H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Rabu, 03 April 2013

Ilmu Kehutanan


GARIS KONTUR

            Titik-titik dengan tinggi di atas bidang tinggi tidak dapat diukur. Garis potong bidang tinggi garis bidik atau suatu bidang horizontal lain dengan lapangan miring dinamakan garis-garis kontur. Garis kontur berarti garis yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama. Garis-garis kontur menjadi penting pada topografi karena memungkinkan menggambarkan peta yang memperlihatkan bentuk dan sebagainya pada suatu di lapangan. Biasanya garis-garis kontur digambar/ditentukan pada suatu jarak antaranya yang tertentu. Jarak sejajar anting antara dua garis kontur dinamakan equidistance. Suatu peta dengan garis-garis kontur memungkinkan penentuan tinggi tiap-tiap titik sembarang. Pemilihan jarak garis-garis kontur tergantung dari skala peta dan kemiringan lapangan biasanya antara 0,50 m s/d 5,00 m (Henrick, 1995)
            Pembuatan belokan sangat berperan dan penting dalam ilmu kehutanan karena sering dipakai di lapangan, misalnya dalam kegiatan HPH. Adapun manfaatnya yang lain adalah :
-          Pembuatan jalan raya
-          Pembuatan jalur kereta api
-          Pembuatan jalan saluran air untuk pengairan (Setyarso, 1987)
            Dalam pembuatan belokan, kegunaan juga dapat dipakai untuk menghubungkan dua arah yang berpotongan agar perpindahan dari arah yang satu kearah yang lain berjalan lancar. Alat ukur yang biasa digunakan untuk mempermudah pengerjaannya dengan theodolit. Dalam perhitungannya sendiri meemrlukan banyak ketelitian mulai dari penentuan titik-titik utama, titik-titik detail, penentuan tempat titik-titik utama busur yang merupakan data yang saling mendukung atau berkait. Sehingga seseorang yang mempunyai pekerjaan membuat belokan jalan-jalan selain harus tahu pengukuran lapangan juga harus tahu perhitungan data yang diperoleh di lapangan (Brinker, 1989)
            Ketika membuat belokan dalam pembuatan jalan raya maupun jalur kereta api maka diperlukan keahlian dalam pengukuran sehingga belokan yang terbentuk dapat lebih baik dan tidak menimbulkan kecelakaan atau sering disebut tikungan mati. Dalam bidang kehutanan pembuatan belokan sering dilakukan dan sangat penting terutama untuk mempermudah dalam pemanenan maupun pemasaran hasil hutan. Pembuatan belokan pada kehutanan lebih sulit dibandingkan pembuatan belokan pada jalan raya atau jalur kereta api. Hal ini terjadi karena banyaknya rintangan yang harus dihadapi seperti kondisi topografi yang berbukit-bukit, jurang bahkan lembah-lembah yang dapat menghambat proses pembuatan belokan. Dalam hal ini diperlukan biaya yang lebih besar. Dan hal yang paling penting dan tidak boleh dianggap mudah adalah perencanaan dalam kegiatan yang baik atau mantap. Dimulai dari pengukuran di lapangan, perhitungan hingga praktek pembangunannya (Soetomo, 1989).
            Sebuah pengukuran topografik yang teliti dan peta lokasi adalah sarana penting dalam merancang jalan-jalan, pembuangan limbah dan saluran air, serta struktur. Kemudian juru ukur menata letak dan kedudukan fasilitas-fasilitas ini menurut rencana rancangan. Senuah peta akhir yang bersifat “seperti dibangun” memuat segala macam perubahan yang diterapkan terhadap rencana rancangan yang dibuat selama dan  setelah rancangan bangun, dan kemudian diarsipkan, peta-peta kemudian ini sangat penting, terutama dalam terlibat utilitas bawah tanah. Untuk menjamin agar dapat ditentukan lokasinya dengan cepat bila terjadi kesulitan atau kerusakan dan tidak akan terganggu oleh perbaikan yang menyusul (Brinker dan Wolf, 1997)
            Cara penentuan lekungan dapat dilakukan dengan membuat tali busurnya terlebih dahulu. Dengan cara ini, tali busur harus ditentukan sehingga perbedaan antara tali busur dan busurnya kecil sekali/sekecil mungkin. Panjang tali busur yang didapat tidak boleh lebih besar dari sepersepuluh (1/10) dari panjang jari-jari lengkung tersebut. Apabila diinginkan ketelitian yang tinggi maka perbandingan antara tali busur dan jari-jarinya harus lebih kecil dari 1/10 lengkungan tersebut. Busur lingkaran di lapangan sering dijumpai pada pembuatan jalan raya, jalan kereta api. Saluran air untuk pengairan dan sebagainya. Busur lingkaran untuk menghubungkan dua arah yang berpotongan. Dalam segi konstruksi, belokan harus dipatok diatas tanah untuk berbagai tujuan, belokan dapat merupakan bagian utama jalan dapat membentuk garis trotoar pada suatu persimpangan yang jelas (Wongsotjitro, 1990)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar