sampling luas bidang dasar diukur dengan alat pengukur sederhana. Alat ini merupakan alat pengukur koreksi secara otomatis seperti alat tongkat bitmore dan relaskop (Avery dan Burkhart, 1983).
Dalam kegiatan inventarisasi hutan denagn menggunakan petak ukur, akan didapati dua macam kesulitan. Ayng pertama adalah kesulitan dalam hal biaya pelakasanaan yang mahal dan yang kedua masalah dengan kecermatan hasil pengukuran yang bersumber pada pohon-pohon yang terletak di tepi batas petak ukur. Adanyan dua macam kesuilitamn tersebut mendorong para ahli inventarisasi hutan untuk selalu mencari metoda yang tepat dengan bentuk serta luas petak ukur yang tepat dan optimal. Hasilnya metoda inventarisasi hutan semakin beragam dan bentuk serta luas petak ukur yang dipakai juga semakin bervariasi (Herwiyono, 2000).

LBDS (Luas Bidang Dasar) Inventarisasi Hutan
Dalam penginventarisasian tegakan yang terdapa di hutan, khususnya dalam pencarian metode yang tepat untuk melakukan pengukuran luas bidang dasar suatu tegakan hutan, maka ditemukan suatu alat yang memiliki harga yang cukup rendah denagn tingkat akurasi yang cukup tinggi yaiotu Bitterlich. Nama alat Bitterlich sendiri merupakan nama penemu alat tersebut. Sehingga sistem pengukuran dengan menggunakan alat ini disebut sistem Bitterlich, atau yang dikenal juga dengan nama sampling titik (point sampling). Karena tidak diperlukan suatu petak ukur dengan batas tertentu maka metode ini dinamakan sebagai metode ”Plotless Sampling” (Simion, 1996).
Jika suatu kegiatan penginventarisasian tegakan di hutan akan dilakukan dengan pembuatan petak ukur, maka akan didapati beberapa kesulitan. Pertama akan ditemukan kesulitan dalam hal biaya pelaksanaan yang relatif mahal, dan masalah kecermtan hasil pengukuran yang bersumber pada pohon-pohon yang terletak pada tepei batas petak ukur. Adanya dua macam kesulitan ini tentu saja mendorong para ahli untuk melakukan pecobaan metode pengukurabn yang paling tepat dan dengan bentuk serta luas petaka ukur yang optimal sehingga saat ini metode yang digunakan dalam pengukuran semakin bervariasi (Dephut, 1992).
Dalam kegiatan pengukuran luas bidang dasar pohon dengan menggunakan alat Bitterlich, maka terlebih dahulu ditentukan arah pengukuran dengan menggunakan alat kompas yaitu alat arah dilakukannya penelitian pada titik-titik tertentu sepanjang garis tersebut, didaftar namanya dan kemudian diukur satu persatu secara berurutan. Akan tetapi pada pohon-pohon yang tampak memiliki diameter yang kecil tidak akan dilakukan pengukuran. Kemudian melalui hasil luas bidang dasar pohon tersebut dapat diukur/ditaksir dua parameter yang penting untuk inventarisasi hutan yaitu kepadatan bidang dasar tegakan, bentuk bidang dasar tegakan serta serta volume pohon maupun tegakan. Bentuk penampang lintang pohon yang tidak persis sama dengan lingkaran tidak dikoreksi di sini melainkan dikoreksi dengan penaksiran volume dengan memasukkan faktor bentuk yang akan diterangkan kemudian (Avery dan Burkhart, 1983).
Yang dimaksud dengan bidang dasar pohon adalah penampang melintang pada batang pada ketinggian 1,3 meter dari permukaan tanah. Luas bidang dasar tegakan juga mempunyai arti yang penting dalam suatu kegiatan penginventarisasian tegakan hutan yang menggunakan metode sampling titik (point sampling). Tetapi luas bidang dasar dalam cara sampling ini tidak sama seperti cara perhitungan lainnya melainkan ditaksir langsung dengan menggunakan tongkat Bitterlich atau alat-alat turunan seperti relaskop dan sebagainya (Husch, 1987).
Pemilihan alat pengukur yang tepat sesuai dengan kondisi tegakan memiliki arti yang penting dalam sampling titik agar diperoleh kecermatan yang bik dan dapat dilaksanakan sexara efisien. Pemilihan nilai ini mirip dengan penentuan luas petakm ukr yang lebih besar atau juga sebaliknya. Dalam luas bidang dasar pohon dapat diukur dua perameter penting untuk inventarisasi hutan yaitu kepadatan bidang dasar dan volume pohon atau tegakan. Bentuk penampang lintang pohon  yang tidak persis sama dengan lingkaran tidak dikoreksi di sini (Spuri, 1960).
Alat Bitterlich merupakan alat pengukur luas bidang dasar pohon yang praktis, memiliki harga yang relatif rendah dan alat ini juga dapat dibuat sendiri secara manual dengan alat-alat sederhana. Karena alat Bitterlich dapat dibuat sendiri secara manual, maka bisa saja terjadi kesalahan dalam pembuatan alat ini. Kasalahan yang mungkin terjadi adalah pada panjang tongka Bitterlich yang kurang tepat, atau celah pandang yang tidakm tepat lebarnya, sehingga dapat mempengaruhi hasil kecermatan dan ketelitian pengukuran alat ini. Masalah kelemahan kedua yang terdapat pada alat ini adalah kelemahan dalam hal menghadapi faktor kelerenagn dan topografis. Sering kali ini alat ini menghasilkan pengukuran yang tidak tepat jika dilakukan pada daerah yang memiliki kelereengan yang tinggi (Devries, 1986).
Penentuan volume secara langsung hanya bisa dilakukan untuk kayu dalam bentuk sertimen (lock), dengan menggunakan alat yang namanya xilometer, yaitu berupa bak perseguí yang diisi air. Sortimen yang akan diukur volumenya dimasukkan kedalam bak berisi air, volume kayu adalah pertambahan tinggi air dalam bak dikalikan luas penampang bak (Sutanto,1986).