H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Senin, 08 Agustus 2016

Pdt Dr Stephen Tong



Kesaksian Pdt Dr Stephen Tong Tentang Mamanya

Saya ceritakan tentang ibu saya yang tidak memiliki pendidikan tinggi namun mempunyai kebijaksanaan yang besar. Pada usia 33 tahun mempunyai 10 anak, 1 diberikan ke orang lain, 1 meninggal, dan 8 orang hidup bersama dia. 7 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

Pada umur 33 tahun, papa saya tiba-tiba meninggal. Mama saya pada waktu itu berpikir : “Bagaimana saya hidup sekarang ? ini ada 8 anak yakni 7 anak laki-laki yang nakal, bagaimana saya bisa memberi mereka makan ? mama saya berlutut di hadapan Tuhan :
“Tuhan, saya meneguhkan hati untuk tidak menikah lagi, sampai saya meninggal saya akan tetap menjanda. Saya bergantung kepada Engkau saja, karena Alkitab berkata :”Dia yang akan membalaskan anak yatim piatu dan para janda (Mazmur 68:5)” dan untuk anak-anak saya yang yatim, Tuhan Engkaulah yang akan menjadi ayah bagi anak-anak saya. Saya mohon dua hal kepada engkau Tuhan :
1.                 Janganlah membuat saya menjadi terlalu miskin sehingga saya mempermalukan namaMu
2.                 Janganlah membuat saya menjadi terlalu kaya sehingga saya melupakan namamu

Saya beritahukan kepada Anda, saat mama saya berdoa itu merupakan masa yang paling sulit di Tiongkok, janda yang masih muda ini berdoa. Saya waktu itu berumur 3 tahun ketika ayah saya meninggal. Kemudian setelah, 2-3 tahun kemudian ketika saya berumur 5-6 tahun ketika saya bangun pagi-pagi saya melihat mama saya berlutut berdoa selama 1 jam :
“Tuhanku, Allahku, mohon agar Engkau bisa pelihara saya dan anak-anak saya, Engkau sudah berikan anak-anak kepada saya, jadikanlah sebagai perjanjian supaya mereka berguna bagiMu, mereka miskin, dan mereka tidak punya papa lagi, beri mereka iman, beri mereka kebijaksanaan, berikan mereka semangat untuk berjuang”

Ibu saya pernah berkata kepada saya : “Jika dompetmu kosong, itu bukan berarti kamu miskin, namun jika hatimu tidak punya kebaikan maka itulah kemiskinan yang sebenarnya. Kamu bisa miskin materi tetapi tidak boleh miskin hati/moral. Dan tidak ada orang yang bisa dipercaya selain Tuhan. Maka doa mama saya, pengajaran dia tertanam di hati saya. Saya mempergunakan kata-kata dari Tuhan untuk mendirikan iman saya.

Mama saya tetap menjanda sampai dia meninggal dan ketika dia meninggal saya sedang berada di Paris, Perancis, dan saya mendapatkan telegram berita meninggalnya mama saya. Saya ingin pulang, saya sedih, tetapi tidak punya pesawat tiket terbang. Saya harus menunggu sampai 2 minggu dan perasaan saya sangat kacau. Kakak saya kemudian membuka kotak dan berkata :”adik, kamu sebagai pendeta sangat miskin. Saya punya USD 10000 untuk kepentingan yang tidak terduga” kami membeli 3 tiket pesawat yang sangat mahal dan pulang.

Dalam pesawat saya berpikir : mama saya yang berdoa untuk saya setiap hari sekarang meninggal, saya akan menjadi pengkotbah di kemudian hari. Mama..mama.. mengapa engkau meninggalkan saya cepat kali. Mama engkau tidak mempersembahkan uang kepada Tuhan melainkan anak-anakMu

Mama saya membersarkan kami dan ketika dia tua dia berkata kepada kami :
“Jika saya meninggal, saya tidak punya tabungan 1 sen pun, tabungan saya habis untuk membelikan kamu makanan. Tabungan saya saya gunakan untuk menyekolahkan kalian. Sekarang saya sudah tua, saya akan pergi bersama Tuhan saya, saya tidak merasa bersalah karena saya sudah membesarkan kamu dengan darah dan air mata, kalian harus menghormati Tuhan, kalian harus hidup kudus, hidup jujur berdasarkan iman.memuliakan nama Tuhan.”

Dia miskin karena tidak mempersembahkan uang kepada Tuhan, namun dia mempersembahkan anak-anaknya sebagai ganti
Saya percaya dalam sejarah Tiongkok, janda yang membesarkan 8 anak dalam kemiskinan dan 5 diantaranya menjadi pendeta hanya satu yaitu mama saya.
Saking miskinnya, suatu waktu mama saya pernah berkata kepada saya :” saya kadang ingin makan semangkok mie yang enak. Namun kalau saya makan, anak-anak saya tidak makan, sehingga saya tidak jadi makan. Namun kalau semua diajak makan mie itu, maka besok tidak ada lagi uang untuk membeli makanan.”
Mama saya hanya bergantung pada Tuhan saja – Puji Tuhan.

Adelaide Pollard adalah seorang wanita yang keras. Dia berbagian dalam berbagai kegiatan penginjilan. Dia berharap dapat segera pergi ke Afrika untuk memberitakan injil, tetapi belum ada kesempatan dan dia begitu kecewa. Di tengah rasa kecewanya, dia menghadiri sebuah pertemuan doa. Seorang tua yang hadir disana tidak meminta apapun dalam doanya kecuali : “apapun yang Tuhan berikan, kehendak Tuhan jadilah...” kata-kata orang tua itu begitu mempengaruhinya. Malamnya dia merenungkan Kitab Nabi Jeremia 18 dan dia berpikir, tentu Tuhan sedang memproses ulang aku, membentuk aku seturut rencanaNya. Maka dengan damai yang dalam dia menuliskan syair lagu ini : Have Thine Own Way, Lord. Kehendak Tuhan jadikanlah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar