GARIS KONTUR
Titik-titik dengan
tinggi di atas bidang tinggi tidak dapat diukur. Garis potong bidang tinggi
garis bidik atau suatu bidang horizontal lain dengan lapangan miring dinamakan
garis-garis kontur. Garis kontur berarti garis yang menghubungkan titik-titik
yang tingginya sama. Garis-garis kontur menjadi penting pada topografi karena
memungkinkan menggambarkan peta yang memperlihatkan bentuk dan sebagainya pada
suatu di lapangan. Biasanya garis-garis kontur digambar/ditentukan pada suatu
jarak antaranya yang tertentu. Jarak sejajar anting antara dua garis kontur
dinamakan equidistance. Suatu peta dengan garis-garis kontur memungkinkan
penentuan tinggi tiap-tiap titik sembarang. Pemilihan jarak garis-garis kontur
tergantung dari skala peta dan kemiringan lapangan biasanya antara 0,50 m s/d
5,00 m (Henrick, 1995)
Pembuatan belokan
sangat berperan dan penting dalam ilmu kehutanan karena sering dipakai di
lapangan, misalnya dalam kegiatan HPH. Adapun manfaatnya yang lain adalah :
-
Pembuatan jalan raya
-
Pembuatan jalur kereta api
-
Pembuatan jalan saluran air
untuk pengairan (Setyarso, 1987)
Dalam pembuatan
belokan, kegunaan juga dapat dipakai untuk menghubungkan dua arah yang
berpotongan agar perpindahan dari arah yang satu kearah yang lain berjalan
lancar. Alat ukur yang biasa digunakan untuk mempermudah pengerjaannya dengan
theodolit. Dalam perhitungannya sendiri meemrlukan banyak ketelitian mulai dari
penentuan titik-titik utama, titik-titik detail, penentuan tempat titik-titik
utama busur yang merupakan data yang saling mendukung atau berkait. Sehingga
seseorang yang mempunyai pekerjaan membuat belokan jalan-jalan selain harus
tahu pengukuran lapangan juga harus tahu perhitungan data yang diperoleh di lapangan
(Brinker, 1989)
Ketika membuat
belokan dalam pembuatan jalan raya maupun jalur kereta api maka diperlukan
keahlian dalam pengukuran sehingga belokan yang terbentuk dapat lebih baik dan
tidak menimbulkan kecelakaan atau sering disebut tikungan mati. Dalam bidang
kehutanan pembuatan belokan sering dilakukan dan sangat penting terutama untuk
mempermudah dalam pemanenan maupun pemasaran hasil hutan. Pembuatan belokan
pada kehutanan lebih sulit dibandingkan pembuatan belokan pada jalan raya atau
jalur kereta api. Hal ini terjadi karena banyaknya rintangan yang harus
dihadapi seperti kondisi topografi yang berbukit-bukit, jurang bahkan
lembah-lembah yang dapat menghambat proses pembuatan belokan. Dalam hal ini
diperlukan biaya yang lebih besar. Dan hal yang paling penting dan tidak boleh
dianggap mudah adalah perencanaan dalam kegiatan yang baik atau mantap. Dimulai
dari pengukuran di lapangan, perhitungan hingga praktek pembangunannya
(Soetomo, 1989).
Sebuah pengukuran
topografik yang teliti dan peta lokasi adalah sarana penting dalam merancang
jalan-jalan, pembuangan limbah dan saluran air, serta struktur. Kemudian juru
ukur menata letak dan kedudukan fasilitas-fasilitas ini menurut rencana
rancangan. Senuah peta akhir yang bersifat “seperti dibangun” memuat segala
macam perubahan yang diterapkan terhadap rencana rancangan yang dibuat selama
dan setelah rancangan bangun, dan
kemudian diarsipkan, peta-peta kemudian ini sangat penting, terutama dalam
terlibat utilitas bawah tanah. Untuk menjamin agar dapat ditentukan lokasinya
dengan cepat bila terjadi kesulitan atau kerusakan dan tidak akan terganggu
oleh perbaikan yang menyusul (Brinker dan Wolf, 1997)
Cara penentuan
lekungan dapat dilakukan dengan membuat tali busurnya terlebih dahulu. Dengan
cara ini, tali busur harus ditentukan sehingga perbedaan antara tali busur dan
busurnya kecil sekali/sekecil mungkin. Panjang tali busur yang didapat tidak
boleh lebih besar dari sepersepuluh (1/10) dari panjang jari-jari lengkung
tersebut. Apabila diinginkan ketelitian yang tinggi maka perbandingan antara
tali busur dan jari-jarinya harus lebih kecil dari 1/10 lengkungan tersebut.
Busur lingkaran di lapangan sering dijumpai pada pembuatan jalan raya, jalan
kereta api. Saluran air untuk pengairan dan sebagainya. Busur lingkaran untuk
menghubungkan dua arah yang berpotongan. Dalam segi konstruksi, belokan harus
dipatok diatas tanah untuk berbagai tujuan, belokan dapat merupakan bagian
utama jalan dapat membentuk garis trotoar pada suatu persimpangan yang jelas
(Wongsotjitro, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar