TUJUAN PACARAN
Pacaran hanyalah suatu sarana dan
bukan tujuan akhir. Jadi Anda berpacaran itu bukan goal-nya, tapi itu hanya
suatu sarana untuk mencapai goal. Goalnya sendiri adalah kehidupan berkeluarga,
menikah. Dalam Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu tidak dikenal istilah
pacaran, yang ada adalah tunangan. Namun kalaupun mau pacaran itu tidak
dilarang, tetapi jelas pacaran itu bukan tujuan akhir.
Tujuan dari pacaran adalah :
1. Menemukan pasangan yang sepadan
dengan kita.
Kejadian 2:18 : Tuhan
Allah berfirman :”tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, aku akan
menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
Sepadan dalam Alkitab dianologikan sebagai kuk pada dua ekor
sapi yang digunakan untuk membajak lahan. Bila kuk tersebut tidak sama berat,
maka akan timbul berat sebelah yang akhirnya tidak akan memungkinkan untuk 2
ekor sapi tersebut untuk maju secara bersamaan untuk membajak lahan tersebut.
Bila dikembalikan pada konteks pasangan hidup, pasangan hidup
yang sepadan adalah pasangan hidup yang memungkinkan untuk bersama-sama
menjalani hidup dengan sebaik mungkin. Pertanyaan berikutnya adalah : bagaimana
ukuran kesepadanan itu ?
Kesepadanan dapat dilihat dari :
a. Kapasitas rohani (seberapa banyak
pasangan dan diri kita telah mengalami Tuhan dalam hidupnya)
b. Wawasan /pola pikir yang akan sangat
dipengaruhi latar belakang, pendidikan, pengalaman, dan kehidupannya
c. Memiliki misi dan visi yang diarahkan
kepada Tuhan
d. Memiliki kedewasaan psikologis untuk
berkomitmen
Pasangan yang sepadan
adalah pasangan yang memiliki empat dimensi tersebut dengan kadar yang kurang
lebih sama (tidak terlalu jauh). Ingat prinsip kuk : bila salah satu terlalu
berat dan satu terlalu ringan, maka sapi tidak bisa berjalan beriringan.
2. Bisa menemukan orang yang dapat
menghadapi kelemahan kita dan sebaliknya
Pengkotbah 4:9-10 : berdua lebih baik daripada seorang diri,
karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau
mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi orang yang jatuh, yang
tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya.
Jika Anda saat ini berpacaran tetapi ternyata pasangan Anda
tidak mampu membantu Anda saat Anda dalam kondisi lemah atau hanya Anda yang
membantu dia tapi dia tidak membantu Anda, ini berarti bukan pasangan yang
sepadan dengan Anda. Perlu senantiasa membawa hubungan Anda dalam doa.
Jika memang si dia bukan pasangan yang sepadan dengan Anda,
kemungkinan besar akan berakhir juga. Namun ada pula pasangan yang awalnya
kurang sepadan , namun si pasangan bersedia mengejar ketertinggalannya dan
menjadi sepadan.
3. Bisa menemukan orang yang dapat mendorong,
menguatkan, dan menyemangati kita, begitu juga sebaliknya
Yohanes 14:16 : aku akan minta kepada Bapa dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu
selama-lamanya.
Kata encouragement (mendorong, menguatkan, memberi semangat)
itu menggunakan kata yang sama dengan penolong (roh kudus)
Jika pasangan Anda tidak pernah mendorong, menguatkan, dan
menyemangati Anda, ini ada sesuatu yang salah. Begitu pula bila Anda tidak
pernah melakukannya. Jika hanya salah satu pihak yang melakukannya maka ini
adalah sesuatu yang keliru.
Hubungan yang dapat terjadi bila terjadi saling. Tanpa saling
ini, maka tidak mungkin hubungan dapat terjadi. Bia dua orang dalam hubungan
sama sekali keduanya tidak melakukan saling mendorong, menguatkan, dan
menyemangati , maka sebentar saja hubungan ini akan hancur.
4. Menghasilkan buah, Tujuan hidup kita
adalah menghasilkan buah, dalam apapun yang kita lakukan, termasuk dalam
berpacaran kita perlu menghasilkan buah
Buah yang dimaksud adalah buah Roh.
Galatia 5:22-23b ; tetapi buah roh ialah kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
dan penguasaan diri.
Coba cek apakah dalam hubungan Anda dengan kekasih Anda,
kalian berdua semakin menghasilkan buah Roh ? jika hanya salah satu saja, ini
adalah hubungan yang tidak sepadan. Semakin banyak Anda berdua menghasilkan
buah Roh, berarti Anda telah menemukan pasangan yang tepat.
5. Memuji dan memuliakan Tuhan
Filipi 1:11 penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh
Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Bila Anda dan pasangan Anda menghasilkan banyak buah roh,
pastilah dalam hubungan kalian itu membuat kalian semakin memuji dan memuliakan
Tuhan dan juga membuat orang-orang lain di sekitar Tuhan memuji dan memuliakan
Tuhan karena melihat buah roh yang kalian berdua hasilkan.
6. Membuat komitmen dan rencana bagi
pernikahan
Lukas 16:10 :”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil,
ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam
perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jika dalam hubungan pacaran, Anda atau pasangan Anda tidak bisa setia dan
berkomitmen saat itu, apalagi membuat rencana pernikahan, sebaiknya Anda tidak
melanjutkan hubungan pacaran Anda. Untuk memulai pernikahan dimulai dari
pacaran, tanpa komitmen dan rencana ke depan, hubungan pacaran Anda akan tidak
memiliki arti.
Semoga kita semua mengerti tujuan
berpacaran yang benar dalam Tuhan.
Sumber : Blessing Santi 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar