H.O.R.A.S

Selamat Datang buat anda yang mengunjungi blog ini, Segala informasi dalam blog ini merupakan bantuan dari buku-buku, majalah, dan lain-lain
Semoga blog ini bermanfaat bagi anda ^^.


Minggu, 07 Agustus 2016

PEOPLE PLEASER VS GOD PLEASER



PENDAKI GUNUNG

Suatu ketika, ada seorang pendaki gunung yang sedang bersiap-siap melakukan perjalanan. Di punggungnya, ada ransel carrier dan beragam carabiner (pengait) yang tampak bergelantungan. Tak lupa tali temali yang disusun melingkar di sela-sela bahunya. Pendakian kali ini cukup berat, persiapan yang dilakukan pun lebih lengkap.

Kini, dihadapannya menjulang sebuah gunung yang tinggi. Puncaknya tak terlihat, tertutup salju yang putih. Ada awan berarak-arak disekitarnya, membuat tak seorangpun tahu apa yang tersembunyi di dalamnya. Mulailah pendaki muda ini melangkah, menapaki jalan-jalan bersalju yang terbentang di hadapannya. Tongkat berkait yang di sandangnya, tampak menancap setiap kali ia mengayunkan langkah.

          Setelah beberapa berjam-jam berjalan, mulailah ia menghadapi dinding yang terjal. Tak mungkin baginya untuk terus melangkah. Dipersiapkannya tali temali dan pengait di punggungnya. Tebing itu terlalu curam, ia harus mendaki dengan tali temali itu. Setelah beberapa kait ditancapkan tiba-tiba terdengar gemuruh yang datang dari atas. Astaga, ada badai salju yang datang tanpa disangka , longsoran salju tampak deras menimpa tubuh sang pendaki, bongkah-bongkah salju yang mengeras, terus berjatuhan disertai deru angin yang membuat tubuhnya terhempas-hempas ke arah dinding.

Badai itu terus berlangsung selama beberapa menit. Namun, untunglah tali temali dan pengait telah menyelamatkan tubuhnya dari dinding yang curam itu. Semua perlengkapannya telah lenyap, hanya ada sebilah pisau yang ada di pinggangnya. Kini ia tampak tergantung terbalik di dinding yang terjal itu, pandangannya kabur, karena semuanya tampak memutih. Ia tak tahu dimana ia berada.

Sang pendaki begitu cemas, lalu ia memohon doa kepada Tuhan agar diselamatkan dari bencana ini. Mulutnya terus bergumam, berharap ada pertolongan Tuhan datang padanya.

Suasana hening setelah badai. Di tengah kepanikan itu, tampak terdengar suara dari hati kecilnya yang menyuruhnya melakukan sesuatu. “Potong tali itu,,, potong tali itu”
Terdengar senyap melintasi telinganya, sang pendaki bingung, apakah ini perintah dari Tuhan ? apakah suara ini adalah pertolongan dari Tuhan ? tapi bagaimana mungkin, memotong tali yang telah menyelamatkannya, sementara dinding itu begitu terjal ? pandanganku terhalang oleh salju ini, bagaimana aku bisa tahu ? banyak sekali pertanyaan dalam dirinya. Lama ia merenungi keputusan ini dan ia tak mengambil keputusan apa-apa

Beberapa minggu kemudian, seorang pendaki menemukan ada tubuh yang tergantung terbalik di sebuah dinding terjal, tubuh itu tampak membeku dan tampak telah meninggal karena kedinginan. Sementara itu, batas tubuh itu dengan tanah, hanya berjarak 1 meter saja.

Teman, kita mungkin kita akan berkata, betapa bodohnya pendaki itu, yang tak mau menuruti kata hatinya, kita mungkin akan menyesalkan tindakan pendaki itu yang tak mau memotong saja tali pengaitnya. Pendaki itu tentu akan bisa selamat dengan membiarkannya terjatuh ke tanah yang hanya berjarak 1 meter. Ia tentu tak harus mati kedinginan karena tali itulah yang justru membuatnya terhalang.

Begitulah kadang kita berpikir, mengapa sang Pencipta tampak tak melindungi hambaNya ? kita mungkin sering merasa, mengapa ada banyak sekali beban, masalah, hambatan yang kita hadapi dalam mendaki jalan kehidupan ini. Kita sering mendapati ada banyak sekali badai-badai salju yang terus menghantam tubuh kita. Mengapa tak disediakan saja, jalan yang lurus, tanpa perlu menanjak, agar kita terbebas dari semua halangan itu ?

Namun teman, ujian yang diberikan Tuhan untuk  kita, adalah sebuah latihan, layaknya besi besi yang ditempa, adalah seperti pisau pisau yang terus diasah. Sesungguhnya, di dalam semua ujian dan latihan itu, ada tersimpan petunjuk-petunjuk, ada tersembunyi tanda-tanda, asal kita PERCAYA.

Ya , asal kita PERCAYA
Seberapa besar rasa percaya kita kepada Tuhan, sehingga mampu membuat kita “memotong tali pengait” saat kita tergantung terbalik ? seberapa besar rasa percaya kita kepada Tuhan, hingga kita mau menyerahkan semua yang ada dalam diri kita kepadaNya ?

Karena rasa percaya tersimpan di dalam hati, maka penuhilah nuranimu dengan kekuatan itu, percayalah akan ada petunjuk-petunjuk dari Tuhan dalam setiap langkah kita menapaki jalan kehidupan ini. Tuhan Yesus memberkati



Tidak ada komentar:

Posting Komentar