Pemanfaatan
Energi Panas Bumi di Sumatera Utara
Energi
Panas Bumi (Geothermal)
Energi geothermal merupakan sumber
daya alam berupa fluida (air dan uap) yang tersimpan di reservoir bumi dan
terpanasi oleh batuan yang berasal dari pembekuan magma cair bersuhu tinggi.
Selanjutnya fluida panas direservoir
tersebut naik ke permukaan bumi melalui struktur rekahan pada batuan dan muncul
sebagai manisfestasi panas bumi berupa mata air panas, kolam lumpur, fumarola,
solfatara, geyser, dan batuan alterasi.
Pada saat ini pemanfaatan energi
geothermal (panas bumi) cukup beragam, baik untuk pembangkit listrik maupun
keperluan lain di sector non listrik seperti pemanas ruangan, pengeringan hasil
pertanian dan peternakan, greenhouse, kolam air hangat, dan geowisata.
Pemanfaatan energi geothermal
sebagai energi alternative sangat menunjang penghematan penggunaan bahan bakar
minyak (BBM), meningkatkan devisa / pendapatam daerah dan mengurangi polusi
hidrokarbon serta mengoptimalkan sumber energi yang bersifat renewable dan
sustainable.
Penyebaran prospek panas bumi di
Indonesia berasosiasi dengan jalur vulkanik (gunung api) Sirkum Pasifik dan
Mediterania yang terbentuk melalui system pertemuan lempeng tektonik
Indo-Australia dengan lempeng pasifik.
PT Pertamina (PERSERO) telah
mengidentifikasi beberapa daerah prospek geothermal bertemperatur tinggi yang
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Prospek tersebut menyebar
mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Total potensi
geothermal yang terdapat di Indonesia ini mencapai 27.140 MW.
Potensi Geothermal di
Sumatera Utara
Potensi energi geothermal yang ada
di Sumatera Utara tersebar pada dua (2) daerah prospek yaitu Sibayak dan
Sarulla. Prospek geothermal Sibayak memiliki cadangan terbukti 40 MW dan
Sarulla memiliki cadangan terbukti 330 MW.
PT
PERTAMINA (PERSERO)
Area
Geothermal Sibayak
Kegiatan penyelidikan sumberdaya
panasbumi di Area Geothermal Sibayak dan sekitarnya sudah dilakukan sejak tahun
1988, meliputi survey geoscience terpadu yaitu : geologi, geokimia, dan
geofisika. Sebagai tindak lanjut terhadap rekomendasi survey tersebut maka pada
tanggal 24 februari 1992 dilakukan pemboran sumur eksplorasi pertama SBY-1 di
desa semangat Gunung. Hingga tahun 1997 telah dibor sebanyak 5 sumur pengembangan,
guna memenuhi suplai uap ke PLTP (2 MWe) yang beroperasi komersial pada bulan
Juli 1996.
Karakteristik Reservoir Sibayak
Tipe
Reservoir : 2 (dua) Phasa
Tipe
fluida : Netral (pH 6-9)
Kebahasan
: 20-80%
Temperatur
: 230,29 0C – 300 0C
Tekanan
: 7,7 – 130 Ksc
Kedalaman
: 1501 – 2300 m
Batuan
reservoir : AT (Andesit Terubah)
Sistem
Suplai Uap Panas Bumi
Sumur produksi berperan menyalurkan
fluida panas bumi (air dan uap) yang tersimpan di reservoir ke permukaan.
Fluida yang sudah ada di kepala sumur mengalir menuju manifold dan selanjutnya
disalurkan melalui pipa dua phasa menuju separator produksi yang berfungsi
memisahkan air panas dan uap.
Uap dari separator dialirkan menuju
scrubber agar menjadi lebih kering dan bersih. Uap kering ini dialirkan ke PLTP
Sibayak untuk menggerakkan turbin dan selanjutnya memutar generator sehingga
menghasilkan energy listrik. Uap panas dari turbin didinginkan melalui condenser
dan cooling tower, selanjutnya dipompakan ke cooling pond (kolam pendingin).
Air panas (brine water) dari separator dialirkan juga ke kolam pendingin dan
selanjutnya diinjeksikan kembali ke dalam reservoir melalui sumur injeksi.
Sumber
: PERTAMINA (Area Geothermal Energy Sibayak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar