H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Selasa, 05 Februari 2013

Zat PEngatur Tumbuh (ZPT) : AJIB



ZAT PENGATUR TUMBUH
      
      Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organic yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dna merubah proses fisiologi tanaman ZPT bukan merupakan hara atau makanan buat tanaman sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari penggunaan AJIB maka pemberian pupuk (makanan) harus cukup dan tepat waktu.
    ZPT yang telah beredar di pasaran terdiri dari lima golongan besar yaitu : Auxin, Giberellin, Cytokinin, Ethylene, dan inhibitor.
   AJIB merupakan kombinasi dari senyawa golongan AUXIN (Heterocylic C 10 EC) yang telah diatur stabilitasnya. Dari hasil pengujian di beberapa tanaman di Indonesia telah terbuk bahwa AJIB dapat berfungsi sebagai :
1.      Mempercepat pertumbuhan tanaman
2.      Mencegah kerontokan bunga dan meningkatkan prosentase bunga yang menjadi buah
3.      Meningkatkan daya penyerapan unsur hara di dalam tanah
4.      Meningkatkan pembentukan hijau daun (clorophyl)
5.      Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit
6.      Menaikkan berat buah, keseragaman umbi, dan ketahanan diangkut jarak jauh

Anjuran penggunaan
Konsentrasi 0,5-1,0 cc per liter air
Jumlah larutan per hektar : 300-600 liter air, frekwensi penyemprotan tiap 2-4 minggu sekali, saat penyemprotan sebaiknya pagi atau sore hari.
Dapat dicampur dengan insektisida, fungisida dan pupuk daun kecuali yang bersifat alkali.

Pemakaian AJIB pada tanaman
1.      Pada tanaman cabe (Capsicum Annuum L) dan tomat (Lycipersicon esculentum M) : penyemprotan dimulai umur 2 minggu setelah pindah tanam selanjutnya diulangi tiap 2 minggu sekali. Jumlah penyemprotan cukup 4-5 x selama umur tanaman. Mencegah kerontokan bunga, meningkatkan produksi, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit
2.      Bawang merah (Allium cepa L) : penyemprotan dimulai umur 2 minggu setelah tanam dan diulangi setiap 10 hari sekali
3.      Bawang putih (Allium savitum L) : penyemprotan dimulai umur 3 minggu setelah tanam dan diulangi setiap 2 minggu sekali
4.      Kentang (Solanum tuberosum) : penyemprotan dimulai umur 3 minggu setelah tanam dan diulangi tiap 2 minggu sekali
5.      Kubis (Brassica oleracia), brokoli, Kembang kol, dan sayuran lainnya : Penyemprotan dimulai dari umur 2 minggu dan diulangi tiap 10-14 hari sekali
6.      Semangka, Melon, mentimun, kacang panjang, dan buncis : penyemprotan dimulai umur 10 hari dari pndah tanam dan diulangi tiap 2 minggu sekali. Konsentrasi 0,5 cc per liter air
7.      Padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays) : penyemprotan dilakukan segera setelah pemupukan pertama dan kedua serta saat pengisian bulir/buah. Konsentrasi 1,0 cc per liter air
8.      Kedelai, kacang tanah, kacang hijau : penyemprotan dilakukan mulai umur 2 minggu setelah tanam dan diulangi tiap 2 minggu sekali
9.      Apel : konsentrasi 1 cc per liter air, penyemprotan dimulai saat tunas/daun baru sdah bersemi (setelah dirempes), penyemprotan berikutnya saat buah apel sebesar “kelereng”, penyemprotan berikutnya saat buah sebesar “bola ping pong”, penyemprotan terakhir dilakukan pada saat “2 minggu” menjelang buah di petik.
10.  Jeruk (konsentrasi yang digunakan hamper sama dengan apel) : penyemprotan dimulai setelah keluarnya calon bunga
11.   Kopi dan lada : penyemprotan dimulai saat pembungaan dan diulangi tiap 2 minggu sekali.

Sumber : PT Primasid Andalan Utama (Jakarta Utara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar