H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 08 Agustus 2016

KISAH NYATA SEORANG ANAK BERNAMA ANDOY



KISAH NYATA SEORANG ANAK BERNAMA ANDOY

Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke gereja untuk berdoa. Tindakan ini diamati oleh Pdt.Agaton, karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke gereja Pdt. Agaton menyapanya.

Bpk Pdt : “Selamat pagi Andoy, apa kabarmu ? apakah kamu akan ke sekolah ?”
Andoy : “ Ya, Bapa Pendeta !” balas andoy sambil tersenyum
Bpk Pdt : “Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang
Andoy : “Terima kasih, Bapa Pendeta”
Bpk Pdt : “Sekarang apa yang akan kamu lakukan ?”
Andoy : “Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku.”

Lalu pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt Agaton bersembunyi di balik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy, Andoy mulai berbicara kepada sahabatnya.

Andoy : “Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman-temanku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini Tuhan !. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya. Lucunya.. aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir, mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa, yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah. Tuhan, kata orang-orang kami akan mengami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah, tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ? aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya), Tolong jangan marahi ibuku ya .. ?? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku. Itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya Tuhan, aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis cantik dikelasku. menurutMu apakah dia akan menyukaiku ?
Ah... bagaimanapun juga. Aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu, Engkau adalah sahabatku.
Hei Tuhan, temanku , ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira ? tunggu saja aku punya hadiah untukMu. Tapi ini kejutan dan aku harap Engkau menyukainya, Oooops aku harus pergi sekarang, selamat siang.”

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.
Andoy :” Pak Pendeta.. Pak Pendeta,,, aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, sekarang Anda bisa menemaniku menyeberang jalan
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun. Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di gerejanya setiap hari minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Bagaimana dengan kita sendiri ? apakah kita juga memiliki iman seperti Andoy ? apakah kita juga berdoa untuk teman-teman seperti Andoy ? apakah kita juga tetap mengucap syukur di saat sulit seperti Andoy ? Andoy sangat mengasihi Tuhan Yesus dan menyebutnya Sahabat tepat seperti kata Yesus di dalam Kitab Injil Yohanes 15 : 14 kamu adalah sahabatku jikalau kamu berbuat apa yang kuperintahkan kepadamu.”

Saat hari natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain. Hari itu tanggal 25 desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.

Andoy : “Halo Tuhan.. aku ... “

4 wanita  : “Kurang ajar kamu bocah !!! apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ?!! Keluar !!!.

Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt Agaton.
Andoy : “Dimana Bapa pendeta ? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya.”

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar