H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Selasa, 26 April 2022

PRAISE AND WORSHIP

 

PRAISE AND WORSHIP

Yohanes 4:23-24 (Tgl 26 April 2022, Selasa)

Kita pasti tidak asing dengan istilah “praise and worship” yang berarti memuji dan menyembah. Istilah tersebut mengandung pemahaman yang sungguh luar biasa. “Praise” (pujian) berarti ekspresi yang berasal dari rasa syukur dalam diri kita kepada Tuhan. Hal ini menyatakan adanya keindahan yang intim bersama dengan Tuhan. Sedangkan “Worship” sendiri berarti pengakuan akan kebesaran atau keagungan Tuhan. Bagaimana syaratnya agar pujian dan penyembahan kepada Tuhan yang kita lakukan dapat berkenan di hati Bapa yaitu dari dalam hati, dalam roh dan kebenaran, serta dengan kerendahan hati.

Dalam Firman Tuhan hari ini, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Bapa menghendaki adanya pujian dan penyembahan terhadapNya. Mengapa harus demikian ? Alasan yang pertama, karena Tuhan memang layak menerima pujian dan penyembahan kita, “ Ya Tuhan dan Allah kami Engkau layak menerima pujian dan hormat dan kuasa..” (Why 4:11). Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa memang hanya Allah yang layak menerima segala pujian dan penyembahan kita karena Tuhanlah yang telah melakukan segala sesuatu dan telah merencanakan yang terbaik untuk kita. Alasan yang kedua, karena kita memang diciptakan Tuhan untuk memuji dan menyembahNya . “Umat yang telah Ku bentuk bagiKu akan memberitakan kemasyuran “ (Yes 43:21). Tuhan menginginkan supaya dalam kehidupan kita selalu memiliki waktu untuk memuji dan menyembah Tuhan, supaya dengan demikian namaNya terus dimuliakan dan diagungkan.

Ketika kita menyadari kedua hal tersebut diatas, kemudian memutuskan untuk memuji dan menyembah Tuhan, maka sesungguhnya kita sedang menyiapkan diri untuk suatu kehidupan yang lebih baik. Pujian penyembahan akan memberi kita kekuatan untuk menghadapi setiap pergumulan hidup, meningkatkan iman kita, menghancurkan pekerjaan dan kuasa iblis, dan membuka pintu-pintu terobosan (mukjizat) bagi kita. Oleh karena itu, baiklah kiranya pujian dan penyembahan itu selalu ada dalam hati dan hidup kita di sepanjang hari ini. Lakukanlah itu, dan lihatlah bagaimana Tuhan membuat kehidupan kita di sepanjang hari ini. Lakukanlah itu, dan lihatlah bagaimana Tuhan membuat kehidupan kita di hari ini jauh lebih indah dari dari kemarin, bahkan hari-hari sebelumnya. (yos)

 

“Tetapi saatnya akan datang dan tiba sekarang, bahwa penyembah benar akan menyembah Bapa dalam Roh dan kebenaran sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian “ (Yoh 4:23)

 

Orang yang menyenangkan hati Tuhan tidak akan tinggal dengan tangan hampa





 

MEMILIH HIDUP BENAR

 

MEMILIH HIDUP BENAR

3 Yohanes 1:1-4 (Tgl 25 April 2022, Senin)

“Tidak. Pokoknya saya mau listrik kembali normal.” Itulah reaksi spontan pada mama saya ketika mengetahui ada orang yang mengubah meteran listrik dirumah kami tanpa persetujuan saya. Niat semula kami adalah ingin menambah daya sesuai ketentuan yang ada, tetapi tiba-tiba ada seseorang datang hendak menawarkan jasa pengubahan daya secara ilegal. Sebelum mama saya setuju, orang itu sudah beraksi dan mama saya tidak mencegahnya. Belakangan terbukti bahwa orang itu sejak awal berniat tidak baik sehingga kami harus merelakan uang beberapa ratus ribu yang dititipkan kepada orang itu. Awalnya ia juga menawarkan untuk membantu mengurus penambahan daya, tetapi sampai tiga bulan lebih belum beres juga. “Mengapa ingin hidup benar tetapi malah begini jadinya ?” Begitu pertanyaan yang sempat saya lontarkan. Namun saya masih meyakini bahwa keinginan keluarga saya untuk hidup benar tidak akan sia-sia.

Tidak ada kabar yang paling menyedihkan selain mendengar ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang hidup menyimpang dari kebenaran. Sebaliknya, kabar yang sangat menggembirakan adalah ketika mendapati mereka hidup dalam kebenaran sekalipun hal itu tidak mudah. Hari-hari ini kita melihat dan mungkin mengalami sendiri betapa sulitnya hidup dalam kebenaran. Orang percaya seakan menjadi lilin kecil yang berusaha untuk tetap menyala di tengah kegelapan yang ada di sekitarnya. Memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin, sebab tangan Tuhan sendiri yang berkuasa menjaga agar api kita tetap menyala.

Sahabat RePa, akan ada banyak godaan yang menghampiri kita sebagai orang percaya untuk menyimpang dari kebenaran. Beberapa godaan terlihat sangat halus sehingga terkadang sulit untuk disadari, namun tidak sedikit godaan yang terang-terangan diberikan. Tidak jarang juga, orang yang ingin hidup benar malah dimanfaatkan. Namun, sebagai orang percaya, tetaplah meyakini bahwa hidup benar merupakan pilihan terbaik. Bagi mereka yang memilih hidup dalam kebenaran, Allah telah menyediakan upah yang sepadan. Mari memilih untuk hidup benar hari ini, besok dan seterusnya. Biarlah orangtua dan terutama Allah kita bersukacita karena pilihan yang telah kita buat. (wsp)

 

 

“Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar daripada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.” (3 Yoh 1:4)

 

Memilih hidup benar akan membawa kita pada berkat dan perkenan Allah




BUKAN KARENA AKU

 

BUKAN KARENA AKU

Lukas 17:7-10 (Tgl 24 April 2022, Minggu)

Michael adalah asisten Filemon, seorang kontraktor ternama. Suatu kali Filemon dipercaya membangun sebuah gedung yang megah dikotanya. Namun karena suatu urusan, Filemon tidak dapat mengurusi proyek itu secara langsung maka setelah mengatur semuanya mulai dari rancang bangun, bahan yang harus digunakan, luas tiap ruangan, hingga jadwal kerja terbaik bagi para pekerja – Ia menyerahkan pengerjaannya pada Michael selaku asistennya. Karena Michael yang setiap hari selalu ada di lokasi proyek, maka banyak orang mulai menganggapnya sebagai sosok terpenting dalam proyek tersebut. Singkat cerita, gedung itu akhirnya selesai dan Michael menuai banyak pujian. Akan tetapi Michael berkata, “Saya tidak layak menerima semua pujian ini, karena sesungguhnya gedung ini adalah karya Filemon, saya hanya dipercaya untuk mengawasinya.”

Apa yang dilakukan Michael, yaitu mengakui secara jujur kalau gedung tersebut bukan hasil karyanya, mungkin terdengar menggelikan bagi kebanyakan orang. Sekalipun demikian, Michael menunjukkan kalau masih ada orang jujur ditengah dunia yang egois dan penuh dusta ini. Hal kejujuran ini sangat penting karena dewasa ini banyak orang gemar mengaku-aku sesuatu yang bukan milik atau haknya. Bahkan mereka yang menyebut diri sebagai orang Kristen pun melakukannya. Misalnya merasa bahwa segala pencapaian yang mereka miliki semata-mata karena usaha dan kemampuan diri sendiri. Padahal Tuhan Yesus pernah mengingatkan, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya, barangsiapa tinggal didalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Artinya, tanpa Tuhan maka kita hanyalah orang biasa, yang melakukan pekerjaan biasa, memiliki kehidupan yang biasa, dan meraih prestasi yang biasa pula. Tidak ada yang istimewa. Sebaliknya, di dalam Tuhan kita adalah pribadi yang luar biasa. Pertanyaannya, bersediakah kita mengakui kebenaran ini ?

Pagi hari ini, ingatlah bahwa apapun yang akan kita lakukan dan akan kita capai sepanjang hari ini, semuanya terjadi karena Tuhan berkenan memakai kita sebagai alat bagi kemuliaanNya. Pujilah namaNya ! (ryu)

 

 

“Demikian jugalah kamu, Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata : Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan (Luk 17:10)”

 

Tuhan mengubah orang biasa menjadi luar biasa





KREATIF MENCARI SOLUSI

 

KREATIF MENCARI SOLUSI

Bilangan 11:4-23 (Tgl 23 April 2022, Sabtu)

Tutuplah buku diet Anda dan lupakan pil penurun berat badan yang biasa Anda minum. Ternyata, trik penurunan berat badan terbaru sesederhana meneguk beberapa gelas air putih sebelum Anda makan. Sebuah studi baru menemukan bahwa usia menengah (30-an) dan setengah baya yang minum dua cangkir air sebelum makan akan kehilangan berat badan lebih besar daripada mereka yang melewati minum. Para peneliti membaginya menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk mengikuti diet rendah lemak sedangkan kelompok kedua diminta mengikuti diet sama dengan tambahan minum dua cangkir air sebelum sarapan, makan siang dan makan malam. Setelah 12 minggu, orang-orang yang minum air sebelum makan kehilangan berat badannya sekitar 7 kg dibandingkan dengan 5 kg untuk mereka yang tidak membiasakan minum.

Tuhan memanggil para orang percaya untuk menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang. Namun pertanyaannya adalah, apakah kita telah menikmati kondisi semacam ini ? seberapa kita sering mengalami kemenangan dibanding kekalahan di sepanjang perjalanan hidup ? kalau kita melihat sejarah Israel , bangsa itu sering terjebak dalam kegagalan sehingga bukan keberhasilan yang mereka raih. Bangsa itu selain keras kepala, kadang juga kurang kreatif mencari solusi kehidupan. Mereka hanya berpikir bagaimana mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Sementara Tuhan menginginkan sebagai sebuah bangsa mereka tetap bersatu mengemban visi dan misi umat pilihan Allah. Mereka juga kurang kreatif mencari solusi kehidupan. Saat ada dipadang gurun ketika sebuah persoalan terjadi, mereka sering menginginkan sebuah solusi instant. Mereka sering mengalami benturan dengan Musa selaku pemimpin. Bahkan tak sungkan-sungkan umat yang tegar tengkuk itu juga mempertanyakan janji-janji yang pernah diberikan Tuhan.

Ketika ada persoalan menghadang, bagaimana respons kita ? apakah kita terbiasa berdoa mohon hikmat Tuhan sehingga ide-ide, pemikiran baru – yang tak bertentangan dengan firmanNya muncul ? atau kita seperti Israel yang hanya suka mengeluh ? mari kita siapkan diri untuk perjuangan hari ini dengan tetap semangat dan terus berusaha berkreasi mencari solusi. Tuhan pasti memberkati ! (rap)

 

 

“Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau disana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya  (Bil 11:17)”

 

Berkat Tuhan bukan saat kita hanya diam berpangku tangan melainkan ketika hidup kita berkenan dengan ajaran Tuhan