MENJADI MARTIR BAGI KRISTUS
Kisah Para Rasul 7:54-60 , 1 September 2023
Kata martir berasal kata bahasa Yunani, martyria, yang berarti testimoni atau kesaksian. Pada zaman kekristenan awal, istilah ini digunakan bagi seseorang yang bersaksi akan kebenaran Injil di hadapan orang-orang yang tidak bersimpati atau bahkan orang-orang yang menghujat atau ketika mereka sedang diadili karena iman kepada Yesus dan InjilNya. Jadi kata saksi identik dengan kata martir.
Mereka, para pelaku martyria memberikan kesaksian akan kabar gembira yang penuh pengharapan dan iman mereka yang telah menjamin kesejahteraan bagi mereka. Puncak kesaksian mereka tercapai bila mereka dengan sukarela bersedia memilih kematian daripada menolak, berkompromi, atau menghianati iman mereka yang teguh itu. Situasi ini menjadikan kata martir dikaitkan dengan kematian akan iman. Kemartiran tidak dicari, tetapi diperoleh ketika mau tidak mau seseorang menerimanya. Mereka memberikan keteladanan bagi kita dengan menjadi contoh bagi semua orang. Integritas mereka tidak diragukan, bersatunya perkataan dengan perbuatan.
Zaman sekarang pun umat Kristen sering mengalami kejadian yang tidak menyenangkang seperti awal-awal kekristenan. Hampir di seluruh dunia ada laporan-laporan tentang pembinasaan, penghancuran, perundungan terhadap kekristenan. Kita tidak boleh hanya berpusat pada apa yang dihancurkan oleh ISIS saja, di Tiongkok, di Korea Utara melainkan juga di tempat-tempat dimana orang mengatakan bahwa ada garansi kebebasan beragama.
Bagaimana kita bisa berpartisipasi dalam kesaksian terhadap iman kita ? Apakah kita sudah berdoa terhadap para korban ? Kita mendoakan mereka teguh dalam iman dan kuat menghadapi semua pencobaan yang sedang mereka alami. Mendoakan mereka terbebas dari siksaan-siksaan fisik dan mental yang sedang dijalani demi cinta akan Kristus. Mendoakan mereka betul-betul tidak kehilangan iman, pengharapan, dan kasih mereka kan Kristus dan para pelaku ?
Apakah kita sudah mendoakan juga para penyiksa dan orang-orang yang menyebarkan rasa benci kepada para pengikut Kristus ? Para pembunuh ? Para pembenci pengikut Kristus ? Mereka pun gambar Allah yang harus dicintai terlepas dari apa yang sudah mereka perbuat, “...Sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Lukas 23:34)”. (HK)
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun keatas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kisah para rasul 1:8)”
Kemartiran tidak dicari, tetapi diperoleh ketika mau tidak mau seseorang menerimanya
Integritas mereka tidak diragukan, bersatunya perkataan dengan perbuatan.
BalasHapus