H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 04 Maret 2013

Kapasitas Lapang pada Tanah


Penetapan Kadar Air Kapasitas Lapang

            Keadaan air pada kapasitas lapang ini adalah jumlah banyaknya kandungan air (% vol) dalam tanah sesudah air gravitasi turun sama sekali. Tanah yang jenuh air karena hujan lebat atau irigasi kemudian dibiarkan selama  48 jam sehingga air gravitasi dengan bebas turun sama sekali. Pada keadaan ini tanah mengandung air yang terbanyak bagi tanaman, yaitu pori makro terisi oleh udara dan air yang tersedia, sedangkan pori-pori mikro diisi seluruhnya oleh air. Kandungan air ini ditahan oleh sesuatu kekuatan sebesar pF 2,54 atau 1/3 atm (Sarief, 1986).
            Banyaknya kandungan air dalam tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air dalam tanah tersebut. Besarnya tegangan air menunjukkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk menahan air tersebut di dalam tanah. Kandungan air pada kapasitas lapang ditunjukkan oleh kandungan air pada tegangan air 1/3 bar, sedang kandungan air pada titik layu permanent adalah pada tegangan 15 bar. Air yang tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan 1/3 bar sampai 15 bar. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada  bertektur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir pada umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat (Hardjowigeno, 2007).
            Nilai kapasitas lapang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
  1. Tekstur tanah: Kapasitas lapang pada tanah yang bertekstur halus lebih besar daripada tanah bertekstur kasar.
  2. Struktur tanah: Kapasitas lapang pada tanah yang berstruktur dengan pori-pori halus lebih besar daripada kapasitas lapang tanah yang berstruktur dengan pori-pori kasar.
  3. Bahan organik: Kapasitas lapang pada tanah yang mempunyai kandungan bahan organik tinggi lebih besar daripada kapasitas lapang tanah yang mempunyaikandungan bahan organik yang rendah.
  4. Jenis koloid: Kapasitas lapang pada koloid humus lebih besar daripada kapasitas lapang pada koloid liat.
  5. Macam kation yang diserap tanah: Kapasitas lapang pada koloid natrium lebih besar daripada kapasitas lapang koloid Mg dan lebih besar dari koloid Ca.
(Hasibuan, 2006).
            Air bebas menurun terus sampai ke lapisa air tanah sehingga di dalam tanah tinggal air yang tertahan oleh tanah. Tetapi tidak semua jenis tanah bisa menahan jumlah air yang sama. Semakin halus partikel-partikel tanah semakin banyak air yang tertahan, karena permukaan tanah halus lebih luas daripada tanah yang kasar, humus lebih halus lagi, maka akan menahan jumlah air yang lebih banyak.Tanaman itu menghisap air dari tanah, hanya air kapilerlah yang dihisap lebih dahulu, sehingga lapisan air pada permukaan agregat sedikit demi sedikit akan berkurang. Lama-kelamaan tanah akan mengering atau tinggal sedikit sekali, semakin kering/ sedikitnya airlapisan pada agregat itu makindipertahankan dan makin sulit dihisap oleh tanaman. Dan inilah saat tanaman menjadi layu, karena kekuatan tanah menahan air lebih kuat daripada daya hisap tanaman (Suhardi,1983).
            Secara umum diketahui bahwa tanah berpasir lebih kering daripada tanah berliat. Satu alasannya adalah bahwa tanah yang bertekstur halus mampu menahan lebih banyak air yang dapat digunakan. Tanah liat lempung yang dapat mengikat 18 persen air yang dapat digunakan dibandingkan dengan 8 persen untuk lempung berpasir. Tanah liat lempung mengandung air pada titik layu lebih banyak daripada kandungan lempung berpasir pada kapasitas lapangan (Foth, 1994).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar