H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 03 Juni 2020

Pemusatan

*Kisah Para Rasul 2:1-11*

Satu "sindiran" Tuhan bagi bangsa Yahudi pada hari turunnya Roh Kudus adalah *Perluasan* (meluas). Roh Tuhan tampaknya _sengaja_ turun bertepatan pada saat bangsa Yahudi berdatangan dari berbagai wilayah (Kis. 2:9-11) ke pusat peribadahan mereka di Yerusalem. Mereka datang dengan membawa hasil panen pertama untuk dipersembahkan ke Bait Allah.

Apa yang belum mereka sadari saat itu adalah bahwa Injil Yesus Kristus akan disebarkan dari Yerusalem, Yudea, Samaria, dan sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Injil yang diberitakan itu tidak lagi seperti Tabut Perjanjian yang menjadi lambang kehadiran Allah secara terpusat *(Pemusatan)*. Injil yang diberitakan itu, _seperti nubuatan para nabi (Yoel 2:28-32),_ adalah kabar baik mengenai Allah yang akan mencurahkan Roh-Nya ke atas semua manusia. Manusia menjadi bait bagi Roh Allah (1 Kor. 6:19-20).

Setiap manusia yang dimaksudkan adalah setiap mereka yang mau menerima karunia Roh Kudus di dalam hatinya. Dampak dari kehadiran Roh Kudus ini akan membawa perubahan yang radikal (latin _radix_ = mengakar) dan fundamental (latin _fundare_ = mendasar) bagi setiap manusia yang mengalaminya.

*Dosa* adalah problem manusia paling mengakar dan mendasar. Itulah sebabnya, tahapan pertama dalam diri yang sudah menerima Roh Kudus adalah *pengampunan dosa di dalam nama Yesus Kristus* (Kis. 2:38). Orang yang menerima Roh Kudus mempunyai alarm dalam hatinya mengenai apa yang kudus, suci, benar, dan salah *menurut standar Allah.*

Tahapan lanjutan adalah *pembaruan diri semakin serupa dengan Kristus* (Roma 8:29) seperti rencana-Nya sejak semula. Rencana ini tidak membuat kita menjadi Kristus Tuhan. Tetapi kualitas karakter Kristus terpancar dari kehidupan kita. Tanpa perlu kita katakan atau pamerkan, orang bisa menyaksikannya.

Karena kita adalah bait bagi Roh Allah, maka kita menjadi gambaran nyata peribadahan kepada Allah. Ibadah sejak dulu kala punya makna mendalam pada *dua aspek sama penting: aksi dan selebrasi.*

Aspek yang sering diingat orang ketika beribadah adalah selebrasi (ibadah ritual). Aspek yang sering dilupakan orang dari ibadah adalah aspek aksi (ibadah aktual). Setiap aksi kita pun harus mencerminkan bagaimana kita menjadi orang yang beribadah kepada Allah. Bercanda, bercerita, berbelanja, bekerja, berkeluarga, dan sebagainya mesti mencerminkan peribadahan. Sebab ibadah tidak lagi dilakukan terpusat pada satu tempat ibadah, tapi di mana pun kita berada.

Kiranya melalui hari Pentakosta ini, beribadah di rumah atau di rumah ibadah, hidup kita sama konsistennya.

Selamat Hari Pentakosta. Tuhan Yesus memberkati. -FH- 🙏

Tidak ada komentar:

Posting Komentar