H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 04 Maret 2013

Peranan Tekstur TAnah


Penetapan Tektur Tanah
            Tektur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi pasir (sand) (berdiameter 2,00 - 0,20 mm atau 2000 – 200 mikro meter, debu (silt) (berdiameter 0,20 – 0,002 mm atau 200 – 2 mikro meter) dan liat (clay) (< 2 mikro meter). Partikel berukuran diatas 2 mm seperti kerikil dan bebatuan kecil tidak tergolong sebagai fraksi tanah, tetapi menurut Lal (1979) harus di perhitungkan dalam evaluasi tekstur tanah (Hanafiah, 2005).
            Tanah-tanah yang bertekstur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi karena butir-butir yang besar tersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk mengangkut. Demikian pula tanah-tanah dengan tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya kohesi yang kuat dari liat tersebut sehingga gumpalan-gmpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir sangat halus. Oleh karena itu, semakin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah makin peka terhadap erosi (Hasibuan, 2006).
            Pelapukan secara kimia pada permukaan batuan, pasir dan partikel-partikel debu halus membentuk ion-ion yang berkombinasi untuk membentuk partikel berukuran halus seukuran tanah liat. Fraksi tanah liat pada kebanyakan tanah tersusun dari mineral yang sangat berbeda dalam komposisi dan sifat dari mineral penyusun pasir dan debu. Karena sebagiab besar air disimpan sebagai lapisan pada permukaan prtikel tanah liat, maka jumlah tanah liat dalm tanah mempunyai pengaruh yang besar pada kapasitas penyimpanan air totalnya. Oleh karena itu, tanah liat bertindak sebagai reservoir penyimpanan untuk air dan hara pada tanaman (Foth, 1994).
            Tanah disebut bertekstur “berliat” jika kandungan liatnya > 30%. Porositasnya relative tinggi (60%), tetapi sebagian besar merupakan pori berukuran kecil. Akibatnya, daya hantar air sangat lambat, dan sirkulasi udaranya kurang lancer. Kemampuan menyimpan air dan hara tanaman tinggi. Air yang ada diserap dengan energi juga kurang tersedia untuk tanaman . Tanah liat juga disebut tanah berat karena sulit diolah. Tanah berlempung, merupakan tanah dengan proporsi debu dan liat sedemikian rupasehingga sifatnyaberada diantara tanah berpasir dan berliat. Jadi aerasi dan tata udara serta air baik, kemampuan menyimpan dan menyediakan air untuk tanaman tinggi (Islami, 2006).
            Tanah yang berkomposisi ideal yaitu 22,5 – 52,5% pasir, 30 – 50% debu dan 10 – 30% liat disebut bertekstur lempung. Berdasarkan kelas teskturnya maka tanah digolongkan menjadi:
a)      Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung minimal 70% pasir atau bertekstur pasir atau pasir berlempung (3 macam).
b)      Tanah bertekstur halus atau tanah berliat berarti tanah yangmengandung minimal 37,5% liat atau bertekstur liat, liat berdebu atau liat berpasir.
c)      Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung meliputi, (1) tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi lempung berpasir atau lempung berpasir halus, (2) tanah bertekstur sedang meliputi lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, atau debu, (3) tanah bertekstur sedang tapi agak halus menccakup lempung liat, lempung liat berpasir, atau lempung liat berdebu.
(Hanafiah, 2005).
            Liat dan humus (bahan organ aktif) sebetulnya tergolong koloid. Mereka mempunyai sifat yang sangat unik. Luas permukaan dan muatan listriknya tiap satuan massa begitu sangat besar, sehingga merekalah yang menjadi pemeran utama pada proses-proses yang berlangsung di dalam tanah. Koloid tanahlah yang menahan air dan unsur hara yang kemudian akan diserahkan kepada tanaman. Tanah bertekstur kasar tidak pernah menyediakan air dan unsur hara yang tinggi jumlahnya. Oleh karena itu, ia hanya cocok dijadikan medium tanaman dengan kebutuhan air dan unsur hara yang rendah. Tanah bertekstur halus berlaku sebaliknya (Indranada,1989). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar