H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 03 April 2013

Keteknikan Hutan


Perencanaan Trase Jalan Hutan

            Pada perencanan trase jalan hutan hal yang penting harus diperhatikan adalah persyaratan teknis jalan hutan, yaitu kemiringan lapangan memanjang jalan tidak boleh melewati 12%, sedapatnya lebih kecil dari 10% (Muhdi, 2002).

            Jarak terdekat antara titik A ke titik B berupa garis lurus. Semakin lurus jalan yang dibuat maka biaya jalan akan semakin murah. Adanya pembatas-pemtasa atau keadaan di lapangan (misalnya : keterangan, tanah stabil, tempat migrasi satwa, dll), menyebabkan pembuatan jalan yang lurus tidak sepenunya dapat dilaskanakan. Dihutan produksi terrdapat areal yang harus dihindari areal.kawasan tertentu yang dilindungi peraturan perundang-undangan misalnya kawsan lindung, kanan kri sungai, mata air dan areal yang sangat curam (Muhdi,2002).

            Pada lokasi-lokasi baru dari lintas jalur dia atas mana grade adalah yang paling penting, peta kontur yang teliti harus ada. Relokasi dari lintas jalur yang ada. Seperti jalan raya, kadang-kadang dapat dibuat dengan merevisi survey pendahuluan langsung di atas tanah. Cara ini yang dinamakan “lokasi lapangan” atau “lokasi langsung”. Tidak dianjurkan untuk garis baru. Memang beenar bahwa beberapa  insyinyur mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk melokasikan garis yang memuaskan, meskipun tidak selalu yang paling baik untuk melokasikan garis yang memuaskan, meskipun tidak selalu yang paling baik dengan cara-cara lapangan langsung. Bakat seperti ini tidak dapat diremehkan tapi pada lahan yang sulit tetap diperlukan. Studi di kantor yang teliti dengan bentuk atau bantuan peta kontur (Meyer dan David, 1984).

            Pada jalan yang menanjak lereng resiko kecelakaan sangat besar. Kerugian lan dari jalan yang terlalu menanjak akan memeprsingkat masa pakai/life time alat (misalnya masa pakai truk 10 tahun menjadi hanya 5 tahun). Jalan yang terlalu menanjak juga akan meningkatkan biaya operasional (biaya mesin, BEM/Oli, pemeliharaan dan perbaikan alat) (Muhdi, 2002).

          Pada praktikum Keteknikan Hutan ini pembatasnya adalah lereng (helling). Dimana helling/kemiringan maksimal trace jalan di daerah daftar maksimal 5%, sedang 6-7% dan berat 8-10%. Adapun alat dan bahan yang dipegunakan pada praktikum kali ini adalah peta kontur, busur, jangka, kalkulator, dan alat tulis lainnya yang mendukung dalam pembuatan trace jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar