ZAT
PENGATUR TUMBUH
Zat pengatur tumbuh adalah senyawa
organic yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dna merubah
proses fisiologi tanaman ZPT bukan merupakan hara atau makanan buat tanaman
sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari penggunaan AJIB maka
pemberian pupuk (makanan) harus cukup dan tepat waktu.
ZPT yang telah beredar di pasaran
terdiri dari lima golongan besar yaitu : Auxin, Giberellin, Cytokinin,
Ethylene, dan inhibitor.
AJIB merupakan kombinasi dari
senyawa golongan AUXIN (Heterocylic C 10 EC) yang telah diatur stabilitasnya.
Dari hasil pengujian di beberapa tanaman di Indonesia telah terbuk bahwa AJIB
dapat berfungsi sebagai :
1. Mempercepat
pertumbuhan tanaman
2.
Mencegah kerontokan bunga dan
meningkatkan prosentase bunga yang menjadi buah
3.
Meningkatkan daya penyerapan unsur hara
di dalam tanah
4.
Meningkatkan pembentukan hijau daun
(clorophyl)
5.
Meningkatkan daya tahan terhadap
penyakit
6. Menaikkan
berat buah, keseragaman umbi, dan ketahanan diangkut jarak jauh
Anjuran penggunaan
Konsentrasi
0,5-1,0 cc per liter air
Jumlah
larutan per hektar : 300-600 liter air, frekwensi penyemprotan tiap 2-4 minggu
sekali, saat penyemprotan sebaiknya pagi atau sore hari.
Dapat
dicampur dengan insektisida, fungisida dan pupuk daun kecuali yang bersifat
alkali.
Pemakaian AJIB pada
tanaman
1. Pada
tanaman cabe (Capsicum Annuum L) dan
tomat (Lycipersicon esculentum M) :
penyemprotan dimulai umur 2 minggu setelah pindah tanam selanjutnya diulangi
tiap 2 minggu sekali. Jumlah penyemprotan cukup 4-5 x selama umur tanaman.
Mencegah kerontokan bunga, meningkatkan produksi, meningkatkan daya tahan
terhadap penyakit
2.
Bawang merah (Allium cepa L) : penyemprotan dimulai umur 2 minggu setelah tanam
dan diulangi setiap 10 hari sekali
3.
Bawang putih (Allium savitum L) : penyemprotan dimulai umur 3 minggu setelah
tanam dan diulangi setiap 2 minggu sekali
4.
Kentang (Solanum tuberosum) : penyemprotan dimulai umur 3 minggu setelah
tanam dan diulangi tiap 2 minggu sekali
5.
Kubis (Brassica oleracia), brokoli, Kembang kol, dan sayuran lainnya :
Penyemprotan dimulai dari umur 2 minggu dan diulangi tiap 10-14 hari sekali
6.
Semangka, Melon, mentimun, kacang
panjang, dan buncis : penyemprotan dimulai umur 10 hari dari pndah tanam dan
diulangi tiap 2 minggu sekali. Konsentrasi 0,5 cc per liter air
7.
Padi (Oryza sativa), jagung (Zea
mays) : penyemprotan dilakukan segera setelah pemupukan pertama dan kedua
serta saat pengisian bulir/buah. Konsentrasi 1,0 cc per liter air
8.
Kedelai, kacang tanah, kacang hijau :
penyemprotan dilakukan mulai umur 2 minggu setelah tanam dan diulangi tiap 2
minggu sekali
9.
Apel : konsentrasi 1 cc per liter air,
penyemprotan dimulai saat tunas/daun baru sdah bersemi (setelah dirempes),
penyemprotan berikutnya saat buah apel sebesar “kelereng”, penyemprotan
berikutnya saat buah sebesar “bola ping pong”, penyemprotan terakhir dilakukan
pada saat “2 minggu” menjelang buah di petik.
10. Jeruk
(konsentrasi yang digunakan hamper sama dengan apel) : penyemprotan dimulai
setelah keluarnya calon bunga
11. Kopi dan lada : penyemprotan dimulai saat
pembungaan dan diulangi tiap 2 minggu sekali.
Sumber
: PT Primasid Andalan Utama (Jakarta Utara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar