H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 08 Agustus 2016

Joni , seorang pria membangun sendiri jembatan kayu



Joni , seorang pria membangun sendiri jembatan kayu sepanjang 70 meter di atas sungai Asole Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara

Awalnya, Joni mendesak pemerintah desa agar mengusulkan ke Pemda Konsel percepatan pembangunan Jembatan Apure. Pekerjaan Joni sebagai tukang senso (Chainsaw) tak cukup modal membangun jembatan “sendiri”, namun, permintaan tersebut tak kunjung terealisasi.

Joni pun mulai menabung untuk melaksanakan niatnya itu, “Modal awal yang berhasil saya kumpulkan Rp. 17.000.000 . itulah yang saya gunakan untuk membeli besi yang bisa menahan kayu itu “ katanya. Kekesalan Joni bertambah saat kembali dari kerja dan debit air sungai naik. Ia tak bisa menyeberang dan harus bermalam di tepi sungai menunggu air surut. “saya mau balik ke Palangga, harus jalan kaki 2 kilometer. Ah terpaksa saya tidur di tepi sungai saja,” kenangnya. Niat Joni untuk mendirikan jembatan alternatif di sungai itu makin besar, tak pantang menyerah, dengan kondisi keterbatasan ekonomi, Joni merealisasikan niatnya, ia tak putus asa. Perlahan ia mulai membangun jembatan tersebut.

 Kadang warga yang melintasi sungai tersebut hanya mencela Joni saat sedang menyambung besi yang menjadi penahan kayu jembatan. “warga yang melintas kadang meneriaki saya sudah gila. Namun, saya hanya diam dan berjanji akan membuktikan kegilaan ini,” jelasnya. Setelah habis Rp. 17.000.000, ternyata jembatan belum tuntas. Masih butuh modal tambahan. Ia pun menjual gensetnya dan beberapa ekor kambing yang diternaknya. “saya hitung semuanya, ada sekitar Rp. 50.000.000 –an baru bisa tuntas,” ujarnya. Joni berusaha membangun jembatan itu selama satu tahun 6 bulan. Jembatan kayu apure sudah bisa digunakan sebulan lebih tepatnya pada bulan Mei 2016 lalu. “Bahannya cukup sederhana, yakni besi 10 dan besi 14. Kalau alasnya saya belikan kayu jati putih. Sebagian saya ambil bekas potongan kayu untuk mencukupi. Jembatan ini baru satu bulan lalu selesai,” ungkapnya.

Akhirnya, jembatan sepanjang 70 meter itu kini sudah bisa dinikmati ribuan jiwa dari empat desa yakni Desa Mekar Sari, Desa Wawonua, Mondoe, dan Parasi (JPNN).

Sumber : #info#fakta#wowfakta#jembatan






Sometimes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar