H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 24 Mei 2020

Pengakuan

KASTA & PENGAKUAN/RECOGNITION

Kasta hanya ada dalam ajaran Hindu (sudah dijelaskan B'Tj) dan tidak dikenal dalam Kekristenan.

Pengakuan (Recognation) akan diri sendiri menjadi akar persoalan yang melebihi "pengkastaan" (Egosentris), jika pengakuan itu  menempatkan diri atau memaksakan ego melebihi dari suatu standard/tatanan/kaidah yang objektif/normal. Pengakuan ini bersumber dari keinginan dari diri sendiri dan menempat/memaksakan keinginan tersebut menjadi standard/tatanan/kaidah yang objektif/normal yang diakui pihak lain

Alkitab mencatat mengenai pengakuan atau butuh pengakuan melebihi standard/tatanan/kaidah yang objektif/normal yang mengakibatkan kekacauan standard/tatanan/kaidah yang objektif/normal.

Beberapa hal dapat Saya kemukakan sbb:
1. Keinginan sama bahkan melebihi dari Allah membuat manusia pertama jatuh ke dalam dosa. Hawa butuh "pengakuan" dari Ular.
2. Pembangunan Menara Babel dikacaukan karena keinginan manusia pada saat itu tetap berkumpul pada suatu tempat/tdk berserak, menyatakan bahwa keingininan mereka menempatkan "pengakuan" melebihi kehendak Allah
3.Kain membunuh Habel karena persembahannya tdk "diakui" Allah jadi persembahan yg kudus dan berkenan
4. Harun & Miryam dikutuk Allah karena mengatai Musa, bahwa bukan hanya Musa bisa menerima Firman, tetapi mereka juga (pengakuan sama dengan Musa)
5. Pengakuan ada raja baru lahir yang kuasanya melebihi kuasa Raja Herodes membuat ia menjadi seorang "pembunuh sadis" anak bayi dibawah umur 2 tahun.
6. Orang Farisi butuh pengakuan dari orang banyak bahwa hidup keagamaannya lebih "saleh", sehingga mereka jadi munafik.
7. Ada lagi "tokoh tokoh" yg lain yg bisa ditemukan di Alkitab.
8. Para "pemimpin/leader/gembala/pendeta/majelis/sintua" Gereja telah menempatkan atau memberi pengakuan bagi seseorang yg mempunyai "jabatan/pangkat/harta/persembahan lebih banyak" mendapatkan perlakuan "previlage special level bintang".
9. Lembaga/Yayasan Kristen sering juga lebih menempatkan/mengakui orang yang "lebih" dalam memberikan "dana/waktu" menjadi orang yg "istimewa" dalam institusi tsb
9. Beberapa Teolog menempatkan "pengajaran"nya utk diakui yg "benar" membuat potensi dan terjadi "penyesatan"
10. Para Fulltime yg memberi waktu untuk " "Penginjilan, Pengajaran, Pengutus Misi, dll' telah membuat standard untuk "diakui" bahwa pekerjaan mereka "lebih rohani" dari profesi lain bahkan menempatkan orang orang yg bekerja diprofesi lain adalah orang orang yg "berdosa".
11. Bahkan orang orang yang "haus/butuh/tanpa sadar butuh"  "pengakuan" dari pihak lain bahwa ia adalah "orang sukses" dalam pelayanan,  pekabar injil yg "benar dan berhasil", pengajar teologi yg "benar", dan lain-lain telah menghasilkan orang orang "psikopat rohani" yang butuh belas kasihan dari Tuhan Yesus utk dipulihkan dan dukungan orang orang percaya lainnya dalam menumbuhkan "percaya diri" utk bertumbuh secara sehat.
12. Pemungut Cukai yang  mengakui dirinya orang berdosa/lebih rendah dari orang lain, menghasilkan "pengakuan" dari Yesus bahwa ia adalah orang yang dibenarkan Allah..

Lukas 18:13-14:
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Kiranya "kualitas" hidup kita" tidak berdasarkan "pengakuan" dari orang lain, tetapi biarlah kita mengerjakan mana yang jadi "bagian" kita.

Praise The Lord
🙏

Apri Sianturi
Alumni FT USU - Angkatan 1989

Keluarga

*Menikmati Kebaikan Tuhan Lewat Keluarga*
(Renungan Filsafat PSBB-ku 😄)

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima. Hari ini saya merenungkan bagian ini secara *negatif*.

Dua hari lalu saya sepeda-an dengan anak di GBK, dan masuk ke “hutan-hutan” di dalamnya. Anak saya terpeleset di jalan berbatu, giluran saya justru di trek lurus, saya angkat satu tangan untuk menyapa istri dan tiba tiba sepeda terjungkal. Ups,  lutut saya mencium aspal dengan mesranya. Dan sudah... kami sepedaan lagi, beberapa kilometer.

Besoknya saya tidak bisa bergerak normal. Sakit sekali. Ternyata menurut anamnesa jarak jauh dengan Dokter TJ saya kemungkinan melakukan gerakan keseimbangan dan otot saya tertarik. Dan makin siang nyerinya makin terasa.

Anak saya mengecek rumah sakit, Siloam, Medistra, dll, klinik Flex Free dan klinik ortopedi, semuanya sudah selesai praktek. Tapi dia tdk putus asa, dia kembali tanya ke call center Siloam apakah ada yang masih ada dokternya, dan kami ketemu dengan dokter di Kebun Jeruk.

Malamnya, anak perempuanku, memijat tanganku sampai aku begitu ngantuk walau jam belum larut. Sebelum tidur anakku yang laki bilang : “Pa, ada perlu bangunin ya.“

Satu yang belum saya ceritakan adalah, seorang yang sampai jauh malam masih terbangun, membaca Alkitab-nya, dan memastikan aku nyaman tidur, aku terbangun dan dia ganti bajuku yang penuh keringat.

Firman Tuhan berkata lebih : “lebih berbahagia memberi dari pada menerima.", tetapi Firman tidak berkata bahwa yang menerima tidak berbahagia. Sehingga bahagiaku ditengah nyeri mendapat tempatnya.

Ada kalanya dalam kehidupan kita harus memberi ruang bagi orang lain untuk memberi kepada kita. Bahagia kita bukan bahagia orang Stoic yang mengajarkan bahwa bahagia adalah tentang hal hal yang focus pada apa yang di bawah kendali kita sendiri. Dan juga bukan seperti, filsafat dunia lainnnya, menerima menunjukkan kerentanan, sehingga banyak pemimpin menghindarinya.

Alkitab mengajarkan hidup yang indah, segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu memberi, ada waktu menerima. Alkitab mengajarkan mencintai orang yang tidak bisa membalas cinta, dunia mengajarkan mencintai orang yang bisa membalas cinta. Alkitab memberi ruang untuk ratapan, sementara banyak orang melihat ratapan adalah kelemahan. Alkitab memberi ruang untuk kerentanan, sebab dengan demikianlah kita bergantung pada perlindungan Tuhan. Alkitab bahkan memberi ruang untuk melihat sesuatu dengan negatif, yang berlawanan dengan aliran psikologi positifisme dunia ini.

Alkitab berkata : “Jangan... “ dan dunia berkata : “Hindari bilang jangan...”. Bahkan, Alkitab memberi kita yang miskin, ruang “memberi” persembahan kepada pemilik semesta.

Masalahnya menjadi bukan ini, bukan itu, tetapi apa yang melandasinya. Alkitab mengajar kita, apa dibalik semua tindakan lebih penting dibanding tindakan itu sendiri.

“Mich, thank you ya, kamu inisiatif cari dokter dan sudah bawa papa ke sini, jadi lebih tenang”, kataku di rumah sakit. Jawabannya : “Papa yang selama ini sudah melakukan untuk kami, ini sudah seharusnya pa, ini kewajiban kami. Justru sebaliknya kalau kami tidak melakukan, itu baru masalah.”

Salam dan selamat hari Minggu

Martogi

Zoominar bersama Dr.Julianto Simanjuntak

Zoominar bersama Dr. Julianto Simanjuntak dibuka kembali *(Quota diperbanyak!)*:

Zoominar *Couples Meeting : Berantem yang Sehat*
Jumat, 29 Mei 2020, 18.00-21.00 WIB
https://bit.ly/zoominar-couplesmeeting

Zoominar *SingleParents Meeting : Menjadi Single Parent yang Tangguh*
Sabtu, 30 Mei 2020, 18.00-21.00 WIB
https://bit.ly/zoominar-singleparent

Zoominar *Singles Meeting : Single: Panggilan Atau Pilihan* Minggu, 31 Mei 2020, 18.00-21.00 WIB
http://bit.ly/zoominar-singlesmeeting2

Zoominar *Mencinta Hingga Terluka* Selasa, 2 Juni 2020, 18.00-21.00 WIB
https://bit.ly/zoominar-mht

Zoominar *Hidup Berguna Mati Bahagia*
Sabtu, 6 Juni 2020, 18.00-21.00 WIB
https://bit.ly/zoominar-hbmb

Zoominar *Teachers Meeting : Guru Yang Disukai Murid* Rabu, 10 Juni 2020, 18.00-21.00 WIB
https://bit.ly/zoominar-teachersmeeting2

Saat teduh tentang Bileam

Slmt hari minggu buat kita semua..

Filipi 2:10-11 (TB)  supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
🙏🙏🙏

Bagi yang ber-saat teduh dengan Bilangan 24:

Ada dua bentuk kata Ibrani yang digunakan untuk Allah dalam kisah Bileam; elohiym dan el.
Elohiym: Kemudian datanglah Allah kepada Bileam (22:9), Dan berkatalah Bileam kepada Allah (22:10), yang melanggar titah TUHAN, Allahku. (22:18)

El: yang tidak diserapah Allah? (23:8), Allah bukanlah manusia (23:19), Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir (23:22, 24:8), keajaiban yang diperbuat Allah (23:23), mendengar firman Allah (24:4, 16), apabila Allah melakukan hal itu? (24:23)

Satu-satunya Elohiym di bab 24: maka Roh Allah menghinggapi dia (24:2)

'elohiym {el-o-heem'}: 
1) (plural) 1a) rulers, judges 1b) divine ones 1c) angels 1d) gods
2) (plural intensive - singular meaning) 2a) god, goddess 2b) godlike one 2c) works or special possessions of God 2d) the (true) God 2e) God

'el {ale}: 
1) god, god-like one, mighty one 1a) mighty men, men of rank, mighty heroes 1b) angels 1c) god, false god, (demons, imaginations) 1d) God, the one true God, Jehovah
2) mighty things in nature 3) strength, power

Semoga membatu bagi yang tertarik. Terima kasih. Salam sehat

Berserulah kepada Tuhan

Bagi kita, keluarga & sahabat yg tidak bisa live streaming.

Merenungkan renungan kotbah Minggu 24.5.2020
Teks. Mat. 20: 29-34
Tema: Berserulah kpd Tuhan

A. Pengantar.

Semua  kita menghadapi masalah, kesulitan & pergumulan dlm hidup ini serta hal itu membuat kita berbeban berat & tdk tahu kpd siapa harus meminta pertolongan.

B. Apa kata FT di atas?

1) Ada dua org buta berteriak-teriak minta tolong kpd Yesus yg sedang lewat di dekat mereka.

2) Org banyak melarang ke dua org buta itu utk berteriak-teriak kpd Yesus, krn mrk merasa terganggu.

3) Yesus mendengar teriakan ke 2 org buta itu, shg Dia memanggil mrk & bertanya ttg kerinduan mereka serta mengabulkan kerinduan itu.

C. Apa yg kita dpt ambil utk dihidupi dr FT ini?

1) Sama seperti dua org buta itu, ketika kita diterpa masalah, kesulitan & pergumulan, mk kita harus percaya & beriman kpd Yesus.

Kemudian kita berseru-seru melalui doa utk minta tolong kpd Yesus yg sdh kita percayai & imani itu.

Kita jangan menggantungkan harapan kpd manusia, terlebih-lebih kpd diri kita sendiri, karena kita manusia sgt  terbatas, ttp kpd Tuhan Yesus yg Maha Kuasa dan yg kasih-Nya sgt besar kpd kita itu.

Karena Dia Tuhan Yang Maha Kuasa & kasih-Nya, sangat besar kpd kita, mk wajarlah kita percaya & beriman kpd-Nya.

Lalu wajar jugalah kita berserah, bergantung & berharap kpd-Nya, terlebih ketika kita menghadapi pergumulan, masalah & kesulitan, krn kita sudah percaya & beriman kpd-Nya.

2) Sama seperti ke dua org buta itu, kita juga harus mempercayakan diri kita kpd Tuhan Yesus Yang Maha Kuasa itu.

Kita harus berseru-seru minta tolong melalui doa kpd-Nya, walaupun mungkin org lain melarang kita untuk berseru-seru kpd-Nya, krn org2 itu merasa terganggu melihat kita berseru-seru kpd Tuhan yg kita percayai & imani itu.

3) Sama seperti kpd ke 2 org buta itu, Yesus juga akan mendengar seruan doa yg kita sampaikan kpd-Nya.

Kemudian Dia juga akan menjawab seruan doa kita itu, sama seperti Dia menolong orang buta itu, shg kita bisa mengatasi masalah, pergumulan & kesulitan yg sedang kita hadapi.

Karena itu, mari kita semua warga gereja utk percaya & beriman kpd Yesus, shg kita diselamatkan-Nya, jd anak2 & ahli waris-Nya serta disertai-Nya senantiasa.

Lalu kita berseru-seru dlm doa untuk berserah, bergantung, berharap kpd Tuhan, terlebih ketika kita menghadapi masalah, kesulitan & pergumulan, shg kita ditolong & diberkati-Nya

D. Penutup

Sekaranglah waktunya kita percaya & beriman kpd Yesus yg kasih-Nya sangat besar kpd kita itu, lalu kita berseru dlm doa utk berserah, bergantung & berharap kpd Dia, terlebih ketika kita ada masalah, kesulitan & pergumulan, shg kita ditolong & diberkati.

Selamat pagi, selamat berkegiatan dlm social & phisycal distancing. GBus (PB).

Dikasihi untuk Mengasihi

DIKASIHI UNTUK MENGASIHI

Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Roma 8:37 (TB) 

Peristiwa pengorbanan Tuhan Yesus bagi keselamatan kita manusia menyatakan Allah sangat mengasihi manusia. Jika nyawaNya sendiri tidak disayangkannya demi kehidupan kita, apalagi segala sesuatunya pasti akan dikaruniakan bagi kita.

Allah akan senantiasa membenarkan dan membela kita, melalui perantaraan Yesus Kristus yang telah mati, bangkit dan naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa.

Tak ada satu hal pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Karenanya dalam menghadapi segala bahaya di dunia, kita adalah lebih dari pemenang oleh Yesus Kristus yang telah mengasihi kita.

Kasih Allah kekal dan abadi melingkupi hidup kita. Oleh karena itu kata putus asa sudah seharusnya lah kita hapus dari kamus kehidupan kita. Apakah lagi yang kita khawatirkan dalam hidup ini?

Yesus Kristus Tuhan tidak menahan-nahan kemuliaanNya, meninggalkan tahtaNya menjadi manusia dan taat sampai mati di kayu salib demi menyatakan kasihNya yang begitu besar bagi kita. Adakah hal yang lebih besar dan agung daripada hal ini? Adakah harga yang lebih mahal daripada harga pengorbananNya ini?

Lalu bagaimana kita menyikapi setiap masalah dalam hidup kita? Sering kita melupakan pernyataan kasih Allah yang luar biasa ini dalam hidup kita. Seolah-olah masalah hidup kita itu masih lebih besar dari apa bisa dan telah Allah kerjakan bagi manusia ciptaanNya.

Mari fokus akan kasih Allah dalam hidup kita. Sehingga apapun yang kita hadapi, kita pandang sebagai rangkaian rencanaNya yang indah bagi kita.

Allah telah menyatakan kasihNya yang begitu besar bagi kita dan masih terus mengasihi kita. Lalu bagaimana dengan kita?

Sembari kita menikmati setiap pembentukan Tuhan dalam hidup kita melalui suka dan duka, sekaligus kita dimampukan menjadi alat Tuhan untuk menjadi duta kasihNya bagi sekitar kita.

Supaya mereka yang lemah dan hampir terseret derasnya arus dunia, juga dapat memiliki pegangan dan pengharapan yang teguh sama seperti kita.

Orang-orang yang dikasihi Allah adalah juga orang-orang yang mampu menyatakan kasih Allah. Dua hal ini akan berjalan beriring.

Tidak ada orang yang dapat mengasihi tanpa ia terlebih dahulu mengalami kasih Allah yang begitu agung itu. Demikian juga sebaliknya, kita jangan heran mengapa ada orang yang sulit untuk mengasihi sesamanya, dipastikan dia juga belum sepenuhnya mengalami apalagi menikmati keagungan kasih Allah itu di dalam hidupnya.

Alangkah indahnya hidup apabila kita dapat memandang segala sesuatu melalui kacamata rencana Allah. Karena apapun yang kita hadapi akan menjadi suatu pemandangan yang indah, kita dimampukan melihatnya sebagai rangkaian demi rangkaian kasih Allah dalam hidup kita. Dan juga merupakan kesempatan bagi kita untuk menunjukkan dan membagikan kasihNya bagi orang-orang di sekitar kita.

#erbs240520

Kesaksian someone

TERTUTUP BAGIMU, TERBUKA BAGIKU (Chapter-1)

.jangan lupa absen teman2nya diisi ya, seruan Dosen (Dosen1) kami diakhir jam kuliah Dasar Telekomunikasi yg hanya dihadiri belasan (-+ 16) mahasiswa.. pada semester-4 thn 1991.

Sudah rahasia umum, jika nilai telah ada tarifnya:
A : 100K
B :   75K
C :.  50K
Jika tidak beri, maka tidak lulus artinya pintu kelulusan "tertutup" bagi yg tidak "nyogok".
Kegalauan yg dalam dialami salah satu anggota KPA/KK  kami karena dapat nilai E sewaktu ambil mata kuliah tsb di semester-2 (ambil ke atas karena ip 3).
..Teman KK tsb ajak sy : Pri kita nyogok ajalah ya, supaya bisa lulus. Masalah kami ini, kami share di KK (PKPA adalah Bro Eden), dan kami berdoa utk pergumulan tsb dan komit tidak akan menyogok.
Satu hari menjelang ujian, salah satu teman KK, masih ajak sy utk ikut nyogok karena ia takut tdk lulus lagi. Kami saling menguatkan dan komitmen: tidak akan nyogok walaupun konsekuensinya "tidak lulus".
Pada hari "H", sy terkejut, yg ikut ujian lebih dari 100 orang (pakai 2 ruangan) padahal yg ikut kuliah hanya belasan orang. Lebih terkejut lagi, Dosen1 tdk hadir pd saat ujian dan digantikan Dosen2.
Pada menit ke-10 ujian berlangsung, hanya tinggal belasan mhs yg belum selesai, yg lainnya sudah kumpul jawaban.
Sy dan 3 teman KK, masih tinggal utk selesaikan soal yg relatif sulit.

Kurang kebih 1,5 minggu, nilai ditempel di papan pengumuman, kami 1 kk "dag dig dug' sambil tutup mata kiri (bagian nilai A, B, C) dan buka mata kanan (bagian nilai D,E).
Hasilnya kami 1 KK lulus dgn nilai sy "B' dan satu teman KK nilai "A:"
Semua yg lulus hanya belasan orang (-+ 16 orang) yg ikut kuliah dan yg kerjakan soal.
Banyak mahasiswa yg tidak lulus kecewa, dan cari "biang kerok", siapa yg kirim "surat kaleng" ke rektor sehingga Dosen1 diskors dan diganti Dosen2.

Kami satu KK sangat dikuatkan dengan jawaban dari Tuhan atas pergumulan kami.

...bagi Allah tidak ada yang mustahil."  (Lukas 1: 37)

Praise The Lord
🙏
Apri, FT, Teknik Elektro Stb 1989

Covid 19 : Here Immunity

Sedikit sharing tentang

*Herd imunity*

Dilansir dari aljazeera (20/3/2020) *Herd Imunity/HI* mengacu pada situasi dimana cukup bnyak orang dlm satu populasi yg memiliki kekebalan terhadap infeksi sehingga dpt secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tsb.

*Nah caranya itu ada 2* :

1. Dengan vaksin (belum ada vaksin covid).
2. Dengan membiarkan 70% populasi terinfeksi virus sehingga akan mendapatkan kekebalan antibodi secara alami.

Sambil menunggu vaksin, ngga mungkin dlm waktu dekat (paling cepet 1 thn).
Maka pilihan HI ini adalah dgn cara menginfeksi penduduk secara langsung.

*Dari kemungkinan infeksi ini hanya 2 hal yg akan terjadi* :
1. Bertahan hidup(kebal terhadap penyakit)
2. Meninggal bagi yg tidak kuat.

*Herd Imunity* yg pelan² akan dilakukan (meski nantinya ngga akan dibilang Herd Imunity secara langsung) tapi kita akan mulai merasakannya (yg sadar paham betul arahnya HI, yg ngga sadar akan mengira covid sudah selesai padahal blom)

*Herd imunity ala +62*

1. Pelan² toko, mall, transportasi dibuka walau dgn protokol kebersihan/kesehatan yg tinggi
2. Pelan² sekolah mulai dibuka
3. Pelan² kantor dan aktifitas massal mulai diperbolehkan aktif kembali

*Dampak negatif dan positif dari HI*

Negatif:
1. Akan kehilangan penduduk hampir separuh juta jiwa.
2. Kematian massal.
3. Rumah sakit akan super kewalahan

Positif:
1. Pandemi akan cepat berakhir.
2. Akan terbentuk manusia baru yg lebih kebal, beradaptasi dgn penyakit baru.
3. Perekonomian tdk terhambat perkembangannya.

manusia yg kuat, dengan gaya hidup yg bagus, daya tahan tubuh yg baik Maka akan kebal dengan penyakit covid ini.
Sebaliknya. Manusia yg tidak punya sistem kekebalan tubuh baik dgn faktor resiko penyakit penyerta maka akan tereliminasi/meninggal.

*Agar bisa bertahan menjadi salah satu bagian HI* :

1. Ubah gaya hidup. Mulai bersih, berolahraga, makan sehat, minum vitamin.
2. Ubah lingkungan menjdi hidup sehat. Pakai masker, hindari kerumunan, sering cuci tangan pake sabun/hand sanitizer, dan juga menjaga lingkungan kita.

Umat manusia akan berevolusi, mengalami seleksi alam.

Akhirnya..Harus ada yang dikorbankan...semoga tidak banyak😞

Covid 19 : waras dan cerdas

*RENUNGAN BUAT MASYARAKAT INDONESIA*
*YANG W A R A S dan CERDAS*
MENGAPA JOKOWI MENGAJAK KITA BERDAMAI DENGAN C19.....?

 *Rupanya ini kira2 pertimbangan/perhitungannya sehingga diambil kebijakan2 saat ini ... mohon dibaca pelan2 agar menjadi paham!

*HUKUM PEMILIHAN  yg  DISELAMATKAN  DALAM BENCANA*

Bila ada 2 orang: *ibu & anak dalam suatu bencana,* kita harus pilih salah satu untuk diselamatkan menurut Penyelamatan Dalam Bencana, *yang dipilih untuk ditolong adalah  anaknya, ibunya dikurbankan.*

Demikian juga dalam  bencana COVID19 pilihan hanya dua *kesehatan atau ekonomi*
Kalau pilih kesehatan yg diselamatkan yang jadi korban ekonomi nya hancur dan yg jadi *korbannya genarasi muda kita jadi tak produktif*  masa depan suram bahkan hancur. Jumlah pemuda & anak2 kita yg jadi *korban besar sekali 91%  X 267 juta  rakyat Indonesia*

Kalau pilih ekonomi yg diselamatkan, kesehatan akan hancur, Covid 19 merajalela, *anak2 muda kita kuat tak jadi korban Covid* , yg jadi korbankan adalah *LANSIA, tapi jumlah kecil sekali 9% dr total rakyat Indonesia*

Menurut hukum penyelamatan bencana kita harus  pilih selamatkan yg muda yang jumlahnya  besar sekali yang dikorbankan yg tua yg jumlahnya sedikit
*Jadi pilih TEPAT yg diselamatkan EKONOMI dpd KESEHATAN, selamatkan yg muda yg jumlah nya besar sekali*

JADI KITA LANSIA SIAP2, *LANSIA HRS  KARANTINA TERTUTUP TOTAL* tidak ketemu sama sekali dgn anak cucu dalam kurun waktu tertentu

*YANG DI LOCK DOWN LANSIA*
 👩‍👩‍👧👫👨‍👩‍👦

 *🙏🏻Inilah kehidupan yg harus kita hadapi kedepan*

*👍 MAU BERAPA LAMA LAGI HIDUP DALAM KETAKUTAN ??*

🤢 Mungkin banyak yang belum tahu...

🚩 Dunia sekarang menghadapi tsunami resesi ekonomi. Di Amerika sudah 33 juta orang kena PHK. Di China ada 80 juta orang. Eropa sendiri pusing dengan 60 juta pekerja terancam PHK.

🚩 Badai Corona ini membuat Amerika harus berhutang 46 ribu triliun rupiah. Sebagian besar hutang bukan untuk menghadapi Corona, tapi untuk menyelamatkan keuangan perusahaan2 yang mulai rontok bersamaan.

🚩 Eropa sendiri menggalang dana hampir 2 ribu trilyun rupiah, untuk menyelamatkan ekonomi mereka.

🚩 Jadi jangan anggap remeh resesi ekonomi kali ini. Karena seperti kita pernah obrolkan dulu, virus membunuh beberapa orang tetapi resesi ekonomi bisa menghancurkan sebuah negara.

🚩  Inilah masa-masa menakutkan bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Produksi berhenti, ekonomi hancur, orang ketakutan. Dan dampak besarnya adalah jutaan orang kehilangan pekerjaan.

🚩 Para pengusaha di Indonesia bahkan sudah warning, mereka hanya bisa bertahan terakhir di bulan Juni saja. Kalau Juni mal-mal masih tutup, kantor-kantor gak boleh kerja maka banyak perusahaan bangkrut. Dan untuk menyelamatkan keuangan banyak perusahaan itu, butuh dana ribuan triliun rupiah. Hancurlah kita..

🚩 Jadi kita harus paham kenapa pem. harus melonggarkan ikatan dari ketakutan terhadap virus Corona ini. Kita tidak bisa hidup dalam ketakutan terus, harus mulai bergerak untuk melancarkan nadi perekonomian kembali

🚩 Itulah kenapa transportasi publik setahap demi setahap dibuka. Juni sekolah-sekolah harus kembali aktivitas. Kantor mulai bergerak.

🚩 Dan untuk sekarang, Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Covid, sudah mengumumkan bagi warga yang berusia dibawah 45 tahun, boleh kembali beraktivitas. Pertimbangannya, karena selama ini yang rentan akan dampak Corona adalah mereka yang berusia diatas 45 tahun.

🚩 Pasti banyak yang mencaci, "Wah, kok pemerintah seenaknya saja. Bagaimana kalau nanti angka tertular Corona jadi meninggi ??"

🚩  Percayalah. Lebih mengerikan melihat statistik jumlah orang yang di PHK, daripada statistik jumlah orang positif Corona sekarang ini. Yang ribut biasanya kelas menengah yang hidup ketakutan meski masih bisa makan, tapi kelas bawah perut laparnya gak akan bisa ditahan.

"🚩 Berdamailah dengan Corona.." Kata Presiden beberapa hari lalu.

Memangnya mau berapa lama lagi kita harus hidup dalam ketakutan ??

🍅 Pemerintah tidak akan melindungi Anda 24x7 selama 365 hari.

🍅 Apakah Anda pikir, setelah Achir  Mei 2020, Corona tiba-tiba akan pergi, dan kita akan mulai hidup seperti sebelumnya ?

*👉🏽  tidak sama sekali*..
Makin Bulan ke depan makin jelas. terasa berat..mudah2 an tidak !! Udah biasa
( Perlu adaptasi
  ..........👉🏽 NEW NORMAL )

🍅 Virus ini sekarang telah menetap di negara kita, dan di sini, kita harus belajar untuk hidup dengannya. Setidaknya sampai vaksin ditemukan.

🍅 Sekarang kita harus melawan virus ini sendiri, dengan *Mengubah gaya hidup kita*  dengan *memperkuat kekebalan kita* 💝🙏🏻💝

Salam Akal Sehat🙏
#Copas dari Group Relawan

Tentang Bileam Bil.22

Bagi yang bersaat teduh dengan Bilangan 22: barangkali di akhir minggu ini tertarik menggali lebih dalam tentang Bileam.
Di sini sekedar info yang semoga membangkitkan keinginan menggali. Kiranya memberi pencerahan.

Tenung; divination; qecem {keh'-sem} digunakan 11 kali di PL
Praktek tenung dilarang di Israel; Ulangan 18:10,14
Pada Amsal 16:10 kata qecem diterjemahkan Keputusan dari Allah;
NIV; The lips of a king speak as an oracle,
KJV; A divine sentence,
NET; The divine verdict
NAS; A divine decision
RWB; A divine sentence

1. Bileam ; Bil`am {bil-awm'} : Balaam = "not of the people" n pr m 1) the son of Beor, a man endowed with the gift of prophecy
2. The elders of Moab and Midian left, taking with them the fee for divination..... (Num 22:7 NIV)
3. Menyebut TUHAN Allahnya; .... I could not do anything great or small to go beyond the command of the LORD (Yehovah) my God (elohiym).  (Num 22:18 NIV)
4. Ketika dilihat Bileam, bahwa baik di mata TUHAN untuk memberkati Israel, ia tidak mencarikan pertanda lagi seperti yang sudah-sudah, tetapi ia menghadapkan mukanya ke arah padang gurun. (Num 24:1 ITB)

Ibrani 12 : 11

Slmt pg semuanya...
😊😊

Ibrani 12:11 (TB)  Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
🙏🙏🙏

Berbagi renungan dr bahan Santapan Harian (Scripture Union Indonesia) Bil. 23: 4-24: 9

Tetapi Bileam menjawab Balak: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Segala yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kulakukan." (26)

1. Apa yg dikatakan FT ini?

1) Bileam si tukang tenung terkenal lintas negara itu, diijinkan Tuhan memenuhi undangan Balak raja Moab, dgn catatan dia hanya mengatakan apa yg dikatakan Tuhan.

2. Saat Bileam bertemu Balak, dia justru memberkati bgs Israel sd 3 kali, spt yg dikehendaki Tuhan & bukan mengutuki spt yg dikehendaki Balak pd hal dia bisa mati krn itu.

2. Apa yg dpt kita pelajari & lakukan dr FT ini?

 1) Pengalaman Bileam ini membuktikan, bhw Tuhan yg diberitakan Alkitab ini adalah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kemahakuasaan Tuhan itulah yg membuat Bileam tukang tenung yg terkenal lintas negara takut, tunduk & patuh kpd Tuhan.

Krn itu, kita khususnya yg sdh percaya & beriman kpd Yesus terlebih lagi pemimpin gereja, mestinya percaya, beriman, tunduk & patuh kpd Tuhan itu serta terus berserah, bergantung & berharap kpd Tuhan itu.

2) Bileam pergi memenuhi undangan Balak raja Moab atas izin Tuhan, dgn syarat Bileam hanya mengatakan apa yg dikatan Tuhan.

Bileam menerima syarat itu, shg saat pergi dia hanya memberkati bgs Israel, bahkan sd 3 kali & menolak permintaan Balak raja Moab sd 3 kali utk mengutuki bgs Israel.

Walaupun resiko penolakan Bileam utk mengutuki bgs Israel itu sgt beresiko baginya, ttp dia lebih takut kpd Tuhan dr pd Balak raja Moab itu.

Karena itu, kita yg sdh percaya & beriman kpd Yesus, khususnya para pemimpin gereja hrs merencanakan, mengatakan & melakukan apa yg dikehendaki Tuhan sesuai panggilan kita.

Hal itu hrs dilakukan secara konsisten & konsekwen, walaupun resikonya kelihatannya sgt besar & nyata di depan mata kita.

Kita yg sdh percaya & beriman kpd Yesus, khususnya para pemimpin gereja memang dipangil, dipersiapkan & diutus utk merencanakan, mengatakan & melakukan kehendak Tuhan saja, yaitu demi penyelamatan manusia dari kutuk dosa serta bukan mengatakan & melakukan kehendak manusia, walaupun manusia itu sgt hebat.

Selamat pagi, selamat berkegiatan dlm social & physical distancing. GBus. (PB).

Renungan Menjadi anak anak Allah

MENJADI ANAK-ANAK ALLAH

Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Roma 8:30 (TB) 

Roh Allah membantu kita dalam segala kelemahan kita, untuk berdoa dan menyampaikan keluhan-keluhan kita kepada Allah. Dan Allah yang menyelidiki nurani mengetahui, Roh Allah itu berdoa untuk orang-orang Kudus sesuai kehendak Allah.

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihiNya, yang terpangggil sesuai rencana Allah.

Allah telah memilih kita dari semula untuk serupa dengan gambaran Yesus Kristus, AnakNya, supaya Dia menjadi yang Sulung di antara kita.

Allah memanggil kita yang telah ditentukannya dari semula. Yang dipanggilNya itulah yang dibenarkanNya. Dan yang dibenarkanNya itulah yang dimuliakanNya.

Apakah kita termasuk dari orang-orang pilihan Allah untuk menerima kemuliaanNya itu? Itu adalah hak prerogatif Allah untuk memilih siapa yang akan menjadi anak-anakNya. Dan sebelum dunia dijadikan, Dia telah menetapkan siapa yang akan menjadi anak-anakNya.

Bagian kita adalah menunjukkan dan melakukan identitas kita sebagai anak-anakNya. Ketika kita mendengar firmanNya, disadarkan olehNya melalui segala sesuatu di sekitar kita tentang keberdosaan kita, bergegaslah untuk datang padaNya.

Mari kita mengakui segala dosa dan kelemahan kita di hadapanNya. Juga mengakui segala ketidaklayakan kita untuk menerima kasih karuniaNya yang begitu besar dalam kehidupan kita.

Mari kita memohon Yesus Kristus memulihkan hidup kita yang rusak. Supaya Ia juga berkenan menyelamatkan hidup kita dan berkenan hadir sebagai Tuhan dalam hidup kita.

Mari berkomitmen untuk meninggalkan segala kebiasaan lama kita yang kita tahu Allah tidak menyukainya, dan berbalik untuk melakukan apa yang berkenan bagi Allah dalam kehidupan kita.

Lalu mulailah berjalan setiap hari bersama Allah. Melakukan segala sesuatu dengan mengandalkan Allah demi memuliakan namaNya juga di dalam segala sesuatu.

Yang lebih jauh lagi, kita mulai rindu melayaniNya dan mewujudkanNya dengan membagikan kasihNya dengan giat melayani sekitar kita.

Mulut kita senantiasa mewartakan Dia yang kita sembah dan Yesus Kristus yang sudah menyelamatkan hidup kita, supaya menyelamatkan hidup mereka yang terhilang juga.

Demikianlah kenyataan yang seharusnya kita alami jika kita adalah anak-anak Allah. Sudahkah hal itu terjadi dalam hidup kita?

Kiranya Allah berbelas kasihan pada setiap kita, berkenan memanggil kita menjadi orang-orang yang dimuliakanNya kelak. Mari terus berdoa merendahkan hati di hadapanNya, memohon kasih karuniaNya turun atas kita orang-orang yang tak berlayak ini.

#erbs230520

Kuesioner WFH dan covid19

Bapak/Ibu yang terhormat,
Kami adalah tim peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Prima Indonesia, Medan.  Saat ini kami sedang  melakukan penelitian dengan tema “WFH pada Ibu-ibu Selama Masa Pandemi Covid 19". Kondisi Pandemi Covid 19 membawa perubahan dalam kehidupan kita baik dalam lingkup pribadi, keluarga, maupun pekerjaan. Studi ini ditujukan untuk Ibu-ibu yang sedang melakukan aktifitas Work From Home (bekerja dari rumah), dan berstatus menikah.

Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner ini akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah.

Jika Bapak/Ibu memiliki teman atau keluarga yang memiliki kriteria di atas, kami mohon bantuannya untuk menyebarkan link ini. Untuk mengisi kuesioner yang dimaksud, responden dengan kriteria yang disebutkan di atas, bisa mengisinya di link berikut :
https://bit.ly/3bS7wG0

Jika ada hal yang kurang dimengerti terkait kuesioner yang dimaksud, Bapak/Ibu bisa menghubungi kami di no Hp. 0853-7045-9815 (narahubung).
Atas bantuan dan kebaikan Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga mendapatkan balasan kebaikan yang berlimpah.

Hormat Kami,

Tim Peneliti
Fakultas Psikologi
Universitas Prima Indonesia
Medan

Kuesioner Masa Pandemik covid19

Bapak/Ibu yang terhormat, Kami adalah tim peneliti dari Fakultas Psikologi Universitas Prima Indonesia, Medan. Saat ini kami sedang melakukan penelitian dengan tema “WFH pada Ibu-ibu Selama Masa Pandemi Covid 19". Kondisi Pandemi Covid 19 membawa perubahan dalam kehidupan kita baik dalam lingkup pribadi, keluarga, maupun pekerjaan. Studi ini ditujukan untuk Ibu-ibu yang sedang melakukan aktifitas Work From Home (bekerja dari rumah), dan berstatus menikah. Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner ini akan dirahasiakan dan hanya akan digunakan untuk kepentingan ilmiah. Jika Bapak/Ibu memiliki teman atau keluarga yang memiliki kriteria di atas, kami mohon bantuannya untuk menyebarkan link ini. Untuk mengisi kuesioner yang dimaksud, responden dengan kriteria yang disebutkan di atas, bisa mengisinya di link berikut : https://bit.ly/3bS7wG0 Jika ada hal yang kurang dimengerti terkait kuesioner yang dimaksud, Bapak/Ibu bisa menghubungi kami di no Hp. 0853-7045-9815 (narahubung). Atas bantuan dan kebaikan Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga mendapatkan balasan kebaikan yang berlimpah. Hormat Kami, Tim Peneliti Fakultas Psikologi Universitas Prima Indonesia Medan